Monday, October 2, 2017

Sukses Bisnis dengan K-Link MLM Syariah




Dulu, saya hanya mengenal yang namanya “arisan gotong royong”. Sempat terjebak dan ikut di dalamnya. Hanya beberapa bulan menikmati dan bulan-bulan berikutnya mandek tidak ada pemasukan. Kita mesti cari orang untuk mendaftar kalau ingin terus berpenghasilan. Ini, menurut saya semacam money game.

Quote indah Presdir K-Link Indonesia, Dato' Radzi [Foto: DokPri]
Sempat pula saya rekrut orang tua dan beberapa saudara untuk ikut di dalamnya. Ada rasa enak dan tidak juga ketika sedikit “maksa” agar mereka ikut. Mesti ujung-ujungnya benar-benar tidak enak. Hampir satu tahun saya ikut yang namanya arisan berantai atau money game atau entahlah apa istilah lainnya. 

Satu tahun mesti mencari sana-sini calon pendaftar. Lumayan menyita waktu dan pekerjaan juga sih, karena harus menjelaskan door to door. Ditambah lagi pulang kerja yang sudah larut malam. Itu semua untuk satu kata “demi”.

Untuk hal ini, saya tidak pernah berhenti mencari semua informasi. Banyak yang memberika tawaran-tawaran yang menggiurkan untuk saya masuk ke dalam sistem bisnis money game. Karena saya pernah mengalami yang tidak enak, akhirnya saya tolak secara halus.

Banyak pula yang mengajak saya ikut seminar untuk itu, demi untuk memenuhi keingintahuan dan memuaskan rasa penasaran juga undangan teman, saya pergi juga. Alhasil, tetap ujung-ujungnya tidak mengasyikkan. Sebenarnya, yang saya cari dari model atau bentuk dagang secara berjenjang itu yang benar-benar bisa mengakomodir membernya, bukan justru menyusahkan membernya.

Selang beberapa tahun kemudian, saya menemukan satu model Multi Level Marketing yang membuat saya jatuh hati. Tetapi, sebelum benar-benar membuat saya jatuh hati, saya ingin benar-benar membuktikan, apakah MLM itu punya produk yang dapat dipertanggungjawabkan. Atau hanya sekadar “speak-speak” tak jelas arah.

Saya selidiki perlahan-lahan juga cari informasi yang benar-benar terpercaya. Pucuk dicinta ulam tiba. Tak berapa lama, teman yang sudah masuk di dalamnya datang dan menawarkan ke saya untuk mencoba produknya. Waaw! Saya terkesima juga mendengar penjelasannya. 

Baru kali itu saya benar-benar tertegun dan menyimak detail penjelasan teman dengan produk MLM tersebut. Ya, di tahun 2008 itulah saya mengenal K-Link untuk pertama kalinya. Chlorophyll-lah yang pertama saya coba. Kemasan produknya sangat lux dan eye catching. Dari sisi harga, memang untuk middle up. Tetapi bukan berarti menengah ke bawah tidak bisa mendapatkannya. 

Nah, berkaitan dengan MLM ini, pada Rabu (27/09/2017) satu undangan kehormatan dari President Director K-Link Indonesia masuk ke kotak email melalui Mitra Branding Indoblognet. Bahwa President Director K-Link, Dato’ Radzi ingin berbagi dengan para blogger mengenai bisnis yang dirintisnya di Indonesia ini.
Dato' Radzi (Jas cokelat) saat temu blogger di K-Link Tower [Foto: DokPri]
K-Link yang berada di Indonesia ini sudah ada sejak 15 tahun lalu. Seluruh pusat layanan berada di Malaysia. K-Link yang ada di Indonesia, melalui perjuangan Dato’ Radzi dan teman-temannya berdirilah gedung atau tower yang megah di bilangan Gatot Subrotro.

Usaha yang dijalani sebagai perusahaan Multi Level Marketing murni dengan produk-produk yang eksklusif dalam kemasan cukup mewah dan terjamin. K-Link bukanlah money game yang tidak punya barang untuk dijual. Nyata-nyata jelas keberadaannya. 

Setiap  siapapun yang bergabung di dalam K-Link ada nilai bonus yang jelas melalui perhitungan dengan kalkulasi jitu langsung yang dikeluarkan K-Link. Produk-produk yang dikeluarkan teruji secara klinis untuk kesehatan manusia.
Peran besar K-Link inilah yang dikembangkan Dato’ Radzi dan teman-temannya dalam menunjang kesehatan masyarakat Indonesia khususnya dan dunia umumnya. 

Khairul Anuar Bin Salim (K-Link Leader Malaysia) [Foto: DokPri]
Peran K-Link pun tak main-main, membantu begitu banyak orang yang menjadi distributor K-Link melalui program seminar dan pelatihan yang langsung dibuat K-Link. Satu hal yang sangat dirasakan adalah, K-Link melalui Dato’ Radzi menciptakan lapangan kerja baru untuk masyarakat luas. 

Pun kita sebagai masyarakat  tak bisa mengelakan tipe masyarakat mengenai K-Link yang ada di Indonesai. Ya, ada masyarakat yang memang sebagai pengguna murni produk K-Link juga ada yang berperan sebagai distributor sekaligus pengguna. Ada pula distributor juga pengguna produk juga menjalankan bisnis K-Link.

Dato’ Radzi pada kesempatan itu menyampaikan, “Di K-Link, kita tidak difokuskan untuk mencari profit yang sebanyak-banyaknya, tetapi bagaimana bersama K-Link ini kita bisa membangun karier bersama-sama.” 

Dato’ Radzi pun berharap, bahwa blogger-blogger inilah yang bisa menjadi corong penyebaran informasi kepada masyarakat luas mengenai keberadaan, bisnis, dan juga produk-produk K-Link. Blogger dengan akses luas sebagai pengguna internet, sangat mudah dalam menyebarluaskan K-Link.  Waktu yang dilakukan pun sangat fleksibel dan bisa dilakukan kapan dan di mana saja.

Oleh karena itu, K-Link sangat mudah untuk diikuti. Banyak para leader-leader sukses menjalankan bisnis K-Link ini dimulai dari nol. Nah, untuk Anda yang ingin bergabung, K-Link memberikan kemudahan. Mesti memiliki nomor ID sebagai distributor. Nah, contohnya ini http://www.k-net.co.id/blog/reg/IDSPAAA98825.  Jadi, untuk Anda yang ingin bergabung, tinggal klik nomor tersebut. Isi data secara lengkap dan benar.  Sangat simpel dan mudah. 

Selain mudah K-Link pun telah bersertifikasi halal yang disyahkan langsung dari Majelis Ulama Indonesia. Sebagai mana yang dikatakan Dato’ Radzi, “Bisnis K-Link memegang pada syariah. Seluruh produk dan sistem yang ada di dalamnya berdasarkan ajaran agama Islam.”

Jadi, tak perlu ragu untuk menuai sukses bisnis bersama K-Link. Kredibilitasnya pun sudah banyak diketahui orang, begitu pula produknya.  Dalam kaitannya dengan bisnis K-Link ini, kita dapat  bergabung dan diterima dengan tangan terbuka oleh K-Link untuk menjadi distributor. Ada beberapa tipe nilai ketika kita bergabung, yaitu:

1.   Bergabung dengan Rp200 ribu. Kita akan mendapatkan  ID anggota, paket starterkit lengkap beserta panduan, dan memperoleh produk non BV dari K-Link yang sudah ditentukan dan di-bundling melalui pendaftaran.

2.   Kalau tidak bisa dengan 200 ribu, masih ada yang sangat ringan, yaitu dengan Rp50 ribu. Di sini kita akan memperoleh ID anggota, juga starterkit dan info pendukung yang bisa kita unduh di www.k-link.co.id pada menu member area.
Nah, untuk itu, kita juga perlu juga tahu istilah nanti yang berkaitan dengan rencana penjualan dalam sistem bisnis K-Link ini. Seperti yang dipaparkan Pak Nandang di hadapan para blogger.

Pak Nadang, Digital Marketing K-Link [Foto: DokMBIndoblognet]
1.   BV (Business Value)
Merupakan nilai dari setipa barang terjual dalam jaringan kita yang akan menjadi nilai untuk perhitungan penghasilan. Nilai ini diperlukan karena ada  nilai perbedaan mata uang pada setiap Negara.
2.   PBV (Personal Business Value)
Nilai bisnis yang diperoleh dari pembelajaran pribadi kita.
3.   PGBV (Personal Group Business Value)
Nilai bisnis yang diperoleh dari pembelajaran pribadi kita dan jaringan langsung kita yang belum mencapai peringkat manajer.
4.   GBV (Group Business Value)
Nilai bisnis yang diperoleh dari pembelajaran jaringan kita.
5.   Accumulation BV
Jumlah nilai bisnis total dari setiap pembelanjaan kita dan jaringan langsung kita yang belum manager sejak kita bergabung hingga sekarang.
6.   Current BV

Jumlah nilai bisnis total dari setiap pembelanjaan kita dan jaringan langsung kita yang belum manajer dalam satu bulan berjalan.
Jadi, tak usah tunggu waktu lama untuk sukses bersama K-Link. Dari sekaranglah bergerak.

Ini keunikan rancangan pemasaran K-Link Internasional [Foto: DokPri]

5 comments:

Annafi said...

Dengan adanya K-Link semoga masyarakat kita membedakan money game dan MLM murni ya mas

https://www.junjoewinanto.com said...

Benar banget Mba @ANNAFI: Beda banget MLM murni dengan Money Game.

Nurul Dwi Larasati said...

Jarang lho ada MLM yang berbasis syariah. Kalau begini kan membernya jadi enggak ragu buat join

Anisa Deasty Malela said...

Masyarakat saat ini khawatir dan mulai waspada dengan bisnis MLM, karena banyak oknum yang memainkan MLM sebagai money game. Semoga K-Link memberi solusi bagi perekonomian banyak masyarakat.

April Hamsa said...

Nah soal membangun karier bersama2 ini emang yg aku liat MLM yg oke yg atas2 ya mas, kalau K-Link ini aku liat berbeda. TFS infonya