LRT City yang dikembangkan PT ADHI KARYA (Persero) Tbk (Foto: Dokpri) |
Mengurai transportasi di Indonesia sebagai masalah yang
sangat dinamis dan memancing pikiran untuk “gatal bergerak. Ini masalah yang
sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari dan sangat merata sebarannya. Dalam arti,
siapapun merasakan “merana”nya. PT Adhi Karya (Persero) Tbk berperan aktif mendata setiap
masalah, berpikir mencari solusi, dan menyertakan masyarakat untuk terlibat.
Bagaimana caranya?
PT Adhi Karya (Persero) Tbk dalam satu booth Indonesia Properti Expo 2017 (Foto: Dokpri) |
Kepada pemerintah, PT Adhi Karya (Persero) Tbk memberikan sumbangsih tenaga
dan pikiran juga acuan untuk melakukan tindakan konkret. Sedangkan kepada
masyarakat, PT Adhi Karya (Persero) Tbk memberikan gambaran wajah masalah dan tempat hunian
dengan tingkat kemacetan boleh dibilang nol sehingga masyarakat dapat berperan
aktif dalam mengkritisi dengan benar dan ikut pula membenahi masalah bahkan
menciptakan solusi bersama.
LRT dalam satu wadah komunitas Elartizen (Foto: Dokpri) |
Jangan salah, ketika kita terjebak macet dan mengeluh,
kita sebenarnya bagian dari penyebab macet itu sendiri. Edukasi pada masyarakat pun
dilakukan melalui beragam tulisan dan juga disampaikan melalui media massa.
Kita lihat, bagaimana cara PT Adhi Karya (Persero) Tbk sesungguhnya menciptakan suasana tanpa
macet dan masyarakat dapat memandang masalah dengan perspektif yang positif,
tidak dengan pola pikir apatis yang berujung frustasi.
Di tempat ini PT Adhi Karya (Persero) Tbk memberikan solusi cerdas (Foto: Dokpri) |
PT Adhi Karya (Persero) Tbk semangat dan gigih memperjuangkan sekaligus mengarahkan publik untuk bersikap
kooperatif. Beretika dalam bertransportasi dalam satu lingkup kota yang
terintegrasi.
Ini salah satu kerja nyata PT Adhi Karya (Persero) Tbk untuk Bangsa (Foto:Dokpri dalam PT Adhi Karya (Persero) Tbk) |
Kita tahu, pembangunan itu untuk seluruh masyarakat
Indonesia. Kebijakan transportasi suburban ke tengah kota atau dari kota ke
kota harus mampu mendorong terciptanya keberadilan (equity ) di dalam masyarakat melalu investasi yang lebih untuk
kelompok masyarakat yang memiliki akses terbatas terhadap sistem transportasi
dan kemacetan.
Dalam kacamata nasional, kebijakan investasi dan
fasilitasi distribusi fisik dan rantai pasok nasional harus terintegrasi dan
menerus (seamless), tempat
transportasi kota ke kota atau daerah suburban ke kota menjadi tulang punggung (backbones) dari sistem transportasi dan logistik nasional.
Ada dua hal yang perlu dilakukan untuk perbaikan
aksesibilitas transportasi. Pertama, meletakkan secara tepat lokasi
berbagai fasilitas dan pelayanan dasar yang diperlukan masyarakat, misalnya
sekolah, sumber air bersih, layanan kesehatan, dan sebagainya. Sehingga,
masyarakat dapat dengan mudah menikmati berbagai sarana tersebut.
Kedua, memperbaiki mobilitas masyarakat sehingga dapat
melakukan perjalanan secara nyaman, cepat, dan murah. Kedua hal inilah yang
diciptakan PT Adhi Karya (Persero) Tbk untuk memfasilitasi keberadaan LRT City.
Para Elartizen PT Adhi Karya (Persero) Tbk (Foto: By Kania Camera) |
Dalam perkembangan dan pembangunannya, LRT dibawah
kendali PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan penandatanganan
perjanjian yang dilakukan oleh Dirjen Perkeretaapian Kemenhub
RI dan Dirut Adhi. Sekitar dua puluh tiga triliun plus PPN 10% belum termasuk Interest During Contructions (IDC) dan
Interest During Payment (IDP). PT Adhi Karya (Persero) Tbk
telah melakukan pembangunan tahap pertama dengan lintas layanan meliputi:
Cawang-Cibubur; Cawang-Bekasi Timur; dan Cawang-Dukuh Atas.
Dengan pola design
and build, juga memakai standard
gauge (rel berukuran standar 1435 mm) ruang lingkup pekerjaan meliputi:
Jalur (konstruksi jalan layang), stasiun, fasilitas operasi, dan depo.
Dari LRT tersebut sangat dirasakan untuk warga yang hidup
di tengah kota megapolitan (baca Jakarta) bukan tak mustahil perlu tempat atau
areal yang dibuat dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) sebagai bentuk
pemecahan masalah terhadap kondisi macet yang berkepanjangan.
Untuk itu, pada hari ini, Senin (14/08/2017) PT Adhi Karya (Persero) Tbk LRT City mengadakan Blogger Gathering yang
mengambil tema, “Bersama LRT City, Quality Time untuk Hidup Lebih
Bahagia”, yang berkolaborasi bersama Blogger Crony.
Ki-Ka: Nunik Tirta, Tika Bisono (tengah), & MC Yosh Aditya (Foto: Dokpri) |
Hadir di tengah-tengah Gathering ini sebagai pembicara
sekaligus public figure dan psikolog,
Tika Bisono, Nunik Tirta Ardianto selaku pengusaha, serta Bapak Setya Adji
Pramana, selaku Project Manager Eastern Green-Bekasi.
Suasana booth PT Adhi Karya (Persero) Tbk hari ini tampak riuh ramai
dengan kehadiran blogger. Tak hanya itu, aksi dan banyolan-banyolan kocak dari
sang pemandu acara (MC) Yosh Aditya memancing gelak tawa blogger dan peserta
yang datang.
Ya, hari ini dengan tema yang diusung tadi, PT Adhi Karya (Persero) Tbk
memberikan satu solusi baru untuk menghindari dan mengurangi kemacetan Jakarta.
Sebagaimana kita tahu, PT Adhi Karya (Persero) Tbk sebagai salah satu Perusahaan Properti
terbesar di Indonesia, telah menelurkan beragam karya yang dapat dinikmati
bersama tak hanya untuk rakyat Jakarta.
Gedung-gedung pencakar langit maupun gedung-gedung
perkantoran, baik yang ada di Jakarta maupun luar Jakarta, telah ditetaskan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Jangkauannya pun kini diperluas dengan tertanganinya proyek LRT (Light Rail Transit) atau Kereta Api
Ringan.
Proses pengerjaannya pun sedang berjalan dan diperkirakan
rampung di akhir tahun 2018. Sebagaimana yang sudah saya singgung di awal, ada
beberapa tahap lintas layanan LRT ini, yaitu I dan II. Tahap dua lintas layanan
meliputi Cibubur-Bogor; Dukuh Atas-Palmerah-Senayan; dan Palmerah-Grogol.
Sementara, diketahui panjang lintasan tahap I dengan
total panjang 43,4 Km. Dengan LRT ini, ternyata PT Adhi Karya (Persero) Tbk melakukan
transformasi baru bisnisnya. Apa itu? Ya, selama ini PT Adhi Karya (Persero) Tbk dikenal sebagai
kontraktor, kini menjadi salah satu investor.
Melalui LRT ini juga memberikan satu bukti pada PT Adhi Karya (Persero) Tbk, untuk menata kembali bisnisnya dan menciptakan bentuk bisnis lain.
Selain itu, PT Adhi Karya (Persero) Tbk juga berkesempatan menggandeng lebih banyak lagi
pelaku-pelaku bisnis yang dapat bergabung di LRT ini.
Saya membayangkan, dengan hadirnya LRT dari buah tangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk ini dapat mengatasi kemacetan yang terjadi di jalanan Jakarta,
tentunya tak bikin lelah di jalan. Justru akan semakin cepat sampai di rumah.
Otomatis, dapat cepat sampai di rumah, quality
time hidup akan lebih bahagia.
Sejalan dengan hal itu, sebagai narasumber dan pakar di
bidangnya, Psikolog Tika Bisono menyampaikan, dampak macet untuk individu ada
ketidaknyamanan, karena setiap hari dilalui, akhirnya buat individu
beradaptasi. Lebih dari itu seharusnya tidak boleh diadaptasi karena selalu
telat sampai di rumah. Jadi, dari kacamata psikologi hal seperti itu tidak
boleh dijadikan kebiasaan dan diadaptasi.
Sementara, jika kita melihat lebih jauh, secara ekonomi
saja, kemacetan yang ditimbulkan di kota
Jakarta ini sangat merugikan. Kerugian yang ditimbulkan menanjak di angka
Rp28,1 triliun. Nunik Tirta Ardianto, seorang pengusaha dan juga lifestyle blogger mengatakan, kemacetan
itu sangat menguras energi dan merugikan. Selain rugi ekonomi juga rugi
psikologis. Rata-rata orang menghabiskan macet di jalan sekitar 5 jam. Ujung-ujungnya
stress dan depresi.
Dengan kemacetan yang terus menerus dihadapi, mau tidak
mau orang akan tidak produktif. Produktivitas semakin terganggu. Hal itu juga
berdampak pada kehidupan di rumah dan di kantor. “Bahkan well-being yang paling utama di rumah bukan di kantor akan
mengganggu produktivitas. Produktivitas akan terganggu jika masih ada urusan di
ranah domestik, baik itu masalah dengan pasangan, anak, maupun orang tua. Ranah
domestik menjadi sumber segala-galanya. Juga apakah kita bahagia di jalan,”
ucap Tika.
Ya, macet akan banyak menimbulkan dampak. Stress, salah
satunya. Bagaimana dampak kalau saya, kita, atau Anda terpapar hal demikian
secara kontinu? “Misal saja pengguna jalan terbiasa dan kelihatan sabar, tetapi
tetap mereka perlu penyaluran stress yang menghinggapi. Misal di kantor,
seseorang harus tetap memperlihatkan
kinerja kerja di kantor. Tetapi di sisi lain, dia tidak dapat melepas stress,
dampaknya orang-orang di rumah”, papar Tika lebih lanjut.
Ada juga, tatkala seseorang stress justru menyalurkannya
ke tempat-tempat nongkrong atau pergi hang out. “Hang Out atau nongkrong
bersama teman-teman yang hampir setiap hari dilakukan. Yang terjadi, dirinya di
dera lelah, dan sampai pada intimacy
well-being. Mulanya hanya macet, ujung-ujungnya hubungan dengan pasangan
terganggu”, ucap
Tika lagi.
Sejalan dengan apa yang dipaparkan Tika Bisono, beban
psikologis kaum urban itu sudah sangat tinggi dan menumpuk. Dirinya melihat bahwa
pentingnya quality time untuk setiap
individu, baik perseorangan maupun keluarga. Tak jauh berbeda dengan Tika
Bisono, Nunik Tirta pun demikian.
Quality time itu perlu saat diri perlu sendiri atau bersama orang terdekat tanpa ada distraksi gadget. Di saat weekend, misalnya, Nunik lambat membalas pesan karena memang fokus bersama keluarga. Di sela-sela meeting, dirinya juga memberikan diri me time seperti ke kafe atau perpustakaan.
Quality time itu perlu saat diri perlu sendiri atau bersama orang terdekat tanpa ada distraksi gadget. Di saat weekend, misalnya, Nunik lambat membalas pesan karena memang fokus bersama keluarga. Di sela-sela meeting, dirinya juga memberikan diri me time seperti ke kafe atau perpustakaan.
Dari sinilah intervensi lingkungan sangat penting.
Intervensi lingkungan yang secara positif hadir, akan dapat memberi pengaruh
kepada makhluk hidup yang ada di sekitarnya. Bicara intervensi, ini tentu
peran besar pemerintah tidak bisa diindahkan dalam untuk membuat formula
penanganan macet ibukota.
Ya, dengan membangun dan mengembangkan moda
transportasi, baik itu commuter line, bus Transjakarta, sampai pada satu moda
transportasi lain yang disebut MRT atau LRT. MRT atau LRT dapat menjadi satu
acuan program jangka panjang dalam mengurai macet yang buat rugi seluruh umat,
baik ekonomi, fisik, juga mental.
Di sinilah PT Adhi Karya (Persero) Tbk melakukan solusi strategis dan
logis untuk kawasan TOD yang memberikan keuntungan masyarakat, baik untuk
hunian maupun komersial. Itu semua terintegrasi dalam satu kawasan dengan
sistem transportasi masal.
Konsep TOD sebagai satu konsep tata kota yang dinilai paling tepat untuk solusi
jangka panjang masyarakat Jakarta.
Hal ini
pula yang mendorong PT Adhi Karya (Persero) Tbk menghadirkan LRT City Sentul-Royal Sentul Park,
properti apartemen yang berada di KM Nol sehingga terintegrasi ke LRT. Hal yang
akan membuat orang mencari dan beralih ke tempat ini tentunya dengan lahan
seluas 14.8 ha berkonsep green-smart living yang terintegrasi
langsung dengan stasiun LRT
bebas macet.
Terintegrasinya hunian, kawasan komersil, dan stasiun LRT
ini akan sangat menguntungkan banyak orang. Bayangkan saja, semua fasilitas
urgen yang ada seperti mall, ruko, office tower, taman keluarga, pedestrian,
jalur sepeda, dan street culinary hadir. Apartemen pertama kali yang dibangun
di atas areal dengan luas 2,5 Ha total sebanyak 1633 unit apartemen telah melewati groundbreaking.
Fasilitas lengkap yang diberikan PT Adhi Karya (Persero) Tbk menjadi nilai
tersendiri. Hal itu sebagai bentuk pelayanan PT Adhi Karya (Persero) Tbk kepada masyarakat
pengguna seperti green connectivity di level dua dengan panjang 1,3 Km yang
menghubungkan antar-tower dan stasiun LRT Sentul.
Maket Royal Sentul Park (Foto: Dokpri) |
Di Royal Sentul Park ini sendiri sangat dekat dengan
exit Tol Sirkuit Sentul Km 33. Nah,
lebih lengkapnya, fasilitas yang ada meliputi: infinity pool, iconic skylight
garden, thematic café, green connectivity, butterfly garden, sky lounge, street
culinary, ramp garden, family garden, bicycle and Segway spot, jogging track,
juga terdapat multipropose room. Unit specification-nya
meliputi floor homogenous tile, wall lightweight concrete interior paint,
palfond expose, dan sanitary mono block.
Ciracas menjadi satu bagian yang tak terpisahkan dan
menjadi akses banyak orang. PT Adhi Karya (Persero) Tbk membangun hunian Urban Signature berupa
rusunami. Kategori unit terdiri atas tipe studio SG 24,5 m2, 1 bedroom SG 36,75
m2, dan 2 bedroom SG 49 m2. Spesifikasi unitnya meliputi Living Room dengan
lantai homogenous tile dengan dinding lightweight concrete interior paint
finish, begitu pula untuk bedroom-nya. Sementara, kamar mandi dengan lantai
ceramic, dinding finish ceramic, dan sanitary mono block.
Eastern Green-Bekasi (Foto: Dokpri) |
Fasilitas yang diberikan berupa function room, swimming
pool, security, musholla, juga playground. Di bagian commercial area meliputi
convenience centre, gym, dan resto & café. Surrounding area sangat dekat
dengan stasiun LRT Ciracas, Taman Mini Indonesia Indah, RS. Jantung Bina Mulya,
dan Jakarta International Korea School.
Kawasan Urban Signature-Ciracas (Foto: Dokpri) |
Eastern Green Apartment
merupakan apartemen yang dibangun PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang langsung terintegrasi
dengan LRT City-Bekasi dan 0 (nol) kilometer dari stasiun LRT. Jadi, kita tak
habis waktu di jalan secara sia-sia untuk hunian di sini. Terintegrasi secara
nyata dengan stasiun itu yang dipaling dicari.
Urban Signature terintegrasi dengan SCBT (Foto: Dokpri) |
Eastern Green Apartment ini memberikan fasilitas yang tak
kalah menarik berupa LRT Station yang sangat dekat, swimming pool, cinema,
mall, commercial area, gym dan spa, plaza/landscape, plus security guard.
Living room dan bedroom dengan floor homogeneous dan
berdinding lightweight concrete interior paint finish. Sementara lantai
bathroomnya menggunakan ceramic, dinding lightweight concrete ceramic finish
dengan sanitary mono block. Eastern Green Apartment ini memiliki tiga tipe,
yaitu studio SG 27,21 m2, 1 bedroom SG
38,43 m2, dan 2 bedroom SG 50,51 m2.
LRT City Jaticempaka Gateway Park Apartment of LRT City
juga kawasan yang langsung terhubung dengan stasiun LRT. Memiliki tiga tipe
unit, masing-masing tipe studio SG 24,50 m2, 1 bedroom SG 36,75m2, dan 2
bedroom SG 49,00 m2. Fasilitas yang dipunyai sama dengan Urban Signature.
Mengedepankan konsep Connect, Compact, Transit, Mix,
Shift, Walk, Densify, dan Cycle, kawasan TOD menjadi satu pemecahan baru untuk
warga Jakarta. Kawasan ini tak hanya sebagai tempat hunian, tetapi menjadi satu
peradaban untuk kehidupan masyarakat urban Jakarta yang perlu kedamaian.
Dari PT Adhi Karya (Persero) Tbk ini pula TOD ini lahir dengan pendekatan
pengembangan kota kompak, adopsi dari tata campuran (mixed use), maksimalisasi penggunaan angkutan masal LRT yang
dilengkapi jaringan prasarana pejalan kaki juga sepeda.
Rangkaian pembangunan apartemen ini diperkirakan selesai
dan dapat dilakukan serah terima pada 2020 mendatang. Jadi, LRT City yang
dikembangkan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk ini menjadi kawasan hunian dan komersil yang
langsung terkoneksi dengan LRT Jabodebek dekat dengan stasiun, pastinya bebas
macet.
Dapat kita ambil satu hal yang paling berharga, yaitu LRT
City menjanjikan kualitas hidup yang lebih baik dan kita tidak diburu oleh
waktu. Dalam kaitannya dengan pembangunan Urban Signature rusunami di Ciracas, PT Adhi Karya (Persero) Tbk juga menggandeng PPD. PPD memiliki lahan di Ciracas dengan luas 5,3
Ha dan lahan tersebut bersebelahan dengan milik PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang luasnya 6,2 Ha.
Oleh keduanya, lahan tersebut dikembangkan menjadi kawasan LRT City yang
dilengkapi fasilitas Ciracas Shuttle Bus Terminal (CSBT).
Kehadiran LRT City yang menjadi jembatan pengurai
kemacetan ibukota memang sangat dinanti. Selain sebagai titik tolak untuk mengurai kemacetan,
kehadiran LRT City sangat memberikan banyak manfaat masyarakat Jakarta, yaitu
menaikkan perekonomian terutama di sektor properti.
Bicara macet, memang hampir seluruh kota metropolitan,
tak terkecuali Jakarta juga macet. Akan tetapi, macet yang terjadi di luar
negeri itu terkonsep dan terukur, sangat berbeda dengan Jakarta yang macet dapat
terjadi setiap hari dan setiap jam. Oleh karenanya, menurut Tika Bisono, macet
ini sangat berhubungan erat dengan infrastruktur kota.
Kita terkadang tidak sadar ada zebra cross untuk
menyeberang tetapi diacuhkan. Sementara, side walk (pedestrian) dirampas oleh
pengendara sepeda motor. Nafsu kita untuk mendominasi antara satu dengan yang
lain sangat tinggi. Benar adanya, manusia Indonesia (Jakarta) mesti diatur
dengan infrastruktur.
Setya Adji Pramana, Project Manager Eastern Green-Bekasi (Foto: Dokpri) |
LRT City PT Adhi Karya (Persero) Tbk menjadi perentang jalan untuk
bebas kemacetan. Dalam kesempatan Blogger
Gathering ini juga, Setya Adji Pramana, selaku Project Manager Eastern Green, salah satu project LRT di Bekasi
mengatakan, “Pengembangan LRT City sebagai upaya PT Adhi Karya (Persero) Tbk, untuk memberikan kehidupan dan peradaban
baru masyarakat urban Jakarta dan kaum suburban di derah penyangganya. Adhi
punya beberapa lahan yang berlokasi di
titik nol kilometer stasiun LRT Jabodebek. Hal itu yang dikembangkan menjadi
kawasan hunian dan komersil. Menjadi solusi yang ditawarkan Adhi kepada
masyarakat agar kaum suburban dapat hidup lebih berkualitas, terbebas dari
macet yang semakin ruwet”, demikian tutupnya.
Nah, semakin ingin cepat pindah bukan dari daerah yang
selalu memberikan kemacetan? Kalau saya, iya! Jenuh dengan pemandangan macet
hampir setiap hari. Saya patut berterima kasih pada PT Adhi Karya (Persero) Tbk, karena
kehadiran LRT City ini bakal banyak memberikan quality time saya kepada keluarga menjadi
setidak-tidaknya--mendekati
sempurna. Stress di jalan tak menghinggap, pulang ke rumah bisa lebih cepat
tentunya.
Kemacetan Jakarta yang semakin parah (Foto: Dok. 1.bp.otblogspot.com) |
Apakah Anda masih menginginkan bermacet ria? Saya tidak! PT Adhi Karya (Persero) Tbk memberikan solusinya.
Informasi:
Beberapa proyek LRT City yang dikembangkan PT Adhi Karya
(Persero) Tbk antara lain: LRT City Sentul-Royal Sentul Park, LRT City
Bekasi-Eastern Green, LRT City Jaticempaka-Gateway Park, LRT City Ciracas-Urban
Signature, dan LRT City MT. Haryono. Semua proyek LRT City ini ada di acara
Indonesia Properti Expo JCC Senayan Hall A 11-20 Agustus 2017. Ayo guys, saat
move on!
#1STWINNERBLOGCOMPETITION ADHI KARYA
#1STWINNERBLOGCOMPETITION ADHI KARYA
11 comments:
Thanks Mas Jun infonya,wajib punya unitnya nih... Ga sabar juga tuk cobain LRT nya nanti
Wah saya tinggal di daerah Bekasi Timur mas Jun, ternyata Adhi Karya juga ada di sini. Malah dengan nol kilometer dari hunian tak jauh akses tol arah Jakarta dan Cikampek. Pengen punya 1 unit bagaimana caranya ya?
Nah, sama mba uci... Ga sabar juga nih saya. Semoga yak...siapa tau bisa jadi tetangga. LRT-nya juga nih pengen segera nyobain.
Ayoo Bang Nur kita kolekan, nabung bang kita. Heheheh. Kereen yaak.
Ini menjadi terobosan penting bro
Bener, Mas. Sebenarnya kemacetan itu sumber akarnya dari diri kita sendiri ya. Semoga orang-orang nantinya mau naik kendaraan umum dan semakin banyak akses kawasan yang mudah ditempuh dengan jalan kaki.
Semoga juga kesampaian punya unit di LRT City. Amiiieeen :D
Semoga oom dapat satu unitnya ya
. Aamiin tapi setelah saya dulu ya. Hehehehehe
Semoga tepat sasaran dan bermanfaat luas
Semoga tepat sasaran dan bermanfaat luas
Semoga berhasil mengatasi kemacetan ya :)
Semoga dapt mnjadi salah satu solusi mengatasi kemacetan..
Post a Comment