Puasa, salah satu cara untuk menahan atau mengendalikan diri
dari segala hal dalam waktu tertentu. Puasa menjadi salah satu cara seseorang
untuk membersihkan pencernaan, menurunkan berat badan, dan kebutuhan religi
lainnya. Ada beberapa langkah untuk menyiapkan atau mengondisikan tubuh agar
siap menerima keadaan dari yang tidak biasanya. Ibarat mesin, sudah saatnya
harus overhaul alias diberhentikan sejenak dari “menggiling” sesuatu. Tubuh
seseorang berbeda-beda ketika menerima kondisi yang tidak biasa. Oleh karenanya,
kondisi tubuh diadaptasikan sebelum melakukan kegiatan puasa ini. Artinya, akan
terjadi perubahan pola makan secara drastis selama puasa.
Puasa, tak sekadar menahan diri dari lapar dan haus Foto; Dok. IGO |
1.
Berkonsultasi ke dokter sebelum puasa mungkin lebih baik
Begitu banyak
alasan yang sangat bagus ketika orang melakukan puasa. Mungkin kita tidak punya
riwayat medis, tapi dari sisi kesehatan ada bahaya potensial yang bisa
mengganggu, oleh karenanya, perlu didiskusikan ke ahli sebelum menjalani puasa.
Minum obat mungkin ada efek dalam tubuh selama puasa karena ada perubahan kimia
darah.Bisa jadi ya, puasa kurang dianjurkan untuk orang yang punya kondisi
kesehatan seperti hamil, kanker lanjut, tekanan darah rendah, dan sebagainya. Jika
punya kondisi medis, harus memeriksakan diri ke dokter sebelum puasa. Dokter mungkin
ingin melakukan tes urin atau tes darah sebelum masa puasa.
2.
Puasa Ramadan yang akan kita lakukan merupakan puasa panjang
Ada ratusan
praktik puasa berbeda. Karenanya, pola makan perlu diatur. Jenis bahan makanan
yang pas untuk puasa pun mesti diketahui agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan. Karena jika sakit, justru akan mengganggu puasa kita. Puasa Ramadan
berlangung 29 hingga 30 hari. Persiapkan kebutuhan kalori kita agar jangan
sampai lemah tak berdaya ketika baru seperempat hari menjalankan ibadah.
3.
Siapkan perubahan yang mungkin terjadi pada tubuh
Puasa itu untuk menghilangkan
racun yang telah terbentuk di tubuh sehingga kita perlu persiapan untuk merasakan
sakit dan lemah, terutama di awal.
Biasanya, karena
puasa ada orang yang terserang diare, kelelahan dan kelemahan, bau badan
meningkat, sakit kepala, dan lebih sebagai akibat proses detoksifikasi. Pertimbangkan
untuk meluangkan waktu dari pekerjaan atau bersantai lebih lama sepanjang hari
untuk mengakomodasi efek puasa terhadap tubuh kita.
4. Kurangi asupan semua
zat adiktif 1 sampai 2 minggu sebelum puasa
Semakin banyak
kita mengurangi bahan-bahan yang sekiranya membuat badan tak berdaya, semakin
mudah puasa kita dan tubuh akan tetap fresh. Jadi, perlahan-lahan berhenti
minum alkohol dan mencoba mengurangi atau berhenti merokok.
Hal ini akan
mengurangi gejala penarikan potensial yang mungkin kita alami selama proses
puasa, dan juga mengurangi toksin di tubuh sehingga puasa akan berhasil. Zat adiktif
termasuk alkohol; minuman berkafein seperti kopi, teh dan soda; rokok atau
cerutu sebisa mungkin dikurangi.
5.
Ubah diet 1 sampai 2 minggu sebelum puasa
Seperti
menghilangkan zat adiktif, yang perlu dilakukan adalah membuat perbedaan
makanan sehingga tubuh tidak perlu bekerja keras untuk menyingkirkan racun dan
zat buruk. Kurangi asupan cokelat dan makanan lain yang mengandung gula halus
dan mengandung lemak tinggi, seperti soda, cokelat, permen dan makanan
panggang. Makanlah makanan secukupnya atau dengan porsi sedikit sehingga sistem
pencernaan Anda tidak harus bekerja keras, sehingga tubuh Anda terbiasa dengan
kalori lebih sedikit daripada biasanya.Makanlah lebih banyak porsi buah dan
sayuran yang dimasak atau mentah. Ini akan membantu proses penghilangan racun
dalam tubuh dan menjadi lebih sedikit
racun yang terendap.
6. Makan hanya buah dan sayuran, karena sayur dan buah akan membersihkan dan
mendetoksifikasi tubuh dalam persiapan menjelang puasa.
7.
Lakukan olahraga ringan
Jangan terlalu banyak olahraga, tetapi kita
perlu melakukan beberapa hal untuk memastikan cairan limfatik terus bergerak
dan sistem vascular tetap bekerja secara baik. Mungkin bisa melakukan yoga
perlahan-lahan, atau berjalan cepat.
8.
Pastikan kita tahu efek fisik yang akan dialami
Puasa terkadang
cenderung tidak nyaman dan sulit selama beberapa hari pertama. Biasanya di
hari-hari berikutnya orang menyerah. Tetapi jika kita bisa melewatinya, berarti
kondisi tubuh dapat menyesuaikan secara cepat terhadap apa yang kita lakukan.
Di awal-awal puasa mungkin kita merasa pusing, mual, dan bau mulut. Itu
artinya, tubuh membersihkan racun. Bahkan kita merasa sangat lapar.
9.
Tetapkan Tujuan Anda
Kenapa puasa,
Apakah untuk pembaruan rohani, untuk bimbingan, penyembuhan, penyelesaian
masalah, untuk mendapatkan anugerah khusus untuk menghadapi situasi yang sulit?
Mintalah kepada Allah SWT untuk mengklarifikasi tujuan dan tujuan-Nya untuk doa
kita. Melalui puasa dan doa, kita merendahkan diri di hadapan AllahSWT sehingga
AllahSWT akan membangkitkan jiwa kita.
Biasanya, kalau di tempat saya di Jambi, dua hari sebelum
puasa saya ke makam almarhumah ibu dan Mba saya. Membersihkan makam, berdoa
untuk mereka, dan memohon kepada Allah SWT agar kedua orang yang saya sayangi
dan cintai itu mendapatkan tempat layak yang diberi olehNya.
Semasa ibu masih hidup, ibu biasanya buat rendang atau
gulai ayam untuk persiapan makan sahur. Tradisi
ini masih dilakukan terus oleh Mba saya yang pertama di dalam keluarga. Salat
Tarawih di hari pertama itu wajib pergi ke masjid berjamah, begitu juga hari-hari
selanjutnya. Jadi, kalaupun tidak sempat ke masjid karena sesuatu dan lain hal,
biasanya kami lakukan di rumah.
Menjaga pola makan saat puasa itu penting Foto: Dok. http://timesofindia.indiatimes.com/ |
#ODOP14