Bebek, termasuk salah satu unggas dan hewan lucu yang
disukai anak-anak maupun orang dewasa. Bebek juga punya rasa daging yang enak,
lezat, dan empuk. Bebek, menjadi salah satu hewan peliharaan yang banyak
mendatangkan hasil, baik telur maupun daging. Tetapi, saat ini saya bukan ingin
ngobrolin kuliner dari bebek-bebekkan yaa...
Giant Yellow Duck di Central Park Meikarta Cikarang [Foto: DokPri] |
Baru-baru ini, pada Minggu (5/11/2017), saya bermain-main
di seputaran Central Park Meikarta Cikarang bersama teman-teman blogger. Dari
kejauhan, terlihat balon-balon udara yang berukuran besar menghias danau dan
taman. Tetapi, mata saya tertuju oleh salah satu hewan berwarna kuning dan
berukuran besar, sekitar 15 meter tingginya. Mata saya tak lepas dari hewan
tersebut.
Balon-balon udara dan Giant Yellow Duck Central Park Meikarta [Foto: DokPri] |
Dari kejauhan pun sudah terlihat, bahwa itu adalah seekor
bebek raksasa. Hmm… sempat kaget pula saya memerhatikannya. Bebek itu berdiam
di atas air danau Central Park Meikarta Cikarang. Ya, bebek kuning raksasa itu
menjadi ikon baru di hunian Meikarta Cikarang yang terletak di kota Bekasi.
Selain ukurannya besar, di Central Park Meikarta ini juga
terdapat di danau Central Park dengan luas 100 hektar. Warga di Cikarang maupun
Jakarta, bisa berfoto cantik dengan background bebek, danau, dan taman.
Dari kejauhan, Giant Yellow Duck sangat menggoda [Foto: DokPri] |
Cerita punya cerita, ternyata bebek kuning raksasa ini
telah berkeliling dunia lho, meliputi Los Angeles, Sydney, Nuremberg, Osaka,
juga Taiwan. Ya, bebek ini menjadi pusat perhatian karena bentuknya yang besar
itu tadi.
Rasa penasaran saya ingin melihat lebih dekat bebek
kuning raksasa ini makin menjadi. Ternyata, bebek kuning raksasa atau Giant Yellow Duck (GYD) ini hadir di hari yang tepat saya datang ke Central
Park Meikarta Cikarang, di 5 November 2017.
Beruntungnya juga, GYD ini baru pertama kalinya hadir di
tanah air, sejak berkeliling dunia di tahun 2007. “Ya, Giant Yellow Duck ini baru pertama
kalinya ada di Indonesia. Adanya di
Central Park Meikarta Cikarang.
Sebagaimana kita ketahui bahwa, Meikarta
itu merupakan salah satu kota yang punya standar kelas dunia. Jadi, nanti tidak
perlu pergi jauh-jauh ke luar negeri untuk menikmati hal-hal yang ada di luar
negeri. Semua ada di Meikarta. Meikarta ini hadir memang benar-benar
diperuntukkan bagi warga,” ucap Ferry Tharir selau Presiden of Sales Meikarta.
Saat tadi saya datang, ternyata di Central Park Cikarang
ini, telah dipadati pengunjung dan warga sekitar. Ternyata, kawasan Meikarta
ini memang kawasan yang bernuansa hijau. Itu sebabnya tidak pernah sepi. Warga
datang berduyun-duyun untuk melihat bebek raksasa dan bermain di tepi danau.
Ditambahkan Pak Ferry pula, “Di hari libur, Meikarta ini
sangat ramai pengunjung”.
Tadi, saya memerhatikan keberadaan bebek kuning raksasa
itu. Ternyata, posisi tepatnya, ada di bagian tengah danau. Warga yang datang beramai-ramai
saat masuk pun tak dikenai biaya. Parkir kendaraan pun sangat luas dan aman.
Warga pun tak was-was meninggalkan kendaraan mereka.
Untuk orang tua yang memiliki anak, Central Park ini
menjadi salah satu tujuan yang tepat. Mengapa?
Karena Central Park sebagai ruang terbuka hijau untuk bermain anak-anak.
Anak-anak perlu ruang untuk menunjang juga pendidikan mereka. Jadi, anak-anak
bebas bermain, berekspresi, dan meluapkan kegembiraan di tempat ini.
Tika Bisono, Psikolog sekaligus Dosen yang dekat dengan anak-anak [Foto: DokPri] |
Sejalan dengan itu, ternyata di Central Park tadi, hadir
juga seorang dosen sekaligus psikolog senior, Tika Bisono. Tika Bisono, kehidupannya pun sangat dekat
dengan anak-anak. Beliau pun konsen memerhatikan tumbuh kembang dan cara
anak-anak berpikir.
Dengan keberadaan Centrak Park ini beliau mengatakan,
bahwa kota Jakarta yang sudah menjadi kota dengan tingkat hunian padat, akses
jalan macet, juga tidak aman untuk anak-anak, karenanya diperlukan tempat
hunian sekaligus ruang terbuka hijau untuk anak-anak. Hal itu semata-mata agar
anak-anak tumbuh sehat, aman luas, banyak fasilitas tempat bermain dan bisa
berinteraksi dengan anak-anak lainnya. Di tempat ini pula ruang terbukanya
sangat ecofriendly, hunian hijau (green living), serta bebas polusi udara.
Selain untuk anak-anak, Centra Park ini pula bagus untuk
lansia (lanjut) usia bahkan semua umur. “Men sana in corpore sane” (di dalam
tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang sehat pula),” lanjut Tika.
Melalui ruang terbuka hijau pula, fisik anak-anak jadi
lebih kuat dan sehat. Itu karena faktor motoriknya bergerak dan dapat
beradaptasi dengan lingkungan secara cepat.
Anak-anak, memang secara psikologi perlu ruang terbuka
untuk menunjang pendidikannya. Ruang terbuka itu, baik yang ada di luar maupun di dalam rumah. Ini sangat diperlukan
untuk merangsang kecerdasan kognitif, cetusan emosi yang ekspresif, kebebasan melontarkan ide, ada
inovasi, juga bersosialisasi.
Tika melanjutkan, dengan ruang terbuka pula aktivitas
syaraf motorik halus dan kasar untuk mengembangkan tulang, otot, dan
sendi-sendir bergerak. Anak-anak pun tumbuh seimbang antara kognitif, emosi
atau afeksi, dan psikososialnya.
Tika pun menyambung apa yang disampaikan Bapak Pendidikan
tanah air Ki Hajar Dewantara, pendidikan merdeka bukan merdeka tidak ada arah.
Menurut Ki Hajar Dewantara, bahwa kecerdasan anak hanya akan berkembang optimal
dan luas kalau mereka dapat bergeliat secara merdeka di dalam ruangan dan di
luar ruangan.
Saya juga diajak berkeliling-keliling Central Park
menggunakan Golf Car. Mengitari taman, melihat bebek kuning raksasa dari dekat,
juga menyaksikan anak-anak sekitar sedang mengikuti lomba mewarnai yang didampingi
oleh orang tua mereka.
Taman di Central Park Meikarta Cikarang akan indah pada waktunya [Foto: DokPri] |
Ternyata, saya juga mendapati salah seorang aktris yang
juga datang ke Central Park. Julie Estelle. Julie mengatakan mengenai tempat
ini dan mengungkapkan betapa dia begitu tertarik di hunian Meikarta yang memiliki Central Park
sangat luas. Menurutnya, dia dapat melakukan aktivitas olah tubuh, lokasinya
pun tak jauh dari Jakarta.
Julie Estelle, memilih hunian di Meikarta Cikarang karena akses dekat dengan Jakarta [Foto: DokPri] |
Sementara itu, Master of Ceremony yang juga menggunakan
baju berwarna kuning sama seperti warna Giant Yellow Duck-Agustin—di tengah
cuaca Cikarang yang sedang hangat-hangatnya, mampu menghidupkan suasana dalam
pembukaan Giant Yellow Duck. Agustin pun
memberikan semangat kepada anak-anak. Anak-anak tersebut ikut lomba yang juga
menjadi penanda bebek kuning raksasa akan resmi dibuka.
Anak-anak sekitar ikut lomba mewarnai di Giant Yellow Duck Central Park Meikarta Cikarang [Foto: DokPri] |
Selang beberapa waktu kemudian, Agustin menyampaikan
bahwa GYD akan segera diluncurkan. Masih dalam balutan cuaca hangat, Pak Ferry,
Mba Tika Bisono, dan juga Julia Estelle diminta untuk naik ke atas panggung. Di
atas panggung terlihat rentangan pita memanjang berwarna kuning keemasan. Ketiganya
bersiap. Pemotongan pita, menjadi tanda bahwa Giant Yellow Duck Central Park
Meikarta Cikarang, resmi diluncurkan.
Pemotongan Pita oleh Sales President of Central Park Meikarta, Bapak Ferry Thahir menandai diluncurkannya Giant Yellow Duck dan foto bersama anak-anak sekitar Cikarang [Foto: DokPri] |
Riuh rendah tepuk tangan dan tembakan kertas warna-warni
menambah indah suasana. Di akhir acara Meikarta mengumumkan ada perlombaan
Meikarduck, berupa lomba membuat jingle berhadiah ratusan juta rupiah.
Perlombaan di mulai pada Senin, 6 November 2017 dan dapat dilihat melalui akun
resmi media sosialnya Meikarta.
Kami sempatkan untuk swafoto bersama di Giant Yellow Duck Central Park Meikarta Cikarang [Foto: DokPri] |
Wah, selain bisa berswafoto bersama bebek kuning raksasa,
menikmati luasnya danau, berfoto di jembatan penghubung antardanau, menelusuri
taman-taman yang indah, juga bisa ikut
lomba jingle dan kalau menang lumayan banget hadiahnya. Rasanya ingin balik lagi
melihat bebek kuning raksasa di Central Park Meikarta Cikarang saya.