Saturday, July 29, 2017

Liputan6, Pertamina, & Indosiar Akan Segera Lahirkan Broadcaster Andal

Memasuki Lotte Shopping Avenue, dari luar tampak biasa saja. Tak terlihat keramaian yang berarti. Lalu lalang orang hanya sekadar windows shopping sudah biasa terlihat. Apalagi mereka yang hanya sekadar nongkrong, sembari menunggu jam makan siang tiba.

Kaki saya melangkah ringan ke lantai empat di Mall yang cukup ternama di kawasan Kuningan tersebut. Ada apa sih di lantai empat itu sebenarnya? Ya, saya makin penasaran. Undangan khusus yang diberikan Liputan 6, Indosiar, dan Pertamina untuk Blogger, membuat rasa penasaran saya bertambah-tambah.

Jejakkan kaki akhirnya sampai di lantai empat The Ice Palace Lotte Shopping Avenue ini. Terbelalak mata saya menyaksikan ratusan anak-anak muda dengan segudang talenta sedang antri menunggu absensi untuk masuk ke ruang spesial yang sudah disiapkan panitia, tak terkecuali Blogger.

Ada banyak anak-anak muda dengan latar belakang kampus dan pendidikan berjibaku di tempat itu. Tanya punya tanya, mereka sedang mengantri ikut audisi dan workshop Citizen Journalist Academy. Ya, CJA yang dihelat oleh Liputan 6, Indosiar, dan Pertamina-Energi Muda Pertamina.  

Tentunya, ada yang bertanya-tanya, "Apa sih Citizen Journalist Academy ini?" Jadi,CJA ini merupakan program yang digagas oleh  Liputan 6, Indosiar, dan Pertamina untuk mencari sekitar 30 orang bibit-bibit muda yang punya passion tinggi di bidang, Public Speaking (Public Relation), Writing, Videography, juga Presenting.

Kesembilan puluh anak-anak muda dengan bidang yang mereka geluti dan minati, akan ikut mobile creative internship di kota tempat mereka berasal. Ada tiga kota yang menjadi tempat anak-anak muda itu menggembleng diri, yaitu Jakarta, Semarang, dan Balikpapan. Mereka akan akan belajar seperti seorang jurnalin betulan dengan arahan dan mentor dari Redaksi Liputan6.com beserta Tim Kreatif News dari penyelenggara, Indosiar.

Beruntunglah nantinya untuk anak-anak muda yang terpilih. Kenapa saya bilang beruntung? Ya, karena mereka akan melakukan kegiatan meliput layaknya jurnalis televisi. Hal-hal yang akan mereka ketengahkan ke hadapan publik seperti isu lingkungan, energi, juga potensi lokal yang ada di daerah mereka, seperti kuliner, wisata, budaya, juga konten menarik lainnya. 

Nah, hasil yang mereka buat nanti, akan ditayangkan pada microsite liputan6 juga pada acara Fokus Indosiar. Wah, ini benar-benar akan menjadi tantangan tersendiri untuk mereka yang suka bergelut di bidang jurnalis atau broadcasting. Mereka akan mengolah data yang diperoleh dari lapangan sedemikan rupa, sehingga layak untuk diberikan ke muka  umum. 

Nah, perlu diketahui juga bahwa Audisi untuk CJA Energi Muda Pertamina ini sedang berjalan. Di Jakarta sendiri  sudah dimulai pada 27 Juli 2017. Sementara itu, kota Semarang akan disambangi pada 3 Agustus 2017, dan terakhir kota Balikpapan pada 10 Agustus mendatang.  

Karena ini sifatnya berbau akademi, maka mau tidak mau, seleksi yang dilakukan sangat ketat dan tak sembarangan. Untuk seleksi bagian pertaa, para calon harus mengirimkan CV yang di-submit oleh  calom peserta di www.liputan6.com/pages/energi-muda-pertamina. Submit data diri itu sudah dibuka sejak 3 Juli 2017. Oya, untuk pendaftaran ini tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis. Jadi, untuk yang ingin daftar tak perlu mengeluarkan biaya. 

Nah iya, untuk pelajar maupun yang baru selesai bangku kuliah, kalau tidak bisa ikut CJA, masih bisa ikut yang namanya Creative Workshop  mengenai TV Journalist, News Presenting, Digital Media, juga Human Capital. Untuk itu, para expert yang berasal dari Liputan6.com, Indosiar, dan SCM yang akan memberikan materinya. 

Enak banget kan ya, setiap mereka yang daftar acara ini memperoleh e-certificate. Nah, biar update dan terus tahu perkembangan informasi terbarunya, bisa ikuti akun media sosial berupa IG @campuscj6 @liputan6dotcom @IndosiarID @pertamina. Tetapi, jangan lupa pakai hastag ya. Hastagnya #EnergiMudaPertamina. 


Tujuh Coach yang akan berbagi kepada 90 peserta terpilih.
Foto: Dok. Pribadi
Ya, pada Kamis (27/07/2017), telah dilakukan audisi dan workshop untuk kota Jakarta. Para praktisi dan expert hadir memberikan materi sesuai bidang mereka. Tujuh orang coach akan memberikan bekal untuk mereka nanti yang terpilih. Siapa saja coach tersebut? Ini dia Jemmy Darusman sebagai Coach untuk Public Speaking; Zulfikar Naghi Coach untuk Creative Content; Nurul Cinta Coach TV Journalist; Ryan Wiedyarto Coah untuk TV Production; Angga J. Utomo Coach Digital Media; Utrich Farzah Coah untuk Presenting; dan Danny Maulana Coach untuk Videography.

Di kesempatan itu, Zulfikar Naghi menyampaikan bahwa, konten-konten yang dibuat dalam bahasa jurnalis harus baik, lugas, dan benar. Kreator konten mesti dapat membuat berita dalam bahasa yang enak, mudah dicerna, dan tidak membuat orang bertanya-tanya. Selain itu, seorang content creator mesti banyak punya referensi bahan bacaan. 

Sementara, Jemmy Darusman sebagai Coach Publik Speaking bilang, bahwa seorang pembicara di hadapan publik mesti cerdas menyikapi situasi. Jemmy berbagi pengalaman ketika mesti bicara ke muka umum sementara narasumber utama belum datang. "Jadi, teknik "mengulur" waktu pun perlu dikuasai seorang publik speaker. Hal itu untuk menghilangkan kebosanan dari pendengar manakala pembicara utama belum datang. Artinya, public speaker harus banyak akal", ucapnya.

Beda coach public speaking, beda pula coach Presenting. Utrich Farzah menyampaikan bahwa, ketika seseorang sudah berada di depan kamera dan menyampaikan berita, dia harus benar-benar siap. Akan tetapi, perlu juga menguasai improvisasi yang tak berlebihan dari berita yang disampaikan.

Nah, Coach Media Digital pun turut bicara dalam hal ini, Angga J. Utomo. "Perkembangan Teknologi Informasi semakin maju. Orang mengakses berita dan acara dapat dari mana saja dengan menggunakan device yang mereke miliki. Jadi, kapanpun dan di mana pun, orang-orang bisa mengakses satu acara tanpa dibatasi ruang dan waktu".

Begitu pula halnya dengan kualitas gambar yang tersaji. Semua itu tak lepas dari peran besar seorang kameramen atau videography. Dalam hal ini, coach Danny Maulana-lah yang menggawanginya. Danny akan memberikan bagaimana membuat video dengan kualitas gambar dan suara yang bagus dan menarik dari sisi tampillan. 

Ryan Wiedyarto selaku coach TV Production pun menyampaikan apa yang pernah dialaminya. Ya, saat dia harus mewawancarai Pak Jokowi. Sebagai seorang TV Production mesti juga banyak membaca literatur. Dari pengalamannya mewawancarai Jokowi dia banyak belajar, untuk memproduksi satu acara dan tayang di televisi, itu perlu persiapan yang matang, bagaimana cara mendapatkan narasumber yang benar-benar menjadi target wawancara. 

Nurul Cinta pun tak ketinggalan pula sebagai coach presenting. Sedikit memberikan gambaran, mimik atau raut wajah saat berhadapan di depan kamera. bagaimana menggunakan bahasa tubuh, dan melafalkan setiap kalimat-kalimat secara jelas dan gamblang. 

Kolaborasi ciamik antara liputan6.com, Indosiar, dan Pertamina-Energi Muda Pertamina dalam dalam ajang Citizen Journalist Academy ini sebagai bentuk kerja bareng untuk memberikan wadah atau tempat kepada generasi muda untuk berkarya, terutama di bidang Citizen Journalist. Para generasi muda ini CJA Energi Muda Pertamina ini menjadi aktivitas atau program di bidang pelatihan media digital dan  televisi. Program dengan sistem pembelajaran yang diberikan berdasarkan komunitas dalam balutan packaging menarik dan bersifat mendidik tentunya.


Sebagian mereka yang telah terpilih untuk area Jakarta
Foto: Dok. Pribadi
Mohamad Teguh, selaku Pimpinan Redaksi Liputan6.com dengan CJA  Energi Muda Pertamina, dan Indosiar memberikan experience-nya kepada muda-mudi generasi broadcasting Indonesia masa depan. "Generasi muda ini akan diberi bekal mengenai regulasi yang mesti ditaati ketika seseorang membuat nilai-nilai jurnalistik". Lebih lanjut dikatakannya, konten, foto, dan cerita yang dibuat harus ada pertanggungjawaban dari penulisnya".

Siapa sih target CJA Energi Muda Pertamina ini? Ahaa... pastinya anak-anak muda yang dinamis, enerjik, juga kreatif dengan usia 17-24 tahun. Tentunya, dengan punya passion besar di bidang jurnalistik, video, presenter, juga public relation. Nantinya, untuk mereka yang terpilih akan digembleng selama empat bulan oleh para mentor/coach langsung dari Liputan6.com, Indosiar, dan Pertamaina. Wah, sepertinya saya makin penasaran untuk melihat proses dan hasil para peserta terpilih buat. 


Generasi milenial saatnya unjuk keahlian
Foto: Dok. Pribadi
Ingat ya generasi muda Indonesia yang mau ikutan. Ayo segera daftarkan diri kalian. di Jakarta sudah berlangsung lho pada tanggal 27 Juli 2017 lalu. Nah, nanti tanggal 3 Agustus Semarang akan disambangi. Dan untuk kalian yang tinggal di Kalimantan Timur khususnya Balikpapan, siap-siap dengan keseruan acara ini yaa pada 10 Agustus.

Oya, calon-calon yang terpilih ini nanti, bakal ikut yang namanya program kreatif mentorship pada 15 Agustus-15 November 2017. Tentunya kalian tak sabar kan ada apa kelanjutannya setelah mentorship itu? Nah, kalian akan diikutsertakan dalam National Camp Jambore serta Wisuda di November 2017. Wuiih... Sekitar tiga bulan digembleng dengan mentor-mentor yang sangat andal di bidangnya untuk menghasilkan broadcaster baru, muda, enerjik pastinya. 

Nah, selama ikut acara ini juga, untuk para peserta akan ada grand prize dengan kategori mahasiswa terbaik angkatan pertama. Mau tahu apa hadiahnya? Salah satu destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi di Nusa Tenggara Barat, apalagi kalau bukan Lombok. Ya, untuk  peserta terbaik nantinya akan pergi berlibur ke Lombok sebagai bentuk hadiah kemenangannya. 

Oleh karena itu, tak heran kalau generasi muda sekarang atau saya bahasakan sebagai generasi milenial  sangat dekat dengan teknologi. Begitu pula program CJA-Mentorship ini nanti akan benar-benar mengoptimalkan penggunaan TV dan digital seperti TV, digital content, social media, dan bagaimana community engagement berperan besar juga untuk mereka.  

Untuk acara yang berhubungan dengan  TV, CJA nantinnya akan mengisi salah satu program yang ada di Indosiar, yaitu program FOKUS akhir pekan Indosiar. Eits jangan lupa, pada media sosialnya sendiri masih menggunakan tanda pagar (hastag) #EnergiMudaPertamina, baik yang ada di Twitter maupun Instagram. Nah, untuk urusan media digital ini bagian dari Mas Angga Utomo.

Para peserta yang terpilih nantinya akan dibimbing oleh Mas Angga Utomo selaku Coach Media Digital. Hasil kerja peserta akan ditayangkan untuk CampusCJ6 Liputan6.com. Peserta juga akan melakukan bagaimana cara community engagement lantas dibangun dan dibesarkan di tempat asal mereka atau di kota masing-masing mereka berasal. 

Nantinya, untuk yang terpilih 30 orang calon-calon broadcaster ini akan dibagi jadi dua tim ternyata. Dua puluh enam orang untuk tim A yang akan konsen pada bidang mobile digital journalist untuk mengangkat tema sosok (inspirasi), Fakta Unik, Local Wisdom, Sejarah, Kuliner, dan semua hal tentang Pertamina baik pabrik, program-program CSR-nya, dan beragam program Pertamina lainnya. Di Tim B yang jumlahnya empat orang, akan menangani community engagement dan public relation. 

Beberapa contoh yang akan Tim B lakukan adalah sosialisasi program Citizen Journalist Academy-Energi Muda Pertamina, social campaign bagaimana cara mereka melakukan kampanye sosial kepada masyarakat, dan melakukan wisata edukasi ke Pertamina untuk menggali lebih banyak apa yang dilakukan Pertamina untuk bangsa. 

Pertamina melakukan hal ini untuk membentuk wadah komunitas agar terus menerus berlangsung. Artinya apa? Dengan adanya komunitas dari hasil bentukan CJA, itu  menjadi salah satu penyambung informasi Pertamina kepada publik untuk berbagi semangat energi Pertamina kepada generasi milenial. Hal yang tak dapat dilupakan juga adalah memberika semangat edukasi anak-anak muda dalam menggali dan meningkatkan soft skill yang mereka miliki terkait dunia jurnalistik. Program yang memang baru  pertama dilakukan Pertamina dengan menggandeng Liputan6.com dan Indosiar ini diharapkan dapat memberikan pendidikan besar kepada anak-anak muda, timbulnya semangat dedikasi dari mereka, juga dalam rangkaian menyambut ke-60 Pertamina hadir di tengah-tengah masyarakat kita.

Hadir pada kesempatan itu Alfatih Timur (CEO & Co Founder kitabisa.com) yang biasa disapa Timi.Kitabisa.com sebagai rumah perubahan dan situs kebaikan untuk sesiapa saja yang mau berbagi atau berdonasi untuk hal-hal yang berbau sosial dengan para donatur urunan (share), "Inilah yang biasa dikenal dengan crowdfunding", ucap Timi biasa dipanggil.
Kitabisa.com sebagai realisasi ide anak-anak muda dengan memodifikasi dalam membantu kegiatan sosial serta mempertemukan dengan orang-orang yang ingin berdonasi/orang-orang baik dari seluruh dunia. 


Alfatih Timur (Co Founder kitabisa.com)
Foto: Dok. Pribadi
Untuk anak-anak muda tak terbatas kalian yang masuk di CJA-Energi Muda Pertamina saja bisa berkolaborasi mengumpulkan dana untuk kegiatan sosial yang dimiliki. Atau kalau kalian punya kegiatan sosial tetapi terbatas pada dana, kalian bisa berkolaborasi dengan kitabisa.com. Sepanjang 2016, kitabisa.com telah mengumpuulkan dana hasil donasi sebesar 61 miliar. 

Timi mengajak kalian semua generasi muda untuk bisa bergabung melakukan kegiatan sosial secara baik, lantas berbagi  untuk mereka yang memerlukannya. "Siapa lagi yang akan membantu mereka kalau bukan kita", ucap Timi.

Dari Pertamina, hadir Intania Primasari Prionggo selaku Stake Holder Relation Pertamina dan  Aditya Wirasantika sebagai Investor Relation Pertamina yang berbagi slide untuk peserta CJA-Energi Muda Pertamina. Dikatakannya bahwa, Pertamina sebagai perusahaan minyak nasional, akan tetapi tidak saja sebagai penghasil minyak. Pertamina juga memproduksi Geothermal, pemilik penerbangan Pelita Air, juga kilang-kilang minyak terbesar lainnya di Indonesia. Kepemilikan pesawat Pertamina sebagai kendaraaan pengangkut bahan bakar, terutama ke daerah-daerah yang tak dapat ditempuh melalui darat, seperti pegunungan di Papua dengan jalan yang berbukit-bukit. 


Aditya Wirasantika, Investor Relation Pertamina
Foto: Dok. Pribadi
Sebagai pamungkas acara, Indra Yudhistira selaku CEO IEP Indosiar-SCTV berbagi pengalaman selama melanglang buana di beberapa TV yang pernah dia telurkan program-programnya. Menuturkan, dia mulai berrkarier di dunia broadcast pada 2000 bermula dari Trans TV. Akan tetapi, dirinya lebih tertarik di dunia film.



Indra Yudhistira, CEO Indonesia Entertainment Production
Foto: Dok. Pribadi
Film pertama besutannya :Andai Dia Tahu" lalu disusul film kedua "Biarkan Bintang Menari". Dari sini lantas dia pindah ke Kompas TV dan buat salah satu program. Harapannya, program yang dia buat itu banyak ditonton orang, tetapi kenyataannya, jauh! Padahal, menurutnya setiap hari bergelut dengan yang namanya rating. Di Kompas TV, program yang dibuatnya tidak ada yang nonton. Akhirnya dia pindah ke Indosiar.

Program pertama di Indosiar yang dia buatnya adalah The Voice. Sambutannya luar biasa di acara itu. Berikutnya, Indra pun sukses men-direct opening acara Sea Games. Lantas, dia membuat program acara Dangdut Academy. Dari Dangdut Academy ini pula, dirinya mendulang sukses yang bertubi-tubi. Pencapaian demi pencapaian terus menghinggapinya. Di situlah semangatnya kembali tumbuh untuk memberikan dedikasi penuh kepada TV yang telah juga membesarkan namanya. 


Bersama beberapa Coach
Foto: Dok. Pribadi
So, anak-anak muda generasi milenial, jangan sia-siakan kesempatan emas ini. Kapan lagi mengeluarkan bakat dan keahlian yang kalian miliki. Di ajang CJA Energi Muda Pertamina inilah tempat kalian mengasah kemampuan dan menunjukkan tidak pada diri sendiri, tetapi pada dunia bahwa kalian bisa menebarkan virus-virus jurnalistik ke seantero negeri. Selamat berjuang calon-calon broadcaster andal Pertamina, Liputan6.com, dan Pertamina-Energi Muda Pertamina. 
  
#EnergiMudaPertamina