Bebek, menjadi salah satu makanan daging favorit setelah ayam untuk
keluarga di Indonesia. Memang, mungkin ada sebagian orang yang tidak
menyukainya. Bebek sebagai nama kebanyakan untuk beberapa jenis unggas,
biasanya disebut juga burung akuatik yang dapat ditemukan di perairan air tawar
juga laut.
Nah, terkadang ada yang menyamakan bebek dengan burung air yang hubungannya
sangat jauh, tetapi mirip dari segi penampilan, contohnya grebe, coot,
gallinule, juga loon. Pernah tidak melihat hasil perkawinan silang bebek?
Beberapa bebek ternyata bisa juga melakukan perkawinan silang, akan tetapi
keturunannya steril alias tidak bisa punya keturunan. Contohnya perkawinan
antara bebek pelari dengan bebek serati dengan keturunan yang steril, yaitu
brati dan tiktok.
Hmmm… tentunya, bicara bebek ada banyak hal yang bisa dikulik lebih dalam,
terutama dalam hal kulinari. Nah, salah satu kulinari bebek yang saya sambangi berada
di daerah Jatiasih, Bekasi bernama Bebek Bentu bersama reka-rekan Food Blogger
pada Sabtu (5/052018).
Pemilik Bapak Bangkit Kuncoro dan Ibu Siti Zulfa, menuturkan, “Bebek Bentu
pertama berdiri pada 2008 dengan cabang pertamanya di Cempaka Putih. Jatiasih
sebagai cabang kedua yang berdiri pada 2014 dengan alamat di Jalan Wibawa Mukti II Raya
Jatiasih, Bekasi.”
Cerita punya cerita, saya sempat
ngobrol panjang lebar dengan Pak Bangkit mengenai awal beliau
mendirikan resto ini. Ternyata, menurut
pria berkacamata ini memang suka sekali makan bebek di warung-warung pinggir
jalan saat berada di Jakarta.
Bebek menjadi favoritnya. Pernah satu ketika pemilik warung tempat beliau
biasa makan datang kepadanya, dan menawarkan kerjasama. Oleh beliau langsung
diiyakan. Berhubung Pak Bangkit punya tempat, ada rumah kosong di daerah
Cempaka Putih, beliau mendirikan Bebek Bentu.
Seiring bergulirnya waktu, beliau sangat welcome dengan
masukan-masukan yang diberikan oleh
pelanggannya, sehingga apa-apa yang baik dari pelanggannya dijalankan. Sambutan
dengan hadirnya Bebek Bentu di Cempaka Putih sangat bagus. Setelah berjalan beberapa lama, Pak Bangkit
membuka cabang di Jatiasih.
Nah, Bebek Bentu yang di Jatiasih ini, bangunannya milik sendiri. “Karena
bangunan ini milik sendiri, jadi saya kalau mau merenovasi enak, tidak berpikir
lama-lama”, tuturnya kepada saya.
Ketika saya menginjakkan kaki masuk ke dalam ambiance-nya terasa berbeda.
Hawa sejuk sepoi-sepoi menerpa lembut wajah saya. Dan pemandangan luas menyergap
dengan sangat nyaman ke hadapan saya pula.
Ya, di lantai satu ini pemandangan langsung menghadap ke jalan raya dan
pintu tol Jatiasih yang boleh saya bilang sangat hidup. Pemilihan lokasi yang sangat tepat untuk wilayah bisnis
di tempat ini.
Pun ketika saya datang, para
waiters-nya menyambut dengan ramah dan sangat sopan. Oiya, seluruh pekerjanya
rata-rata lelaki. Bukan tanpa alasan pemilihan pekerja lelaki ini. Selain punya
tenaga ekstra, juga dari sisi masakan dan penyajiannya (Chef-nya) cukup detail
dan ada rasa yang bikin nagih. Selain itu, dapat diandalkan jika ada
pengantaran pesanan.
Resto Bebek Bentu di Jatiasih milik pasangan suami istri ini sangat berbeda
dari kebanyakan resto bebek yang pernah
saya masuki dan coba. Terdiri dari tiga lantai. Lantai satu merupakan area
makan yang no smoking plus free wifi.
Sementara itu, lantai duanya dibedakan tempat, yaitu indoor dan outdoor.
Indoor, sekali lagi diperuntukkan untuk tempat makan yang no smoking dan
berpendingin udara, sedangkan outdoor yang dibatasi pintu khusus untuk mereka
yang merokok juga langsung menghadap ke jalan raya Jatiasih.
Selain tempat makan, di lantai dua ini juga terdapat beragam dekorasi yang
cantik. Kalau kita naik tangga dari lantai satu ke lantai dua, pas di bagian
pojok kiri terdapat bangku dan meja setengah biro dengan nuansa tetumbuhan
merambat hijau buatan.Hal ini membuat ruangan terlihat semakin nyaman.
Bebek Bentu Jatiasih: Bagian indoor lantai dua yang pas untuk berfoto (instagrammable) [Foto: Dok Pri] |
Beranjak ke lantai tiga, saya mendapati beragam barang-barang khas Jawa, seperti teko kaleng
beragam warna, tempat foto yang terdiri dari tikar, cobek, rak besi berisi
cangkir, piring kaleng, pepadian kering, topi caping, termos, dan barang-barang
vintage lainnya.
Nah, di lantai tiga inilah spot foto-foto cakep bisa kita peroleh. Di Bebek
Bentu Jatiasih ini menyediakan baju-baju khas Jawa (Sorjan) untuk prianya dan
kebaya untuk para wanitanya berfoto. Saya pikir, ini tempat yang unik,
pemiliknya bisa memadukan kekhasan
daerah yang diusung menjadi tempat instagramable dan menasional.
Bebek Bentu Jatiasih: Di lantai tiga ini dapat berfoto menggunakan atribut Jawa (blangkon & sorjan) [Foto: Dok Pri] |
Bebek Bentu menjadi tempat tersendiri di hati saya. Ternyata juga, Pak
Bangkit dan keluarganya suka icip-icip
makanan. Dari resto hingga kaki lima/pinggir jalan. Nah, sempat tercetus pertanyaan
saya kepada beliau, kenapa memilih bebek.
“Bebek, masih banyak orang yang belum tahu dengan Bebek Bentu. Padahal,
bebek ini menjadi selera nasional yang bakal banyak dicari orang”, ucapnya.
Bebek Bentu punya cita rasa yang berbeda. Daging bebeknya terasa lembut dan
tidak berbau amis. Teknik pengolahan atau memasak yang sangat baik. Ketika saya
mencoba menu bebek yang ada di beberapa tempat, bau “prengus” dan amis bebek
terkadang masih tercium.
Teknik memasak bebek di restoran itu memang mampu mengalahkan bau amis
bebek, begitulah di Bebek Bentu ini. Direbus cukup lama (berjam-jam) dengan
menggunakan beragam rempah. Alhasil, bumbu-bumbu meresap hingga ke dalam
daging, menurut Pak Bangkit.
Dari namanya saja kita sudah paham ya, bahwa menu utama resto ini adalah
bebek. Selain itu ada pula Chinese Food. Bicara menu, ada beragam menu yang
ditawarkan agar pelanggan bisa memilih. Tak semua orang suka bebek. Jadi, Bebek
Bentu juga menyediakan ayam dan varian lainnya.
Bebek yang ada di Bebek Bentu ini, merupakan bebek tertentu yang berumur
tua. Mengapa dipilih bebek tua? “Bebek tua itu memiliki tekstur daging yang
padat akan tetapi bisa dibuat empuk sehingga gurih dan saat dimakan ada
kepuasan tersendiri,” jelas Pak Bangkit.
Pun bebek memang tidak selamanya ada. Bisnis Bebek Bentu yang dijalankan
oleh Pak Bangkit dan Ibu Zulfa ini sangat terbuka kepada para tamu. Jika bebek
di resto tidak ada, mereka akan jelaskan kepada pelanggan bahwa bebek sedang
kosong, jika berkenan tamu dapat memilih
menu lain yang disukai. Ada ayam, sapi, juga seafood yang dapat menjadi pilihan
menu.
Kalaupun ada tamu atau pelanggan yang komplain dengan menu, Pak Bangkit dan
Ibu Zulfa dengan tangan terbuka selalu menerima kritikan dan saran yang
membangun tersebut. Hal itu semata-mata untuk perbaikan ke depan restonya.
Hmm… saya betah berlama-lama di Resto Bebek Bentu ini. Selain luas dan
nyaman, resto ini cocok untuk keluarga (Family Resto). Fasilitasnya juga asyik,
ada musala, toilet yang bersih dan wangi, wifi gratis, dan kalau bawa ana-anak,
mereka bisa main di mini playground. Asyik dan seru pastinya.
Nah, saatnya saya berkabar untuk kalian semua, apa sih menu yang saya dan
teman-teman Food Blogger icip-icip di Bebek Bentu pada hari itu? Penasaran,
kan? Simak dan jangan ngiler yaa… Kalo ngiler,
langsung meluncur ke Jatiasih, dijamin bakal nagih.
Bebek Bentu Sambal Kecombrang
Kecombrang atau kantan, banyak juga
yang menyebut dengan nama honje (Etlingera
elatior) sebagai salah satu tumbuhan rempah dan menahun dengan bentuk
terna, memiliki bunga, buah, dan biji.
Bagian-bagian tersebut dimanfaatkan sebagai sayuran juga sebagai sambal
(sambal matah). Kecombrang atau honje ini dibuat sebagai campuran bumbu
penyedap kuliner nusantara. Seperti
kuntum bunganya, selain dapat dibuat
untuk sambal juga dibuat lalapan dengan
merebus.
Di beberapa daerah di Indonesia, kecombrang atau honje dibuat sebagai salah satu bahan
dasar pecel seperti di Banyumas. Sementara di Pekalongan sebagai campuran nasi
megana. Nah, di Singapura dan Malaysia sebagai bagian penting untuk campuran laksa.
Di Bebek Bentu, kecombrang dibuat menjadi kuliner yang lebih khas dan segar
untuk campuran bebek. Entah kenapa, dari mula Pak Bangkit mengenalkan menu
kepada saya dan rekan-rekan lainnya, menu ini menjadi incaran saya. Ada rasa
penasaran dengan rasa bebek dan campuran kecombrang itu tadi.
Bebek Bentu Jatiasih: Bunga Kecombrang/Honje (atas) saat kuncup (bawah) saat mekar [Foto: Dok life.trubus.id & sidomi.com] |
Menu Bebek Kecombrang ini begitu lekat dalam pencecap saya dan rasanya
segar. Taburan potongan kecombrang, irisan bawang merah, irisan cabe rawit,
minyak makan, dan saya rasa garam, memunculkan cita rasa yang sangat aduhai. Cerita
punya cerita, Bebek Kecombrang ini menjadi salah satu menu hasil pengembangan
di Bebek Bentu.
Daging bebeknya diolah menjadi daging dengan matang sempurna dalam sajian
yang sangat istimewa pula. Teknik pengolahan daging bebeknya pun sangat pas,
Chef Rocky Okta begitu lihai meracik
sehingga mampu membuat mulut saya ber-huh-hah ria.
Menjadi catatan penting untuk saya sekali lagi, bahwa daging bebeknya tidak
berbau prengus-amis dan terasa empuk. Serat-serat dagingnya pun terlihat dengan
cita rasa yang terus menggoda selera saya.
Selain itu, karena Pak Bangkit ini asli Surabaya, beberapa bumbu untuk
teknik pengolahan bebek masuk di dalamnya. Sehingga daging bebeknya terasa
sangat enak. Pemilihan dan penggunaan bumbu terbaik dan sesuai standar
pemilihan membuat daging bebek tetap empuk dan segar. Di sini menjadi salah
satu kunci kenikmatannya.
Melihat pertama kali Bebek Kecombrang ini, belum lagi menikmatinya, saya
sudah tersengat oleh rasanya. Dalam sajian bebek yang digoreng disiram
kecombrang dan teman-temannya, dilengkapi irisan ketimun, selada, dan kremesan
kriuk yang crunchy, menjadikan Bebek Bentu Bebek Kecombrang tak lepas dari ingatan rasa di pencecap dan gastronomi
saya.
Inilah surga untuk penikmat rasa
yang khas dan segar itu ada.
Bebek Cemeng
Cemeng, dalam bahasa Jawa = hitam. Ya, bebek cemeng ini adalah bebek hitam.
Hitam daging bebek dimasak dengan bumbu-bumbu khas hingga menghasilkan warna
bebek yang diinginkan.
“Dalam bahasa Jawa, cemeng ini artinya hitam. Terkadang orang-orang sini (
Jakarta-red) melafalkannya dengan
kata “cemeng” “e” pepet. Padahal
tidak,” tegas Pak Bangkit selaku owner Bebek Bentu Jatiasih.
Dalam baluran sambal cabe yang dimasak degan teknik-teknik tertentu, Bebek
Cemeng ini disajikan bersama irisan ketimun, selada, tomat, dan nasi dengan
taburan kremes yang crunchy. Satu suapan Bebek Cemeng dengan cubitan daging
bebeknya, menghasilkan cita rasa yang
khas Bebe Bentu Jatiasih dalam olah rasa yang mampu meninggalkan jejak rasa di
lidah saya.
Bebek Cabe Ijo
Nah, bebek cabe ijo-nya Bebek Bentu berbeda dari bebek cabe ijo kebanyakan
yang saya jumpai. Kalau cabe ijo di tempat lain rata-rata warna hijaunya “layu”
karena proses pematangan lanjut, tetapi di Bebek Bentu tidak.
Nah, Ibu Zulfa sempat memberikan penjelasan teknik memasak atau membuat
cabe ijo yang masih kelihatan fresh warna hijaunya. Cabenya diulek lantas
disiram minyak panas, sehingga menimbulkan warna hijau yang tetap “on”
terlihat.
Warna hijau yang dimunculkan terlihat cantik dan semakin menggugah selera
makan saya. Rasa sambalnya, pedas-pedas merem melek bikin enak dan buat
ketagihan. Siap-siap sebelum ke Bebek Bentu mengosongkan perut terlebih dahulu.
Karena akan membuat Anda ketagihan.
Bebek Goreng Bentu
Nah, kalau bebek goreng kebanyakan, menggorengnya kadang masih menyisakan
minyak di daging bebeknya, Bebek Bentu tidak demikian, Bebek Goreng Bentu begitu
nikmat dan lembut. Daging bebek goreng yang dihasilkan tidak menyerap minyak,
kering tetapi lembut.
Cita rasa bebek gorengnya memberikan rasa yang tak akan pernah saya
lupakan. Dengan dua macam sambal yang
disajikan, sambal merah dan sambal hitam--(sepengetahuan saya, sambal hitam ini
khas Surabaya punya)—dikemas dengan irisan ketimun, tomat, dan selada
memberikan rasa tersendiri.
Buah ketimun dan tomat sebagai salah satu sayuran yang dapat mencegah darah
tinggi juga mengandung vitamin. Jadi, jangan khawatir untuk mengonsumsi Bebek
Goreng Bentu Jatiasih. Itulah fungsinya ketimun, tomat, dan selada sebagai
pelengkap makanan atau lalap juga mengandung vitamin lainnya.
Gurame Hantu Petir Pedas
Selain bebek, di Bebek Bentu Jatiasih juga tersedia menu lain. Nah, nama
menu satu ini terbilang unik, Gurame
Hantu Petir Pedas. Jadi, warna ikan guramenya hitam yang selalu diidentikkan
dengan hantu atau hitam karena tersambar petir.
Selain berwarna hitam, menu ini juga berisi potongan cabe merah, cabe
rawit, bawang bombay, dan rasa saos yang terbilang gurih. Daging guramenya
cukup lembut dan tidak berbau amis. Salah satu teknik pengolahan ikan untuk
menghilang bau amis bisa dengan perasan jeruk nipis dan garam atau ditambah
cuka makan.
Gurame ini sangat spesial menurut saya. Dari tekstur dagingnya yang tebal
hingga bumbu-bumbu yang diracik sempurna mampu mengundang selera dan decak
indera pencecap saya. Bagaimana saya jatuh
cinta lagi pada gurame yang ada di tempat lain, hati saya sudah dicuri
oleh gurame hantu petir pedas ini.
Gurame Asam Manis
Ikan gurame memang menjadi salah satu menu favorit di beberapa resto. Akan
tetapi, jika tidak tepat pengolahannya akan meninggalkan bau amis yang berasal
dari perut ikan dan insang. Gurame Asam Manis Bebek Bentu Jatiasih menjadi
salah satu gurame terbaik di kelasnya yang pernah saya coba.
Perpaduan bumbu asam, mungkin dapat berasal dari saus tomat, perasan jeruk
lemon atau nipis, bisa juga cuka makan dengan gula menimbulkan sensasi rasa
yang luar biasa. Dipadu irisan panjang wortel dan ketimun berbentuk korek api
dan daun bawang, menciptakan rasa mewah di pencecap saya.
Kelembutan daging fillet ikan gurame
berbalur tepung pun menjadi daya pikat tersendiri di lidah saya. Tak tercium
bau amis, ikannya bersih dan lembut. Saus yang khas dan kuat menjadi ciri di
gurame asam manis ini.
Brokoli Sapi
Daging sapi jika tak pintar mengolahnya, tetap akan keras dan liat. Nah,
brokolo sapi di Bebek Bentu ini terasa lembut dan buyar di mulut. Bagaimana tidak,
ketika gigi geligi saya mencecap dalam satu kesatuan, semua bercampur menjadi
satu dan kenikmatan daging sapi serta brokoli menjadi perpaduan yang pas dengan
rasa yang seimbang.
Bebek Bentu Jatiasih: Brokoli Sapi [Foto: Dok Pri] |
Sop Tahu Bentu
Nah, ini dia sop yang memang saya bilang istimewa. Mengapa istimewa? Selain
tahu, ada udang dan daging sapi yang membuat sop ini terasa lezat. Irisan daun
bawang dan tomat menambah kesegaran sop istimewa ini.
Dilengkapi pula dengan
sawi putih yang masih terasa crunchi saat dikunyah. Kuah sop yang gurih dengan
rasa cukup seimbang, mampu membuat lidah saya bergoyang. Bagaimana mungkin saya
jatuh cinta sama sop lain, Sop Tahu Bentu telah mencuri hati saya.
Bebek Bentu Jatiasih: Sop Tahu Bentu [Foto: Dok Pri] |
Udang Bakar Saos Bentu
Seafood, makanan satu ini memang sangat enak. Tidak bisa dilewatkan begitu
saja. Udang yang masih segar akan terasa manis ketika dimasak dan dimakan. Bunyi
“kres” masih sangat terasa ketika digigit.
Nah, selain bebek dan ayam, seafood juga menjadi salah satu menu yang ada
di Bebek Bentu. Salah satunya udang. Udang yang dibakar dengan menggunakan saos
Bentu ini sangat khas. Rasa gurih lebih menonjol.
Teknik memasaknya pun sangat baik. Udang tidak berbau, rasanya masih segar
dan cenderung juicy. Saosnya seperti Dewa Amor bersenjatakan panah. Di bidiknya
pencecap saya hingga luluh tak bergeming.
Udangnya bak bunga Seroja yang mampu
memikat mata dan lidah saya. Ahhh… ini kolaborasi cantik yang dipersembahkan Bebek Bentu untuk saya dan teman-teman Food
Blogger. Udang Bakar Saus Bentu… menjadi satu menu yang melekat dalam ingatan
saya.
Kepiting Saos Padang
Ini dia menu yang juga aduhai di Bebek Bentu Jatiasih, Kepiting Saos Padang. Rasa Saos Padang yang pedas gurih dan daging kepiting yang manis, menambah cita rasa daging kepiting ini berkelas. Menjadi salah satu makanan paling enak di Bebek Bentu setelah bebeknya sendiri.
Kepitingnya relatif besar dan berdaging banyak. Rasanya manis dengan proses pengolahan yang tepat. Cita rasa daging kepitingnya benar-benar dijaga. Di tangah Chef Bebek Bentu, menu ini jadi istimewa.
Kepiting Saos Padang
Ini dia menu yang juga aduhai di Bebek Bentu Jatiasih, Kepiting Saos Padang. Rasa Saos Padang yang pedas gurih dan daging kepiting yang manis, menambah cita rasa daging kepiting ini berkelas. Menjadi salah satu makanan paling enak di Bebek Bentu setelah bebeknya sendiri.
Bebek Bentu Jatiasih: Kepiting Saos Padang [Foto: Dok Pri] |
Masih banyak menu-menu lainnya yang dihidangkan untuk kami (Food Blogger)
pada hari itu.
Ada Kwetiaw Goreng Bentu, Nasi Goren Bebek, Nasi Goreng Kambing,
juga Bihun Goreng Seafood. Rasanya? Tak pernah bohong. Mungkin, saya akan
kembali lagi untuk menguji kelezatan makanan yang lainnya.
Bebek Bentu Jatiasih: Hot Plate Istimewa Bentu [Foto: Dok Pri] |
Bebek Bentu Jatiasih: Kwetiaw Goreng Bentu [Foto: Dok Pri] |
Minuman
Tak kalah menarik dengan menu yang disajikan adalah minuman. Salah satu
minuman yang menggoda tenggorokan saya
adalah Jus Kedondong. Hmmm… ketika disajikan dalam gelas yang relatif tinggi,
aroma kedondong begitu terasa.
Rasa asam, manis, dan segar menyergap seluruh kerongkongan saya. Buah
kedondong di tangan Chef andal Bebek Bentu hadir dengan cita rasa menggugah
selera minum saya. Jujur saja, saya menghabiskan empat gelas jus kedondong
(bukan rakus atau doyan, yaa…) tetapi, ini jus memang mampu memalingkan
perhatian saya dari minuman yang mainstream lainnya.
Jus kedondong Bebek Bentu, menurut saya mampu memberikan nuansa rasa yang
pas di lidah. Tak terlalu manis, juga tidak terlalu asam, tetapi bikin nagih.
Rasa yang sangat kuat menarik saya untuk tak cepat-cepat menyeruput Jus
Kedondong ini. Aroma dan cita rasa buah kedondong masih menyelimuti seluruh
pencecap dan batang tenggorokan saya.
Selain Jus Kedondong, jika Anda ke Bebek Bentu Jatiasih untuk memesan minuman, tersedia pula Jus
Strawberry, Jus Jambu, Jus Mangga, Milk Shake Cokelat Float, Milk Shake
Strawberry, Milk Shake Vanilla, Ice Chocolate,
Lychee Tea, Teh Tarik, Ice Cappucino, Cookies Blend, Orange Juice, juga
ada Hot Cappucino.
Untuk yang suka roti-rotian ala Timur Tengah, ada Roti
Maryam Cokelat Keju, Roti Maryam Original, dan Roti Maryam Ice Cream.
Bebek Bentu Jatiasih: Jus Strawberry (atas) Milk Shake Strawberry (bawah) [Foto: Dok Pri] |
Nah, untuk pencinta es krim, ada juga double scoop ice cream dengan
sepotong oreo, strawberry yang disiram cokelat. Ini benar-benar menggiurkan dan
memusnahkan dahaga saya.
Bebek Bentu Jatiasih: Es Krim Double Scoop [Foto: Dok Pri] |
Jadi, tak ada kekecewaan saya di Bebek Bentu Jatiasih untuk icip-icip
menunya. Justru bahagia lahir batin yang hadir menikmati setiap sobekan dan
cubitan daging bebek, seruput jus kedondong juga sendokan es krim, serta menu
lainnya.
Jangan lewatkan lho ya… bawa serta keluarga Anda untuk mencicipi Bebek
Bentu Jatiasih ini, selain menu-menunya yang memang enak, tempatnya pun cukup
luas dan ber-AC. Selamat berpetualang rasa!
Bebek Bentu Jatiasih: Food Blogger & Owner Bebek Bentu Foto Bersama [Foto: Dok Pri] |
Untuk informasi seputar
Bebek Bentu Jatiasih, silakan menghubungi nomor kontak di bawah ini.
Bebek Bentu Jatiasih
Jl. Wibawa Mukti II Raya
Jatiasih, Bekasi .
Telp: 021-8246893
Mobile: 0857-7736-8068
Website: www.bebekbentu.com
Instagram: @bebekbentu14
Twitter: BebekBentu14
Buka: Pukul 10 pagi hingga 10 malam
Buka: Pukul 10 pagi hingga 10 malam