Monday, November 6, 2017

Giant Yellow Duck, Destinasi Wisata di Central Park Meikarta Cikarang yang Mendunia




Bebek, termasuk salah satu unggas dan hewan lucu yang disukai anak-anak maupun orang dewasa. Bebek juga punya rasa daging yang enak, lezat, dan empuk. Bebek, menjadi salah satu hewan peliharaan yang banyak mendatangkan hasil, baik telur maupun daging. Tetapi, saat ini saya bukan ingin ngobrolin kuliner dari bebek-bebekkan yaa...

Giant Yellow Duck di Central Park Meikarta Cikarang [Foto: DokPri]
Baru-baru ini, pada Minggu (5/11/2017), saya bermain-main di seputaran Central Park Meikarta Cikarang bersama teman-teman blogger. Dari kejauhan, terlihat balon-balon udara yang berukuran besar menghias danau dan taman. Tetapi, mata saya tertuju oleh salah satu hewan berwarna kuning dan berukuran besar, sekitar 15 meter tingginya. Mata saya tak lepas dari hewan tersebut.

Balon-balon udara dan Giant Yellow Duck Central Park Meikarta [Foto: DokPri]
Dari kejauhan pun sudah terlihat, bahwa itu adalah seekor bebek raksasa. Hmm… sempat kaget pula saya memerhatikannya. Bebek itu berdiam di atas air danau Central Park Meikarta Cikarang. Ya, bebek kuning raksasa itu menjadi ikon baru di hunian Meikarta Cikarang yang terletak di kota Bekasi.
Selain ukurannya besar, di Central Park Meikarta ini juga terdapat di danau Central Park dengan luas 100 hektar. Warga di Cikarang maupun Jakarta, bisa berfoto cantik dengan background bebek, danau, dan taman.


Dari kejauhan, Giant Yellow Duck sangat menggoda [Foto: DokPri]
Cerita punya cerita, ternyata bebek kuning raksasa ini telah berkeliling dunia lho, meliputi Los Angeles, Sydney, Nuremberg, Osaka, juga Taiwan. Ya, bebek ini menjadi pusat perhatian karena bentuknya yang besar itu tadi.

Rasa penasaran saya ingin melihat lebih dekat bebek kuning raksasa ini makin menjadi. Ternyata, bebek kuning raksasa atau Giant Yellow Duck (GYD) ini  hadir di hari yang tepat saya datang ke Central Park Meikarta Cikarang, di 5 November 2017.

Beruntungnya juga, GYD ini baru pertama kalinya hadir di tanah air, sejak berkeliling dunia di tahun 2007.  “Ya, Giant Yellow Duck ini baru pertama kalinya ada di Indonesia. Adanya di  Central Park Meikarta Cikarang. 

Sebagaimana kita ketahui bahwa, Meikarta itu merupakan salah satu kota yang punya standar kelas dunia. Jadi, nanti tidak perlu pergi jauh-jauh ke luar negeri untuk menikmati hal-hal yang ada di luar negeri. Semua ada di Meikarta. Meikarta ini hadir memang benar-benar diperuntukkan bagi warga,” ucap Ferry Tharir selau Presiden of Sales Meikarta. 

Saat tadi saya datang, ternyata di Central Park Cikarang ini, telah dipadati pengunjung dan warga sekitar. Ternyata, kawasan Meikarta ini memang kawasan yang bernuansa hijau. Itu sebabnya tidak pernah sepi. Warga datang berduyun-duyun untuk melihat bebek raksasa dan bermain di tepi danau.
Ditambahkan Pak Ferry pula, “Di hari libur, Meikarta ini sangat ramai pengunjung”. 

Tadi, saya memerhatikan keberadaan bebek kuning raksasa itu. Ternyata, posisi tepatnya, ada di bagian tengah danau. Warga yang datang beramai-ramai saat masuk pun tak dikenai biaya. Parkir kendaraan pun sangat luas dan aman. Warga pun tak was-was meninggalkan kendaraan mereka.

Untuk orang tua yang memiliki anak, Central Park ini menjadi salah satu tujuan yang tepat. Mengapa?  Karena Central Park sebagai ruang terbuka hijau untuk bermain anak-anak. Anak-anak perlu ruang untuk menunjang juga pendidikan mereka. Jadi, anak-anak bebas bermain, berekspresi, dan meluapkan kegembiraan di tempat ini. 

Tika Bisono, Psikolog sekaligus Dosen yang dekat dengan anak-anak [Foto: DokPri]
Sejalan dengan itu, ternyata di Central Park tadi, hadir juga seorang dosen sekaligus psikolog senior, Tika Bisono.  Tika Bisono, kehidupannya pun sangat dekat dengan anak-anak. Beliau pun konsen memerhatikan tumbuh kembang dan cara anak-anak berpikir.

Dengan keberadaan Centrak Park ini beliau mengatakan, bahwa kota Jakarta yang sudah menjadi kota dengan tingkat hunian padat, akses jalan macet, juga tidak aman untuk anak-anak, karenanya diperlukan tempat hunian sekaligus ruang terbuka hijau untuk anak-anak. Hal itu semata-mata agar anak-anak tumbuh sehat, aman luas, banyak fasilitas tempat bermain dan bisa berinteraksi dengan anak-anak lainnya. Di tempat ini pula ruang terbukanya sangat ecofriendly, hunian hijau (green living), serta bebas polusi udara.
Selain untuk anak-anak, Centra Park ini pula bagus untuk lansia (lanjut) usia bahkan semua umur. “Men sana in corpore sane” (di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang sehat pula),” lanjut Tika. 

Melalui ruang terbuka hijau pula, fisik anak-anak jadi lebih kuat dan sehat. Itu karena faktor motoriknya bergerak dan dapat beradaptasi dengan lingkungan secara cepat. 

Anak-anak, memang secara psikologi perlu ruang terbuka untuk menunjang pendidikannya. Ruang terbuka itu, baik yang ada di luar  maupun di dalam rumah. Ini sangat diperlukan untuk merangsang kecerdasan kognitif, cetusan emosi yang  ekspresif, kebebasan melontarkan ide, ada inovasi, juga bersosialisasi. 

Tika melanjutkan, dengan ruang terbuka pula aktivitas syaraf motorik halus dan kasar untuk mengembangkan tulang, otot, dan sendi-sendir bergerak. Anak-anak pun tumbuh seimbang antara kognitif, emosi atau afeksi, dan psikososialnya. 

Tika pun menyambung apa yang disampaikan Bapak Pendidikan tanah air Ki Hajar Dewantara, pendidikan merdeka bukan merdeka tidak ada arah. Menurut Ki Hajar Dewantara, bahwa kecerdasan anak hanya akan berkembang optimal dan luas kalau mereka dapat bergeliat secara merdeka di dalam ruangan dan di luar ruangan. 

Saya juga diajak berkeliling-keliling Central Park menggunakan Golf Car. Mengitari taman, melihat bebek kuning raksasa dari dekat, juga menyaksikan anak-anak sekitar sedang mengikuti lomba mewarnai yang didampingi oleh orang tua mereka.


Taman di Central Park Meikarta Cikarang akan indah pada waktunya [Foto: DokPri]
Ternyata, saya juga mendapati salah seorang aktris yang juga datang ke Central Park. Julie Estelle. Julie mengatakan mengenai tempat ini dan mengungkapkan betapa dia begitu tertarik  di hunian Meikarta yang memiliki Central Park sangat luas. Menurutnya, dia dapat melakukan aktivitas olah tubuh, lokasinya pun tak jauh dari Jakarta.

Julie Estelle, memilih hunian di Meikarta Cikarang karena akses dekat dengan Jakarta [Foto: DokPri]
Sementara itu, Master of Ceremony yang juga menggunakan baju berwarna kuning sama seperti warna Giant Yellow Duck-Agustin—di tengah cuaca Cikarang yang sedang hangat-hangatnya, mampu menghidupkan suasana dalam pembukaan Giant Yellow Duck. Agustin  pun memberikan semangat kepada anak-anak. Anak-anak tersebut ikut lomba yang juga menjadi penanda bebek kuning raksasa akan resmi dibuka. 

Anak-anak sekitar ikut lomba mewarnai di Giant Yellow Duck Central Park Meikarta Cikarang [Foto: DokPri]
Selang beberapa waktu kemudian, Agustin menyampaikan bahwa GYD akan segera diluncurkan. Masih dalam balutan cuaca hangat, Pak Ferry, Mba Tika Bisono, dan juga Julia Estelle diminta untuk naik ke atas panggung. Di atas panggung terlihat rentangan pita memanjang berwarna kuning keemasan. Ketiganya bersiap. Pemotongan pita, menjadi tanda bahwa Giant Yellow Duck Central Park Meikarta Cikarang, resmi diluncurkan.



Pemotongan Pita oleh Sales President of Central Park Meikarta, Bapak Ferry Thahir menandai diluncurkannya Giant Yellow Duck dan foto bersama anak-anak sekitar Cikarang  [Foto: DokPri]

Riuh rendah tepuk tangan dan tembakan kertas warna-warni menambah indah suasana. Di akhir acara Meikarta mengumumkan ada perlombaan Meikarduck, berupa lomba membuat jingle berhadiah ratusan juta rupiah. Perlombaan di mulai pada Senin, 6 November 2017 dan dapat dilihat melalui akun resmi media sosialnya Meikarta.




Kami sempatkan untuk swafoto bersama di Giant Yellow Duck Central Park Meikarta Cikarang [Foto: DokPri]
Wah, selain bisa berswafoto bersama bebek kuning raksasa, menikmati luasnya danau, berfoto di jembatan penghubung antardanau, menelusuri taman-taman yang indah, juga  bisa ikut lomba jingle dan kalau menang lumayan banget hadiahnya. Rasanya ingin balik lagi melihat bebek kuning raksasa di Central Park Meikarta Cikarang saya.