PT Toyota Motor
Manufacturing Indonesia menjadi salah satu perusahaan otomotif terbesar di Indonesia. PT
Toyota Motor
Manufacturing Indonesia (yang dulunya dikenal dengan PT
Toyota Astra Motor) sebagai industri papan atas di Indonesia, tentunya
sudah memiliki sistem kerja dan sistem manajemen yang sudah jelas
pula. Tapi hal ini bukan berarti bahwa semua sistem kerja
sudah ada, dan sistem yang sudah ada tidak perlu ditingkatkan dan diadakan
perbaikan, tetapi perlu ditingkatkan dan perlu perbaikan atau improvement, untuk lebih
memudahkan proses pekerjaan sehari-hari tentunya dengan hasil yang optimal.
Dalam dunia industri, bekerja di area sistem dan kerangka yang sudah jelas adalah dambaan setiap orang.
PT TMMIN Karawang Foto: Dok. http://4.bp.blogspot.com/ |
Artinya, setiap orang yang masuk dalam
lingkungan kerja atau dunia kerja yang sudah
tertata rapi baik dari segi aturan kerja, follow up pekerjaan, hingga sistem manajemen. Di dalam
perusahaan yang besar seperti PT Toyota
Motor Manufacturing Indonesia pada praktiknya sehari-hari masih banyak hal-hal
yang harus ditingkatkan. Apalagi jika
kita masuk lagi dalam divisi-divisi yang ada di dalam PT Toyota Motor
Manufacturing Indonesia. Tetapi, peningkatan sistem pekerjaan di TMMIN lebih
kepada hal-hal kecil yang menjadi perhatian bersama managemen, pekerja,
termasuk juga kunjungan kerja.
Bersyukurlah saya,
karena pada Kamis, (23/02/2017) berkesempatan untuk berkunjung langsung ke TMMIN di Karawang
bersama rekan-rekan Blogger dan
Mahasiswa/i dari beberapa universitas di Jakarta dan luar Jakarta yang
difasilitasi oleh Liputan6.com. Ke sana, melihat proses perakitan mobil-mobil
yang “wah” punya dari TMMIN. Jika tak berkunjung langsung, jujur saja,
saya tidak akan pernah tahu bahwa mobil-mobil yang sebenarnya
berseliweran di jalan-jalan raya, baik di Jakarta maupun di luar Jakarta adalah
hasil produksi TMMIN. Sebut saja merek
Kijang Innova, Sienta, Fortuner, Etios Valco, Vios & Limo, juga Yaris.
Setiap yang berkunjung dikenalkan dan diberitahukan standar regulasi keamaan di PT TMMIN Foto: Dok. Pribadi |
Tak kalah mengagumkan
dan membuat saya bangga adalah itu semua diproduksi oleh anak-anak bangsa. Satu hal yang membuat bulu kuduk saya berdiri saat mendengar paparan salah
satu petinggi TMMIN, bahwa mobil-mobil itu telah melintasi benua dan samudera
alias diekspor ke luar negeri. Semakin banggalah saya, bahwa karya anak bangsa
melesat menembus belahan dunia di luar sana. Memang benarlah adanya bahwa
keberadaan Toyota harus dapat memberikan manfaat untuk bangsa Indonesia
sendiri.
Dibawa ke bagian ini yang sebelumnya saya tidak mengerti sama sekali, mengagumkan!! Foto: Dok. Pribadi |
Teknologi tinggi yang
dikuasai anak negeri menjadikan Toyota semakin diminati. Anak-anak bangsa mampu
mengembangkan kendaraan seperti yang
diingin para konsumennya. Hasil nyatanya adalah TMMIN menerapkan Toyota
Production System (TPS) untuk rangkaian
produksinya. Tujuan metode itu sebagai salah satu bentuk efisiensi untuk
mengurangi hal-hal yang tidak diperlukan. Penerapan TPS dilakukan oleh TMMIN di
lima pabrik yang berada di Jakarta Utara
dan Karawang. Pantaslah TMMIN menyatakan bahwa mereka memproduksi berlandaskan
konsep built in quality dan just
in time.
Apa sih sebenarnya built in quality itu? Ya, TMMIN
memproduksi barang dengan tingkat presisi yang sempurna. Hal itu untuk
mengetahui agar hasil yang diharapkan berkualitas tinggi atau zero defect. Sementara, just in time artinya, TMMIN sangat menjaga kepuasan konsumen dan
juga menjaga ketepatan waktu kapan
selesai produksi dengan tetap mengedepankan kualitas.
Dari sini pula bermula
bahwa TMMIN sangat peduli terhadap para pekerjanya. Untuk itu, tak dapat
dihindari bahwa Toyota benar-benar menciptakan lingkungan yang sangat
bersahabat untuk para karyawan Toyota dan warga sekitar industri. Dari suasana
bekerja yang menyenangkan untuk semua karyawan, TMMIN berharap dapat
menciptakan hasil karya yang luar biasa.
Teman TMMIN mendapat penjelasan tentang produksi Foto: Dok. Pribadi |
Oleh karenanya, kualitas
sumber daya manusia sebagai pemegang peran sangat penting atau ujung tombak
dalam proses produksi. Ini menjadi fokus utama TMMIN. Untuk terus meningkatkan skill SDM-nya,TMMIn
pun rutin melakukan pelatihan di TMMIN Learning Centre. Nah, dari sinilah
diharapkan lahirnya SDM-SDM yang berkualitas dengan produk yang berkualitas
pula. Hal itu sejalan dengan semboyan TMMIN We
Make People Before We Make Product.
Karyawan dituntut untuk kerja teliti dan fokus Foto: Dok. Pribadi |
Nah, teman TMMIN, di
TMMIN ini ada beberapa pusat pelatihan untuk para karyawannya, Pusat
pelatihan TMMIN 1 (Vehicle) berlokasi di
Karawang plant 1 dan 2, yang memiliki
luas 3.700 m2 dengan kapasistas 360 orang/bulan/secara bergilir. Area
praktikumnya terdiri dari 13 Dojo, yang juga termasuk 5 fasilitas simulasi
dinamis dengan empat ruang kelas.
Pusat Pelatihan TMMIN 2 (Vehicle)
yang berlokasi di Sunter 2 dengan luas 3.530 m2 berkapasitas 194
orang/bulan/secara bergiliran. Area praktikum ada 13 Dojo dengan lima fasilitas
simulasi dinamis dan emapt ruang kelas.
Pusat Pelatihan TMMIN 3 (Unit). Berlokasi di Karawang dengan luas 1.200
m2. Ada tujuh Dojo, memperkenalkan dojo terbaru (kelas training dan
fasilitasnya), ruang khusus untuk casting bertekanan rendah (teknologi
aluminium).
Nah, selanjutnya adalah
Toyota Indonesia Academy. Berlokasi di Karawang dengan luas 10.000 m2
untuk tanah, dan bangunannya sendiri
1.000 m2. Tujuan dibangun TIA ini untuk menciptakan sumber daya manusia yang
benar-benar berkompeten di bidangnya,
khususnya untuk industry otomotif Indonesia dengan kurikulum berkisar pengetahuan umum, kemampuan praktik,
dan budaya industri.
Untuk masuk kedalam pabrik harus ada atribut ini Tanpa ada atribut ini, saya tidak dapat memotret proses produksi Foto: Dok. Pribadi |
Grand Design Industri
TMMIN ini sangat luar biasa, menciptkan lingkungan kerja yang bersih, tenang,
dan nyaman untuk menunjang proses produksi yang dilakukan oleh para karyawannya
dalam menghasilkan produk berkualitas. Hebatnya lagi, prinsip tersebut langsung
digagas oleh karyawan TMMIN sendiri, dari karyawan untuk karyawan dan
dikembangkan dari input yang diberikan
oleh karyawan pula. Di sinilah maksudnya kerja secara bersinergi. Dari sini pula PT TMMIN beroleh award berupa Good Facgory Award 2016 dari Japan
Management Association (JMA). Dari
tempat kerja yang bersih pula, mulai 2007, PT TMMIN pun berhasil menyabet award
di World Skill Award sebanyak enam
kali. Pada 2015, TMMIN berhasil mendapatkan medali perak dan perunggu untuk
kategori Prototype Modelling dan Plastic Die Engineering.
Alur produksi PT TMMIN Foto Dok. Pribadi |
Nah, Teman TMMIN, ke
mana sajakah barang-barang (mobil) yang diproduksi PT TMMIN ini melanglang
buana menembus samudera lintas benua?
TMMIN yang berlokasi di Indonesia
sebagai perusahaan manufaktur otomotif yang punya standar internasional
sangat mendunia. Aktivitas ekspor sudah
berjalan lebih dari 29 tahun, sejak mulai ekspor pada 1987 ke lebih 80 negara
di dunia.
Karya anak bangsa yang sudah melintasi benua Foto: Dok. Pribadi |
Ekspor perdana TMMIN
berupa Toyota Kijang Generasi 3 tahun 1987. Negara-negara mana sajakah yang
sudah disinggahi TMMIN ini teman TMMIN? Belum pada tahu, kan? Ya, negara-negara
yang sudah disinggahi PT TMMIN ini meliputi Amerika Tengah, Amerika Selatan,
Afrika, Timur Tengah, Eropa, Asia, Jepang, negara-negara ASEAN, dan termasuk
pula Kepulauan Pafisik. Bahagianya Indonesia, ternyata Toyota sebagai merek
telah menyumbang 85% dari total ekspor otomotif nasional Indonesia.
Negara-negara tujuan ekspor produksi TMMIN Foto: Dok. Pribadi |
Pada kesempatan
kunjungan industri ini, saya diperkenankan untuk masuk meninjau langsung
suasana dalam pabrik. Hebat, semua tertib dan tertata rapi. Masuk dengan
aturan-aturan yang memang diperuntukkan untuk keselamatan siapa saja. Beberapa peralatan diberikan
kepada saya, seperti kaca mata. Kaca mata ini sangat berguna untuk melindungi
mata dari percikan bunga api karena
potongan baja atau pelat. batch media untuk izin pengambilan foto di dalam
industri, karena tak sembarangan mengambil gambar atau foto di pabrik tanpa ada
tanda khusus dari pabrik. Sepatu kets,
diperuntukkan agar kaki terhindar dari bahaya yang memungkinkan tergelincir
karena baut atau mur juga serpihan logam.
Kaca mata, salah satu atribut yang harus dipakai saat masuk pabrik Foto: Dok. Pribadi |
Ketertiban yang
jelas-jelas terlihat adalah, tatkala masuk industri ke ruang perakitan, saya
diperlihatkan bagaimana menyeberang dengan tertib. Tunjuk dan menoleh ke kiri
dan kanan, pastikan aman, selanjutnya menyeberang. Bisa jadi, hal ini bagus
pula diimplementasikan pada orang-orang yang menyeberang di jalan raya, dengan
tanda-tanda zebra cross yang sudah tersedia.
Saya pun dibawa
berkeliling di seputaran pabrik, mulai
dari pembuatan bodi, kaki-kaki, perakitan, dan mobil siap jadi untuk uji
kelayakan. Semua benar-benar dilakukan dengan presisi yang sangat tinggi,
boleh dibilang tanpa cacat (zero
defect). Notabenenya adalah ini kendaraan untuk kebutuhan sehari-hari di
jalan dan mau tidak mau harus benar-benar aman dan nyaman. Cacat sedikit barang
yang diproduksi diberi tanda dan dikembalikan lagi untuk diperbaiki.
Saat saya masuk ke dalam pabrik dan dijelaskan oleh salah satu representatif TMMIN Foto: Dok. Pribadi |
Kepresisian barang atau produk TMMIN sebagai satu
keniscayaan yang tak bisa dipungkiri. Saya lihat sendiri, barang-barang yang
sudah diproduksi tetapi saat lewat quality control masih ada yang cacat, barang
diberi tanda, dan segera diperbaiki. Inilah dalam istilah saya, ketelitian
dalam bekerja. Jadi, jika pekerjaan yang
dilakukan sepenuh hati, apalagi mencintai pekerjaan itu, semua akan terasa
mudah dan dimudahkan. Begitu pula dengan pekerja-pekerja PT TMMIN. Wajah lelah
terbayar dengan hadirnya hasil karya mereka yang mendunia.
Salah satu produksi PT TMMIN, Kijang Innova keluaran terbaru Foto: Dok. Pribadi |
Teman TMMIN juga mungkin
baru tahu, bahwa Fortuner dan juga Innova terbaru itu diproduksi oleh PT TMMIN,
kan? Bersyukurlah saya dan kita tentunya, jadi tahu bahwa mobil-mobil seperti
Fortuner, Kijang Innova, Sienta, Etios Valco, Vios & Limo, serta Yaris
bukan diproduksi di luar negeri, tetapi hasil karya anak bangsa yang diproduksi
di dalam negeri. Bahkan, hasilnya pun sudah beredar di lintas benua. Hebat!
Innova terbaru hasil karya anak bangsa Foto: Dok. Pribadi |
Pastinya, Toyota tak hanya peduli di dalam
lingkungannnya sendiri. Tetapi, mereka sangat sadar bahwa tanpa dorongan dari
masyarakat sekitar TMMIN bukan apa-apa. Dari sinilah ada empat hal yang
diwujudkan oleh Corporate Social Responsibility (CSR), melalui pendidikan,
lingkungan, keamanan berlalu lintas, serta adanya keterlibatan warga sekitar (pemberdayaan)
masyarakat dan kegiatan sosial .
Dari sisi pendidikan,
TMMIN membuat program Toyota Eco youth, yaitu melibatkan dan memberdayakan
generasi muda untuk terus bergiat dalam bidang penelitian lingkungan serta pendirian
Yayasan Toyota dan Astra. Tujuannya
untuk memberikan kontribusi mengembangkan pendidikan dan kecerdasan anak
bangsa.
Fortuner, salah satu produksi PT TMMIN Foto: Dok. Pribadi |
Dari sisi lingkungan,
TMMIN berperan lebih aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui
berbagai cara. Salah satunya menggalakkan penanaman pohon dan melakukan
kegiatan cinta lingkungan. Nah, kegiatan
ini pernah dilakukan di Toyota Forest seluas 15 hektar di Industri Toyota
Karawang dan sekitar satu juta tanaman bakau di Pantai Utara Jawa.
Dari sisi keamanan
berlalu lintas, sebagai produsen roda empat, sudah sepantasnya TMMIN
menyosialisasikan cara berkendara yang aman untuk seluruh masyarakat Indonesia.
TMMIN juga ikut berperan serta memperbaiki kondisi jalan di Jakarta dan
sekitarnya. Untuk pemberdayaan masyarakat serta kegiatan sosial yang menunjang
keberlangsungan CSR TMMIN, TMMIN melakukan pembinaan masyarakat yang tinggal di
kawasan Sunter juga Karawang, seperti mengadakan pelatihan dan pendidikan
kesehatan, income generating activities, dan infrastruktur.
Masih belum percaya
dengan karya anak bangsa yang sudah melintas benua dan samudera? Apa masih
belum yakin kalau belum berkunjung sendiri ke pabriknya? Saya sudah berkunjung
dan menyaksikan langsung proses A to Z-nya, kamu kapan?
0 comments:
Post a Comment