Friday, November 24, 2017

Ada yang Unik-Kreatif di UIN Walisongo Semarang

Kalau dulu, lembaga pendidikan hanya berfokus pada pendidikan dan pengajaran semata. Menuntut siswa-siswi, mahasiswa dan mahasiswinya fokus pada belajar. Mungkin, untuk saat ini sudah bukan zamannya lagi. Zaman sudah berubah.

Gaun dari kantong kresek [Foto: Dok Pri]
Lembaga pendidikan tak lagi hanya berfokus pendidikan. Sepak terjangnya semakin luas. Karena, bagaimanapun, lembaga pendidikan kini tak hanya menghasilkan lulusan berkualitas, sarjana yang saujana, tetapi mampu menciptakan  para lulusan yang memiliki jiwa entrepreneur.

UIN Walisongo, Semarang [Foto: Dok Pri]
Artinya apa? Kini, para lulusan mesti memiliki bidang atau keahlian lain agar saat terjun ke lapangan atau masyarakat, tahu apa yang hendak dilakukan. Seiring perkembangan zaman, lembaga pendidikan terus berbenah diri. Apalagi lembaga-lembaga pendidikan yang sudah tidak mendapatkan lagi subsidi pemerintah, yang kini menjelma menjadi Badan Hukum Milik Negara.

Bunga plastik dari kantong kresek [Foto: Dok Pri]
Mau tidak mau, berkurangnya anggaran atau subsidi untuk satu lembaga pendidikan tertentu, membuat lembaga tersebut putar otak untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Ya, hal ini dimaksudkan untuk melihat efektivitas dan produktivitas satu lembaga pendidikan, juga mengukur tingkat kemampuan lembaga  pendidikan untuk kreatif.

Baju Koko dari karung plastik [Foto: Dok Pri]
Nah, salah satunya adalah Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang. Mengusung tagline "Kampus untuk Kemanusiaan dan Peradaban", membuat kampus ini semakin kreatif dan produktif.
Sebagai Lembaga Pendidikan yang punya misi Sebagai Universitas Islam Riset Terdepan Berbasis pada kesatuan ilmu pengetahuan untuk kemanusiaan dan peradaban pada tahun 2038.

Tempat gelas dari sisa potongan cup air minun [Foto: Dok Pri]
Nah, berdasarkan hal itu tadi, lembaga ini melalui mahasiswa/i-nya menciptakan peluang "uang" dari barang bekas berupa kerajinan dari kantong kresek. Kantong kresek itu tadi dibuat beragam kerajinan tangan seperti bunga, baju, juga tas.

Totte Bag dari plastik bungkus kopi [Foto: Dok Pri]
Selain itu, dibuat pula baju dari karung goni dan karung plastik. Hal-hal seperti inilah yang kini diharapkan pemerintah dan yang ingin dicapai oleh lembaga pendidikan sekarang. Ada banyak seni kerajinan lainnya yang mereka hasilkan.

Tempag CD/DVD dari potongan plastik [Foto: Dok Pri]

Barang-barang kerajinan ini mereka jual ke berbagai tempat atau saat bazaar kampus berlangsung.
Dengan begitu, kreativitas mahasiswa/i-nya tetap terasah dan produktif.

Tas sandang dari pelepah pisang kering [Foto: Dok Pri]

Ini Dia Sekolah Pemenang Kompetisi Robotik Madrasah di IIEE 2017




Hampir seharian penuh  kompetisi robotik madrasah di IIEE 217 di helat. Kompetisi Robotik Madrasah merupakan kegiatan unggulan tahunan Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.

Robotik, semakin banyak diminati siswa [Foto: Dok Magnitude]

Menginjak tahun ketiga, kompetisi ini digelar bersamaan dengan International Islamic Education Expo 2017. Sebelumnya, kompetisi Robotik Madrasah pertama kali diselenggarakan di tahun 2015 di Cilandak Town Square Jakarta Selatan dan tahun 2016 di Mall of Indonesia Jakarta Utara.

Tujuan dari kompetisi robotik ini untuk mempromosikan bahwa pendidikan Islam di Indonesia, termasuk pendidikan  dasar madrasah, tidak anti pada teknologi, seperti yang disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin. 

“Siswa-siswi madrasah  yang memiliki bakat dan minat di bidang robotik dan bahkan sudah banyak siswa-siswi madrasah ada yang juara robotik di tingkat internasional menunjukkan bahwa pendidikan Islam di Indonesia memiliki kualitas dunia,” ujar Kamaruddin Amin.
Kamaruddin Amin berharap Kompetisi Robotik Madrasah ini mampu menghasilkan siswa-siswi madrasah yang memiliki kemampuan di bidang robotik berkelas internasional. 

Ternyata, banyak juga yang mendaftar di kompetisi ini sejak dibuka pada 8-13 November 2017 via website madrasah.kemenag.go.id/robotik.  Ada 152 tim yang mendaftar. Akan tetapi, karena kuotanterbatas, panitia menyeleksi pendaftar yang masuk berdasarkan persyaratan-persyaratan yang dilampirkan dan juga berdasarkan pendaftar yang paling awal. 

Dari 152 tim yang terseleksilah 83 tim (MI, MTs dan MA). Setiap tim terdiri dari dua siswa. Sehingga total peserta adalah 166.  Dengan rincian sebagai berikut:
1. Madrasah Ibtidaiyah (MI), 18 Tim Kategori Rancang Bangun Mekanika (Discovery Robot)
2. Madrasah Tsanawiyah (MTs) 17 tim Kategori Robot Ekspendisi
3. Madrasah Tsanawiyah (MTs) 13 tim Kategori Rancang Bangun Mekanika (Discovery Robot)
4. Madrasah Aliyah 17 (MTs) tim Kategori Self-Driving Car
5. Madrasah Aliyah 18 (MTs) tim Kategori Rancang Bangun Mekanika (Discovery Robot)

Tahun ini, Kompetisi Robotik Madrasah 2017 menambah dua kategori, yang sebelumnya tidak ada. Satu kategori untuk tingkat MTs dan Tingkat MA, yakni kategori Rancang Bangun Mekanika (Discovery Robot). Untuk kategori Rancang Bangun Mekanika (Discovery Robot) ada 13 tim untuk jenjang MTs dan 18 tim untuk jenjang MA.

Kompetisi Robotik Madrasah yang digelar di Foyer Hall 2 ICE BSD ini diikuti oleh 166 siswa-siswi madrasah atau 83 tim dari sejumlah provinsi di Indonesia (Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat,  Gorontalo, Bali, Bengkulu, Kepulauan Riau dan Riau).

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Dr. Ahmad Umar, MA. mengatakan bahwa Kompetisi Robotik Madrasah akan meningkatkan daya saing  dan mengangkat marwah madrasah.

166 peserta ini akan dibagi ke dalam 5 kategori:
1. Tingkat Madrasah Ibtidaiyah dengan satu kategori, yakni Kategori Rancang Bangun Mekanika (Discovery Robot). Dalam kategori ini siswa menciptakan dari hasil kreasinya sendiri sebuah rancangan model teknologi yang berguna untuk meringankan kehidupan manusia. Peserta merakit robotnya sendiri dari sekolah hingga dapat bergerak secara otomatis. Kemudian mempresentasikan di depan dewan juri di lokasi lomba.

2. Tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) dengan Kategori ke-1: Mobile Robot Ekspedisi.
Siswa akan membuat program kendali untuk mengendalikan Mobile Robot. Mobile Robot akan bergerak dari titik start menuju titik finish. Peserta harus mempertimbangkan halangan, rintangan, kondisi jalan dan waktu tempuh. Peserta harus mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya.

3. Tingkat Madrasah Tsanawiyah dengan Kategori ke-2 Rancang Bangun Mekanika (Discovery Robot).

Siswa menciptakan dari hasil kreasinya sendiri sebuah rancangan model teknologi yang berguna untuk meringankan kehidupan manusia. Peserta merakit robotnya sendiri dari sekolah hingga dapat bergerak secara otomatis. Kemudian mempresentasikan di depan dewan juri di lokasi lomba.

4. Tingkat Madrasah Aliyah (MA) dengan Kategori ke-1: Mobil Mandiri (Self-Driving Car)
Peserta mendapatkan tugas untuk memprogram sebuah mobil yang dapat berjalan sendiri di jalan raya (arena lomba). dengan mempertimbangkan hambatan dan rintangan, jalanan berbelok dan berliku selama dalam perjalanan hingga sampai pada tujuan akhir. Selama dalam perjalanan mobil akan mendapatkan poin jika berhasil melewati rintangan yang dihadapi. Arena lomba di lantai yang dilapisi kertas karton warna putih seluas 3x5 M. Kertas karton akan didesain menggunakan solatip warna hitam menyerupai jalan raya. 

5. Tingkat Madrasah Aliyah (MA) dengan kategori ke-2: Kit Rancang Bangun Mekanika (Discovery Robot).

Berdasarkan penilaian dewan juri, pada Kamis (23/11/2017) telah diputuskan pemenang dari masing-masing kategori. Nah, berikut nama-nama pemenang dari kompetisi robotik madrasah di IIEE 2017 yang memperebutkan total hadiah 250 juta rupiah.

TINGKAT MI
Kategori : Kit Rancang Bangun Mekanika (Discovery robot)
• Juara I terdiri dari: Tropi dan uang pembinaan Rp. 22 juta, MIN 1 Cilegon, Banten
• Juara II terdiri dari: Tropi dan uang pembinaan Rp. 18 juta, MIS Islamiyah 03, Madiun
• Juara III terdiri dari: Tropi dan uang pembinaan Rp. 14 juta , MI Asih Putera, Cimahi

TINGKAT MTS
Kategori 1: Mobile Robot Ekspedisi
• Juara I terdiri dari: Tropi dan uang pembinaan Rp. 18 juta, MTsN 6 Sleman, Yogyakarta
• Juara II terdiri dari: Tropi dan uang pembinaan Rp. 14 juta, MTsN Tanon, Sragen, Jawa Tengah
• Juara III terdiri dari: Tropi dan uang pembinaan Rp. 12 juta, MTsN 2 Pasuruan, Jawa Timur

Kategori 2:  Kit Rancang Bangun Mekanika (Discovery robot)
• Juara I terdiri dari: Tropi dan uang pembinaan Rp. 22 juta, MTsN 1 Jembrana, Bali
• Juara II terdiri dari: Tropi dan uang pembinaan Rp. 18 juta, MTsN 4 Jakarta
• Juara III terdiri dari: Tropi dan uang pembinaan Rp. 14 juta,  MTsN Bangil, Jawa Timur

TINGKAT MA
Kategori 1: Mobil Mandiri (Self Driving Car)   
• Juara I terdiri dari: Tropi, uang pembinaan Rp. 18 juta, MAN 3 Jakarta
• Juara II terdiri dari: Tropi dan uang pembinaan Rp. 14 juta, MAN 2 Samarinda
• Juara III terdiri dari: Tropi dan uang pembinaan Rp. 12 juta, MAN Insasn Cendekia, OKI

Kategori 2: Rancang Bangun Mekanika (Discovery robot)
• Juara I terdiri dari: Tropi, uang pembinaan Rp. 22 juta, MAN 1 Surakarta
• Juara II terdiri dari: Tropi dan uang pembinaan Rp. 18 juta, MAN 4 Tangerang, Banten
• Juara III terdiri dari: Tropi dan uang pembinaan Rp. 14 juta, MA Bismillah, Serang Banten

Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama RI 2017