Tak pernah membayangkan sebelumnya, makan steak seberat
1,1 Kg dari jenis Wagyu bersama sayuran dan kentang, hingga jika dijumlahkan
sekitar 1,8 Kg. Begah?! Mungkin, ya! Tetapi, jangan salah untuk mereka yang
memang steakholic dan penggemar wagyu,
jumlah 1,8 Kg itu bisa dilahap dalam waktu beberapa menit saja.
ABUBA It's My Steak. Foto: Dok. http://www.abuba.co.id/ |
1,1 Kg Wagyu Eating Competition by ABUBA Steak Foto: Dok. Pribadi |
Ya, ABUBA Steak Cipete Raya, hari ini Sabtu (9/12)
melangsungkan 1,1Kg Wagyu Eating Competition. Acara ini merupakan kali ketiga
dalam tiga tahun berjalan sebagai bentuk
apresiasi ABUBA Steak kepada penggermarnya. Diikuti sekitar 30 peserta
yang notabenenya pecinta dan pelanggan setia ABUBA Steak.
Peserta diuji wawasan mengenai ABUBA Steak sebelum Wagyu Eating Comptetition Foto: Dok. Pribadi |
Sebelum Wagyu Eating Competition dimulai, untuk
mengetahui wawasan peserta penggemar ABUBA Steak, mereka diuji seputar
pengetahuan ABUBA. Beberapa pertanyaan dalam bentuk multiple choice berikan. Ujian wawasan ini untuk melihat sejauh
mana penggemar ABUBA Steak mengenal lebih dekat tentang ABUBA, menu, dan
sejarah ABUBA itu sendiri.
Peserta diuji kecepatan mengupas kentang satu menit Foto: Dok. Pribadi |
Selanjutnya, jika kita perhatikan, kentang memiliki ciri
atau karakter sendiri. Mungkin, selama ini kita menganggap mengupas kentang itu
mudah dan gampang. Nah, dalam sesi kedua games dari peserta Wagyu Eating
Competition ini, kemampuan mereka mengupas kentang ditantang. Dalam waktu satu
menit berapa jumlah kentang yang dapat dikupas. Rata-rata mereka hanya berhasil
mengupas dua kentang dalam satu menit.
Mengupas kentang, perlu teknik sendiri Video: Dok. Pribadi |
Ya, mengupas kentang memang tak bisa sembarangan. Apalagi
dilihat dari bentuk kentang yang tak beraturan. Pisau pengupasnya pun memang
khusus dan tajam. Di sinilah, kemampuan peserta dilihat. Chef ABUBA Steak yang
langsung turun tangan untuk menilai cara dan teknik peserta mengupas kentang
tersebut.
Jika dilihat, seluruh
peserta semuanya pria. Terlihat memang, untuk yang biasa bekerja di
dapur dengan yang tidak. Terlihat dari cara mereka mengupas kentang, alur mata
pisau, dan cara mengguratkan pisau ke badan kentang.
Peserta diminta untuk menjadi waiters melayani pelanggan Foto: Dok. Pribadi |
Di sesi ketiga setelah mengupas kentang, peserta
dihadapkan pada tantangan bagaimana menjadi waiters sebuah restoran. Mulai dari
melihat menu, mengenalkan menu-menu di ABUBA Steak kepada pelanggan, hingga
menyajikan ke hadapan pelanggan. Mereka dituntut untuk cakap, cekatan, dan
mendengarkan pula keluhan-keluhan pelanggan setia ABUBA Steak.
Peserta sedang melayani pelanggan, salah satu games wagyu eating competition Foto: Dok. Pribadi |
Di sesi keempat, ini merupakan bagian yang paling
ditunggu-tunggu peserta. Ya, bagaimana tidak ditunggu, mereka seakan tak sabar untuk melahap sekitar 1,1 Kg
Wagyu ditambah sayuran dan kentang khas ABUBA Steak. Jika ditotal ada sekitar
1,8 Kg yang harus mereka habiskan dalam waktu secepatnya.
1,1 Kg Wagyu Eating Competition. Total dengan sayuran dan kentang 1,8 Kg Foto: Dok. Pribadi |
Dalam 1,1 Kg Wagyu Eating Competition ini, Bapak M. Ali
berhasil menyabet gelar juara pertama, mendapatkan hadiah uang tunai senilai 10
juta rupiah, dan sebagai pemenang kedua Bapak Hendra, berhasil mendapatkan
hadiah uang tunai senilai 5 juta rupiah.
Selain Wagyu Eating Competition, juga diadakan lomba di
media sosial, yaitu di Twitter dan Instagram. Inilah pemenang di laman media
sosial masing-masing yang dilakukan oleh ABUBA Steak.
Pemenang Media Sosial 1,1 Kg Wagyu Eating Comptetition Abuba Steak Foto: Dok. Abuba Steak |
Mengapa Wagyu?
Wagyu merupakan jenis ras sapi Jepang yang berasal dari
kata Wa (Jepang) dan Gyu (Daging Sapi). Di beberapa daerah di Jepang, daging
ini diberi nama menurut wilayah atau daerah produksinya. Contoh daging Kobe,
Mishima, Matsusaka, Ōmi, juga
Sanda.
Wagyu merupakan daging
yang sangat istimewa, mengapa? Karena rasa dan lembutnya memang tidak ada
duanya. Bahkan, saat setelah selesai makannya pun seperti masih berasa di lidah
kelembutan daging tersebut. Ya, memang karena sapi untuk wagyu ada perlakuan
khusus (istimewa) sebagai jenis sapi unggul.
Salah satu peserta Wagyu Eating Competition Foto: Dok. Pribadi |
Makanan yang diberikan tak
sekadar rumput, akan tetapi jagung, barley, dan beragam vitamin dan kalsium.
Bahkan, untuk membersihkan badan sapi tersebut dari kutu dan lalat, Sapi Wagyu
dimandikan dengan Sake, juga diberi bir agar tidak stress. Para peternak Sapi
Wagyu punya cara tersendiri untuk membuat dagingnya terasa empuk dan enak,
yaitu dengan memijat sapi secara rutin sebagai bentuk relaksasi. Intinya, Sapi
Wagyu tidak boleh dalam keadaan stres.
Pun jika bicara soal harga
Wagyu, di Jepang 100 gram dihargai dengan sekitar tiga ratus ribu rupiah. Nah,
kita jadi tahu apalagi untuk negara yang
memang mendatangkan Wagyu, pastinya akan jauh lebih mahal.
Di sela-sela kompetisi
tersebut, Dadit Bimantono, selaku General Manager ABUBA Steak mengatakan, “Peminat
Wagyu cukup tinggi di tahun ini, kami akan tetap mempertahankan keberadaan
Wagyu. Selain itu, untuk Wagyu Steak yang ada di Abuba ini berbeda dari Wagyu
steak yang ada di resto lainnya, terutama dari sisi sausnya. Sementara, Wagyu
Steak di Abuba memiliki kualitas cita
rasa yang berbeda dengan harga merakyat.”
Memang, ABUBA Steak mampu
memberikan antusiasme tersendiri di hati penggemarnya. Apresiasi positif banyak
diberikan selama acara ini berlangsung. Sebagai pioneer salah satu resto steak
di Jakarta sejak 1992, ABUBA memang memiliki keunggulan terutama di menu WAGYU
STEAK-nya.
Tak heran jika orang
berduyun-duyun datang ke ABUBA untuk menikmati rasa WAGYU STEAK yang beda di
sini. Sayang jika dilewatkan begitu saja untuk dapat menikmati WAGYU STEAK
ABUBA. Soalnya Wagyu Steak dibundling dengan paket khsusu. Untuk pembelian menu
Wagyu, ada free lemon tea. Jika membeli dua menu Wagyu, kita akan mendapatkan
tambahan satu menu pencuci mulut. Untuk itu, pelanggan dapat memilih. Ada Oreo
Cheese Cake atau Bread Pudding Classic. Nah,
di ABUBA Steak ini ada menu Wagyu Sirloin dan Rib Eye dengan tingakt Marbling 8-9;
6-7; 4-5, dan Wagyu Skewer, yaitu daging wagyu yang dipotong-potong lantas
dipanggang menggunakan tusuk sate khusus.
ABUBA Steak ini sudah ada
sejak tahun 1992 yang dipelopori oleh Bapak H. Abu Bakar. Kalau kita tahu sejarahnya,
ABUBA ini mulanya hanya dari makanan kaki lima di daerah Kemang, Jakarta
Selatan. Kini, ABUBA berkembang luar biasa. Bagaimana tidak, sekarang telah
memiliki 20 cabang yang tersebar di
Bandung dan Jakarta.
Di Jalan Cipete Raya No. 14A inilah ABUBA Steak bermula
sekaligus menjadi kantor pusat dalam pengembangan dan perluasan bisnisnya
hingga ke daerah. ABUBA Steak tengah September 2004 membuka cabang pertama. Selain
di Cipete, terdapat pula di Gading Batavia Blok LC 11-07, Jakut. Cabang yang
paling anyar ada di Jalan Panjang Raya Kav. 60 Kebon Jeruk pada 30 Mei 2016
lalu.
Dua puluh tahun membangun, menjadikan 20 tahun itu pula
ABUBA sebagai ikon dan Cipete sebagai
Landmark. Ekspansi outlet terus dilakukan dengan perkembangan yang sangat
signifikan. Kultur kekeluargaan diubah menjadi kultur kerja dan managemen
profesional. Membangun brand yang jelas
baik kedalam maupun keluar agar konsumen dapat melihat, merasakan, mengalami,
dan mengingat bagaimana ABUBA berbeda serta tulus apa adanya, menjadi tempat
steak terjangkau dan berkualitas.
It’s My Steak menjadi satu jargon ABUBA Steak dan menjadi
milik semua orang.
Selamat mencoba dan menikmati ABUBA Steak dengan beragam
pilihan tingkat kematangan dari rare,
medium rare, medium, medium well, dan well done. Pun dengan side dish mulai
potato wedges, mashed potatoe, nasi, dan mix sayuran.
Tertarik
untuk Wagyu Eating Competition selanjutnya? Tunggu tanggal mainnya.