Wednesday, February 28, 2018

Mau Sehat? Jauhi Barang Ini! (Bagian 2)



Ladang Opium [Foto: Dok http://www.dw.com]

Narkoba lagi narkoba lagi. Tahun-tahun belakangan ini, kasus peredaran dan penyalahgunaan narkoba semakin marak saja. Tak hanya marak di ibukota, melainkan di kota-kota lain di Indonesia. Tidak melihat dari status sosial mana dia berada, tidak melihat latar belakang keluarga baik-baik ataukah berantakan, tidak melihat dari daerah mana dia berasal.

Orang-orang yang menjadi korbann narkoba semakin beragam dan meningkat dari tahun ke tahun. Termasuk, golongan anak muda yang menjadi pewaris bangsa dan pesohor negeri. Jika banyak dari generasi muda sekarang ketergantungan narkoba, bagaimana nasib bangsa ini ke depan? Untuk itu, informasi mengenai narkoba perlu diluruskan kepada semua orang. Hal ini agar kita tidak mudah dibohongi apalagi dimanfaatkan untuk kepentingan sekelompok orang.

Nah, agar tidak gampang dicuci otak atau dibujuk untuk pakai barang haram ini, kita harus tahu beberapa hal tentang narkoba seperti dibawah ini:

1. Jangan pernah berpikir untuk mencoba, meskipun hanya sekali.
Namanya anak muda, sifat yang paling umum adalah rasa penasaran. Sebenarnya sifat ini bisa positif jika memberikan pengetahuan bagi kita. Namun, rasa penasaran itu akan merusak ketika kita ingin mengetahui rasa narkoba meskipun cuma sekali, Satu hal yang perlu diingat, narkoba sebagai obat-obatan yang mengandung zat atau kandungan yang dapat membuat ketagihan. Sekali mencoba, seumur hidup akan ketagihan.

2. Jangan berpikir bahwa narkoba adalah dewa penyelamat.
Namanya hidup, tentu ada suka dan duka. Alangkah indah jika dunia dipenuhi suasana yang asyik-asyik terus. Namun tidak demikian adanya, bukan? Orang akan mudah mengontrol dirinya ketika merasa senang dan riang. Akan tetapi, hal itu tidak mudah dilakukan ketika orang harus menghadapi persoalan-persoalan sulit, rumit, bikin stress, atau depresi.

Berdasar dari banyak kasus, seseorang akan mudah dicekoki narkoba ketika dirinya sedang dalam keadaan down. Untuk itu waspada sangat penting. Ingatlah narkoba akan mengacaukan perasaan, malah akan banyak nambah persoalan. Kalau pun seseorang pemakai narkoba merasa punya perasaan gembira dan nyaman, itu hanya bersifat sementara saja.

Ketika pengaruh narkoba habis, maka si penggunanya akan merasakan hal-hal sebaliknya. Tidak heran jika akhirnya si pengguna mencari dan menagih narkoba yang sama. Makanya, kita perlu mendekatkan  diri pada agama. Biasakan mengadu kepada Tuhan tentang perasaan sedih dan duka yang sedang kita rasakan. Niscaya, Dia akan  mendengar dan membantu keluh-kesah umatNya. Secara otomatis, hal itu juga akan membentengi diri dari desakan untuk coba-coba narkoba.

3. Jangan bilang kalau hanya sebagian jenis narkoba saja yang mematikan, namun sebagian lagi justru menyehatkan.
Berdasarkan riset medis, merokok saja dapat membahayakan tubuh. Dari hasil penelitian Departemen Kesehatan Australia Barat dikatakan bahwa, rokok yang kita hisap mengandung kurang lebih 4.000 bahan kimia. Empat puluh dua jenis dari bahan-bahan kimia tersebut  berisi racun yang dapat merusak tubuh dan memicu kanker.
Lain lagi dengan ganja (kanabis). Jenis narkoba ini dapat mempengaruhi sistem syaraf dan memperlambat kegiatan dalam otak, bahkan dapat memicu gangguan jiwa berat jika kita memiliki genetika yang berisiko tinggi.

Kalau ekstasi sebagai jenis narkoba yang dibuat dari kumpulan bahan kimia. Pengaruhnya sama dengan amfetamin dan halusinogen. Jika seseorang menggunakan secara berlebihan dalam satu waktu, dampak yang harus ditanggung adalah kematian. Sementara itu, putaw atau heroin adalah zat yang berasal dari popi opium, bunga yang tumbuh di iklim panas dan kering.

Untuk kedokteran, zat ini biasa digunakan sebagai penghilang rasa sakit (analgesik). Namun kalau dipakai tanpa izin dokter atau mencampurnya dengan obat- obatan lain, hal ini sama saja dengan membahayakan hidup kita sendiri! Bagaimana tidak, dengan pemakaian dosis tinggi, maka akan terjadi kerusakan otak yang parah.

4. Pakai dengan cara menghirup uap lem atau zat lain adalah murah tapi mematikan.
Penggunaan narkoba dengan cara menghirup atau inhalen yang umumnya disebut sniffing glue atau ngelem adalah berbahaya. “Ngelem” dapat menyebabkan kematian mendadak (sudden sniffing death syndrome), baik untuk yang sudah berpengalaman apalagi yang baru mencoba. Dengan menghirup zat-zat inhalan tersebut, maka otak, lever, dan ginjal si penghirup bisa rusak.

Derasnya globalisasi dan kejamnya kota telah memangsa anak jalanan di sudut kota Medan. Hampir di setiap perempatan lampu merah ada anak jalanan yang mengamen. Banyak lagi di antara mereka yang mengais rezeki di antara tumpukan sampah dan memilih menjadi pedagang asongan. Tragisnya, mereka jadi korban kekerasan dan perbudakan narkoba. Jangankan orang tua, pemerintah pun kadang mengabaikan peranan bocah trotoar itu di jalanan.

Sejujurnya mereka juga membutuhkan perlindungan dari bahaya ancaman narkoba yang mengerikan itu. Ngelem atau sniffing adalah sejenis narkoba yang umumnya digunakan oleh anak jalanan dengan menghirup benda-benda sejenis lem, zat pelarut (thinner cat), lem kambing (aibon) atau zat lain sejenisnya untuk mencari ketenangan dan kesenangan. Anak jalanan itu “ngelem” untuk mencari impian dan khayalan di antara kehidupan kota. Mereka adalah anak-anak yang dibesarkan liar di jalanan tapi mencoba merekatkan harapan-harapan kosong yang tidak mereka dapatkan di rumah.

5. Selektif memilih teman jalan ataupun teman dekat.
Teman yang baik itu teman yang bisa berbagi kebaikan untuk kita, baik dalam keadaan senang maupun duka. Bisa memberi masukan, saran dan kritik membangun kekuatan. Teman yang baik juga bisa mengajak kita meraih prestasi dalam berbagai hal. Bergaul boleh dengan siapa saja, asalkan waspada. Jika ada seseorang yang baru dikenal langsung memintamu untuk merasakan ‘nikmatnya’ narkoba. Ingat, bukan berarti jadi kuper (kurang pergaulan) jika kamu tidak bergaul dengan orang-orang pemakai narkoba.

Sesuatu yang sulit sekali dihilangkan dari seorang pecandu adalah sugesti. sugesti atau ketergantungan inilah yang membuat seseorang selalu mempunyai keinginan untuk terus memakai Narkoba. Seorang pecandu walaupun sudah sembuh atau sudah bersih dari Narkoba tetap mempunyai keinginan untuk balik lagi memakai Narkoba seumur hidupnya dan mungkin terjerumus lagi di dalam Narkoba.


Tip Bebas dari Narkoba

1.    Jangan sekali-sekali mencoba Narkoba walaupun hanya sekali saja. Jangan takut atau malu untuk menolak terhadap orang atau teman yang menawarkan Narkoba.

2.    Membangun komunikasi antar anggota keluarga. Biasakan menjalin komunikasi antar keluarga dan luangkan waktu walaupun sedikit untuk berkumpul dengan keluarga. Usahakan untuk belajar memecahkan masalah. 

3.    Jangan sekali-kali memakai narkoba ketika kita punya masalah. Pakai narkoba sama sekali tidak memecahkan masalah, justru tambah masalah.

4.    Perkuat dan perdalam agama dan iman. Ini berguna agar iman tidak goyah oleh rayuan-rayuan untuk pakai narkoba. Hal ini sangat dianjurkan dimulai dari keluarga. 

5.    Sering mengikuti atau mendengar kampanye Anti Narkoba. Hal ini dilakukan agar kita mengerti dampak-dampak negatif yang ditimbulkan jika memakai narkoba.

6.    Memperbanyak pengetahuan mengenai Narkoba. Ini salah satu benteng yang sangat kuat untuk menolak memakai narkoba. Jika kita sudah mengerti akan begitu banyak dampak buruk narkoba maka tentu akan berpikir dua kali untuk menggunakannya.

7.    Mengampanyekan atau mencegah narkoba. Berperan serta untuk menyebarkan dampak-dampak negatif yang ditimbulkan jika menggunakan narkoba, agar orang jadi mengerti sehingga tidak memakainya.

Hidup tanpa Narkoba itu sangat menyenangkan. Kita bisa pergi kemana saja tanpa dikurung olehnya. Percayalah, narkoba sama sekali tidak memecahkan masalah apapun, malah mengkibatkan berbagai macam dampak yang sangat mengerikan untuk tubuh.

Memakai narkoba hanya menyebabkan kegembiraan dan kesenangan sesaat. Selanjutnya kita akan merasakan sangat kesakitan, kesengsaraan, dan penderitaan yang tidak bisa dibayangkan sebelumnya. Saat kita sudah masuk tahap kecanduan, rasa gembira sudah tidak ada lagi. Selanjutnya akan merasakan diperbudak oleh narkoba. Kita akan merasakan sakit yang amat sangat jika tidak memakainya.

Keluarga yang baik, harmonis, dan beragama adalah benteng terbaik untuk tidak mendekati barang haram ini. Ciptakan komunikasi di antara anggota keluarga kita. Luangkanlah sedikit waktu untuk saling pengertian dan terbuka di antara ayah, ibu, dan saudara.

Merokok menjadi pintu masuk penyalahgunaan narkotika dan obat-obat berbahaya lainnya. Bisa jadi, hampir semua pecandu narkoba perokok berat, diawali dari merokok ringan atau hanya coba.
 
Rokok, salah satu pintu masuknya narkoba [Foto: http://www.craveonline.com]
Berhentilah mulai saat ini! Pergi ke dokter atau pusat rehabilitas karena di sana akan banyak orang yang bersedia membantu kalian berhenti dari ketergantungan. Dekatkan diri pada Sang Pencipta untuk mohon petunjukNya agar lepas dari barang haram itu. Percayalah, bahwa Dia akan membantu dan memberikan jalan. Tidak ada kata tidak mungkin bagi Sang Pencipta.

Bagi orang tua yang punya anak ketergantungan sebaiknya jangan sembunyikan mereka. Dukunglah mereka untuk mengikuti pengobatan dan rehabilitasi, karena tanpa dukungan orang tua akan sangat sulit bagi mereka berhenti menggunakan. Carilah informasi mengenai tempat rehabilitasi sesegera mungkin.

Berhati-hati dalam pergaulan, karena saat ini pengedar narkoba sudah sangat pintar. Mereka mempunyai beragam cara dan alasan cara mengedarkan narkoba. Bahkan, anak kecil yang masih duduk di bangku sekolah dasar pun, mereka pakai untuk mengedarkannya.

Para pengedar mengincar semua orang di segala umur dan tingkat ekonomi. Jadi, jangan punya pikiran bahwa hanya anak remaja saja yang terkena narkoba. Jangan pula berpikir bahwa narkoba hanya urusan pemerintah, tetapi narkoba urusan kita semua. Mendekatkan diri pada agama sebagai benteng agar tak terjerumus ke lembah dosa. 

Berhenti atau Mati! [Foto:: Dok https://www.preston.ac.uk]