Pucuk Coolinary X Big Bang 2018 [Foto: Dok Pri]
Ngomongin
kuliner itu tak akan pernah ada
habisnya. Baik tingkat rumah, kelurahan,
kecamatan, negara, bahkan dunia. Nah,
ngomongin kuliner negara, khususnya Indonesia, weleh-weleh, bejibun (slank = banyak).
Bayangkan
saja, ketika masak di rumah, nama menu yang saya dengar saja sudah beragam. Lha
ini negara (Indonesia). Dari satu provinsi saja sudah menghasilkan ribuan jenis
nama makanan maupun minuman. Jadi, bangga dan berbahagialah tinggal di
Indonesia.
Saya secara
personal memang bangga dengan negara yang telah memberikan begitu banyak
kemudahan dan kesenangan. Ya, benar kata Koes Plus, “tongkat kayu dan batu jadi
tanaman”. Tinggal lempar, tumbuh pohon singkong. Melipir sedikit ke tetangga,
dapat satu tandan pisang.
Di negara
lain belum tentu bisa seenak di Indonesia. Itu kesenangan pertama yang sangat
saya sukai sama negara saya ini. Kesenangan kedua, orangnya ramah-ramah. Terbukti
kok, begitu ada orang asing, dengan senyum, salam, dan sapanya makin buat
bule-bule kelepek-kelepek.
Kesenangan ketiga
ada di Indonesia itu variasi makanannya banyak dan merambah kelas dunia. Ketercengangan
orang asing yang datang ketika melihat makanan Indonesia sangat beragam. Mau manis,
asin, bahkan pedas semua ada. Lidah orang Indonesia seperti perempuan penari
Serimpi menyesuaikan cita rasa.
Inilah yang
buat saya sebagai warga negara Indonesia sangat mencintai negara saya. Pun ketika
saya ke negara luar, bertemu sesama orang Indonesia itu rasa nasionalisme
bangkit dan semakin kuat tertanam. Mereka juga merekomendasikan tempat-tempat
makan dan wisata murah di negara tempat mereka tinggal.
Ya,
Indonesia telah menjadi negara yang saya bilang sangat unik dari keragaman
kulinarianya. Orang-orang asing pun tak ayal begitu banyak berdatangan ke
negara yang ramah-ramah ini. Mereka mengulik ragam budaya, termasuk kuliner
salah satunya.
Kuliner yang
telah mendunia menjadikan negeri ini semakin dikenal. Keberadaan Indonesia
menjadi kunci penting dalam dunia kulinari yang sangat variatif. Aneka olahan
makanan menjadi ciri tersendiri untuk negara dengan lebih dari 17 ribu pulau
ini. Pun ragam minumannnya.
Berkenaan dengan
dunia kulinaria ini, pada 21 Desember 2018, saya berkesempatan menghadiri dan
merasakan langsung destinasi wisata kuliner terbesar di akhir 2018 yang ada di
Jakarta dengan tajuk Pucuk Coolinary x Big Bang 2018 di JIEXPO Kemayoran.
Pucuk Coolinary X Big Bang sebagai destinasi wisata kuliner terbesar akhir tahun 2018 [Foto: Dok Pri] |
Ini tempat
yang memang cocok banget untuk para food lover/foodies mengeksplor rasa, baik
rasa manis, pedas, maupun gurih. Ketika
pertama kali saya menginjakkan kaki di Pucuk Coolinary X Big Bang 2018 ini,
saya melihat ada banyak tenda-tenda kuliner berjejer, baik di sisi kiri maupun
kanan tempat perhelatan.
Beragam kuliner
khas Indonesia dan mancanegara “nongkrong” menggoda. Lidah foodies dimanjakan
dengan ragam jajanan yang menggugah selera membangkitkan rasa. Sayang banget
kalau tidak mencicipi satu persatu setiap suguhan kuliner yang ditawarkan. Acara
Pucuk Coolinary X Big Bang 2018 ini sendiri menjadi satu persembahan seru di akhir tahun 2018.
Nah, di
acara ini lidah saya memang sangat terpikat dengan nuansa pedas menggoda di
sisi kanan perhelatan. Setelah sebelumnya melihat di sisi kiri ada zona manis yang tak kalah menggoda rasa. Ada banyak tenant yang turut serta di acara
ini. Lebih dari 100 tenant kuliner favorit ambil bagian memanjakan lidah
foodies.
Kalau ngomongin
harga, ahaa… kan kalau belanja tentunya cari harga murah, dapat banyak, dan
berkualitas. Nah, di helatan ini pun demikian. Soal harga makanannya relatif
murah. Rata-rata hanya di kisaran IDR 35K saja, dan bisa makan
sepuas-puasnya.
Melihat-lihat
lebih jauh ke barisan tenant kuliner ini, saya memasuki zona pedas. Ada banyak
pilihan di dalamnya, mulai dari Mie Aceh, Sate Taichan, Tongseng, dan kuliner
lainnya. Hmm.. mata dan lidah saya tak bisa dibohongi.
Zona pedas sebagai pilihan rasa saya [Foto: Dok Pri] |
Seakan-akan
terus memanggil dan memang sejak mau pergi ke helatan ini mengosongkan perut,
rasa saya tertambat di salah satu tenant kuliner, yaitu tongseng. Pas banget,
perut saya lagi lapar-laparnya, saya pesan dua jenis dari olahan kambing, yaitu
tongseng dan gulai.
Entah mengapa,
tongseng dan gulai ini memberikan cita rasa yang aduhai di pencecap saya. Aroma
wangi arang batok kelapa menyebar area masaknya. Daging kambing muda yang ditusuk sate pun semakin
membuat saya tak sabar menunggu datangnya hidangan.
Tongseng menjadi kuliner pilihan saya [Foto: Dok Pri] |
Saat dimasak
memang sengaja saya tunggu tepat di depan tungkunya. Melihat langsung
proses pengolahan tongseng yang menurut
saya cukup mudah untuk dibuat dengan bumbu-bumbu dasar Indonesia.
Minyak goreng,
bawang merah, bawang putih, daging kambing muda, tomat hijau, dan sayuran kol
dengan siraman kuah gulai dan beberapa butir cabe rawit, serta kecap sebagai
bumbu yang menambah sedap hidangan ini di Pucuk Coolinary X Big Bang 2018 zona
pedas.
Untuk saya,
tiga biji cabe rawit sepertinya kurang nampol, tetapi saya tahan untuk tak
menambah beberapa biji cabe lagi. Jaga-jaga perut yang kosong tetiba diisi
pedas. Selepas tongseng saya matang, aroma
wangi pun menebar.
Tongseng dengan cita rasa pedas menggugah selera [Foto: Dok Pri] |
Seruput kuah
tongseng, “Sluuuurrrppp!” sangat berbeda cita rasanya. Hentakan geligi dengan
daging kambing langsung terasa. Daging kambing yang lembut dan bumbu meresap,
ini yang saya cari. Daging kambingnya pun tak berbau prengus (amis kambing). Teknik
mengolah daging kambing yang khas.
Rasa yang
keluar dari tongseng ini memang sangat menggoda. Apalagi ditambah nasi hangat
dan perut sengaja lapar, makin lahap.
Godaan
selera saya kembali tertambat pada olahan daging kambing lainnya, apa itu? Ya,
gulai!
Gulai daging
kambing muda ini memang menjadi pemicu hasrat rasa yang tak bisa dibendung
lama. Dengan perahan santan kelapa setengah kental dan bumbu-bumbu aromatik
Indonesia, membuat cita rasa gulai kambing ini berbeda dari gulai kebanyakan.
Gulai kambing Zona Pedas [Foto: Dok Pri] |
Rasanya pedas
karena saya minta kembali digerus cabe rawit. Makan tak terasa pedas itu
seperti ada yang kurang. Kurang nampol menurut saya. Sambal atau pedas sudah
menjadi ciri kulinari Indonesia. Mungkin, sebagian orang tak kuat dengan rasa
pedas dan cenderung memilih rasa gurih sedangkan yang lainnya kuat dengan pedas
dan sebagian lainnya suka dengan rasa manis.
Inilah
kekayaan kuliner Indonesia. Pucuk Coolinary X Big Bang ketika saya datang
sekitar pukul 15.30, sudah mulai ramai pengunjung. Rerata mereka memang ingin
memuaskan gastronomi, entah bosan dengan makanan rumahan atau mau cari bentuk
kulinari lainnya.
Semakin malam,
helatan ini semakin ramai. Pas kalau ini disebut helatan destinasi kuliner terbesar
di Jakarta. Pengunjung cukup ramai. Hanya dengan tiket masuk IDR 30K saja, kita
bisa membeli dan menikmati sepuanya makanan. Makanan “printilan” pun banyak
beredar, ada CikBul (Ciki Ngebul), Pentol Bakso, Ceker Ayam pedas, dan makanan
lainnya.
Suasana malam yang semakin ramai di Pucuk Coolinary X Big Bang 2018 [Foto: Dok Pri] |
Sempat juga
saya nyobain Pentol Bakso yang berasa gurih. Lumayan enak. Perpaduan manis dan
asin yang menghasilkan cita rasa gurih menjadi pilihan tersendiri untuk banyak
orang. Oya, Selain berkuliner ria, ada juga hal seru lainnya, yaitu Spicy King
Noodle Contest.
Ini
merupakan lomba makan mie dalam porsi besar. Waktu dan tingkat pedas mie sudah
ditentukan. Pemenangnya pun banjir aneka
hadiah. Teh Pucuk Harum pun melakukan
acara berbagi 10 ribu porsi camilan favorit, seperti bakso, sosis, dan nugget
goreng free dengan melakukan penukaran dua botol Teh Pucuk Harum secara langsung.
Untuk menuntaskan
hasrat gastronomi saya dan beberapa rekan, saya menuju stand durian. Letaknya persis di tengah-tengah zona manis,
pedas, dan gurih. Durian yang didatangkan langsung dari Sumatera, yaitu durian
Medan. Rasanya legit dengan aroma aduhai.
Durian Medan jadi menu favorit saya [Foto: Dok Pri] |
Bagi pencinta
durian, hal ini menjadi surga tersendiri
karena saya dapat memilih jenis-jenis mana saja yang saya sukai. Rata-rata
dijual per buah IDR 50K. Ada juga yang dijual secara kiloan. Per kilonya IDR
60K saja.
Helatan
Pucuk Coolinary X Big Bang 2018 ini dimulai sejak 21 Desember 2018 hingga 1
Januari 2019. Jadi, masih banyak waktu untuk bisa menikmati ragam kuliner
Indonesia dan beberapa mancanegara. So gaes, take it or leave it!
Boleh banget
kalau ke Pucuk Coolinary X Big Bang 2018 di JEXPO Kemayoran ini kalian cicipi
Mie Aceh Jaly-Jaly, Bakmi Gang Kelinci, Tahu Bazo Tresno Ati, Roti Papa John,
Bakso Misterius, Pisang Goreng Pontianak, Jajanan Goceng, juga brand kuliner yang sudah terkenal
lainnya.
Ini perlu dinikmati [Foto: Dok Pri] |
Manfaatkan
juga “Happy Hour” , kalian bakal dapet potongan harga IDR 10K di setiap tenant
di waktu-waktu tertentu. Selamat berpetualang rasa. Cuma rasa yang bisa membuat
semuanya berbeda.
Mau manis, mau pedas, mau gurih, minumnya tetap Teh Pucuk Harum [Foto: Dok Pri] |
4 comments:
Wahhh enak banget y mas jun acara Big bang pas banget nih teh Pucuk ksukaan kita sekluarga .mesti cpet2 nih cuz kesna buat wisata kuliner .
Kalo ada yang dingin, tiap masuk ke market-market, yang dicari ya pucuk harum. nyes diminum ketika siang hari.
itu tongseng nya menggoda banget. Klo aq makan yang pedes-pedes ga kuat.
Makananannya menggiurkan banget..........togseng emang enaknya dimakan pedas2
Post a Comment