Ahaaa… kira-kira menu
apa saja ya yang bakal dihadirkan dan disajikan untuk saya sebagai food blogger
kali ini? Ya, hari ini, Rabu (29/03/2017) saya beroleh undangan untuk “icip-icip” Grand Opening
OWL Café yang ada di upper ground
Gandaria City. Sempat jepret sana sini sebelum acara dimulai. Saya
memerhatikan cukup saksama setiap
desain yang ada. Inilah Café baru yang soft launch-nya sudah dilakukan pada 23
Desember 2016 lalu.
OWL Since 1956 Cafe Foto: Dok.Pribadi |
Desain interior dan
eksterior yang saya perhatikan memang cukup berbeda dibandingkan dengan café-café
sejenis yang sudah pernah ada. OWL Café berkonsep unik. Melihat sekilas
menu-menu makanan, minuman, juga arsitektur interiornya beda. Saya
berpikir, “Ini nih café yang unik dan
mungkin tak ada tiganya di Jakarta dan sekitarnya”.
Interior Design Owl Cafe Foto: Dok. Pribadi |
Aah, benar saja! Saya
perhatikan satu per satu. Pertama, mata saya tertuju dengan desain interior
ruangan. Di ruang bercat putih dengan lampu remang temaram. Ini menunjukkan bahwa OWL
Café benar-benar “Café sesungguhnya”. Jadi, gaya-gaya heritage colonial ini yang buat beda OWL Café dengan kopitiam yang
pernah ada. Di dinding bagian dalam ruangan tertancap foto besar beberapa
hidangan yang menggiurkan dan buat
menelan ludah, hahaha…
Interior Design OWL Cafe Foto: Dok Pribadi |
Kursi-kursi yang cukup
empuk pun saya coba duduki. Ya, empuk ternyata. Meja-meja yang disusun rapi
dan “eksotis” menurut saya, membuat saya
makin terpesona dan ingin tahu lebih lanjut apa saja rahasia yang belum
tersingkap di dalamnya OWL Café ini.
Interior Design OWL Cafe Foto: Dok Pribadi |
Pas di sisi kanan nempel di tembok, ada pajangan cangkir-cangkir
cantik, bunga-bunga dan saya serasa di taman, serta pajangan toples-toples yang
berisi roasted biji kopi, sepertinya
biji kopi pilihan.
Kuris Empuk OWL Cafe Foto: Dok. Pribadi |
Di bagian depan sisi
sebelah kanan, terdapat set menu OWL Since 1956 Café Breakfast & Lunch Everyday 10 AM-2 PM. Isi set nya
beragam, ada Set Meal A yang berisi Pumpkin Kaya Toast, Soft Boiled Egg, Kopi, Teh,
dan Jus yang hanya IDR 38K. Set Meal B yang terdiri dari Spaghetti Laksa with
Tiger Prawn dengan pilihan minuman kopi, teh, atau jus, IDR 63K. Sementara itu
Set Meal C terdiri atas Nasi Lemak dengan pilihan minuman kopi, teh, atau jus
harga IDR 63K. Di sisi set menu itu
berwarna nuansa putih dan biru. Kalem ye warnanya. Kesukaan saya.
Set Menu OWL Cafe for Breakfast and Lunch Foto: Dok. Pribadi |
Cerita punya cerita OWL
Café untuk hidangan minumnya sangat menonjolkan kopi. Oleh karenanya, jangan
heran, kopi ada di pajangan di tempat-tempat yang memang sedap dipandang mata.
Beragam racikan dan resep kopi ada di OWL Café ini ternyata sudah melewati
proses panjang untuk bisa hadir di tengah-tengah masyarakat Jakarta. Bayangkan
saja, lebih kurang 60 tahun teruji, apa tidak “gila” tuh cita rasa kopinya.
Resep-resep racikan kopi itu tadi dipengaruhi gaya Straits Asian lho guys.
Sajian dibuat di depan pengunjung Foto: Dok. Pribadi |
Nah, tadi kan saya
bilang unik ya. Unik sih memang, ada tetumbuhan sejenis Caladium (Keladi Hias) di dalam
beberapa pot. Kalau saya tidak salah hitung sekitar sembilan pot. Nah, pot-pot
keladi hias itu digantung tepat di atas kitchen dan dessert. So, kitchen-nya pun berada di depan meja-meja
pengunjung. Artinya apa? Ini keterbukaan OWL Café kepada pengunjung bahwa yang
dibuat di dapur dapat dilihat langsung tanpa dihalang-halangi.
Tanaman Keladi Hias yang digantung Foto: Dok. Pribadi |
Kita pernah kalau pesan kopi atau minuman lainnya,
yang ngeraciknya entah di mana, tiba-tiba minuman kita sudah datang saja tanpa
tahu proses pembuatannya. Di OWL Café tidak begitu, siapapun bisa melihat
proses A to Z buat kopi, teh, atau jus.
Mau kopi, teh, atau jus? Di sini tempatnya Foto: Dok. Pribadi |
Saat membuka lembaran
menu, saya bertemu tagline ini “OWL CAFÉ:
My Heritage With A Modern Twist”. Keren menurut saya. Ya, warisannya dibuat
dengan sentuhan modern. Terbukti menurut saya di OWL CafeUG Gandaria City ini.
Sentuhan modern yang lekat dengan gaya-gaya heritage colonial itu tadi.
Kisah perjalanan OWL Café
ini pada 1956, sekitar 61 tahun lalu sepanjang Straits Asia. Perjalanan ini
membentang jauh mulai dari Penang melalui Selat Malaka hingga menuju Jawa. Sebuah
tempat percampuran budaya yang berbeda, tempat Kopi Straits Asia menjamur dalam
kehidupan.
Sepanjang tahun
menunggu, kopi ini begitu lekat dengan banyak kehidupan. Aromanya tidak pernah
gagal untuk membangkitkan orang-orang dan rasanya tidak pernah berhenti untuk
terus mengangkat semangat, terutama setelah penat bekerja keras seharian.
Nah, saatnya saya
mengurai beberapa makanan dan minuman yang sempat singgah di pencecap saya.
Pertama kali datang, saya disodori sepotong irisan dari kulit lumpia bening
yang diisi daun ketumbar, slice tipis wortel, ketimun, bihun, juga udang.
Wortel, ketimun, daun ketumbar, semua dalam kondisi mentah. Tapi pastinya sudah
dicuci bersih. Tanya punya tanya, namanya Vietnam
Spring Roll.
Kombinasi makanan dan minuman yang unik Ginger Squash (atas), Otak-Otak Toast (Kiri) dan Vietnam Spring Roll (Kanan) Foto: Dok. Pribadi |
Vietnam Spring Roll ini
unik dan menggoda. Ada kecap khusus yang dicocol untuk makannya agar lebih
sedap. Saya, tak sempat mengingat nama
kecapnya. Menurut Mba Syifa, salah satu pramusaji di OWL Café bilang, “Kecapnya
itu manis dan segar”. Memang iya, saya buktikan sendiri ketika Mba Syifa
membawakan untuk saya.
Lantas, saya ditawari
untuk mencoba Otak-Otak Toast. Ini juga unik menurut saya. Jadi, kalau yang
belum tahu, dipikir ini adalah otak-otak yang benar otak-otak. Nah, namanya sih
memang Otak-Otak, tapi tidak semua bahan berbahan otak-otak, melainkan roti
tawar yang dipanggang lantas diolesi otak-otak kemudian dipanggang lagi, baru
kemudian dipotong-potong kecil berbentuk segi empat atau bujur sangkar.
Perpaduan rasa
otak-otak dan roti saat dikunyah memang beda. Otak-otak yang saya rasakan
seperti ada bumbu kari atau tandoori. Beda memang. Ciri khas kari terasa jelas di lidah saya saat mengunyah
otak-otak toast ini. Perpaduan rasa gurih yang enak dan tak membuat enek. Dua
kali proses pemanggangan, itu mungkin yang membuat otak-otak ini lebih krispi.
Habis icip-icip small
menu, pastinya haus kan. Ini nih yang ajib
buat saya dan surprised. Saya suka
kalau di atas minuman itu ada garnish daun mint. Karena terlihat lebih fresh
dan berwarna. Tetapi, ini minuman jelas-jelas berbeda. Paduan aromatik bahan
asli Indonesia bercampur soda yang bisa buat “gembira”, tapi bukan soda
gembira lho ya. Namanya Ginger Squash.
Ginger Squash yang aduhai rasanya Foto: Dok. Pribadi |
Jadi, paduan antara
jahe yang diiris-iris setebal 2 mm, dicampur dengan larutan soda, dan tentunya
diberi gula agar ada rasa. Rasanya unik memang. Ada pedas jahe, ada pula
rasa-rasa seperti menggigit lidah dari soda, dan ini enak buat saya. Minuman
Straits Asia yang ok punya selain kopi.
Saya masih tergoda
dengan minuman selanjutnya. Mencoba Teh Gula Malaka.Rasanya? Waah… aroma teh
yang lekat dengan susu dan gula Malaka yang dimasak dengan teknik masak paling jitu, membuat gula malaka (saya lihat dan rasakan seperti gula merah
yang dibuat larutan kental) tak berasa gosong atau pahit. Aroma wangi yang
bersatu dalam gelas cantik itu membuat saya ingin tambah dan tambah lagi. Teh
Gula Malaka ini pas untuk pecinta teh seperti saya.
Teh Gula Malaka Foto: Dok.Pribadi |
Tak afdol ya rasanya kalau
tidak mencicipi starter di OWL Café yang recommended banget. Di meja saya
dihadirkan dua Starter yang bikin
ngiler, Smoked Duck & Orange Salad with Mango Dressing. Apalagi kalau bukan
Salad Daging Bebek dengan Siraman Saus Mangga dan Jeruk,serta Soft Shell Crab
Salad with Wasabi Mayo Dressing (Salad Kepiting dengan Siraman Mayo Wasabi).
Mari kita kuliti
satu-satu…
Smoked Duck &
Orange Salad with Mango Dressing. Inilah salad dengan daging bebek terbaik di tingkat kematangan sempurna.
Lembut daging bebeknya dan tak berbau amis, itu terpenting. Paduan telur rebus,
daun raket atau arugula, tomat ceri, lettuce, disiram saus mangga, haduuuh duuh
duuh… melting di mulut saya.
Smoke Duck & Orange Salad with Mango Dressing Foto: Dok. Pribadi |
Untuk makan salad, saya
punya cara tersendiri. Komponen-komponen yang ada saya jadikan satu, dan masuk
ke dalam mulut bersama-sama. Saat dikunyah, terjadi percampuran rasa yang luar
biasa, enaaaak!! Saya penggila bebek. Salad ini istimewa bagi saya. Recommended
banget!
Bagaimana dengan Soft
Shell Crab Salad with Wasabi Mayo Dressing? Aw aw… jangan ditanya. Daging
kepitingnya? Jangankan dagingnya—bukan rakus—hingga cangkang-cangkangnya pun ludes tak bersisa. Ada rasa bite dan pedas memang. Itu berasal dari
wasabi. Pahitnya tak begitu kentara, hanya sekelebatan saja, jadi dinetralisir
cepat dengan crab-nya.
Soft Shell Crab with Wasabi Mayo Dressing Foto: Dok. Pribadi |
Campuran daun arugula
(daun raket), telur rebus, tomat ceri, lettuce di salad ini, wuuuuzzz banget
untuk saya. Keseimbangan rasa dari tiap-tiap bahan pas tak berlebih. Kelembutan
crab yang bersatu dalam gigitan bahan, waw! Mau lagi dan lagi. Juara juga di
starter OWL Café!
Hidangan berikutnya
yang hadir di hadapan saya Hainanese Curry Chicken with Rice. Ini kari ala
Singapura. Isiannya ada kacang panjang yang sepengelihatan saya di sauté
(mungkin sebelumnya di-blanch lantas di sauté). Ada daun kari yang digoreng,
tahu, kentang, dan pastinya ayam.
Hainanese Curry Chicken with Rice Foto: Dok. Pribadi |
Kari ini mirip bumbu
tandoori seperti di India. Nah, bisa jadi, di Singapura banyak India dan
dipengaruhi pula oleh masakan India. Bumbu-bumbu karinya seimbang, tak ada yang
lebih menonjol. Kunyitnya pun tak berbau “langu”. Bumbu tak berasa “makte” (=
matang tidak mentah pun tidak) setengah matang mungkin tepatnya.
Paduan warna yang
cantik. Isian yang nikmat di lidah. Tahunya lembut tak berasa asam. Terkadan ketika
saya menikmati kari yang bercampur tahu, tahunya berasa asam. Kentangnya lembut
tetapi tidak hancur. Teknik memasak yang ciamik. Ayamnya pun lembut dan tak
hancur, begitu pula kacang panjanya terasa manis dan gurih. Daun karinya “kresss”
saat digigit, seperti kerupuk.
Inilah cita rasa yang
senyawa dengan lidah Indonesia, Straits Asia memang sejalur, soal bumbu pun
begitu. Tak banyak perbedaan, apalagi masih satu rumpun Melanesia. Orang-orang
Asia masak berani bumbu. Oleh karenanya, bumbu-bumbunya terlihat kental dan
gurih. Santannya pun terlihat licin dan mengkilap tanpa ada unsur minyak yang
terbawa. Saya pikir, OWL Café’s Chef memang terlatih dan experience di
bidangnya. Soal rasa? Lidah saya memang tak bisa bohong, alamaaaaak!!!
Nasi dengan
taburan bawang goreng di atasnya pun pas
tak kebanyakan. Aroma bawang goreng yang ditaburkan seolah menarik-narik lidah
saya untuk mencecap lebih jauh lagi. Aroma kari yang tak akan lari dari diri
saya untuk tidak menghabiskannya cepat-cepat. Porsinya bisa buat bertiga guys.
Kenikmatan kari ini akan melekat erat di lidah saya. Rasanya tak akan pernah
dapat saya lupakan.
Gastronomi saya mau
tidak mau harus punya bilik kosong untuk menyisakan beberapa bagian makanan
lagi. Kali ini yang menyapa saya adalah Spaghetti Laksa with Tiger Prawn.
Waaawww… Mata saya pertama kali melihat udang besar yang lezat dengan warna
kemerahan. Ada tahu pong, telur rebus setengah bagian, irisan ketimun yang
dibuat acar, dan satu bahan lagi yang lost untuk saya cicipi.
Spaghetti Laksa with Tiger Prawn Foto: Dok. Pribadi |
Spaghetti-nya lembut.
Memang beda kalau udang yang dimasak udang baru. Rasanya lebih kress, manis,
dan segar. Tak ada yang mengalahkan. Mie
Spaghetti-nya lembut dan aldente. Siraman saus yang berbeda dari kebanyakan
spaghetti yang ada. Di siram dengan kuah laksa, itu yang menambah nikmat. Aaahh…
inilah kenapa saya jatuh cinta berat dengan kuliner. Rasa itu membawa saya
terbang ke mana lidah ingin mencecap tanpa dapat ditahan.
Hidangan berikutnya
adalah Satay Combo. Combo ini mungkin artinya besar-besar. Jadi, satay combo
ini adalah sate ayam dengan bumbu kecap
bercampur irisan cabe rawit dan bawang merah, juga disiram kuah kacang,
potongan tomat, dan irisan bawang merah, serta lontong daun potong bulat.
Kuah kacangnya gurih
dan cukup enak. Ayamnya besar-besar yang terlebih dahulu sebelum dibakar
dibumbui. Aroma amis tak keluar dari ayam. Potongan ketimun dan tomat serta
perasan jeruk sebagai penetralisir rasa. Ya, ini makanan yang mengindonesia
banget. Lidah-lidah Indonesia pas dengan rasa yang dihadirkan. Pedas manis kuah
kecap menambah nikmat. Juara ini di per-sate-an.
Satay Combo Foto: Dok. Pribadi |
Ada sajian pembuka,
dilanjutkan sajian utama, tak pas kalau belum coba sajian penutupnya (Dessert).
Saya coba yang pertama Mango Pomelo Soya Pudding. Ini semacam sari kedelai atau
kembang tahu yang diberi saus mangga dan bulir-bulir jeruk bali.
Paduan rasa yang unik. Sari
kedelainya tidak terlalu manis. Dalam satu suapan sendok, saya coba campurkan
saus mangga dan jeruk bali. Waah, keluar rasa segar yang tak terbayangkan
kenikmatannya. Sehat!
Mango Pomelo Soya Pudding Foto: Dok. Pribadi |
Berikutnya apa dessert
yang dihadirkan untuk saya? Ya, ini jadi dessert favorit di OWL Café, Durian
Pengat. Selintas, saat membaca beberapa literatur tentang Durian Pengat ini,
saya sempat terbetik pemikiran, bahwa ini semacam durian porridge.
Beberapa literatur
menyebutkan, bahwa ada beberapa teknik untuk membuat durian pengat. Ada yang
dibuat dengan cara dimasak bersama gula dan sedikit air, dan daging durian
dihaluskan dengan cara diaduk-aduk. Ada pula
yang dimasak bersama gula jawa dan dicampur jadi satu hingga menghasilkan warna
kuning kecokelatan.
Durian Pengat Foto: Dok. Pribadi |
Nah, durian pengat yang
saya rasakan di OWL Café ini berbeda. Ada rasa manis yang tak terlalu manis.
Juga terkadang ada tone asam yang tidak asam. Keseimbangan rasa yang berpadu
cantik dalam mulut saya. Ditambah lagi dengan
cookies-nya yang buat saya nagih untuk tak cepat-cepat menyelesaikan
hidangan ini.
Di literatur durian
pengat pun disebutkan, ada yang menambahkan ragi untuk memperkuat rasa manis
atau asam dengan tingkatan rasa sesuai yang diinginkan. Wah, ini menu unik dan
baru yang saya peroleh. Mengulik cita rasa Straits Asia yang sampai ke Jawa
(Indonesia) memang eksotis.
Rasa-rasa eksotis
Straits Asia ini jarang ditemukan di negara lain di dunia. Wajar saja jika dulu banyak negara-negara di belahan dunia sana yang ingin menguasai hasil bumi di
wilayah Straits Asia ini.
Ya, memacu gastronomi
untuk terus diisi tak akan membuat saya ingin cepat beranjak pergi dari OWL Café
ini. Masih banyak yang perlu saya coba untuk menuntaskan Gastronomi saya.
Pada kesempatan yang sama pula Director Operasional OWL Café, Kelvin Chan
mengatakan,"Kami berharap pembukaan gerai OWL Café di Gandaria City ini
akan memberikan alternatif pilihan kepada masyarakat untuk merasakan kenikmatan
kopi sejati yang resep-resepnya telah teruji selama lebih dari 60 tahun. Selain
itu, kami juga berharap bisa membawa keunikan citarasa Straits Asian di
resep-resep kopi yang diracik OWL Café
kepada seluruh pencinta kopi."
Kelvin Chan-Direktur Operasional OWL Cafe Foto: Dok. Pribadi |
Nah, untuk tahun depan, target OWL Café akan membuka 2-3 cabang lagi di
beberapa tempat di Jabodetabek.
“Kami melihat peluang bisnis untuk OWL Café di kawasan Jabodetabek sangat
terbuka. Karena itu kami akan melanjutkan penetrasi bisnis dengan membuka
beberapa cabang lagi tahun depan,” tambah Dwi Danu Hartanto selaku Director Operation.
Di Indonesia, OWL Café dioperasikan oleh PT Montin Vivo Indonesia yang bertindak
selaku master franchise. Perusahaan yang berdiri pada 2014 ini memiliki fokus pada
bisnis makanan dan minuman dengan bidang usaha seperti restoran, bistro, café,
bar, dan lounge.
Potong Tumpeng, penanda Grand Opening OWL Cafe dimulai Foto: Dok. Pribadi |
Selain grand launching, di kesempatan
ini juga OWL Café menyampaikan bantuan
sosial kepada Yayasan Al-Hidayah dan Yayasan Yatim Piatu Al-Assirod.
Kegiatan bantuan sosial oleh OWL Café Jakarta tersebut diberikan dalam
bentuk uang tunai kepada Yayasan Al-Hidayah dan Yayasan Yatim Piatu Al-Assirod.
Program bantuan sosial tersebut akan dijalankan secara berkelanjutan.
“Kami berharap dengan adanya coffeeshop
ini semua kalangan masyarakat dapat merasakan manfaat kebaikan dari
hadirnya OWL Café itu sendiri” ujar Dwi Danu Hartanto lebih lanjut.
So, mau nongkrong murah tapi gak murahan? OWL Café tempat idaman. OWL Cafe sangat recommended untuk Anda yang mau tahu rasa dan kuliner dua budaya bersatu di atas meja. Cicipi
menu-menunya, sampaikan berita baik kepada teman dan handai taulan. Saya
akan kembali lagi, kamu kapan?
1 comments:
Hadewwww satenya menggoda iman gue. Jadi pengen makan siang di owl cafe
Post a Comment