Di hari Jumat yang mulia ini ada sepenggal coretan jiwa yang ingin diluapkan, agar tak terpendam dalam hati yang lama kelamaan akan menggunung dan membuncah, akhirnya timbul sifat "berburuk sangka". Insya Allah dapat bermanfaat untuk diri sendiri dan juga utk orang lain. Amiiin.
Kesabaran menghapuskan segala dosa. Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, "Tidaklah seorang muslim mendapatkan kelelahan, sakit, kecemasan, kesedihan, mara bahaya, dan juga kesusahan, hingga duri menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan dosa-dosanya dengan hal tersebut (HR. Bukhari dan Muslim).
Ya Allah, jadikan diriku dan keluarga masuk ke dalam golongan orang-orang yang sabar. Insya Allah, kesabaran sebagai "keharusan" akan mengajarkan kita kepada pengharapan yang lebih bijaksana. Kita diajakarkan oleh Nabi dan Rasul kita, Muhammad saw, untuk bersabar hingga kematian menjelang. Kalau memang sudah sangat terpaksa sekali, sebaiknya kita berdoa kepada Allah, zat yang memberikan kita kehidpan dan kematian.
Bertahan dengan keadaan dalam kesabaran sudah semestinya kita lakukan. Meski fitnah datang, tetapi jika kita benar, Insya Allah, fitnah itu akan berbalik kepada orang yang melontarkan fitnah, naudzubillah min dzalik. Belajar kesabaran dari Rasulullah, begitu banyak tantangan yang beliau hadapi. Baik dari penguasa, ancaraman penguasa, ancaman pejabat, juga syahwat para pemimpin.
Tetapi, beliau mampu memalingkan semuanya hanya berharap kepada Allah SWT. Sabar untuknya merupakan tameng, baju, sahabat, sekaligus sekutu baginya. Patutlah kita camkan ayat Al-Qu'ran dari Surat Thaahaa (20): 130 yang artinya,
"Setiap kali perkataan musuhnya menggelisahkannya, beliau berdzikir: "Maka bersabarlah kamu terhadap yang mereka lakukan..."
Ya Allah, zat yang memberikan hidup dan mati, sabarkan diriku seperti sabarnya Rasulullah saw. Amiin.
Bertahan dalam kesabaran, lantas berusaha mendapatkan yang terbaik menurut Allah SWT, perlu kita lakukan. Semoga, Allah mengabulkan doa-doa orang-orang yang teraniaya, amin amin amin ya rabbal alamin.
Setiap kali perkataan musuhnya menggelisahkannya, beliau berdzikir :"maka bersabarlah kamu atas apa yang mereka katakan..." ( QS. Thaahaa [20] : 130 ).
0 comments:
Post a Comment