Sunday, September 1, 2019

Koperasi Digital Melalui PRAJA 2019 Bersama MIS Group


Dulu, saat sekolah koperasi jadi bagian penting untuk siswa/i juga orang tua. Keberadaannya pun punya peran dalam kehidupan. Tak hanya itu, koperasi seakan menjadi salah satu penolong ketika tanggal sudah masuk “tua”. 



Koperasi sebagai dewa penolong emak-emak yang lagi kepepet karena kemudahannya. Menjadi tempat mengadu ketika lembaran-lembaran di kantung sudah melayang satu per satu untuk memenuhi kebutuhan. Lebih dari itu, emak-emak kita bisa dengan mudah beroleh barang-barang murah dari sini. 

Namun, seiring bergulir waktu, koperasi seakan mati,tenggelam oleh zaman. Suaranya pun sudah tak menggaung seperti dulu kala. Orang seakan melupakan jasa dan kebesarannya karena majunya teknologi. Bayangkan saja, generasi muda sekarang, mungkin kalo ditanya apa itu koperasi, bisa jadi hilang makna.
Namun, tak selamanya perkembangan zaman dan pesatnya perkembangan teknologi membawa dampak buruk di kehidupan. Berita bagusnya adalah di lima tahun terakhir ini koperasi menunjukkan gejala peningkatan kualitas yang luar biasa berkat kerja sama dari berbagai pihak. 

Terjadi reformasi besar-besaran di dalam tubuh koperasi itu sendiri. Hal ini demi mengikuti perkembangan teknologi. Reformasi total koperasi telah berhasil meningkatkan PDB Koperasi terhadap PDB Nasional. Bila tahun 2014 PDB Koperasi hanya 1,71%, pada tahun 2018 sudah meningkat menjadi 5,1%. Kemudian juga berkembangnya koperasi-koperasi besar yang memiliki usaha dan mutu layanan yang lebih baik dan mendapatkan apresiasi dari organisasi dunia menjadi inspirasi bagi kita semua bahwa koperasi bisa hidup di dalam perekonomian modern yang sarat teknologi.



Saat ini isu revolusi industri 4.0 menuntut setiap badan usaha untuk mampu mengikuti perkembangan. Revolusi terjadi dengan fokus pada Internet of Things (IoT) dan Artificial Intellegence (AI). Oleh karena itu, diperlukan gebrakan untuk mendorong kalangan milenial memberikan terobosan baru di dunia koperasi dan bisnis model yang memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usaha ke depannya.

“Kami percaya bahwa koperasi akan selalu menjadi pilar ekonomi bangsa Indonesia. Bahkan, saat ini terasa sangat relevan dengan esensi bisnis zaman now, yaitu Ekonomi Kolaborasi. Oleh karena itu, menjadi sangat strategis untuk bisa memahami dan menempatkan koperasi dalam konteks tantangan kekinian dengan melakukan transformasi organisasi,” ujar Chairman Multi Inti Sarana (MIS) Group Tedy Agustiansjah pada acara Peluncuran PRAJA 2019 di JW Marriott, Rabu (28/8).

Diakui oleh Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM RI Prof. Dr. Rully Indrawan bahwa koperasi saat ini tengah berada dalam fase menghadapi tantangan untuk melakukan reposisi. Fase ini menjadi sangat penting sebagai persiapan berikutnya menghadapi tantangan reinkarnasi eksistensi organisasi koperasi. 

“Koperasi tidak lagi hanya bercirikan berbentuk badan hukum koperasi, namun harus dikembangkan dalam spirit kolaborasi yang menjadi pondasi perubahan model bisnis yang sedang terjadi saat ini: Ekonomi Kolaborasi. Memanfaatkan teknologi digital adalah model bisnis kekinian yang banyak dilakukan oleh kalangan milenial,” jelas Prof. Rully yang juga Ketua Dewan Juri PRAJA 2019. 


Bisa segera diwujudkan nih koperasi digital yang benar-benar  memanfaatkan teknologi. Teknologi aplikasi tepat guna yang bermanfaaat untuk orang banyak. Mengembalikan kejayaan koperasi di lingkup eksternal yang tak semata-mata menjadi tanda hidup saja. lebih dari itu. Koperasi mampu menjadi penunjang industri dan UKM. 

Chief Information Officer MIS & CEO Multi Inti Digital Bisnis (MDB) Subhan Novianda menegaskan, arahan Presiden Joko Widodo yang mendorong kegiatan perekonomian berbasis teknologi (digital economic) harus dijawab dengan mengubah paradigma bisnis jika koperasi masih ingin bertahan dan eksis di era digital. Persaingan bisnis bagaimanapun telah bergeser menjadi kemitraan bisnis, di mana peluang bisnis digarap melalui kemitraan yang mengedepankan value chain. 

“Koperasi di era industri 4.0 harus memiliki website atau aplikasi yang memudahkan anggota dan pengurusnya saling berhubungan. Pelayanan kepada anggotanya dilakukan secara online. Pembelian barang, peminjaman, cek SHU, dan sebagainya saatnya dipermudah dengan layanan online,” sebut Subroto, anggota Dewan Juri PRAJA 2019.

Selaras dengan Subroto, Subhan mengatakan bahwa MDB mengembangkan aplikasi finansial bagi koperasi secara online bernama coopRASI. Melalui aplikasi ini anggota dapat melihat simpanan, pinjaman, hingga Sisa Hasil Usaha (SHU) melalui smartphone. Diharapkan dengan aplikasi ini operasional koperasi dapat dilakukan secara digital dan praktis.

Berbagai kisah sukses koperasi dan kewirausahaan telah bermunculan dari berbagai penjuru Tanah Air. Lebih dari 400 karya jurnalistik pernah terkumpul dari puluhan media massa di Indonesia melalui ajang kompetisi PRAJA 2018 yang diinisiasi oleh Multi Inti Sarana Group (MIS Group), sebuah kelompok usaha yang juga memiliki komitmen mendorong tumbuhnya koperasi digital di Indonesia.

Kini kompetisi PRAJA 2019 hadir kembali untuk menjadi jendela informasi dan inspirasi gerakan perkoperasian di Indonesia dalam merespons proses transformasi ekonomi di Indonesia; yang ditandai oleh ketersediaan infrastruktur yang baik serta semangat transparansi pemerintahan yang semakin kuat dalam mentransformasi etos kerja bangsa Indonesia melalui revolusi mental agar kualitas dan kemampuan anak bangsa bisa sejajar bahkan lebih dari negara lain. 



“PRAJA 2019 menyuguhkan sisi bisnis positif koperasi yang selama ini luput dari pengamatan masyarakat. Bagi generasi milenial, koperasi bisa menjadi alternatif terhadap penumbuhan iklim bisnis yang baru karena basisnya sudah lebih dulu tumbuh di tengah mereka, yaitu kekuatan komunitas,” jelas Irsyad Muchtar, Pakar Koperasi yang juga anggota Dewan Juri PRAJA 2019.

Pada ajang kompetisi PRAJA 2019 terdapat lima kategori yang dikompetisikan, yaitu Karya Tulis Jurnalistik, Karya Foto Jurnalistik, Karya Video Kreatif, Karya Tulis Blog, dan Ide Bisnis Koperasi. Karya yang diikutsertakan harus sudah dipublikasikan di media massa dan/atau media sosial peserta selama periode 1 November 2018 hingga 20 Oktober 2019. Pendaftaran dan pengiriman karya dimulai sejak 28 Agustus sampai dengan 22 Oktober 2019 melalui microsite praja2019.multiintisarana.com. Total hadiah mencapai 204 juta rupiah.

Pemenang kompetisi PRAJA 2019 akan diumumkan melalui akun media sosial PRAJA 2019, yaitu Instagram @praja.misgroup, Twitter @prajamisgroup, dan Facebook PRAJA MIS GROUP, serta website multiintisarana.com.

Dewan Juri PRAJA 2019 terdiri dari:

1.    Prof. Dr. Rully Indrawan – Sekretaris Kementerian Koperasi & Usaha Kecil dan Menengah RI
2.    Asnil Bambani – Ketua AJI Jakarta & Redaktur Tabloid Kontan
3.    Hariyanto Boejl Kepala Divisi Foto dan Artistik Media Indonesia
4.    Irsyad Muchtar – Pakar Koperasi & Pemred Majalah Peluang
5.    Ita LuthfiaHead of Corporate & Marketing Communication MIS Group
6.    M Kh. Rachman – Pakar Koperasi dan Kewirausahaan & CMO Sygma Innovation
7.    Saptono Soemardjo – Senior Photo Editor ANTARA
8.    Sheila Timothy – Produser Film, Pendiri Lifelike Pictures
9.    Subroto – Redaktur Pelaksana Republika

Malam Penganugerahan PRAJA 2019 akan diadakan pada tanggal 28 November 2019 di The Sultan Hotel Jakarta dan akan disebarkan melalui situs web multiintisarana.com dan media sosial PRAJA MIS Group.
Maju koperasi Indonesia!