Tuesday, November 20, 2012

DARI LUAR JADUL, DI DALAM GAUL

-->

Terlihat dari luar seperti bangunan tua. Menapaki tangga dari luar gedung ke dalam ruangan yang terbuat dari semen dipoles berwarna hitam agak buram. Kesan pertama yang ditimbulkan sungguh nyentrik. Menaiki lebih kurang 10 anak tangga saat pertama kali menjejakkan kaki masuk ke dalam ruangan, disambut dengan hantaran house music. Mengingatkan kita kepada “night club” dengan hingar bingar suguhan musik khas. Di lantai pertama saat kita bersantai terdapat beberapa meja dan kursi. Dengan meja yang tertata apik berjumlah 9 buah. Dipadupadan dengan sofa kecil 4 buah. Jumlah kursi kayu keseluruhan sebanyak 28 buah.



Kursi-kursi itu terbuat dari kayu yang di varnish sedemikian rupa, sehingga tampak mengkilap dan menarik mata. Kayu yang dipakai terbuat dari kayu Merbau. Bangunan dalam di lantai satu ini sengaja dibuat lebih terang, karena diperuntukkan untuk keluarga yang ingin bersantai dan menikmati indahnya suasana sore cafe-resto Point Coffee. Suasana cozy menjadi pilihan tempat pas dan cocok di sini. 
 
Dilengkapi pendingin udara berjumlah 2 buah, menjadikan ruangan di lantai pertama ini nyaman dan sejuk. Hal yang tak dilupakan oleh Point Coffee, untuk kesehatan dan keselamatan pengunjung, di lantai pertama itu pengunjung tak diperbolehkan merokok. Kecuali memang ada acara khusus berdasarkan pesanan.

Begitu masuk, jika mata kita melirik sedikit ke arah kanan, terdapat mini bar. Berbalut aksen batu kali tanpa polesan, seperti apa adanya. Terlihat begitu mengkilap saat pancaran temaran cahaya lampu tepat mengena. Para server pun melayani dengan ramah dan penuh sopan santun. Selain itu, mata pengunjung pun dimanjakan oleh TV LCD berukuran 32 inci. Sembari makan, pengunjung dapat menikmati program-program yang disajikan oleh TV swasta dan nasional Indonesia. 

 
Akses sebelum menuju lantai dua, kita harus menaiki tangga terlebih dahulu. Ada dua bagian tangga semen yang masing-masing terdiri dari 9 anak tangga. Di lantai dua tersebut merupakan tempat live music biasa disuguhkan. Di tempat ini pulalah bagi mereka yang terbiasa menghembuskan racikan tembakau diperuntukkan. 




Ruang di lantai dua ini memang sengaja dibuat temaram, seperti ingin mendapatkan feel dari suasana café-resto. Di ruangan ini tertata indah kursi sofa kecil sebanyak 4 buah. Paduan meja sebanyak 19 buah. Kursi panjang berjumlah 10 buah, jumlah keseluruhan kursi di lantai dua tersebut sebanyak 46 buah. Hiburan live music menambah suasana semakin marak dan hidup.
Masih di bagian ruang dalam lantai 2. Suasana yang tadinya hingar bingar dan penuh sesak, dapat disejukkan dengan keberadaan water fall yang sudah dimodifikasi. Di sekitarannya di kelilingi botol-botol bekas minuman yang ditata rapi dan cukup berseni. Memang, hanya sebagai seni semata.


Di bagian balkon lantai 2, kita dapat memandang keluar jalan raya. Menikmati suasana sore di sepanjang Jalan Tanjung Duren Raya. Lalu lalang dan laju kendaraan tak membuat suasana Point Coffee menjadi redup. Justru semakin menambah hidup café-resto ini. Di balkon ini pula, jika kita tak ingin melihat musik secara langsung, dapat secara samar-samar mendengarkannya saja dari luar sambil menyeruput secangkir kopi atau teh. Bagaimana Point Coffee ini terwujud? Berikut ulasannya. 

 
Sejarah
Point Coffee, cafe-resto ini hadir mulanya bertujuan untuk sekadar kumpul-kumpul sosial. Sang pemilik juga ingin memberdayakan anak-anak muda yang belum mendapatkan atau tidak memiliki pekerjaan. Hal itu demi untuk menjaga agar jangan sampai anak-anak muda tersebut terjerembab dalam jurang pergaulan bebas dan mengenal obat-obatan terlarang. Cafe-resto ini juga dihadirkan tidak menjual minuman beralkohol, kalaupun ada hanya low alcohol seperti bir. Bermula dari hobi, sang pemilik lantas mengembangkan bangunan menjadi bentuk cafe-resto yang dibuat sedemikian rupa. Tepat pada Februari 2012, cafe-resto ini hadir di tengah-tengah penikmat kuliner Indonesia.

Konsep
Ide pembuatan cafe-resto ini muncul langsung dari sang pemilik, yaitu Bapak Rudy dan Ibu Liana. Mereka berdua memang senang bersosial sembari menikmati hidangan di cafe atau resto yang biasa disinggahi. Meski passion di bidang cafe-resto tidak ada dalam diri mereka berdua, tetapi niat untuk memberdayakan anak-anak muda menjadi kreatif patut diacungi jempol. Dengan mendirikan cafe-resto ini, Bapak Rudy dan Ibu Liana berhasil menyelamatkan generasi muda dari ancaman narkoba.

Point Coffee memberikan konsep yang cukup unik, berupa pelayanan Gathering, Birthday, Event Party, Event Organizer, Accoustic, Playing, Meeting and Discussion. Jadi, boleh dibilang Point Coffee akan memberikan pelayanan semaksimal mungkin terhadap pelanggan yang ingin melakukan acara-acara seperti tersebut. Selain itu, Point Coffee menggelar agenda di hari Sabtu dan Minggu dalam acara “Nonton Bareng” Liga Inggris dan Spanyol.

Untuk tata bangunan pun dibuat sedemikian rupa. Konsep yang diusung mengambil perpaduan antara zaman dahulu dengan zaman sekarang yang lebih modern. Untuk yang bergaya zaman dahulu, terlihat dari model bangunan tampak luar. Sepertinya memang dipertahankan oleh sang pemilik. Sementara, polesan warna dan interior dalam mengambil warna bronze. Hal ini tentu berbeda dari cafe-cafe lainnya yang lebih memilih warna terang atau “ngejreng”.

Dari sisi pengelolaan, pemilik menciptapkan sistem konsep kekeluargaan. Mereka memegang prinsip, “Sama-sama bekerja mencari laba”. Sistem manajemen pengelolaan cafe cukup modern. Dengan susunan organisasi yang dibentuk terdiri dari owner-manager-supervisor-marketing-sales promotion-bartender-server (waiters & waitress)-OB, dan lain-lain. Sistem libur pun diatur dengan baik, dalam satu minggu para pekerja mendapat libur secara bergantian.

Bagaimana dengan nama Point Coffee sendiri?
Memang, tidak ada filosofi khusus terhadap keberadaan nama tersebut. Tetapi, menurut cerita yang disampaikan sang manager, kemungkinan ketika itu terlintas di benak owner sedang memikirkan koin atau poin. Secara kebetulan, dari koin atau poin itu, terciptalah nama Point Coffee. Ada harapan yang muncul dengan hadirnya nama tersebut. Sang pemilik berharap, banyak pelanggan datang dan menghasilkan point yang banyak. 
 
Fasilitas
Point Coffee menyediakan tempat untuk acara seperti Gathering, Birthday, Event Party, Event Organizer. Tersedia pula live music accoustic, playing, meeting dan Discussion room.

Menu
Setiap cafe-resto tentu punya signature dishes yang menjadi andalan dan favorit pelanggan. Di Point Caffee ini ada yang namanya Nasi Goreng, Steak, & Chicken Cordon Bleu. Juga ada Waffel sebagai appetizer andalan. Dessert andalannya berupa mocktail. Sementara, untuk signature drink andalan adalah minuman khas Point Coffee yang diberi nama “Point” berbentuk cocktail. Minuman “Point” tersebut membawa nama dari perusahaan itu sendiri. Rekomendasi Chef di Point Coffee berupa Steak dengan BBQ, Mushroom, dan Blackpepper Sauce. Tesktur daging steaknya sangat empuk dengan pilihan tiga macam saos tadi. Dari sisi rasa dan saos, steak yang jadi unggulan adalah dengan saos black pepper. 
 
Harapan ke Depan
Untuk saat ini, pemilik fokus kepada pengembangan dan membesarkan Point Coffee. Jika dalam beberapa tahun ke depan, Point Coffee menunjukkan perkembangan pesat, kemungkinan membuka cabang baru akan dilakukan.

Jam Operasional
Hari biasa Senin-Jumat: 3pm-01am
Akhir pekan Sabtu-Minggu: 3pm-3am

Kontak
Point Coffee
Jl. Tanjung Duren Utara Raya No. 10 Jakarta Barat
Phone: 021-56942751/5605559















WET WeT Wet wet

November Rain... that's right.

Masuk bulan November... er er er... aeeeeerrrrr... a.k.a. hujan a.k.a. banjiiiir.
Planning yang udah mateng jadi buyar brantakan. Ga nyalahin yang ngasih hujan. Itu sebuah anugrah terindah yang sang Pencipta kasih ke makhluk hidup di jagat raya.

Alhamdulillah wa syukurilah. Masih banyak rupanya negara lain yang kering kerontang ga ada air. Bersyukur negeri zamrud khatulistiwa ini penuh dengan kemakmuran hasil alam. Coba perhatiin Etiopia... Pernah lihat ga gimana anak-anak di sana kelaperan, memegang piring, mangkuk, dan cangkir kosong ngantri sesuap bubur gandum atau bubur nasi?

Dibayangin lho ya...

Bersyukur, deraian bulir-bulir bening itu tak enggan singgah di negeri tercinta yang orang bilang, "Gemah Ripah Loh Jinawi" ini.

Gimana kalo negeri ini seperti negara di sebelah ini? Kering kerontang, tandus, gersang, apalah bahasa yang tepat untuk mendeskripsikan bentukkan seperti itu.
Tuhan masih sayang ternyata dengan "tanah surga" ini. Wet Wet Wet... dinikmati aja. Keluh kesah? Dibungkus sama daun pisang, terus dipanggang di atas bara semangat, dimakan bersama harapan yang masih menanti di depan. Hajar!!

Tuesday, November 13, 2012

RESEP DARI ANGIN MAMIRI

-->
Beberapa Resep Nusantara Angin Mamiri

Pallu Mara
Bahan
1 Ekor Ikan Bandeng
1 sdt garam
2 sdm air jeruk nipis
1 sdt kunyit bubuk
6 siung bawang merah, iris halus
4 biji cabe merah, iris halus
100 gr asam jawa
500 ml air

Cara membuat
  1. Ikan dibersihkan dan potong jadi 4 bagian
  2. Lumuri ikan dengan garam dan air jeruk nipis, sisihkan
  3. Asam jawa ditambahkan air lalu diremas-remas, saring, sisihkan
  4. Masukkan campuran air asam, bubuk kunyit, bandeng, bawang merah, cabai merah, dan garam
  5. Masak dengan api kecil hingga bumbu meresap dan ikan matang, angkat
  6. Sajikan pallu mara saat hangat


Barongko

Bahan
200 gram tepung ketan
25 gram tepung kanji
100 ml air mendidih
1 sendok teh garam
250 gram gula pasir
½ sendok the vanili
850 ml santan hangat dari ½ butir kelapa
10 buah pisang raja matang (dapat diganti pisang kepok atau tanduk)
350 ml santan kental dari 11/2 butir kelapa beri ½ sendok teh garam

Cara Membuat
  1. Campur tepung beras dan tepung kanji, lalu tuangi air mendidih sambil diaduk-aduk. Masukkan gula, garam, dan vanili. Tuangi santan hangat, aduk hingga rata. Masak di atas api hingga setengah matang. Angkat, sisihkan.
  2. Kupas pisang, belah 2 memanjang, lalu iris setebal ½ cm. Masukkan ke dalam adonan tepung beras, aduk hingga tercampur rata.
  3. Ambil selembar daun pisang, beri 2-3 sendok adonan, tambahkan 2-3 sendok makan santan kental, bungkus dan semat dengan lidi.
  4. Kukus selama 30-40 menit hingga matang.


Barobbo

Bahan
Jagung
Ayam goreng suwir, bisa diganti udang
Bawang merah
Bawang putih
Lada
Bayam/Kangkung/Sawi
Daun seledri

Pelengkap
Bawang goreng
Cabe & Jeruk nipis
Perkedel jagung

Bahan Perkedel Jagung
Jagung, 1 butir telur, bawang merah dan putih goreng dihaluskan, merica, tepung 1 sendok makan, pala bubuk, daun seledri, daun bawang, bisa ditambahkan kornet, ayam, atau udang cincang.

Cara membuat
  1. Parut jagung, masukkan ke dalam panci (sisakan untuk perkedel) tambahkan air dan masak (bisa ditambahkan daging ayam fillet atau udang)
  2. Tambahkan irisan bawang merah dan bawang putih. Jika sudah mendidih masukkan sayuran, daun seledri, lada, dan garam

Perkedel
Haluskan bawang merah dan bawang putih, campur dengan jagung parut, masukkan telur, garam, lada, irisan daun seledri, daun bawang, dan pala bubuk. Tambahkan tepung satu sendok makan, aduk rata dan goreng (dapat ditambahkan kornet dan udang cincang)

Selera Nusantara, Kaya Akan Rasa


Indonesia memang unik. Tiap daerah punya ciri khas kuliner masing-masing. Keragaman yang ada di Indonesia sungguh luar biasa. Memang, kuliner menjadi salah satu budaya yang tak terpisahkan dari setiap daerah di Indonesia. Makanan menjadi unsur penting dalam tradisi dan budaya di berbagai provinsi. Makanan khas suatu daerah menjadi lambang, gelaran, dan bahkan sebagai daya tarik untuk para wisatawan berkunjung ke daerah tersebut.

Kali ini,mencoba mengangkat kulinaria yang ada di Kepulauan Celebes aka Sulawesi, tepatnya di kota Angin Mamiri, Sulawesi Selatan. Provinsi yang dikelilingi lautan itu punya cita rasa tersendiri dalam mengelola makanan. Sulawesi Selatan, sebagai salah satu provinsi di bagian paling selatan Sulawesi. Dahulu orang biasa menyebutnya dengan nama Ujung Pandang, kini beralih nama menjadi Makassar.

Keistimewaan
Pulau Sulawesi menyimpan banyak misteri selain kulinernya. Salah satunya tentang karamnya kapal peninggalan Perang Dunia Ke-2. Contohnya kapal Maru, kapal perang milik Jepang yang tenggelam pada kedalaman sekitar 30 meter. Ada juga kapal kargo Hakko Maru buatan Belanda. Kini, kapal-kapal tersebut telah berubah menjadi karang indah sebagai “rumah” ribuan biota laut beragam bentuk. Keindahan itulah yang banyak menarik wisatawan lokal & mancanegara.

Selain misteri dan keindahan alamnya, para wisatawan dapat pula menikmati sunrise dan sunset dalam satu posisi yang sama. Di pulau itu pula wisatawan dapat menikmati kelezatan beragam seafood segar yang dimasak dengan cara unik. Seafood diletakkan di atas batok kelapa lalu ditutupi dedaunan pohon yang tumbuh di sekitar pulau. Dengan begitu, aroma asap arang batok kelapa cepat tercium karena terbawa angin. Karenanya, dapat menggugah selera makan.

Kulinaria Khas Makassar

Coto, Sangat Khas Makassar
Makanan satu ini bukan soto, tetapi coto. Coto Makassar hanya berisi daging dan bumbu-bumbu berkuah kaldu. Bahan utama daging sapi. Untuk yang tidak bermasalah dengan kolesterol, dapat pula menikmati jeroan sapi seperti usus, hati, paru-paru, jantung, babat, bahkan otak. Soal rasa? Jangan ditanya, sungguh nikmat. Berasa gurih, aroma khas keluar dari rempah yang bernama jinten halus yang dicampurkan ke dalam kuah. Orang Makassar menggilai makanan ini. Tak heran, warung-warung coto ada yang buka 24 jam nonstop. Bumbu coto terdiri dari serai, laos, ketumbar, jinten, bawang merah, bawang putih, garam, daun salam, jeruk nipis, dan kacang. Umumnya, coto ini disajikan dengan ketupat. Di sebuah kota bagian Tenggara Makassar, bernama Jeneponto, coto di-topping dengan daging kuda. 

 Sop Konro, Iga Spesial
Selain coto, konro menjadi hidangan paling ternama di nusantara. Sop berbahan dasar tulang iga sapi atau kerbau. Dimasak dengan beragam rempah dan disajikan hangat bersama nasi putih, sungguh nikmat luar biasa. Rasanya cukup familiar. Tapi lidah kita tetap perlu dipersiapkan untuk menikmatinya. Sensasi makan konro juga luar biasa. Kita harus menggigit serat-serat daging yang masih menempel pada tulang. Selain itu, menyedot sumsum dan menikmati gurihnya kuah. Bumbu khasnya terdiri dari serai, jinten, keluwak, bawang merah, bawang putih, dan perasan jeruk nipis. Hmm... terbayangkan aroma dan kelezatannya? Tersedia juga konro bakar, yaitu iga atau rusuk sapi yang dibakar bersama rempah-rempah.

Ulu Juku, “Pesta” Kepala Ikan
Dalam bahasa Bugis atau Makassar, Ulu Juku berarti kepala ikan. Tetapi, maksud secara khusus adalah gulai atau sup kepala ikan kakap merah yang besar. Kepala ikan dimasak bersama santan, rempah-rempah, lantas diberi taburan bawang goreng. Bentuk dan aromanya sungguh membangkitkan selera. Kepala ikan kakap itu dimasak cukup lama sehingga dagingnya berasa lembut. Rasa gurih dipadu bumbu sangat meresap. Sup kepala ikan ini dapat dihidangkan bersama nasi. Kita dapat segera menemukan sensasi tatkala membongkar kepala ikan, mengambil daging di sela-sela tulang, lantas menyeruput kuahnya yang gurih.


Pallu Mara, Sup Ikan Kuning Asam
Jenis kuliner yang satu ini sangat menggoda. Sup ikan segar berwarna kekuning-kuningan karena berbahan rempah kunyit. Melirik warnanya, kita segera membayangkan kelezatan dan kesegaran rasanya. Pallu Mara dapat dihidangkan bersama nasi putih. Warna kuning pada masakan Pallu Mara berbahan ikan ini, sepertinya juga sebagai penghilang aroma amis ikan. Rasa kuahnya merupakan perpaduan aroma kunyit dan asam jawa. Sungguh segar, daging ikannya pun lembut. Ikan yang menjadi bahan utama, dapat berupa ikan cakalang, bandeng, juga lamuru. Bumbu terdiri dari kunyit, buah asam, belimbing asan/wuluh, bawang merah, bawang putih, cabe, serai, dan daun kemangi. 

Pallu Basa, Daging Sangrai Kelapa
Pallu Basa menjadi salah satu makanan berkuah kaldu kental. Rasanya sangat gurih, dengan topping daging atau jeroan sapi juga kerbau. Rasa gurih itu datang dari kelapa yang disangrai hingga berwarna cokelat dan ditaburkan ke dalam kuah. Dapat dimakan bersama nasi putih. Di beberapa tempat makan di Makassar, orang sampai antre hanya untuk sepiring Pallu Basa. Seperti di jalan Serigala atau Onta Lama. Kita harus rela sabar menanti. Meski bahan dasarnya sama, tetapi setiap warung punya racikan khusus yang membuatnya beda. Bumbu kuah Pallu Basa terdiri dari asam jawa, serai, lengkuas, garam, gula, bawang merah, bawang putih, ketumbar, lada, dan kelapa parut sangrai. Ada pula sambal untuk yang suka pedas. 



Barobbo, Bubur Bugis nan Nikmat
Namanya unik. Merupakan bubur berbahan dasar beras dimasak bersama bumbu-bumbu, dicampur sayuran seperti labu, jagung, bayam, dan kangkung. Makanan ini sangat cocok dimakan bersama ikan asin goreng maupun perkedel jagung. Dapat dihidangkan bersama pelengkap sambal tomat. Bahan utamanya terdiri dari beras, sayur mayur, bawang merah, bawang putih, dan garam. Beras direbus bersama bumbu yang sudah diracik hingga lembut. Lalu dicampur sayur seperti bayam atau kangkung, labu kuning, dan jagung yang diparut. Agar tetap nikmat, Barobbo harus disajikan hangat. Rasanya segar dan gurih dengan tekstur nasi yang sangat lembut. Barobbo hampir mirip dengan bubur Manado yang biasa disebut Tinutuan.

Pisang Epe, Pisang Bakar Aneka Topping
Pantai Losari dan Pantai Tanjung Bunga tak hanya istimewa karena sunset dan kehangatan daerahnya. Pantai yang terletak di pesisir dari kota Makassar itu istimewa karena ada salah satu sajian lain dari yang lain, yaitu pisang epe. Makanan khas Makassar itu terbuat dari pisang kepok agak mengkal yang dibakar lantas dibuat gepeng atau dipipihkan. Kemudian, pisang tersebut disiram dengan saus gula merah. Kini, pisang epe banyak dimodifikasi dengan beragam topping. Ada keju, cokelat, susu, dan sebagainya. Penjual pisang epe biasanya mangkal di sekitar pantai Losari dan Tanjung Bunga dengan gerobak.
  
Es Pallu Butung, Kesegaran ala Makassar
Bahan dasar es ini terbuat dari pisang kepok matang yang dikukus lalu dipotong-potong. Dimasak bersama santan yang dicampur terigu, gula pasir, vanili, daun pandan, dan sedikit garam. Biasanya disajikan dengan sirup merah. Orang Makassar biasanya menyantap es ini di siang atau sore hari. Paduan antara rasa segar dan manis membuat tenggorokan terlepas dari dahaga.

Es Pisang Hijau, Pisang “Berselimut”
Es ini terbuat dari pisang raja yang dililit dengan adonan tepung terigu, santan, dan air daun pandan. Pandan atau daun suji merupakan pewarna hijau alami yang dipakai sekaligus sebagai pengharum. Pisang “berselimut” warna hijau itu disajikan dengan saus tepung beras yang ditopping dengan es serut dan sirup. Biasanya disajikan sebagai dessert setelah main course.



Barongko, Dessert Asli Bugis
Ini merupakan makanan penutup yang dibuat dari adonan pisang kepok halus, santan, dan telur. Adonannya dibungkus daun pisang lantas dikukus. Untuk membangkitkan selera makan, adonan sering dicampur buah nangka. Karenanya, aroma harum dan khas muncul. Tekstur makanan itu sangat lembut, dan terasa gurih di lidah. Paduan antara nangka dan daun pisang sebagai pembungkus menjadikan makanan itu khas. Barongko lebih nikmat disajikan saat dingin.

Dangke, “Keju” ala Enrekang
Dangke ini sebenarnya susu kerbau yang diolah secara tradisional. Makanan khas dari Enrekang. Bentuk dan rasanya mirip keju dan makanan langka di kota Makassar karena jarang dijumpai. Bentuknya padat. Pemadatan dibuat dengan cara memberikan enzim papain dari getah pepaya. Enzim tersebut berfungsi memisahkan air dengan protein. Dangke ini dapat langsung dimakan, digoreng, bahkan dipanggang. Rasanya gurih dengan aroma menyerupai keju permesan. Di Enrekang, Dangke dimakan dengan Pulu Mandoti, makanan yang terbuat dari beras ketan. 





Resto Jepang Ter-Ok di Indonesia

Sajiannya menggoda lidah.
Jepang memang punya rasa di Indonesia.


Negeri matahari terbit ini begitu memesona dengan ragam kulinernya. Lihat saja cara sang Chef meng-garnish setiap menu makanan yang disajikan. Tertata apik dan cantik. Menyandera mata untuk segera menyantapnya. Nah, berikut ini nama-nama resto Jepang di Indonesia yang paling berkibar untuk penikmat kuliner negeri bunga Sakura tersebut.

  1. Sushi Tei
Dari namanya sudah dapat ditebak, sajian khasnya tentu sushi. Selain itu, ada pula sashimi. Sushi Tei menyajikan makanan otentik Jepang hingga campuran. Sajian khasnya berupa dragon roll, sedangkan menu spesialnya tuna salad crispy, termasuk unagi roll. Tunggu dulu, ternyata makanan bercita rasa tinggi meski tradisional yang Jepang punya pun hadir di sini, seperti Sukiyaki, Donburi, juga Zarusiba. Gerainya tersebar di beberapa tempat, seperti Plaza Senayan, Plaza Indonesia, Gandaria City, termasuk juga di Bandung, tepatnya di Trans Studio-Bandung Super Mall. 
  1. Ootoya
Resto Jepang satu ini sudah berdiri di negara asalnya cukup lama, pada 1958. Konsep menu yang diusung otentik makanan rumahan Jepang. Ootoya sudah menetap di beberapa negara, seperti Taiwan, Singapura, Hongkong, dan Thailand. Ootoya ada di Indonesia pada 2008 di Senayan City. Kemudian disusul beberapa tempat seperti Pacific Place dan Plaza Indonesia. Menu andalannya Tori Salad. Tori Salad adalah daging ayam yang dipanggang disajikan bersama sayur mayur segar dengan siraman saos basil. Sayuran yang diberikan adalah sayur organik. Saos yang dipakai pun langsung dipesan dari negeri asalnya. Sementara, hot platenya terdiri dari Demi Burger, Beef Burger. Menu itu dihidangkan bersama saos demiglace dan miso flavor. Banyak menu-menu asli Jepang yang pantas dicoba. Untuk penyuka menu set atau Teishyoku, dapat mencicipi Orange Ponzu dan Torikurozu. Semuanya menggunakan daging ayam bakar atau goreng dilengkapi salad, sayuran, dan saus.
 
  1. Takigawa
Arti Takigawa itu sendiri adalah “air terjun yang mengalir” sebagai lambang kemajuan, kemakmuran, dan stabilitas. Takigawa menjadi pelopor resto Jepang yang memadukan (fusion) cita rasa Asia dan Barat. Menghadirkan beragam menu dengan cita rasa khas, semata-mata untuk memberikan kenikmatan kepada penggila kuliner negeri matahari terbit. Berdiri pada 2004 yang memiliki cabang antara lain di La Piazza Kelapa Gading, Grand Indonesia Shopping Town, dan Senayan City. Menampilkan menu seperti Shabu-Shabu, Sushi, Udon, dan lain-lain.


  1. Ramen 38 SanPachi


Ramen, sebenarnya berasal dari China. Di Jepang, Ramen biasa disebut Chuka Soba. Juga ada sebutan lain, yaitu Shina Soba, merupakan masakan mi ala Jepang. Meski China yang memomulerkan menu satu ini, tetapi justru Jepanglah yang lebih dikenal dan mendapat tempat di hati penduduk Jepang sendiri. Akhirnya, begitu banyak bermunculan varian dari ramen itu sendiri. Begitu pula dengan rasa yang khas di lidah orang Indonesia. Dari namanya saja sudah dapat ditebak, bahwa menu utama resto ini adalah ramen. Terdapat 10 level pedas di makanan itu. Rasa pedas itulah yang mengundang selera untuk terus menyantapnya. Selain itu, menguji tingkat kekuatan rasa di lidah penikmat rasa pedas. Berkuah kental dengan bau cabe yang khas dan menusuk merupakan ciri ramen. Selain ramen, ada pula sajian khas lainnya seperti Chahan, Gyoza, dan Butter. Gerai Ramen ada di Gandaria City, Senayan City, Cilandak Town Square, Pacific Place, dan Central Park.
  1. Kin No Taki
Resto yang satu ini agak unik. Di front door-nya terdapat “kucing selamat datang”. Lantas, para penikmat sajian Jepang dihibur dengan lagu selamat datang yang dinyanyikan oleh penyanyi pop Jepang. Hal yang tak boleh dilupakan adalah, saat masuk harus melepas alas kaki dan kemudian diletakkan di dalam loker. Baru setelahnya dipersilakan duduk. Para penikmat kuliner tidak perlu bersusah payah melambaikan tangan saat ingin memesan menu. Ada bel untuk memanggil pelayan dan langsung memesan. Sajiannya berupa Teppanyaki, Ramen, termasuk pula hidangan rumahan Jepang seperti Okonomiyaki, Donburi, Chicken Katsu, dan Gohan.
  1. Hanamasa
Resto ini punya konsep buffet dan self service. Hanamasa, dalam bahasa Jepang yang berarti “bunga yang terus berkembang”, hana = bunga; masa = berkembang. Menjadi pelopor restoran bertaraf internasional, terutama di Indonesia. Yang menjadi menu andalan di resto ini adalah Yakiniku (makanan yang dibakar); Shabu-Shabu (semua serba rebusan). Pendirinya bernama Yosiro Ono, salah seorang pengusaha daging yang namanya cukup terkenal di Jepang. Konsep makan buffet dan self service itu tadi yang menjadikan restoran ini sebagai salah satu tempat favorit makan. Gerai Hanamasa antara lain, Sport Mall Kelapa Gading lt 2; Jl. Mahakam I/66; Mall Artha Gading lt 1; Mall Taman Anggrek lt 3; Mangga Dua Square lt LG; Plaza Gajah Mada lt dasar; Point Square lt G; Pondok Indah Mall lt 1; Mall Puri Indah lt 2; Tamini Square lt 2; Plaza Bintaro lt 2; Serpong Plaza lt dasar; Supermall Karawaci lt 1; Margo City lt 1; Jl. Raya Alternatif Cibubur KM 1; Bogor : Jl. Gunung Gede no 27; Bekasi: Metropolitan Mall Bekasi.
  1. Yoshinoya
Sebagai salah satu Resto Jepang cepat saji dengan menu andalan berupa Gyu Don atau Beef Bowl, juga ada Chicken Bowl. Resto ini sangat ternama di kota asalnya, Jepang. Umurnya pun lebih dari satu abad. Tak heran, jika di Indonesia tempat ini banyak diserbu penggemarnya. Menu-menu yang disajikan simpel tetapi menggoda. Seperti contohnya tadi Beef Bowl, hanya nasi yang diberi isian daging. Tetapi cara penataannya itu yang membuat mata tersandera untuk mencoba. Penikmat makanan Jepang lain tentu dapat menikmati menu lain seperti Shrimp Purse juga Chicken Karage. Salah gerainya terdapat di Grand Indonesia West Mall. 
  1. Zenbu
Tagline dari resto Jepang satu ini berbunyi, “The House of Mozaru”. Mozaru terdiri dari nasi yang ditambah dengan beragam katsu, lantas disiram saus butter. Kemudian di atasnya dikover dengan keju meleleh mozarella. Desain arsitektur ruangannya bergaya Jepang, tetapi dengan sentuhan kontemporer bergaya kasual. Terdapat menu unik yang untuk kebanyakan penikmat kuliner Jepang, mungkin hal itu sudah biasa. Sebagai contoh, milk shake yang diberi rasa wasabi. Justru hal itu menjadikan tempat ini banyak dilirik pecandu makanan negara yang direstorasi oleh Meiji. Gerainya terdapat antara lain di Plaza Indonesia, Senopati, Kota Casablanca Mall, Jl. Pluit Karang Barat, dan juga ada di Paris van Java, Bandung.
  1. Tairyo Japanese Teppanyaki
Tairyo, menjadi resto franchise terbesar dari China. Bayangkan saja, memiliki 90 outlet. Meski begitu, justru negara Jepanglah yang lebih dapat memomulerkan resto ini. Oleh karenanya, Tairyo lebih dikenal sebagai resto Jepang. Mengusung konsep “All You Can Eat”. Penikmat kuliner dapat makan sepuas-puasnya. Tak perlu ragu dengan cita rasa dan kualitas bahan. Bahan-bahan makanan memiliki kualitas tinggi. Tairyo resto membawa tagline, “You'll Stop Before We Do”. Ada 100 lebih jenis menu di resto ini. Sebut saja contohnya Teppanyaki, Sushi, & Sashimi. Tak ketinggalan pula tersedia lunch set, set menu, ala carte, dan menu-menu pilihan lainnya. Gerai resto ini ada di Grand Indonesia Shopping Town, West Mall. 








The Most Popular Food in Indonesia





Rasa memang tak pernah bohong

Indonesia menjadi salah satu negara terkaya rempah-rempah di dunia. Tak heran jika banyak menu dan resep favorit yang diracik muncul dari bahan-bahan tersebut. Lidah orang Indonesia pun cepat beradaptasi akan hal itu. Ada beberapa menu yang jadi favorit dan populer untuk penggila kuliner Indonesia. Penasaran, kan apa-apa saja menu yang “menggoda” itu. Berikut ulasannya.


  1. Sambal atau Sambel
Indonesia kaya dengan bentuk dan model cabe, begitu pula dengan warnanya. Mulai dari hijau, kuning, hingga merah. Dari buah yang bernama latin Capsicum annum itu muncullah satu bentuk menu bernama sambal. Sambal yang bermunculan pun sudah semakin banyak dimodifikasi. Tetapi, yang paling sering muncul di benak kita adalah sambal terasi. Tak hanya itu, ada sambal hijau, sambal cobek, sambal dengan variasi mangga, nenas, juga kedondong.                                                                       Sambal Kedondong
  1. Sate
Aneka olahan daging dapat dibuat menu apa saja. Salah satunya sate. Banyak ragam sate yang bermunculan dengan variasi rasa dan bumbu. Tetapi, rata-rata bercita rasa pedas. Salah satunya sate padang. Makanan yang satu ini menjadi hidangan paling digemari dan dicari. Ada sate padang kuah kuning yang didominasi kunyit, juga berkuah merah yang berasal dari saos tomat. 

Sate padang kuah kuning

  1. Bakso
Aromanya makanan yang satu ini sangat khas dan sangat banyak penggemarnya, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Ya, bola-bola daging bulat itu terkenal dengan nama bakso. Campuran dari beberapa rempah, seperti bawang putih, merica, dan garam. Saat disantap terasa lezat. Untuk menambah tendangan di mulut, para pecinta bakso tentunya akan menambahkan saos cabe, saos tomat, juga      
kecap agar cita rasa yang diinginkan pas dan keluar. Sekarang, varian bakso semakin berkembang, bakso tahu contohnya.

  1. Soto
Nah, hidangan yang satu ini banyak sekali variasinya. Namanya pun disesuaikan dengan asal daerahnya seperti Soto Betawi, Soto Madura, Soto Lamongan, Soto Bandung, dan sebagainya.
Ada yang berkuah bening, kuning, hingga bersantan. Semua dalam racikan bumbu Indonesia banget! Ada yang menggunakan daging ayam, daging sapi, atau jeroan sebagai isian. Untuk menambah kenikmatan dalam bersantap, biasanya ditambahkan bawang goreng, perasan jeruk nipis, sambal, tak ketinggalan kerupuk.

  1. Nasi Goreng
Tak asing di telinga kita mendengarnya. Variasinya pun sangat banyak. Membuatnya pun cukup mudah. Menjadi salah satu hidangan nasional Indonesia, karena hampir rata-rata di setiap provinsi ada. Sajiannya pun dapat dilakukan kapan saja, baik di pagi, siang, atau malam hari. Bahan utama adalah nasi yang dibumbui dengan rempah asli Indonesia. Ditambah bahan pelengkap lain seperti jagung, ikan asin, ayam, sosis, smoked beef, bahkan kacang polong.



  1. Gado-Gado
Campuran makanan yang satu ini boleh dibilang relatif banyak. Utamanya berisi sayur mayur. Dalam makanan western, orang-orang menyebutnya dengan nama salad. Tetapi, di Indonesia dikenal dengan nama gado-gado. Makanan ini menjadi menu favorit dari berbagai kalangan. Selain berisi sayur mayur, dapat pula ditambah lontong, telur rebus, dan bawang goreng. Bumbu racik kacang spesial Indonesia itulah yang membuat makanan ini menjadi lezat disantap. Variasi namanya cukup banyak, tergantung dari daerah asalnya.

  1. Nasi Uduk
Menu satu ini menjadi menu favorit keluarga di Indonesia. Berbahan dasar beras yang dimasak dengan santan dan bumbu-bumbu khas Indonesia. Penyajiannya pun cukup mudah. Melalui tambahan topping yang sudah banyak dimodifikasi seperti telur dadar yang diiris tipis, telur sambal, bawang goreng, kacang tanah atau kedelai goreng, teri goreng, bahkan semur tahu dan daging pun dapat ditambahkan. Untuk menambah cita rasa pedas, tentunya sambal tak boleh ketinggalan, begitu pula dengan kerupuk yang membuat kriuk. Nasi uduk semakin populer di Indonesia karena cita rasa yang menggugah selera.
  1. Nasi Padang
Cita rasa yang satu ini benar-benar Indonesia. Kaya beragam rempah. Sudah jelas dari namanya, berasal dari Padang, Sumatera Barat. Hampir di seluruh provinsi di Indonesia ada karena popularitas dan kelezatannya. Bahkan, hidangan Indonesia yang satu ini, sudah “singgah” di mancanegara. Pada dasarnya, nasi padang merupakan nasi putih yang dipadupadan dengan beragam jenis lauk pauk. Lauk pauk itu disajikan dalam piring terpisah. Jadi, para penikmat nasi padang dapat memilih menu yang sesuai selera. Aneka lauk pauk yang tersaji cukup lengkap, dari rendang, gulai kepala ikan, hingga sambal. Sambal yang cukup terkenal adalah sambal lado hijau dan lado merah. Lado dalam bahasa Padang berarti cabe.


  1. Ayam Goreng
Ayam Goreng menjadi menu makanan paling populer di Indonesia. Untuk mendapatkan daging ayam yang empuk biasanya menggunakan ayam kampung. Dengan racikan bumbu ungkep atau bekep yang terdiri dari kunyit, bawang putih, lada, serai, jahe, daun salam, dan garam, yang dihaluskan, menjadikan cita rasa ayam goreng Indonesia tak kalah jauh dengan ayam goreng yang ada di gerai-gerai mal. Terasa nikmat dan lezat jika disantap bersama sambal kecap, sambal cobek, atau sambal goreng dengan cara dicocol. Varian ayam goreng pun semakin banyak, salah satunya ayam goreng lada hitam. 

  1. Bakmi Goreng
Bakmi atau mie banyak dibuat beragam makanan, mulai dari bakmi rebus hingga goreng. Juga dapat dimakan sebagai pengganti nasi karena banyak mengandung karbohidrat. Di Indonesia, banyak varian bakmi. Topping-nya pun beragam. Ada bakmi goreng udang, bakso, ayam, sosis, hingga daging. Campuran bumbu yang khas membuat jenis makanan ini sangat digemari. Membuatnya pun mudah dan tak perlu waktu lama.