Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2016 Dengan Hastag #SuarakanKebenaran Foto: Dok. Pribadi |
Sadar atau tidak,
Indonesia menjadi surga dunia “ngepul”nya asap rokok. Bisa jadi, kebijakan
pemerintah tentang cukai rokok masih longgar, meski bea cukai rokok sudah
dinaikkan. Mungkin saja, masih ada pat
gulipat antara pemangku kepentingan dengan pengusaha-pengusaha rokok yang
masih bebas berproduksi.
Di dunia, rokok menjadi
salah satu penyebab utama kematian.
Menjadi barang legal yang membunuh
hingga separuh pemakainya. Setiap jam, sedikitnya ada sekitar 50 orang terenggut
nyawanya karena penyakit yang diderita akibat menghisap rokok secara kontinu
khususnya di negeri ini.
Kebiasaan merokok yang
sudah berlangsung lama dilakukan seseorang, dari 30 jenis penyakit yang
ditimbulkan, salah satunya akan menghinggapi perokok. Penyakit yang ditimbulkan
memang tergantung dari kadar atau zat berbahaya yang tergantung di dalamnya,
lamanya waktu merokok, serta bagaimana cara seseorang tersebut menghisap rokok.
Apabila merokok dilakukan sejak muda, maka semakin besarlah risiko mendapat
penyakit di hari tua.
Bahaya Rokok
Anda perokok? Waspadalah!
Untuk sebatang rokok, terkandung sekitar 7.000-an lebih zat kimia, dan yang paling
menakutkan sebanyak 200 jenis memiliki
sifat karsinogenik (zat yang dapat merusak gen dalam tubuh dan menyebabkan
terjadinya kanker paru, emfisema, juga bronchitis kronik), termasuk kanker
dengan jenis lain semisal kanker mulut, esophagus, pankreas, ginjal, kandung
kemih, rahim, dan nasofarings. Hal yang juga sangat membahayakan karena rokok
adalah aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah). Hal ini dapat menyebabkan
penyakit jantung, hipertensi, kemungkinan stroke, menopause dini, osteoporosis,
kemandulan, dan impotensi.
Generasi muda yang terpapar iklan, promosi, dan sponsor rokok Foto: Dok. Pribadi |
Racun rokok yang paling
besar berasal dari asap ujung rokok yang sedang tidak dihisap. Asap yang
tersebut sebagai dari pembakaran tembakau yang terjadi tidak sempurna. Perlu tahu, dalam asap rokok mengandung zat berbahaya, benzene, nikotin, nitrosamine,
senyawa amin, aromatik, naftalen, ammonia, oksidasi sianida, karbon monoksida
benzapirin, dan sebagainya. Bagian-bagian tersebutlah yang akan terus mengendap
di dalam saluran pernapasan dan membahayakan tubuh pemakai. Kebulan asap rokok
pun mudah sekali menempel pada benda-benda yang ada di sekitar ruangan dan
mampu bertahan hingga tiga tahun. Satu
catatan lagi, endapan yang menempel di benda-benda tersebut tetap membahayakan.
“Generasi muda yang terpapar iklan rokok,
promosi, dan sponsor berjumlah 89,3% remaja
usia 13-15 tahun, melihat iklan rokok melalui billboard. 76,6% remaja
usia 13-15 tahun meihat iklan rokok melalui majalah/Koran. 11,3% remaja usia
13-15 tahun memiliki barang dengan logo industri rokok, dan 7,7% remaja usia
13-15 tahun pernah menerima rokok gratis. Hal ini semua merupakan cara-cara
atau proses rekrutmen perokok baru”, jelas Dokter Theresia Sandra Diah Ratih,
MHA, Kepala Subdirektorat Subpenyakit Paru Kronik dan Gangguan Imunologi
Kementerian Kesehatan RI.
Sejalan dengan hal itu,
proporsi perokok pemula mulai usia 10-14 tahun meningkat sangat tajam. Akan
tetapi, yang patut dan sangat disayangkan adalah, adanya anak-anak yang aktif
sebagai perokok seperti kasus Sandi Adisusanto di Malang dan Aldi dari
Banyuwangi.
Dari kasus itu, peran
besar orang tua untuk menjaga anak-anak mereka dari lingkungan yang tidak
kondusif (membahayakan) terutama rokok sangat diperlukan. Pengawasan ketat
kembali kepada pola didik dan asuh dalam keluarga. Mengenalkan dan menanamkan
nilai-nilai kesehatan sejak usia dini menjadi bagian penting untuk menghasilkan
generasi muda sehat dan cerdas.
Untuk Anda yang sudah
jauh terbenam dalam asap rokok perenggut nyawa itu, sebenarnya banyak cara yang
dapat dilakukan untuk berhenti. Niat, jika tak ada niat tentunya keinginan
untuk merokok masih terus berlangsung. Diawali dengan niat yang kuat dan
bersungguh-sungguh, niscaya Anda bisa berhenti.
Membuat semacam
notifikasi kepada orang-orang bahwa keinginan Anda untuk berhenti merokok dari
sekarang, baik kepada yang perokok maupun yang tidak. Hal itu dapat membantu
Anda beroleh dukungan. Cibiran untuk berhenti, abaikan! Berpegang pada prinsip
Anda itu lebih baik dan menjauh dari perokok itu tindakan preventif yang
membuat Anda beberapa langkah lebih maju untuk menyelamatkan diri Anda terutama
dan orang-orang di sekitar Anda.
Sibukkan diri Anda
dengan aktivitas yang dapat menjauhkan diri dari rokok. Aktivitas yang Anda
lakukan memberi efek baik untuk kesehatan. Tanamkan dalam diri untuk sehat.
Permen dapat menjadi salah satu solusi untuk Anda berhenti merokok. Bawalah
permen tersebut ketika Anda bepergian. Itu dapat mengurangi ketergantungan Anda
pada rokok.
Jangan biarkan diri
anak-anak dan diri Anda menjadi target para produsen rokok yang semakin hari
semakin gencar merayu. Asap-asap yang dikibarkan menjadi pembunuh diri
perlahan-lahan. Penting bagi kita sebagai orang tua untuk selalu mengingatkan
dan melindungi diri anak-anak dan remaja kita dari sasaran marketing industri
rokok.
Upayakan secara
berkesinambungan bahwa, tidak ada anggota keluarga yang merokok. Ingatkan
mereka dengan cara-cara Anda dengan tetap memperhatikan etika kesopanan dalam
bertata krama. Sudah seharusnya, kita yang tidak merokok untuk melindungi
masyarakat yang terkena dampak rokok, baik yang aktif maupun pasif, utamanya
wanita, balita, juga anak-anak yang masih sekolah. Ibu hamil, jauhkan mereka
dari asap ini karena akan mempengaruhi perkembangan janin yang dikandungnya.
Hal terpenting, jangan coba-coba untuk merokok!
Hal tersebut menjadi
upaya Kementerian Kesehatan dalam memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2016
yang mengambil tema “Suarakan Kebenaran”. Tujuan diadakan peringatan HTTS 2016
ini secara umum untuk meningkatkan pengetahuan dan motivasi kepada seluruh
masyarakat dalam upaya penanggulangan dampak buruk rokok terhadap masyuarakat.
Sementara tujuan khusus
yang didengungkan Kemenkes untuk menyambut HTTS 2016 adalah 1) meningkatkan kemampuan advoaksi kepada kepala daerah dalam
penanggulangan konsumsi produk rokok; 2) meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
kepada anak dan remaja tentang bahaya rokok; 3) meningkatkan peran guru dan
siswa dalam menurunkan prevalensi perokok pemula; dan 4) menyukseskan
implementasi peraturan KTR di Indonesia.
Sehubungan dengan hal
tersebut, Indonesia Smoke-Free Agent (SFA) menyampaikan hal senada bahwa,
industri rokok bukan rahasia lagi, mereka memasarkan rokok dengan beragam cara,
terutama kepada remaja-remaja Indonesia. Salah satunya melalui music yang
sangat diminati remaja. Industri rokok
mendatangkan penyanyi dan musisi populer untuk menarik minat. Acara yang
digelar pun free dengan disertai promosi di mana-mana.
Mba Tyas, representatif Indonesia Smoke-Free Agent mengungkap fakta dan data Foto: Dok. Pribadi |
Seperti yang dikatakan
Tyas dari Indonesia Smoke-Free Agents, bahwa di acara tersebut promosi yang
dilakukan beragam cara, baik online maupun offline. Melalui media online,
industri mengajak dan memperkenalkan tagar-tagar kepada browser untuk
membiasakan diri memakai tagar dari mereka. Pun mereka berpromosi di media
sosial hingga menjelang acara.
Ada banyak temuan yang
diinvestigasi oleh Tim SFA tersebut terhadap acara yang dilakukan oleh industri
rokok. Mereka membagi dalam tiga tahapan, yaitu pertama, pengamatan pra acara: Acara yang disponsori rokok memakai
nama acara atau bentuk promosi yang mengidentifikasikan namanya terhadap produk
rokok tertentu, contohnya UrbanGiGs. Kedua huruf “G” itu mengindikasikan merek
rokok tertentu.
Salah satu iklan rokok "tersembunyi" di balik huruf "G" Foto: Dok. Pribadi |
Kedua Pengamatan Saat
Acara. Logo sponsor rokok baru terlihat jelas dan sangat mencolok. Misalnya
pada acara Java Jazz Festival. Artinya, produsen berani dan terang-terangan
memasang logo, ini seperti kamuflase
material promosi. Mereka tidak berani memasang logo terang-terangan untuk
promosi, tetapi ketika acara
berlangsung, logo rokok promosi bertaburan.
Ketiga, pengamatan pasca
acara. SFA lebih menekankan kepada media sosial. Banyak postingan di medsos
beredar setelah acara berlangsung. Hal itu ditelusuri melalui tagar-tagar yang
menjadi symbol (hastag).
Remaja, sebagai pengguna
medsos dengan bangga dan antusias mengunggah foto berbagai konten acara musik yang
mereka datangi. Dapat dilihat pula bahwa ada subliminal message (pesan tersembunyi) produk rokok masuk ke dalam
otak mereka dan siapa saja yang melihat konten mereka di media sosial.
Anak-anak muda yang
bebas,berhak memilih hidup lebih baik juga sehat bebas dari rokok. Katakan
#CUKUP kepada industri rokok yang menjadikan kita kendaraan baru pemasaran mereka.
Rokok merupakan
penyebab kesakitan dan kematian yang dapat dicegah. Sebelum terlambat,
berhentilah merokok demi diri Anda dan orang-orang di sekitar Anda.
#SuarakanKebenaran