Tuesday, February 6, 2018

PT Adhi Karya (Persero) Tbk: Cerdas Ciptakan Hunian LRT City sebagai Solusi Investasi Generasi Muda Zaman Sekarang




PT Adhi Karya (Persero) Tbk-LRT City jadi pilihan investasi generasi muda [Foto: Dok Pri]
Transportasi, hunian, dan investasi  menjadi bagian penting dari perkembangan satu kota, apalagi kota metropolitan, bahkan masyarakat menyebutnya dengan ‘Megapolitan’, seperti Jakarta. Jakarta yang semakin maju dan berkembang, baik secara luas maupun kepadatan kota, membuat warga maupun pendatang di Jakarta perlu moda transportasi dan tempat tinggal layak huni untuk menghindari kemacetan.

Moda transportasi publik yang saat ini sedang giat dikerjakan dan dibangun pemerintah berupa moda transportasi angkutan umum Mass Rapid Transit (MRT) atau Transportasi Massal Cepat dan Light Rail Transit (LRT) atau Kereta Cepat Ringan.

PT Adhi Karya (Persero) Tbk dalam milestone [Foto: Dok Pri]
Dua moda transportasi publik kontemporer ini menjadi penting sebagai bagian dari upaya pemerintah mengatasi kemacetan yang sudah menjadi aktivitas sehari-hari di ibukota. Diharapkan, dengan hadirnya MRT dan LRT, kemacetan dapat terurai dan jam-jam kerja menjadi semakin produktif ketimbang sekadar dihabiskan di jalan raya.

Untuk banyak pemerintah di dunia, transportasi, hunian, dan investasi menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan perkotaan. Masyarakat urban perlu fasilitas untuk beragam aktivitas, seperti akses cepat ke tempat kerja, ruang huni nyaman dan bebas macet, atau tempat tinggal (pemukiman) layak dan nyaman. Terpenting lagi urusan transportasi yang cepat, lancar, serta nyaman untuk tiba di tempat kerja masing-masing.

PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Dept. LRT Dept [Foto: Dok Pri]
Untuk pemerintah sendiri, khususnya DKI Jakarta, urusan transportasi publik jadi hal yang sangat mendesak untuk segera diselesaikan, mengingat dampak yang dibawa serta menyangkut banyak aspek kehidupan warganya. Transportasi yang jelek menyebabkan munculnya banyak keluhan untuk ibukota Jakarta ini. Hal ini dapat pula memberi efek negatif terhadap iklim investasi.   

Tak hanya penghuni, juga para komuter  yang berkunjung ke Jakarta untuk segala rupa urusan. Terlepas dari citra Jakarta yang macet dan semrawut, Jakarta tetap menjadi  kota impian bagi warga negeri ini. Jakarta seperti kantung madu yang dikerubuti jutaan semut, yang untuk itu mereka mesti saling menggigit dan menginjak.
PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Maket LRT City [Foto: Dok Pri]
Kedudukan Jakarta sebagai ibukota negara, pusat pemerintahan sejak zaman kolonial, bertambah-tambah urusan menjadi berkelindan dengan posisi Jakarta sebagai sentra ekonomi (bisnis) dunia. Sekitar 70% uang beredar di wilayah Jakarta, kegiatan budaya urban dan tradisional dari beragam komunitas yang mendekam di Jakarta dan sekitarnya.

Membongkar soal transportasi dan investasi kota ini menjadi kajian dengan masalah yang begitu dinamis. Penduduk mesti tahu secara “njelimet” transportasi dan investadi dengan sudut pandang bening, dan tidak menjerit, “Maceet!” Sulitnya birokrasi investasi dan tetek bengek urusannya! Siapa tahu, publik juga bisa kritis dan cerdas dan memberi dan menciptakan satu solusi terkait hal ini.
PT Adhi Karya (Persero) Tbk, LRT City It's about Quality Time [Foto: Dok Pri]
Ketika kita bicara transportasi dan investasi di negeri ini, menjadi satu masalah yang benar-benar begitu dinamis dan membuat pikiran “gatal bergerak”. Masalah ini begitu lekatnya di kehidupan kita sehari-hari juga merata tersebar. Artinya, saya, kita, dan siapapun akan merasa “merana”, “kecewa”, bahkan “sengsara”. Dari sinilah, PT Adhi Karya (Persero) Tbk punya peran besar dan aktif membuat data terhadap masalah, mencari solusi, dan mengikutsertakan masyarakat, khususnya generasi muda sekarang (milenial) untuk  bersama berpikir.

Apa yang dilakukan PT Adhi Karya (Persero) Tbk?
Hal ini menjadi hasil pikir PT Adhi Karya (Persero) Tbk untuk pemerintah sebagai sumbangan terbesar bagi negeri dengan tindakan nyata. Sementara itu, untuk masyarakat, PT Adhi Karya (Persero) Tbk memaparkan gamblang wajah masalah dan tempat hunian dengan nol macet, investasi properti mudah untuk anak muda, sehingga warga masyarakat dapat ikut  berpartisipasi mengkritisi secara baik dan benar juga ikut pula membenahi masalah untuk menciptakan solusi bersama-sama.

Masyarakat dan generasi muda (milenial) memang perlu terus diedukasi melalui ragam tulisan yang disampaikan oleh media massa juga blogger. Hal ini dapat kita lihat dari cara PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang sebenarnya mencipta suasana hunian tanpa macet, mudah berinvestasi,  dan warga melihat dari perspektif yang benar-benar positif, tidak dengan cara apatis yang justru membuat frustasi berkepanjangan.

Semangat juang dan kegigihan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan mengarahkan masyarakat dalam bertindak kooperatif (bekerjasama). Memiliki etika bertransportasi dalam satu kota yang saling terintegrasi satu sama lain. Memudahkan siapa saja yang ingi melakukan transaksi ekonomi dalam berinvestasi untuk jangka panjang.

Pembangunan negeri ini seyogyanya memang untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Kebijakan investasi properti dari suburban ke tengah kota atau dari kota ke kota harus mampu mendorong terciptanya keberadilan (equity ), kemudahan (easily) di dalam masyarakat melalu investasi yang lebih untuk kelompok generasi muda dan masyarakat yang memiliki akses terbatas terhadap sistem transportasi, investasi, serta kemacetan.

Dalam kacamata nasional, kebijakan investasi dan fasilitasi distribusi fisik dan rantai pasok nasional harus terintegrasi dan menerus (seamless), tempat transportasi investasi kota ke kota atau daerah suburban ke kota  yang menjadi tulang punggung (backbones) dari sistem transportasi, investasi, dan logistik nasional yang selama ini mungkin carut marut.

Ada dua hal yang perlu dilakukan untuk perbaikan aksesibilitas transportasi dan investasi. Pertama, meletakkan secara tepat lokasi berbagai fasilitas dan pelayanan dasar yang diperlukan masyarakat dan generasi muda, misalnya sekolah, sumber air bersih, layanan kesehatan, dan sebagainya. Sehingga, masyarakat dan generasi muda dapat dengan mudah menikmati berbagai sarana yang ada.

Kedua, perbaikan ruang gerak publik sehingga dapat melakukan perjalanan secara nyaman, cepat, dan murah dalam satu kesatuan yang terintegrasi. Kedua hal ini yang diciptakan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dalam memfasilitasi keberadaan LRT City.

Dalam perkembangan dan pembangunannya, LRT dibawah kendali PT Adhi Karya (Persero) Tbk telah melakukan pembangunan tahap pertama dengan lintas layanan meliputi: Cawang-Cibubur; Cawang-Bekasi Timur; dan Cawang-Dukuh Atas.

Menganut pola design and build, juga memakai standard gauge (rel yang dipakai berukuran standar 1435 mm) ruang lingkup pekerjaan meliputi: Jalur (konstruksi jalan layang), stasiun, fasilitas operasi, dan depo.

Dari LRT tersebut sangat dirasakan publik yang hidup di tengah kota megapolitan (Jakarta) bukan tak mustahil perlu tempat atau areal yang dibuat  dengan konsep Transit Oriented  Development (TOD) sebagai satu bentuk solusi terhadap kondisi macet yang berkepanjangan yang akan berpengaruh terhadap investasi properti generasi milenial.

LRT City yang diciptakan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, menjadi satu tempat investasi untuk generasi muda masa kini. LRT City ini sangat cocok untuk anak-anak muda yang mobile dengan aktivitas tinggi. Tempat mereka memerlukan ruang gerak yang bebas berekspresi dan bertanggung jawab.

Untuk itu, pada hari ini, Senin (5/02/2018) PT Adhi Karya (Persero) Tbk LRT City mengadakan Blogger Gathering yang  mengambil tema, “Tren Investasi Generasi Muda”, berkolaborasi dengan Blogger Crony dan Kendilima Strategic Communication.

Hadir di tengah-tengah Blogger Gathering ini narasumber, David Cornelis (Pengamat Properti) dan Keenan Pearce (Influencer, Co-Founder Makna Creative).

Booth PT Adhi Karya (Persero) Tbk hari ini tampak ramai meriah dengan kehadiran blogger. Aksi sang pemandu acara (MC) Citra Agnesia memberikan ragam pertanyaaan dari para blogger yang datang untuk menggali lebih jauh, LRT City sebagai Tren Investasi Generasi Muda dan peserta yang datang.

 Blogger dalam Blogger Gathering LRT City PT Adhi Karya (Persero) Tbk di JCC-Senayan Jakarta [Foto: Dok Pri}
Dengan tema yang diusung tadi, PT Adhi Karya (Persero) Tbk memberikan satu solusi baru untuk tempat Generasi Muda berinvestasi properti di kota metropolitan, maupun di kota-kota suburban Jakarta. Kita ketahui bersama, PT Adhi Karya (Persero) Tbk menjadi salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia, telah melahirkan ragam karya yang dapat dinikmati bersama tak hanya untuk anak-anak muda Jakarta, tetapi juga bagi mereka yang datang dari luar daerah ke Jakarta untuk berinvestasi.

Hunian dengan harga terjangkau, gedung pencakar langit, juga gedung-gedung perkantoran, baik yang ada di Jakarta maupun di luar Jakarta, telah dilahirkan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Jangkauannya pun kini diperluas dengan tertanganinya proyek LRT (Light Rail Transit) atau Kereta Api Ringan.

Proses pengerjaannya hingga saat ini  masih terus berlangsung yang diperkirakan kelar di akhir 2018. Ada beberapa tahap lintas layanan LRT ini yang dikembangkan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, yaitu I dan II. Tahap dua lintas layanan meliputi Cibubur-Bogor; Dukuh Atas-Palmerah-Senayan; dan Palmerah-Grogol. Panjang lintasan tahap I 43,4 Km. Melalui LRT, ternyata PT Adhi Karya (Persero) Tbk membuat transformasi baru bisnisnya. Apa itu? Ya, selama ini PT Adhi Karya (Persero) Tbk dikenal sebagai kontraktor, kini menjadi salah satu investor.

Selain pembuktian melalui LRT, bahwa PT Adhi Karya (Persero) Tbk, kembali  menata bisnisnya dan menciptakan bentuk bisnis lain. Selain itu, PT Adhi Karya (Persero) Tbk juga punya kesempatan menggandeng lebih banyak pelaku-pelaku bisnis yang dapat bergabung di LRT.

Saya membayangkan, hadirnya LRT dari buah tangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk ini dapat mengatasi kemacetan yang terjadi di jalanan Jakarta, tentunya tak bikin lelah di jalan. Justru akan semakin cepat sampai di rumah. Otomatis, dengan cepat sampai di rumah, quality time hidup akan lebih bahagia. Generasi muda yang ingin meletakkan rupiah sebagai investasinya tak kerepotan.

Sejalan dengan itu, sebagai narasumber dan pengamat properti yang memang expert  di bidangnya, David Cornelis Mokalu menyampaikan tentang Tren Investasi Generasi muda sekarang untuk investasi properti di LRT City.  

Kita tahu bahwa generasi muda sekarang yang dikenal sebagai generasi milenial atau ‘Jaman Now’ punya  populasi paling besar dan sangat produktif. Mereka hadir di tengah-tengah dunia di atas tahun 1980-an hingga 1997 akrab dengan nama millenial sebagai generasi yang pernah  melewati milenium kedua sejak teori generasi ini dihembuskan untuk pertama kalinya oleh Karl Mannheim seorang sosiolog pada 1923.

David Cornelis mengemukakan, generasi muda sekarang ini memang lebih terbuka tentang keuangan dibanding generasi sebelumnya. Akan tetapi, mereka tidak paham mengenai investasi. “Hanya 10% yang bisa menyisihkan penghasilannya untuk ditabung, belum diinvestasi,” tandasnya di Blogger Gathering tentang Tren Investasi Generasi Muda pada Senin (5/02/2018) di booth LRT City, Indonesia Properti Expo 2018-JCC, Senayan, Jakarta.

David Cornelis Mokalu, Pengamat Properti di Blogger Gatherin LRT City, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, JCC Senayan Jakarta, pada Senin 5 Februari 2018 [Foto: Dok Pri]
David, selain sebagai pengamat properti juga seorang blogger sejak tahun 2005, dalam paparannya pun mengatakan bahwa generasi muda sekarang sebagai milenial yang berada di dunia “disco”. Disco ini mencakup disrupting (technology, startup), invading (banyak hal-hal asing yang masuk ke Indonesia tanpa kita sadari). 70% startup yang ada di Indonesia adalah milik asing, shifting (pola dan perilaku belanja anak muda dari offline ke online), changing (perubahan mayor), dan obscuring (tren ke depan yang masih blur alias abu-abu dan belum diketahui).

Sementara, jika dilihat dari kegiatan milenial (generasi muda sekarang) lebih banyak ke olahraga. Hampir 31% milenial melakukan kegiatan ini dan berfoto. Hal ini berdasar hasil survey yang dilakukannya di 8 kota besar di Indonesia. Mereka mengaku bahwa olahraga sebagai kegiatan utama yang biasa dilakukan. Kemudian musik (19%), film (14%). Film yang mereka tonton bukan di bioskop, tetapi live streaming. Posisi ini sama dari tahun 2014 hingga 2017. Masak (10%) yang dilakukan ibu-ibu muda (hot mom), dan agama (6%) yang kemunculannya baru saja sejak pilkada beberapa waktu lalu. Sebagian besar, pekerjaan milenial pelajar.

Paling besar, milenial menyasar di anak-anak SMA, sebesar 61%, kemudian karyawan, hot mom, lantas start up, dan terakhir yang belum kerja atau pengangguran. Pengangguran, seperti anak-anak yang baru menyelesaikan studi S1 dan belum bekerja.

Hal yang sangat ironis dipaparkan oleh David mengenai pendapatan milenial. Pendapatan mereka terbesar ada di angka di bawah 4 juta (46%). Sementara, pengeluaran terbesarnya lebih dari 2 juta (33%). Artinya, pengeluaran mereka untuk hal-hal yang beragam, tidak ditujukan untuk investasi.

Tantangan milenial yang ada sekarang adalah untuk yang belum bekerja masih begitu banyak (di sektor lapangan pekerjaan ada di 25%), barang-barang yang mahal (22%), kemiskinan (21%), kesehatan yang mahal (9%) tetapi mereka ada yang sudah di-cover BPJS,  dan pendidikan (8%).

Menurut David, hal yang lucu dari milenial ini adalah mereka masih sangat optimis terhadap kebahagiaan masa depan mereka sendiri. Apakah mereka bahagia? Ya, 90% dari hasil survey yang dilakukan David, milenial menjawab bahagia. Mengapa mereka bahagia? “Mereka bahagia karena Medsos”, ucap David.

Kalau melihat tingkat kebahagiaan milenial, dari 5K yang dipaparkan David, milenial ini bahagia kalau mereka sehat (40%). Hal ini juga sebagai satu jawaban dari pertanyaan kenapa mereka  senang berolahraga. Milenial bahagia bisa dekat dengan keluarga atau kerabat (27%). Tetapi ini sebenarnya kurang baik, karena milenial suka nongkrong dengan kerabat mereka sendiri. Kemudian karier (7%). Mereka tidak mementingkan karier dan keuangan (7%), begitu pula kesuksesan (5%).

Bagaimana dengan produk keuangan milenial sekarang? Kalau kita perhatikan, mereka belum masuk ke dalam produk investasi. Milenial hanya punya produk berupa tabungan, deposito, kartu kredit tapi bukan atas nama mereka sendiri, melainkan atas nama teman atau orang tua. Kredit hunian, milenial masih purpose untuk mendapatkannya. Itu karena penghasilan mereka masih dibawah standar. Jadi, sebenarnya milenial mengetahui tentang keuangan, namun belum paham produk investasi.

Milenial lebih memilih nontunai seperti kartu kredit, uang elektronik, dan kartu debit. Artinya, mereka lebih mengerti cara berbelanja yang efisien dibanding berinvestasi yang efektif. Milenial mesti digiring untuk melakukan investasi demi masa depan mereka.

Untuk pemasaran properti, hal ini dapat menjadi bahan acuan, bahwa milenial masih mencari informasi dari televisi (54%), kemudian media sosial (36%), radio (6%), dan koran (3%). Ternyata, milenial sangat jarang baca koran. Mereka tidak membaca koran atau properti.  Sementara, media sosial yang mereka miliki berupa FB (27%), WhatsApp (23%), BBM (20%), hal ini berdasarkan jawaban dari tujuh kota besar selain Jakarta. BBM di Jakarta berada di urutan keenam dibawah Path, dan Instagram (18%).
 
Bagaimana Perilaku Ekonomi Milenial? Jika kita perhatikan dan pelajari secara saksama, milenial lebih mementingakn emosional dibandingkan fungsional. Oleh karenanya, perilaku ekonomi milenial cenderung irasional. Selain itu, mereka juga sangat sensitif terhadap harga (elastis). Kalau ada perubahan harga sedikit saja, menyebabkan demand of quality-nya menjadi besar.

Keputusan yang mereka buat pun terkadang banyak pengaruh. Pengaruh tersebut ada pada komunitas, kelompok sosial, dan media sosial. Oleh karenanya, di sinilah peran penting blogger dalam membantu milenial untuk mengambil keputusan. Akhirnya, ini semua akan memengaruhi Gen X mereka.

Dari hal ini kita pun dapat melihat financial planning secret sauce dari milenial. Mereka belum banyak yang tahu tentang hal ini. Pertama, kembali kepada Tuhan itu sendiri (10%) (first thing first), investment yang mereka lakukan (auto debit) (25%), edukasi (15%). Sedangkan living expense mereka harus dibatasi, maksimal di angka 30%, gaul (10%), dan waktu luang/leisure (10%). Kalau mereka punya cicilan (maksimal 30%), maka mereka harus mengorbankan 3 bagian, yaitu mengurangi living expense, gaul, dan waktu luang/senang-senang (leisure).

Menilik kembali kondisi properti dan penduduk Indonesia. Indonesia sekarang masih mengalami defisit hunian (backlog) sekitar 11,4 juta unit.  Sementara, setiap tahun terjadi pertambahan sebanyak 800 ribu unit. Negara kita mesti membangun dalam satu tahun satu juta rumah. Kita melihat, jumlah penduduk Indonesia sekarang sebesar 262 juta jiwa. Mereka yang tinggal di perkotaan berjumlah 136 juta jiwa atau 52%. Beruntungnya, Indonesia memiliki bonus demografi yang besar, yaitu penduduk usia produktif sekitar 177 juta jiwa (76%) dan milenial negara kita hampir setengahnya, yaitu 80 juta jiwa atau 45% dan masih bersekolah di jenjang SMA dan SMP.

Kalau melihat harga tanah dan harga rumah yang ada di Jakarta pada 2011 dari 17 juta rupiah, naik menjadi 39 juta rupiah di 2016. Jadi, dalam 5 tahun saja, harga tanah komersial di Jakarta naik 130% dan sekitar 26% naik per tahunnya. Sementara, kenaikan gaji milenial tidak sampai 10% per tahun. Artinya, milenial belum mampu mengejar dari penghasilan mereka sendiri.

Bagaimana dengan harga rumah tinggal primer?  Rumah primer sebagai rumah pertama yang dibangun di kota-kota besar. Di 2008 ada sekitar 141 naik menjadi 205 pada 2017. Dalam 9 tahun terjadi kenaikan sekitar 45% dan per tahunnya naik sekitar 5%.

Mungkin, simulasi ini akan memberikan sedikit banyak gambaran untuk mengetahui kemampuan beli milenial. Sebagai contoh pada 2016. Rata-rata gaji milenial yang diperoleh sekitar 6,3 juta, dibulatkan menjadi 6 juta. Harga rumah yang berada di kota satelit (kota satelit ini meliputi Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) 300 juta  dengan menyiapkan uang muka sekitar 30% maksimal, yaitu sekitar 90 juta. Nah, milenial harus menyiapkan uang muka selama 15 bula. Dengan catatan, gaji 6 juta yang mereka miliki tidak dipakai sama sekali. Mereka harus mencicil untuk 25 tahun sekitar 1,7 juta per bulan. Sedangkan untuk survive, maksimal 30% gaji harus dialokasikan untuk cicilan sebesar 1,8 juta per bulan.

Untuk simulasi kemampuan beli milenial pada 2021. Rata-rata gaji milenial diproyeksikan sebesar 12 juta rupiah. Sementara, harga rumah satelit sekitar 750 juta rupiah. Uang muka yang mesti disiapkan (30%) sebesar 225 juta. Milenial mesti menyiapkan uang muka  tersebut selama 19 bulan, lebih lama dari tahun 2016. Dan harus mencicil 4,3 juta per bulan selama 25 tahun. Sementara untuk survive, cicilan tidak boleh lebih dari 30% gaji. 30% dari gaji mereka adalah 3,6 juta, sedangkan mereka mesti mencicil 4,3 juta. Dengan kata lain, pada tahun 2021 milenial tidak sanggup untuk membeli rumah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Mengapa milenial belum bisa punya properti? Ada banyak hal yang membuat ini, seperti melambungnya harga properti, besarnya uang muka, tingginya bunga kredit properti, tidak memenuhi syarat mengambil kredit, bukan termasuk MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah), dan penghasilan tidak mencukupi. Ujung-ujungnya, para milenial ini tinggal di rumah orang tua atau yang memang dekat dengan pusat kegiatan seperti kost, rumah petak, room sharing, apartemen, rusun, dan ruko yang sekaligus untuk usaha.

Tetapi, tenang, banyak jalan menuju Roma, bukan? Bisa kok milenial punya properti, caranya? Menikah. Ya, menikah menyatukan dua aset dan penghasilan. Mereka juga bisa bekerja di perusahaan yang dapat memberikan fasilitas hunian. Bahkan bisa juga bekerja di perusahaan yang bisa memberikan fasilitas kredit, serta berhutang (cicilan dengan maksimal 30% dari penghasilan). Tetapi, kalau berhutang, hutang yang sifatnya produkti seperti beli aset yang produktif. Contohnya membeli properti.

Oya, di Bursa Efek ada yang namanya saham properti. Dari tahun 2012 hingga 2017 ada kenaikan sebesar 52% (dalam kurun waktu 5 tahun)  atau kurang lebih 10% per tahunnya. Ini cukup untuk mengkover kenaikan harga tanah di Jakarta. Dari tahun 2007-2017 naik sebesar 97% dalam kurun waktu 10 tahun atu naik 10 % per tahun. Hal yang menarik, kalau kita tarik untuk 20 tahun ke belakang, tahun 1997-2017, kenaikan saham properti sangat pesat, yaitu 588% atau 29% per tahun. Artinya, kalau kita beli saham properti dapat diproyeksikan, kenaikan per tahunnya 10-29% per tahunnya. Ini cukup untuk mengkover kenaikan harga tertinggi di Jakarta untuk 20 tahun. Ada kenaikan 13 saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang naik 86% per tahun. Cukup untuk mengejar kenaikan harga kenaikan tanah dan rumah di Jakarta.

Nah, menurut David, sudah saatnya generasi muda punya investasi melalui properti. Investasi properti ini sangat penting. “Properti sebagai hunian maupun sarana investasi sangat baik untuk anak muda apalagi untuk mereka yang belum memilikinya. Sebagai investasi, pembeli dapat membeli via aset riil (rumah atau apartemen) yang punya potensi keuntungan 5-25% per tahun bergantung lokasi atau membeli sahan perusahaan properti melalui BEI dengan potensi keuntungan 10-29% per tahunnya. Penting, karena setiap tahun harga properti naik yang tidak terkejar oleh pendapatan anak muda secara umum,” jelas David.

David Cornelis Mokalu dalam paparannya tentang Tren Investasi Generasi Muda [Foto: Dok Pri]
Melihat tren yang terjadi di 2018 ini David pun menyampaikan, bahwa 2018 menjadi waktu yang tepat berinvestasi properti, baik melalui aset riil (untuk dihuni atau disewa) atau melalui saham properti. Saham properti masih undervalued (murah), artinya, ini dapat menyimpan potensi kenaikanyang sangat tinggi untuk 2018 dan 2019. Juga karena faktor infrastruktur  yang akan segera selesai serta Pilkada plus Pilpres, diperkirakan punya nilai positif  terhadap market.

Di sini, penting sekali anak-anak generasi muda sekarang punya investasi properti sejak sekarang. Harga properti yang tiap tahun naik menjadi keuntungan tersendiri untuk generasi muda saat ini segera berinvestasi. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, berdasarkan data sejarah bahwa kenaikan properti ini dapat mencapai 5 hingga 25%  per tahun tergantung lokasi. Dan menjadi saham properti, kenaikannya bisa mencapai 10-29% per tahun.  

Tentunya generasi muda saat ini penasaran dong kira-kira model properti yang cocok untuk mereka seperti apa? David menjawab, “Generasi muda sekarang lebih memilih hunian vertikal (strata title) seperti rusunawa/apartemen dengan lokasi yang dekat pusat aktivitas dan transportasi publik (transit oriented development). Tidak sedikit juga anak-anak muda yang buat usaha kos-kosan dengan teman-temannya di kota satelit,” jawabnya.

Generasi muda sebagai generasi yang punya banyak kreativitas. Mereka juga punya banyak cara untuk mewujudkan impiannya menjadi kenyataan. Juga bagaimana cara mereka untuk investasi. Sangat tepat jika mereka memilih untuk berinvestasi di properti LRT City atau saham Properti. Mengapa? Jika generasi muda sekarang berinvestasi di properti mereka dapat menyewakan atau untuk tempat tinggal akan memperoleh penghasilan (uang lebih).

Jika generasi muda sekarang mulai berinvestasi di properti, properti banyak memberikan keuntungan secara jelas dan bisa dirasakan segera. Dengan investasi properti, generasi muda terhindar dari penipuan. Apalagi jika pihak yang memberikan penawaran langsung dari pengembangnya yang memiliki reputasi smart, seperti PT Adhi Karya (Persero) Tbk melalui LRT City-nya.

Investasi di bidang properti untuk saya memberikan harapan baru masa depan [Foto: Dok Pri]
PT Adhi Karya (Persero) Tbk sudah bersiap dengan LRT City sebagai tempat investasi paling menjanjikan. Keamanan dan tentunya nyaman sebagai jaminan untuk generasi muda berinvestasi di LRT City. Dapat dilihat, bangunan hunian dengan desain bangunan beragam dan menggoda. Tipenya pun beragam. Hunian LRT City ini hadir menjadi daya pikat tersendiri dari PT Adhi Karya (Persero) Tbk dalam memenuhi kebutuhan generasi muda untuk hunian dan investasi pintar masa depan.

Informasi yang disajikan PT Adhi Karya (Persero) Tbk pun sangat jelas dan sangat menarik generasi muda mulai menanam investasi masa depan. Bagaimana generasi muda sekarang tak tertarik dengan LRT City yang dikembangkan PT Adhi Karya (Persero) Tbk? Banyak ragam fasilitasnya yang aduhai. Seperti rumah sakit, pusat perbelanjaan, mal, shopping street, sekolah, juga taman-taman hijau. Generasi muda inilah yang bakal membuat roda ekonomi negeri ini semakin berputar.

Generasi muda saat ini yang bisa digolongkan sebagai lulus kuliah (fresh graduate) yang baru kerja, pasangan muda, lajang, juga eksekutif muda. Mereka-merekah inilah berkekuatan memiliki nilai lebih berinvestasi properti ke depannya di LRT City, kenapa? Harga sangat terjangkau dengan lokasi strategis. Aksesnya pun sangat mudah dengan bermacam kelengkapan di dalamnya. Sosialisasi pun semakin mudah.

Nah, mewakili generasi muda ‘Jaman Now’ (milenial), Keenan Pearce, yang juga sebagai pemilik perusahaan, Makna Creative angkat bicara  pentingnya investasi properti menjadi prioritas.

Menurut Keenan, dibilang penting memang penting. Mulanya, dia mengambil apartemen tidak bermaksud untuk berinvestasi. Nah, ketika itu dia kuliah di Lippo Karawaci, dan kost di daerah tersebut hingga akhirnya kerja dan mobilisasinya di Jakarta.

Keenan Pearce, Influencer, Founder Makna Creative dalam Blogger Gathering LRT City PT Adhi Karya (Persada) Tbk, JCC Senayan, Jakarta [Foto: Dok Pri]
Kalau pulang pergi Jakarta-Karawaci dirasakan penat. Akhirnya, mulailah Keenan mengeksplore tempat, kira-kira di mana tempat yang cocok untuk menjadi huniannya.

“Buat anak seumuran saya, it’s not impossible untuk tinggal di rumah. Akhirnya, dari sini timbullah untuk memiliki apartemen. Sudah selama tujuh tahun saya tinggal di apartemen hingga sekarang ini,” ucapnya.

Keenan Pearce saat menjelaskan ketertarikannya berinvestasi di bidang properti [Foto: Dok Pri]
Dari apartemen sebelumnya, Keenan pun mencari apartemen yang lebih baik lagi. Jadi, dia pindah apartemen, apartemen yang lama dibuat bisnis dengan cara disewakan. Dalam sehari, dia bisa memperoleh uang lebih. Dari sinilah dia mulai mengerti bahwa di apartemen tidak asal tinggal, tetapi ada peluang yang bisa ditangkap dan dikelola.

“Pertimbangan lain saya memilih apartemen adalah, kalau dilihat dari “anak mudanya”, anak muda itu lebih melihat kepada efisiensi juga produktivitas. Untuk saya pribadi, apartemen itu sangat efisien, maintenance juga tidak terlalu mahal. Yang pasti, hal-hal seperti gym, swimming pool, dan lain-lainnya memudahkan saya,” tuturnya.

Citra Agnesia saat bertanya jawab dengan narasumber [Foto: Dok Pri]
Nah, untuk generasi muda, apartemen itu jadi satu pilihan. Dengan situasi yang saat ini sulit mencari tanah, tinggal di apartemen dan di tengah-tengah kota dengan servis yang cukup memadai, akhirnya Keenan pun keterusan tinggal di apartemen. Dirinya pun mulai mencoba-coba untuk berinvestasi di apartemen itu tadi. Nah, bagaimana Keenan menangkap peluang investasi properti ini?

“Mulanya nabung, setelahnya melihat demand dari apartemen yang relatif tinggi. Dia memberikan contoh expatriat. Expatriat kebanyakan memilih tinggal di Indonesia di apartemen tetapi dengan regulasi tertentu. Dari sini, banyak expatriat yang meminta kontrak satu tahun, bahkan minta untuk perpanjang. Harga bisa naik,” jelasnya.

Keenan merasakan langsung investasi di properti ini. karena sudah bertemu penyewa pertama kali, dirinya pun tak kesulitan untuk tahu cara mendapatkan penyewa berikutnya.

Dirinya pun punya faktor-faktor yang menjadi pertimbangan ketika memilih apartemen. Pertama, lokasi yang mudah dijangkau dan strategis. Kedua, mempelajari penawaran dan konsep yang dilakukan pengembang. Saat ini, banyak yang menawarkan di awal konsep bagus. Menurutnya, konsep bagus saja tidaklah cukup, mesti melihat langsung unit-unit yang sudah dibangun pengembang. Ketiga, fasilitas. Fasilitas ini sangat penting untuk kemudahan pemenuhan kebutuhan. Keempat, transportasi, karena dirinya ke mana-mana bawa  mobil, transportasi jalan mesti harus mudah.

Ketika kita akan berinvestasi pada suatu tempat, kira-kira faktor apa saja yang dapat membuat apa yang kita investasikan itu cepat naik?

“Lokasi menjadi bagian yang sangat penting karena lokasi ini sangat sensitif ditambah lagi dengan fasilitas tambahan. Misalnya bagian-bagian yang melekat di dalam properti itu sendiri. Sekarang ada tren TOD, pembangunan properti di sekitar stasiun, sekitar tempat angkutan umum. Jadi, lokasi masih menjadi hal yang sangat prioritas dan membuat harganya bisa cepat naik. Karenanya, investasi kita jadi tidak salah”, tambah David di sela-sela pertanyaan. 

Bicara lokasi atau tempat dalam pemilihan investasi, hadir pula dalam kesempatan
Blogger Gathering ini, Bapak Setya Adji Pramana, selaku Project Manager Eastern Green, salah satu project LRT City.

Setya Adji Permana, Project Manager Eastern Green LRT City PT Adhi Karya (Persero) Tbk  menjabarkan proyek-proyek LRT City yang sedang dan akan dibangun pada Blogger Gathering LRT City di JCC, Senayan Jakarta [Foto: Dok Pri]
Bagaimana tren  saat ini dan hadirnya LRT City yang connecting dengan Jakarta termasuk sekitarnya?

Menurut  Bapak Aji, melihat dari hasil survey yang dilakukan Pak David mengatakan, sepertinya generasi milenial ini sangat susah sekali untuk mendapatkan unit-unit untuk investasi. Departemen TOD yang ada di LRT City, bisa menjawab semua permasalahan itu. Sebelumnya Pak Aji memperkenalkan siapa itu TOD.

PT Adhi Karya (Persero) Tbk punya brand LRT City menghadirkan satu hunian dengan pendekatan TOD. Jadi, memanfaatkan hunian berbasis transportasi. LRT City ini, akan menyiapkan lebih dari 65 ribu unit apartemen di titik-titik lokasi yang sangat strategis. LRT City ada 286 ribu M2 komersial area yang bisa diperuntukkan untuk ruko, mall, atau komersial sehari-harinya. Di LRT City ini juga menyiapkan 82 ribu M2 area office.

Setya Adji Permana, dihadapan rekan-rekan Blogger Gathering LRT City [Foto: Dok Pri]
Kelebihan PT Adhi Karya (Persero) Tbk sebagai perusahaan BUMN yang sudah dipercaya dan dikenal banyak orang. Jadi, tak perlu ditanya lagi siapa atau developer mananya. PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang menjadi jaminannya. Untuk perizinannya sudah pasti ada. Kebanyakan, developer berhenti di tengah jalan karena perizinannya belum terbit. Untuk LRT City, Sekali pancang, tidak ada kata berhenti, karena LRT City sudah ada kepastiannya.

LRT City  tidak ada informasi yang “tipu-tipu”. Jadi, seluruh informasi yang diberikan kepada publik berdasarkan kenyataan, sesuai aslinya dan tidak merugikan konsumen. Tahun 2019, kita sudah dapat merasakan tinggal di hunian yang terhubung langsung dengan stasiun LRT. Rencananya, LRT City ini akan dioperasikan tahun 2019. Nah, di tahun 2019 pulalah LRT City akan dirasakan langsung keuntungannya sebagai tempat hunian,” jelas Aji secara gamblang.  

Aktivitas rekan-rekan Blogger di Blogger Gathering LRT City PT Adhi Karya (Persero) Tbk [Foto: Dok Pri]
Di semua kawasan yang dikembangkan, LRT City ini bersifat Transit Oriented Development (TOD). Jadi, ada pengembangan kawasan di suatu titik stasiun atau sarana transportasi dalam radius lebih kurang 800 meter. Kenapa 800 meter? Selama itu bisa ditempuh dengan jalan kaki atau bersepeda.Ini menjadi ciri utama hunian berkonsep TOD. Ada juga mix (campuran) yang terdapat tempat komersial, ada office, dan sarana-sarana lainnya. Connect, antar-tower dalam jarak 800 meter saling berhubungan. Jadi, ada jalur yang menghubungkan, baik itu dengan bersepeda maupun jalan kaki. Di LRT City juga bakal terdapat shuttle bus. Jadi ada perpindahan moda transportasi yang cukup memudahkan. Selain LRT, terkoneksi juga dengan angkutan lain, seperti bus, angkutan umum, Trans Jabotabek, atau angkutan yang lain,” lanjut Aji  

Ada pula Shift, Densify, juga Compact. Kalau hal ini dikembangkan di titik-titik strategis atau di tengah-tengah kota, otomatis harga lahan akan mahal dan terbatas. Mau tidak mau akan dibuat vertikal menurut undang-undangnya. Ini konsep dasar TOD. Pendekatan TOD yang dilakukan PT Adhi Karya (Persero) Tbk sedang dalam proses. Proses koordinasi terus dilakukan antara pemerintah pusat dengan daerah. Mungkin nanti, dengan diresmikannya LRT City, bisa jadi LRT City ini menjadi TOD pertama yang ada di Indonesia. Hingga saat ini, belum ada yang benar-benar TOD.

Aturan mengenai TOD itu sendiri belum fiks, masih dalam pembahasan. Kalau memperhatikan generasi milenial lebih ke emosional, LRT City memberikan konsep-konsep yang menyentuh dari sisi emosional generasi muda sekarang. Seperti konsep desain juga fasilitas yang ada. Karena LRT City bersifat Mixed Use, contoh kawasan yang dikembangkan bersifat TOD ini adalah Eastern Green yang pertama kali.

LRT City- Eastern Green [Foto: DokPri]

Eastern Green terdiri dari dua tower apartemen, empat mal yang berlokasi di Bekasi Timur, terdapat sentra stasiun dan Depo. Terkoneksi langsung dengan stasiun LRT beserta Deponya.
Maket Eastern Green proyek LRT City [Foto: Dok Pri]
Di sini tertulis Elartizen. Ya, LRT City sedang membangun peradaban komunitas baru, termasuk merangkul generasi muda (milenial) yang nantinya bisa bergabung dengan komunitas Elartizen,” sambung Aji di sela-sela paparannya.

Aji juga menjelaskan mengenai konsep LRT City yang dikembangkan. Contohnya Bekasi Timur yang dikenal panas maka LRT City yang dibangun membentuk konsep green (hijau). Di rooftop-nya juga dibuat garden (taman). Untuk konsep mall-nya diprioritaskan seperti F & B. Jadi, orang bisa berkumpul, diskusi, atau nongkrong.

Eastern Green berkonsep Smart Living with Smart Home [Foto: Dok Pri]
Konsep-konsep yang smart dan simpel untuk golongan milenial sangat disukai, apalagi modern dan minimalis klasik. Semuanya real, sesuai desain yang dibuat. Di Eastern Green sendiri, karena golongan milenial sangat menggilai teknologi. Oleh karenanya, di Eastern Bekasi Timur ini punya konsep Smart Living with Smart Home.Misalnya, seseorang pulang dari kerja, kuliah, atau pulang bermain, ingin sampai di apartemennya dalam kondisi dingin, dengan ponsel yang dimiliki AC apartemennya dapat dikontrol on/off saat masih di jalan.

Eastern Green memberi nuansa hunian yang damai dan sejuk [Foto: Dok Pri]
“Ketika tiba di apartemen ingin ngopi, cukup nyalakan saja dari smartphone pemanas airnya. Saat datang keapartemen air sudah panas. Begitu juga ketika lupa mematikan lampu kamar mandi, di cek melalui ponsel misalnya masih menyala, langsung dapat dimatikan  dari ponsel meski saat itu kita masih berada di kantor. Jadi, LRT City sudah menerapkan teknologi yang sangat maju dan lebih smart. Eastern Green menjadi proyek  pertama kali di Bekasi Timur yang sudah berjalan,” urai Aji dalam penjelasannya kepada rekan-rekan blogger.

LRT City menjadi tempat investasi properti generasi muda saat ini [Foto: Dok Pri]
Eastern Green Apartment  merupakan apartemen yang dibangun PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang langsung terintegrasi dengan LRT City-Bekasi dan 0 (nol) kilometer dari stasiun LRT. Jadi, kita tak habis waktu di jalan secara sia-sia untuk hunian di sini. Terintegrasi secara nyata dengan stasiun itu yang dipaling dicari dalam akses investasi.

Eastern Green Apartment ini memberikan fasilitas yang tak kalah menarik berupa LRT Station yang sangat dekat, swimming pool, cinema, mall, commercial area, gym dan spa, plaza/landscape, plus security guard.

Living room dan bedroom dengan floor homogeneous dan berdinding lightweight concrete interior paint finish. Sementara lantai bathroomnya menggunakan ceramic, dinding lightweight concrete ceramic finish dengan sanitary mono block. Eastern Green Apartment ini memiliki tiga tipe, yaitu studio  SG 27,21 m2, 1 bedroom SG 38,43 m2, dan 2 bedroom SG 50,51 m2.

Proyek selanjutnya adalah Gateway Park yang terletak di Jaticempaka, perbatasan antara Jawa Barat dengan Jakarta Timur. Di sini juga terhubung dengan stasiun LRT. Konsepnya lebih private, karena memisahkan antara mall dengan apartemen. Akan tetapi tetap, pendekatan  yang dilakukan berbasis TOD. Di Gateway Park, seluruh kendaraan tidak ada yang di atas, semuanya berada di basement. Di bagian atas benar-benar terlihat hijau. Di ground floor diciptakan ruang tempat bebas kendaraan.

Gateway Park yang asri [Foto: Dok Pri]
LRT City Jati Cempaka Gateway Park Apartment of LRT City juga kawasan yang langsung terhubung dengan stasiun LRT. Memiliki tiga tipe unit, masing-masing tipe studio SG 24,50 m2, 1 bedroom SG 36,75m2, dan 2 bedroom SG 49,00 m2. Fasilitas yang dipunyai sama dengan Urban Signature.
Gateway Park Commercial Station [Foto: Dok Pri]
Untuk proyek selanjutnya adalah LRT City MTH27 di sekitar Cawang yang akan dikembangkan di pertengahan 2018. Saat ini sedang dalam proses. Akan ada juga office di stasiun LRT, selain itu juga untuk tempat meeting point.

Selanjutnya di Ciracas, ada Urban Signature. Kelebihan utamanya, selain terdapat LRT, hunian di Ciracas ini menargetkan untuk golongan muda. Seperti desain, fasilitas di dalamnya, semuanya memang disiapkan khusus.

Ciracas menjadi satu bagian yang tak terpisahkan dan menjadi akses banyak orang. PT Adhi Karya (Persero) Tbk membangun hunian Urban Signature berupa rusunami. Kategori unit terdiri atas tipe studio SG 24,5 m2, 1 bedroom SG 36,75 m2, dan 2 bedroom SG 49 m2. Spesifikasi unitnya meliputi Living Room dengan lantai homogenous tile dengan dinding lightweight concrete interior paint finish, begitu pula untuk bedroom-nya. Sementara, kamar mandi dengan lantai ceramic, dinding finish ceramic, dan sanitary mono block.

Fasilitas yang diberikan berupa function room, swimming pool, security, musala, juga playground. Di bagian commercial area meliputi convenience centre, gym, dan resto & café. Surrounding area sangat dekat dengan stasiun LRT Ciracas, Taman Mini Indonesia Indah, RS. Jantung Bina Mulya, dan Jakarta International Korea School.

Proyek yang sudah berjalan juga adalah Sentul Park, exit tol Sirkuit Sentul Km 33. Untuk LRT session-nya masuk ke tahap 2. Di sentul ini harapannya adalah menggabungkan antara Bogor dan Bandung. Jadi, orang kalau ingin jalan-jalan ke Bogor atau Bandung tak perlu jauh-jauh harus ke Puncak atau Bandung, di LRT City Sentul semua tersedia. LRT City Sentul menyediakan semua, baik itu keindahan seperti Gunung Salak, udaranya yang masih terasa sejuk, makanan dan minuman atau kuliner, di sinilah pusatnya. Jadi, tidak hanya modern saja, tetapi ada penggabungan unsur tradisional juga. LRT City Sentul ini cocok untuk keluarga, tempat istirahat, maupun refreshing atau keluar dari rutinitas hiruk-pikuk Jakarta sehari-hari.
Master Plan Tahap 1& 2 Royal Sentul Park [Foto: Dok Pri]
Di Royal Sentul Park ini sendiri sangat dekat dengan exit  Tol Sirkuit Sentul Km 33. Nah, lebih lengkapnya, fasilitas yang ada meliputi: infinity pool, iconic skylight garden, thematic café, green connectivity, butterfly garden, sky lounge, street culinary, ramp garden, family garden, bicycle and Segway spot, jogging track, juga terdapat multipropose room. Unit specification-nya meliputi floor homogenous tile, wall lightweight concrete interior paint, palfond expose, dan sanitary mono block.

Keindahan LRT City sesuai desain [Foto: Dok Pri]
Menurut Pak Aji, penyebutan TOD itu tidak hanya terpaku oleh LRT saja. Tetapi, bisa saja dengan stasiun kereta, pelabuhan, bandara, atau terminal bus. PT Adhi Karya (Persero) Tbk telah menjalin kerjasama dengan PT KAI dan PPD untuk mengembangkan hunian berbasis Kereta Api dan Bus.

Untuk Oase Park, PT Adhi Karya (Persero) Tbk bekerja sama dengan PPD di sekitar terminal Ciputat. Oase Park juga sudah mulai dipasarkan. Kerjasama dengan PT KAI yang berada di daerah dekat stasiun Cisauk. Nantinya, akan terkoneksi dengan stasiun Cisauk bernama Cisauk Point.

Apakah bisa golongan milenial memiliki apartemen? Terkadang kita tidak menghitung, berapa cost yang sudah dikeluarkan untuk transportasi dan kemacetan. Seandainya kita dapat meminimalkan hal ini--cost yang kita keluarkan--misalnya untuk naik mobil, per tahunnya itu kurang lebih 40 jutaan hilang begitu saja, termasuk kerugian waktu.

Nah, 40 jutaan itu tadi bisa dibuat untuk DP kepemilikan hunian. Cicilannya, LRT City membuka kesempatan ke konsumen untuk ikut memasarkan pula. Untuk cicilan yang besarannya sekitar 2 jutaan, ada beberapa kawasan LRT City yang menjangkau cicilan tersebut, di daerah Ciputat dan Cisauk yang kisaran harganya sekitar 220 jutaan. Jadi, dengan cicilan 1,9 atau 2 juta per bulan, sudah bisa memperoleh hunian.

LRT City ini dapat menjadi solusi dari permasalahan investasi generasi muda sekarang untuk hunian. PT Adhi Karya (Persero) Tbk, menjawab keraguan generasi muda yang bilang bahwa sulit untuk memperoleh atau berinvestasi di bidang properti. Dengan kehadiran LRT City yang ada di mana-mana dan terkoneksi langsung dengan LRT Station, sangat dapat menghemat biaya perjalanan.

Nah, harga LRT City ini masih sangat terjangkau. Padahal dekat dengan stasiun LRT. Bayangkan saja beberapa tahun ke depan, hunian yang berada di dekat stasiun dan semakin berkembang, harganya akan semakin melangit. Bagaimana tidak ingin berinvestasi dari sekarang? 
LRT City, Nol Kilometer dari stasiun memberi jarak tempuh perjalanan yang relatif singkat [Foto: Dok Pri]
Pengembangan LRT City ini sebagai upaya PT Adhi Karya (Persero) Tbk, untuk memberikan kehidupan dan peradaban baru masyarakat urban Jakarta dan kaum suburban di derah penyangganya. PT Adhi Karya (Persero) Tbk punya  beberapa lahan yang berlokasi di titik nol kilometer stasiun LRT Jabodebek. Hal itu yang dikembangkan menjadi kawasan hunian dan komersil. Menjadi solusi yang ditawarkan PT Adhi Karya (Persero) Tbk kepada generasi jaman now untuk dapat hidup lebih berkualitas, terbebas dari macet yang semakin ruwet, dan berinvestasi untuk masa depan yang lebih baik. 

Mereka memberi inspirasi tersendiri untuk mulai berinvestasi ke properti [Foto: Dok Pri]
Informasi:
Beberapa proyek LRT City yang dikembangkan PT Adhi Karya (Persero) Tbk antara lain: LRT City Sentul-Royal Sentul Park, LRT City Bekasi-Eastern Green, LRT City Jaticempaka-Gateway Park, LRT City Ciracas-Urban Signature, dan LRT City MT. Haryono-MTH27. The Boutique Bekasi Barat dan Cikoko, Cisauk Point – Tangerang, member of LRT City, Oase Park – Ciputat, Tangsel,  member of LRT City. Semua proyek LRT City ini ada di acara Indonesia Properti Expo JCC Senayan Hall A 3-11 Februari 2018. Ayo guys, saatnya generasi muda berinvestasi properti! Kalau tidak sekarang, kapan lagi!?