Monday, February 13, 2017

Blogger & Crafter Jogja Berjumpa dalam Satu Wadah: Clutch Bag Daluang

Kriya Indonesia kali ini singgah di kota Jogjakarta. Ya, kota dengan segudang seniman dan banyak julukan ini menjadi salah satu tempat tujuan workshop jahit Kriya Indonesia dan Mesin Jahit BROTHER,”Clutch Bag Daluang”. Peserta berasal dari kalangan Blogger dan Crafter Jogja serta daerah sekitar Jogja. Antusias yang ingin mengikuti workshop ini tak tanggung-tanggung, melebihi dari target yang ditetapkan KI. Oleh karenanya, peserta  mau tidak mau harus diseleksi yang memang benar-benar tertarik.

Workshop Jahit Clutch Bag Daluang
untuk para Blogger dan Crafter Jogja
Foto: Dok. KI
Lima puluh peserta terpilih, yang dibagi menjadi 25 Blogger dan 25 Crafter dengan dua sesi. Sesi pertama dikhususkan untuk Blogger dan sesi kedua untuk para Crafter. 

Salah satu sisi Pesona Jogja tempat berlangsungnya workshop
Foto: Dok.Pribadi
Pelaksanaan workshop jahit clutch bag ini dilakukan pada 4 Pebruari 2017 bertempat di Pesona Jogja Homestay.

Blogger Jogja antusias mendengar penjelasan tentang kain kulit kayu
Foto: Dok. Pribadi
Antusias peserta terutama dari Blogger sangat terlihat tatkala Tim Kriya Indonesia mulai memperkenalkan apa itu daluang, pohon Saeh, dan salah satu yang memperkenalkannya adalah seorang yang memang ahli di bidangnya, konservator, dan juga pemerhati naskah-naskah kuno yang ditulis di atas kertas daluang. Beliau adalah Profesor Isamu Sakamoto.

Profesor Isamu Sakamoto ahli kertas (daluang) dari Jepang
Foto: Dok. Pribadi
Pada kesempatan itu pula, Founder Kriya Indonesia juga mengenalkan sedikit sejarah mengenai kain kulit kayu, yang di Jawa dikenal dengan nama daluang, dluwang, atau druwang ini. Sejarah mencatat, bahwa kain kulit kayu sudah ada sejak zaman megalitikum yang hingga kini masih berlangsung. Tempat berlangsung pembuatan kain kulit kayu yang masih ada hingga hari ini ada di Provinsi Sulawesi Tengah, tepatnya di Lembah Bada dan daerah-daerah sekitar Palu lainnya.

Astri Damayanti FKI dalam penjelasannya
Foto: Dok. Pribadi
“Kain kulit kayu ini menjadi sebuah tradisi panjang sejarah Indonesia yang sudah ada sejak zaman megalitikum. Hingga kini, pembuatannya masih berlangsung yang terdapat di Sulawesi Tengah, tepatnya di Lembah Bada”, ucap Founder Kriya Indonesia, Astri Damayanti.

Kain kulit kayu,  jarang memang terdengar dan dipakai dalam dunia pertekstilan di Indonesia. Dari sinilah Kriya Indonesia memperkenalkan lebih jauh kepada Blogger dan Crafter Jogja, bahwa kain kulit kayu ini bisa dijahit dengan rapi dan bagus. Dari sisi ekonomi, kain kulit kayu punya peluang yang sangat besar dan harga yang dapat bersaing di pasaran.
Hasil olahan kain kulit kayu: Kutu Baru Astri Damayanti
Foto: Dok. Pribadi 
Pada kesempatan itu pula, Profesor Sakamoto menyampaikan bahwa Indonesia menjadi satu-satunya negara di dunia yang masih memproduksi kain kulit kayu. Oleh karena itu, dari para blogger dan crafter inilah kain kulit kayu harus terus didengungkan dan  diinformasikan untuk dapat disebarluaskan ke publik. Tujuannya tak lain agar mereka peduli. Karena di beberapa daerah bahkan negara (luar negeri), pohon yang menghasilkan kain kulit kayu masih terus ditanam dan dikembangkan.

Pohon Saeh (Broussonetia papyrifera (L)) penghasil kain kulit kayu/kertas dalung
Foto: Dok. Pribadi
Sementara, representatif BROTHER Jogja, Mas Danny menyampaikan, bahwa pada hari ini (4/2/2017), dan hanya di kesempatan ini saja, harga mesin jahit BROTHER GS2700 dapat dibeli on the spot dengan potongan diskon yang lumayan besar. Harga mesin jahit BROTHER GS 2700 hanya dilepas dengan harga 2,4 juta saja per unit. Siapapun yang membeli pada hari itu diberikan pelatihan cara menggunakan mesin jahit BROTHER.

Mas Danny Representatif BROTHER Jogja
Foto: Dok. Pribadi 
Kehebohan Blogger mulai terlihat tatkala mulai mengenal bagian-bagian mesin. Di antara para blogger Jogja tersebut ada yang memang sudah familiar dengan mesin juga belum. Rata-rata hanya perlu pengenalan sebentar saja, selebihnya mereka pun mulai beradaptasi dengan cepat.

Antusias Blogger Jogja saat FKI mempraktikkan cara memasukkan benang ke mesin Jahit BROTHER
Foto: Dok. Pribadi 
Kesulitan dari mereka ketika memasukkan benang ke dalam jarum. Ini karena belum terbiasa saja. Lama kelamaan mereka terbiasa dan bisa. Karena masih pemula, rata-rata jahitan mereka memang masih ada yang miring kiri kanan.

Akan tetapi, sebelum menjahit secara serius, Astri Damayanti mengenalkan terlebih dahulu teknik menjahit lurus. Sebagai pemanasan untuk para blogger menjahit lebih lanjut nantinya. Tombol-tombol mesin jahit BROTHER pun mulai mereka perhatikan satu per satu dan dipraktikkan. Sebelumnya menjahit di atas kain kulit kayu, mereka mencoba terlebih dahulu di atas potongan kain. Namun, beberapa di antara para blogger itu pun ada yang langsung menjahit di atas kain kulit kayu. Dan hasil jahitan mereka pun rata-rata rapid dan bagus.   

Agar tidak saling berdesakan satu sama lain, blogger dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama untuk menjahit dan bagian kedua menggambar di kertas daluang (kain kulit kayu) sebelum mereka mengikuti workshop menjahit secara bergantian.

Untuk itu, Neng Tanti Doodle-lah yang memberikan cara-cara menorehkan goresan di atas kertas daluang tersebut. Hasil coretan para blogger Jogja ini bagus-bagus dan menarik. Doodle yang diperkenalkan oleh Neng Tanti Doodle ini merupakan teknik dasar menggambar. Doodle sendiri merupakan coretan bebas yang diekspresikan dalam berbagai media, salah satunya kain atau kertas.

Neng Tanti Doodle sedang memberikan penjelasan menarik garis Doodle
Foto: Dok. Pribadi
Secara bergantian para blogger yang telah selesai menjahit, mengikuti workshop doodle dan sebaliknya. Minat para blogger menggali ilmu dan keterampilan tak terhalang jarak. Ada blogger yang datang dari Solo, bahkan dari Surabaya. Inilah yang disebut kecintaan pada profesi. Jarak bukan halangan untuk mengejar dan mengetahui yang belum pernah mereka dapati.
Salah satu hasil Doodle peserta di Daluang yang dijahit dibuat Clutch Bag
Foto: Dok. Pribadi
Setelah sesi menjahit dan doodle bersama blogger selesai, selanjutnya photo session. Kebersamaan yang hanya beberapa jam itu mampu menyatukan mereka, bahkan mempertemukan mereka yang selama ini hanya kenal di dunia maya, kini bertatap muka di dunia nyata. Antusias mereka dengan acara ini.
Para Blogger Jogja foto bersama setelah workshop usai
Foto: Dok. Pribadi
Representatif BROTHER Jakarta, Maya Budi Santoso,  pada kesempatan itu pula menyampaikan ucapan terima kasih kepada para blogger yang telah bersedia hadir mengikuti workshop menjahit clutch bag kain kulit kayu.

“Terima kasih saya ucapkan kepada teman-teman blogger Jogja yang sudah bersedia hadir di workshop ini. Ini menjadi satu kesempatan lagi, BROTHER dan Blogger menjalin kerjasama. Kesempatan ini menjadi satu momentum kita, bahwa dari  rekan-rekan semualah BROTHER menjadi dikenal. Sukses untuk kita semua”, tutur Maya.

Untuk sesi berikutnya, adalah bagian dari Crafter Jogja. Crafter Jogja ini tak perlu waktu lama untuk menjahit. Rata-rata mereka bahkan pemilik toko kerajinan. Ya, dari namanya saja sudah tak asing, Crafter (perajin). Hasil-hasil yang mereka kerjakan pun lebih bagus. Memang, rerata mereka baru menggunakan mesin jahit BROTHER untuk menjahit di workshop tersebut.

Crafter Jogja mendengarkan penjelasan dari FKI Astri Damayanti & Prof. Sakamoto
Foto: Dok. Pribadi
Meskipun para crafter ini baru menggunakan mesin jahit BROTHER, karena memiliki dasar menjahit, jadi cepat beradaptasi. Ya, semangat Crafter dan Blogger Jogja ini menjadi trigger factor  untuk blogger dan crafter lain.

Akhir workshop untuk Crafter pun dilanjut dengan sesi foto bersama dengan BROTHER dan Kriya Indonesia. Di tangan-tangan terampil merekalah kain kulit kayu disebarluaskan untuk diketahui. Indonesia yang sangat kaya, jangan sampai kain kulit kayu merana tak punya nyawa.

Crafter Jogja foto bersama usai workshop
Foto: Dok. Pribadi
Sakamoto dan Kriya Indonesia pun sangat berharap banyak dari Blogger dan Crafter untuk menyebarluaskan informasi kain kulit kayu secara massal. Semoga!