Steak? Ya, siapa yang tak suka makanan satu ini. Daging yang
dimarinasi dengan beragam bumbu dan bisa dimasak dengan permintaan sesuai
keinginan pemesan. Steak telah juga menjadi salah satu makanan bangsa-bangsa
Amerika dan Eropa yang mendunia, salah satunya Outback Steakhouse ini.
Bicara Outback Steakhouse tentunya bicara soal rasa. Siapapun
yang pernah singgah ke gerai-gerai Outback sebelumnya, tentu akan menancap
dalam rasa yang pernah tertinggal untuk diwicarakan. Seperti Outback Steakhouse
yang ada di Kuningan City, Ratu Plaza, juga Pondok Indah Mall.
Outlet baru Outback Steakhouse Pasaraya [Foto: Dok Pri] |
Dengan rasa yang tak akan lupa di indera pencecap,
banyaknya animo masyarakat akan permintaan steak terutama di Indonesia,
termasuk juga program-program CSR Outback dalam mendukung pemerataan kesempatan
anak-anak Indonesia beroleh pendidikan, Outback Steakhouse membuka gerai baru
di bilangan Jakarta Selatan, tepatnya di Pasaraya Blok M.
Nuansa kayu gerai baru Outback Steakhouse Pasaraya [Foto: Dok Pri] |
Posisinya tepat berada di lantai dasar Pasaraya. Saat
memasuki ruangannya, ambiens sejuk juga penuh staff penuh kehangatan menyambut
kedatangan. Desain modern kontemporer dengan sentuhan kayu bersuasana kasual
yang terinspirasi dari Great Australian Outback. Ini menjadi desain terbaru dan
menjadi yang pertama kali diaplikasi di Outback Steakhouse Asia. Tujuannya tak
lain untuk memberi rasa hangat dan nyaman saat pelanggan menikmati sajian steak
yang mereka pesan.
Ornamen/lukisan Outback Steakhouse Pasaraya [Foto: Dok Pri] |
Dalam obrolan santai saya dan teman-teman Blogger lainnya
dengan Operating Partner, Bapak Budhy Soeryo, beliau mengatakan bahwa Gerai
yang ada di Pasaraya Blok M ini sebagai gerai keempatnya Outback Steakhouse
setelah 17 tahun kehadirannya di Indonesia.
Obrolan santai saya dengan beliau yang telah bersama
Outback Steakhouse selama 17 tahun pula semakin akrab. Dalam balutan busana
kemeja putih dan celana bahan hitamnya, beliau begitu santai bercerita kepada
saya dan teman-teman Food Blogger tentang menu-menu di Outback Steakhouse. Apa yang beliau ceritakan semakin
membuat saya penasaran, penasaran bagaimana bentuk dan rasanya (hahaha…
ngiler!).
“Di Outback Steakhouse ini tak hanya steak saja yang
disajikan, kami juga punya core menu”, tutur Pak Budhy.
Nah, apa saja sih core menu yang ada di Outback
Steakhouse ini? Sebagaimana yang Pak Budhy sampaikan, core menunya terdiri atas
Typhoon Bloom. Ini adalah Ring Onion yang digoreng dengan tepung khas Outback
Steakhouse yang crunchy dan menggoda. Rasa onion yang manis dipadu dengan saus
semakin menambah citarasa appetizer ini. Porsinya banyak dan bisa berbagi untuk
teman-teman.
Core menu selanjutnya yang disajikan untuk kami, food
blogger adalah Crispy Volcano Shrimp. Jadi,
ini memang udang pilihan. Ketika indera pencecap saya coba merasakan sensasi rasa udang yang di-breading dengan
tepung khusus Outback, rasa crispy itu nyata. Udangnya terasa manis dan segar. Perpaduan
rasa manis, gurih, dan crispy jadi satu kesatuan dalam mulut, membuat meleleh.
Sama dengan Typhoon Bloom, porsinya juga cukup besar dan
bisa berbagi. Pak Budhy melanjutkan
pembicaraan di sela-sela saya mengambil foto dari menu-menu yang sudah
dikeluarkan.
“Selain Steak, di Outback Steakhouse juga menyediakan
menu lainnya, seperti pasta, fish, chicken, seafood,” tutur Pak Budhy.
Core menu selanjutnya yang dihadirkan adalah Lemon Butter
Calamari. Sedap betul memang. Marinasi
cumi yang direndam susu. Kalau kita tidak pintar-pintar mengolah cumi, cumi
akan alot saat dimakan, tetapi di Outback Steakhouse ini kebalikannya, cuminya
sangat lembut dan tak berbau amis. Rasanya dapat banget di lidah saya.
Topping-nya terdiri dari potongan tomat dan keju parmesan. Lantas disajikan
dengan saus lemon butter. Keseimbangan rasa yang sempurna untuk saya.
Bayangkan saja, crispy calamari ini mampu menghentakkan
rasa penasaran saya terhadap daging cumi yang digoreng. Mampu membuat pencecap
saya berdansa ke kiri, ke kanan, atas, dan bawah. Jleeb!! Kenikmatan yang luar
biasa. Outback Steakhouse mampu menghadirkan rasa terindah dalam mulut saya.
Pencecap saya bergelimang calamari lembut dan begitu syahdu.
Perlahan tapi pasti, gastronomi saya mesti diatur dan
ditata rapi, biar apa? Biar muat untuk menu berikutnya. Soalnya, menu yang akan
dihadirkan ini adalah main course-nya Outback Steakhouse Pasaraya yang
dicari-cari banyak orang. Makiiiin penasaran deh saya.
Outback Special 6 oz [Foto: Dok Pri] |
Satu piring hangat dan isiannya datang tersaji di meja.
Apa itu? Ya, Pk Budhy menjelaskan, ini adalah Outback Special. Outback Special
ini berupa steak dengan daging sirloin yang di-season bersama bold spices dan seared just right sesuai aturan
Outback Steakhouse Indonesia.
Hmmm… daging sirloin steak yang disajikan seberat 6 oz
atau setara dengan 170 grams. Selain daging sirloin, dilengkapi pula dengan
blackpeper sauce, mashed potatoe, potongan sayuran segar berupa brokoli,
wortel, dan zucchini (timun Jepang). Sayurannya ini masih terlihat segar dan
lembut ternyata. Saya pikir awalnya itu masih mentah, begitu masuk ke pencecap
saya, alamak!! Ini lembut banget.
Teknik memasak sayurnya ini ternyata tidak di blanch
seperti kebanyakan sayuran di steak resto. Teknik ini yang membuat sayuran
masih terlihat segar, tampak hijau, dan dimakan begitu lembut serta terasa
crunchy-nya. Ya, seluruh sayurannya melalui peng-oven-an.
Sebelum di-oven, seluruh sayuran diolesin butter lantas
di oven. Tambahan menu pula ada Yellow sweet potatoe
shredded. Serutan ubi jalar kuning yang
digoreng kering. Aduuh maak, ketika
potongan daging steak disiram blackpepper saus, meleleh… meleleh… meleleh
pencecap saya. Daging yang dimasak
medium well ini benar-benar sempurna dan menerbitkan selera.
Kesempurnaan rasa yang tiada duanya. Mashed potatoe-nya
ngeblend dengan campuran bahan-bahan lainnya, lembut, tidak buyar, dan tidak
kasar. Salted, liquid milk, dan pepper, bersatu membentuk cita rasa yang mampu
memanjakan lidah.
Sirloin telah lenyap dari piring saji, kini hadir
Seasoned and Seared Prime Rib 8 oz. Ya, tenderloin steak dengan berat setara
225 grams. Daging tenderloin yang dimasak dengan 18 bumbu spesial Outback
memang tak ada tandingannya. Ini yang membuat daging tenderloin yang dimasak
medium well semakin memberikan cita
rasa. Dagingnya tetap lembut dan nikmat.
Specialnya Seasoned
and Seared Prime Rib 8 oz ini adalah disajikan dengan Potatoe yang di-oven
dengan suhu 360 derajat diberi cheese dan butter. Ada proses penggaraman
tersendiri yang terjadi dari campuran cheese dan butter tersebut. Potatoe yang
dihasilkan dari suhu oven 360 derajat itu terasa lembut dan gurih. Beef bacon yang dipanggang
pun renyah dan crunchy.
Cita rasa sayurannya tak berubah meski di oven tetap terlihat segar dan enak. Baluran butter di sekujur sayuran
memberikan rasa tersendiri. Prime Rib membuat lidah tak berhenti mengunyah,
iris lagi, iris lagi.
Selanjutnya, untuk penggemar ikan di kelasnya, Outback
Steakhouse punya menu yang sangat ciamik. Ya, Firecracker Salmon. Daging ikan
salmon yang di-bake dengan 18 bumbu rahasia Outback mengeluarkan rasa yang tak akan pernah hilang dari
ingatan. Berpadu dengan potongan mangga (mango salsa), shallot dan bumbu-bumbu
lainnya. Owwhh… !!
Salmonnya, daging oranye salmon membangkitkan gairah rasa
tersendiri saat dirobek. Lapisan-lapisan daging yang matang lembut sempurna. Rasa
yang memikat lidah untuk terus merobek lapis demi lapis firecracker salmon ini.
Apalagi mango salsa saucenya. Ada tumpukan manis, asam, segar yang
membelalakkan mata saat dikunyah. Bagaimana bisa suguhan ini dihentikan begitu
saja. ludes tak berbekas dari saya. Pun begitu, tetap masih ada ruang kosong di
gastronomi saya.
Ternyata, tak hanya steak (beef) saja yang tersaji di
Outback Steakhouse Pasaraya ini. Untuk Anda yang tidak makan beef, atau memang
pencinta ayam sejati, jangan khawatir. Ada lho menu ayam. Nah, menu ayam yang
tersaji dalam platting-an cantik untuk saya ini bernama Ranchero Chicken.
Berbahan dasar daging ayam tanpa tulang yang di grill dan disajikan bersama
mashed potatoe dengan topping lemon
butter sauce, pico de gallo dan ranch dressing, juga di serve dengan cabbage
slaw.
Ayam grilled-nya, matang sempurna, lembut, dan tak berbau
amis. Lemon butter sauce-nya seimbang
ketika potongan ayam saya coba satukan. Mashed potatoe-nya juga lembut dan
menyatu dengan bumbu rahasia Outback Steakhouse Pasaraya ini. Nah, cabbage
slaw-nya ini yang membuat saya ketagihan. Rasanya crunchy dan segar. Saya
yakin, untuk Anda yang tak suka sayuran, makan cabbage Ranchero Chicken bersama
Cabbage Slaw justru jadi semakin suka dan nagih. Cara baru mencicipi ayam di
Outback Steakhouse ini begitu saya sukai.
Selain Ranchero, masih dalam menu ayam, yaitu Kookaburra
Wings. Ini merupakan best seller untuk
kategori ayam di Outback Steakhouse. Sayap ayam yang diolah sedemikian rupa
sehingga menghasilkan rasa yang berbeda.
Besama celery dan cool creamy blue cheese dressing kenikmatan yang luar
bisa singgah di peraduan pencecap dan
masuk ke gastaronomi saya lebih dalam.
Setiap gigitan kookaburra memberikan nilai-nilai kenikmatan yang mampu
diterjemahkan Outback Steakhouse kepada pengunjung.
Kookaburra ini sejenis burung (kingfisher) yang berada di
daratan Australia dan New Guinea. Kalau
di Indonesia, dikenal dengan nama Burung Pekaka. Menurut penuturan Pak Budhy,
Kookaburra ini berarti burung kecil. Lupakan burung kecil yang mampu memberikan kenikmatan ini. Saya
mau melanjutkan ke Best Seller menu yang
paling ditunggu dan dicari banyak orang, yaitu BBQ Beef Rib (T-Bone).
Woaah… begitu melihat menu ini keluar tatapan mata saya
tak berkedip. Tiga potong rib yang sudah dibumbui, di-boil, dan di bake
bercita rasa aduhai ini membuat saya bangkit dari tempat duduk. Bagaimana tidak, dari jauh saja sudah menggoda, begitu dilihat secara dekat, ingin langsung dilahap.
Biasa, ritual kami sebagai food blogger
mesti difoto-foto dulu.
Yes, rasanya… perpaduan 18 macam bumbu dari seluruh dunia
itu menyatu padu dalam gigi geligi saya. Merasakan “cubitan demi cubitan” bumbu
dan sensasi filet tenderloin yang benar-benar juicy taste. Empat potong T-Bone
itu seberat 18 oz setara dengan 510 gram. French fries dan cucumber pickles-nya
menambah nikmat suasana.
Dua teman saya Food Blogger Mas Rahab Ganendra/Boss Madyang (atas) dan Mba Agatha Mey (bawah) sangat excited ketika menikmati T-Bone yang Best Seller punya Outback Steakhouse ini [Foto: Dok Pri] |
French friesnya
lembut tetapi tak begitu terasa salted. Pickle yang direndam dengan gula merah
dan cuka, memberi rasa sour yang harmonis di lidah. Bagaimana saya mau
berpaling rasa ke yang lain, T-Bone ini telah memikat cintanya ke dalam setiap
relung syaraf pencecap saya. Kenikmatan hakiki ini yang tak terbantahkan untuk
BBQ Beef Rib ini sepanjang sajian Outback Steakhouse Pasaraya.
Rasa-rasanya bagaimana kalau makan tak minum, seret
pastilah ya. Nah, untuk melepaskan
dahaga yang memuncak ini, saya
pesan Cherry Limeade. Warnanya itu yang buat saya tergoda untuk menikmati
sensasi rasa yang dikeluarkan. Woaaah… apa yang saya bayangkan nyata terjadi. Sweet
cherries, tart lime, and sparkle of Sprite team up for this thirst quencing
summery drink. Pokoknya, ini minuman recommended banget. Duuh… rasanya bak menjejakkan kaki di negeri awan yang penuh dengan
bunga-bunga berwarna-warni. Mampu
membalut romantisme dengan warna pinky yang dikeluarkannya. Ahaaa… berasa
abegeh saya kalau minum Cherry Limeade ini. Hahahaha…
Last but not least…
Pak Budhy benar-benar men-serve saya dan teman-teman Food
Blogger tak tanggung-tanggung. Padahal gastro ini sebenarnya sudah menolak
untuk diisi, tapi apa daya… ketika Chocolate Thunder from Down Under yang jadi
Best Seller dessert Outback Steakhouse ini keluar, mana tahaaaan!
Apalagi ya,
cuaca di luar lagi panas-panasnya. serasa bagaimana gitu, ketika Chocolate
Thunder ini masuk ke mulut, nyeeessss bangeeet. An extra generaous pecan brownie topped with
rich vanilla ice cream, drizzled with warm chocolate sauce and finished with
chocolate shaving and wipped cream, alamaaak… makin nyeessss.. Hati yang
tadinya hampa, terisi sejuuuuk banget. Apalagi disuapin oleh your dearest, beeuh makin meleleh.
Masih dari cokelat, dessert baru dari cokelat di Outback
Steakhouse Pasaraya pun hadir di meja
saya dan teman-teman food blogger, apa
itu? Chocolate Chip Skillet Cookie. Jadi,
ini kue cokelat besar dengan chip yang disajikan dalam satu wadah, ditutup dengan es krim vanila, saus cokelat hangata dan
daun mint segar.
Chocolate Chip Skillet Cookie [Foto: Dok Pri] |
Melting banget dan
memenuhi rongga mulut saya. Rasanya light dan manisnya pas. Ini yang membuat chipnya broken
perlahan-lahan dan kelembutannya terasa membuyarkan gigi geligi. Aaah Outback Steakhouse
Pasaraya membuat saya ingin kembali.
Nah, gerai baru Outback Steakhouse Pasaraya ini telah
dibuka oleh Chairman Outback Steakhouse
Southeast Asia, Bapak Prasoon Mukherjee
dan Bapak Gregor Hadi Nitihardjo, selaku National Director SOS Children’s Villages Indonesia.
Outback Steakhouse Pasaraya juga menyediakan menu untuk
anak-anak dan mereka bisa memilih sesuai porsi mereka.
TENTANG OUTBACK
STEAKHOUSE
Outback Steakhouse hadir mengusung konsep casual dining
dari Amerika yang ada di lebih dari 1.000 lokasi dari 23 negara. Pertama kali
beridir di Tampa, Florida pada 1988. Setiap restoran punya tempat yang nyaman,
casual, dan santai yang menggambarkan pedalaman Australia dengan cita rasa
makanan lezat, pelayanan terbaik, dan staf penuh perhatian.
Outback Steakhouse pertama kali buka di Indonesia pada
2001 di pusat perbelanjaan Ratu Plaza, Jakarta. Selama 17 tahun, Outback
Steakhouse menyajikan menu berkualitas
terbaik, porsi memuaskan, juga mengutakaman kepuasan pelanggan. Suasana yang
nyaman membuat Outback Steakhouse jadi pilihan banyak orang. Selain menu steak
dan daging lainnya dengan porsi memuaskan, Outback Steakhouse juga menawarkan
hidangan lain seperti ayam, makanan laut, dan pasta. Di Indonesia, selain
restoran yang baru buka di Pasaraya Blok M dan Ratu Plaza (dibuka pada 2001),
Outback Steakhouse juga memiliki dua restoran di Pondok Indah Mall 1 dan
Kuningan City Mall.
Outback Steakhouse di Amerika terpilih sebagai steak
terbaik nomor satu pada Zagat Survey of
National Restaurant Chains, dan bertahan
selama empat tahun berturut-turut dari 2009—2012.
Outback Steakhouse juga mendukung program SOS Children’s
Villages sebagai organisasi sosial nirlaba nonpemerintah yang aktif mendukung
hak-hak anak dan berkomitmen memberikan anak-anak yang telah atau berisiko kehilangan
pengasuhan orang tua kebutuhan utama mereka, yaitu keluarga dan rumah penuh
kasih sayang.
SOS Children’s Villages di Indonesia sudah ada sejak
1972. Agus Prawoto seorang tentara yang sedang bertugas di Austria, seketika
jatuh hati dengan program pengasuhan ini. Dia lalu mendirikan village pertama
di Lembang, Bandung pada 1972. Diikuti Village kedua di Cibubur pada 1984,
dan Village ketiga di Semarang. Village
keempatnya ada di Tabanan, Bali pada 1991. Village kelima, keenam, ketujuh, dan
kedelapan dibangun atas dasar respons dari bencana Tsunami Flores dan Aceh.
Village di Flores berdiri pada 1995, sedangkan ketia sisanya didirikan pada
2004 di Banda Aceh, Meulaboh, dan Medan. Saat ini, SOS Children’s Villages
Indonesia tersebar di 8 Villages dari Banda Aceh hingga Flores.
Untuk Anda yang ingin menikmati Outback Steakhouse
Pasaraya, alamat lengkapnya sebagai berikut.
Alamat: Jalan Iskandarsyah II No. 2 Blok M, Jakarta
Selatan
Telepon: 021-7226073
Jam Operasional: Setiap hari 11.30
am -10.30 pm
Website: http://www.outback-sea.com/id
Kapasitas: 108 tempat duduk
Lokasi: Lantai dasar
Buka: Sejak Maret 2018
Nah, ini nih, Outback Steakhouse
lagi ada special opening promo hanya di Outback Steakhouse Pasaraya
Opening promotion –Rp300 million
Steak Giveaway!
Buy 1 get 1 free on signature
Outback Speial steak for first 1.000 orders only!
Citybank Prom
Buy 1 get 1 every
Wednesday, and 50% off for next visit for Citibank Credit Cardholders.
Jadi…. Tunggu apalagi, go ahead
guys!