Friday, March 29, 2019

21 Tahun Kiprah BUMN


Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menjadi salah satu pilar penopang keberadaan dan keberlanjutan ekonomi di negara ini. Begitu banyak proses yang dilalui untuk menjadi satu dari sekian banyak BUMN yang boleh dibilang berhasil. Punya peran besar dalam roda perekonomian, infrastruktur, maupun ekspor materia ke luar Indonesia.


BUMN memberikan serangkaian manfaat yang boleh dibilang sangat besar. Memberikan peluang terjadinya interaksi antarnegara, memberikan dampak kepada keberlanjutan usaha-usaha yang dikelola oleh negara. Sinergisitas antar-BUMN pun menjadi hal yang tidak dapat dilupakan begitu saja. Keterlibatan hubungan antara satu BUMN dengan BUMN lainnya, menjadi modal kuat untuk saling menopang.

Membangun satu negeri tidaklah mudah memang. Ada banyak faktor yang memberi andil terhadap keberlanjutan terbentuknya infrastruktur negara. Saling bergandeng tangan antara satu pengusaha dengan pengusaha lain dengan negara, membentuk mata rantai yang solid dan berkesinambungan. Pengelolaan unit-unit usaha dalam naungan BUMN membuka peluang pasar, baik nasional maupun internasional.

Menembus batas negeri, membuka peluang usaha berkelanjutan, menemukan bibit-bibit pengusaha muda masa depan, salah satu emban tugas BUMN. Nah, salah satu BUMN di bawah Kementerian BUMN adalah Pupuk Indonesia. Siapa Pupuk Indonesia?

PT Pupuk Indonesia (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di industri pupuk. Dahulu bernama PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) yang merupakan perusahaan pupuk berbasis di Palembang dan berubah menjadi PT Pupuk Indonesia (Persero) sebagai Holding pupuk di Indonesia.

Pupuk Indonesia terus berupaya memberikan yang terbaik untuk mendukung program ketahanan pangan melalui jaminan pasokan pupuk dan mengoptimalkan pola koordinasi strategis Holding sehingga meningkatkan sinergi, efisiensi, dan produktivitas seluruh Perusahaan Pupuk Indonesia Group.

Ya, beruntung sekali saya pada 21 Maret 2019 lalu bisa ikut serta bersama BUMN Goes to Campus. Ke manakah saya? Ya, saya dan rekan-rekan blogger pergi ke Karawang. BUMN Goes to Campus ini sebagai bagian dari rangkaian kegiatan HUT BUMN ke 21. Apa sih tujuannya? Nah, tujuannya adalah memperkenalkan peran BUMN dalam membangun negeri kepada mahasiswa sebagai generasi millennial juga yang akan menghasilkan calon-calon pengusaha muda. Saya dan rekan-rekan blogger ke salah satu Universitas yang ada di Karawang, yaitu Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) dengan mengadakan kegiatan Pre Event dan Acara Puncak pada tanggal 21 Maret 2019.


BUMN Goes to Campus ke UNSIKA ini ternyata sangat ramai. Ya, karena dihadiri lebih dari 2.500 mahasiswa. Hadir di kesempatan tersebut Bapak Wahyu Kuncoro selaku Deputi Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN.

Tujuan BUMN Goes to Campus ini tak lain untuk lebih mendekatkan BUMN dengan kaum millennials dan mengetahui begitu berperannya BUMN membangun negeri kepada mereka. Tak bakal dilupakan, Bapak Wahyu sharing inspirasi untuk seluruh peserta yang hadir. Hadir juga Dirut Pupuk Indonesia, Bapak Aas Asikin Idat. Di sini beliau memberikan penjelasan mengenai sepak terjang BUMN selama ini membangun dan membesarkan negeri juga menjelaskan tentang perkembang bisni Pupuk Indonesia sebagai BUMN produsen pupuk berskala tak saja nasional.

Dalam keterangannya Pak Idat menyampaikan kebanggaan tersendiri, mengapa? Ya, beliau bangga bisa sharing kepada generasi millennials calon-calon generasi dan pemimpin masa depan bangsa. Beliau pun menyampaikan bahwa 143 keluarga BUMN hadir  menjadi agen pembangunan ekonomi negeri yang  mampu memberikan manfaat untuk hidup orang banyak. Contohnya Pupuk Indonesia yang bisa memberikan dan menyalurkan pupuk subsidi untuk para petani.


Pak Wahyu Kuncoro pun berpesan untuk mahasiswa yang ada di lingkungan Karawang khususnya dan Jawa Barat umumnya untuk mengasah dan mengembangkan diri. Beliau lebih lanjut menyampaikan bahwa kebutuhan SDM berkualitas terus naik dari tahun ke tahun, pengembangan diri begitu penting  yang nantinya bisa berkontribusi dalam pembangunan, khususnya Jawa Barat.

Di BUMN Goes to Campus ini juga BUMN mengadakan serangkaian lomba dengan tema “Jika Aku Jadi Direktur Utama BUMN.” Salah seorang mahasiswa mengatakan dengan program ini, dia jadi lebih memahami sepak terjang BUMN membangun negeri, dan ingin terus berkarya.

Gema  BUMN Goes to Campus ini memberikan rasa baru kepada saya pribadi. Apa itu Semangat! Ya, semangat yang tak kunjung padam dari aliran semangat rekan-rekan mahasiswa yang kedapatan terlihat oleh saya. Seolah saya berada kembali di dalam kerumunan mereka yang penuh dengan ide-ide segar dan moncer.


Oya, di acara ini juga ada pemberian sertifikat untuk mahasiwa yang mengikuti PMMB (Program Magang Mahasiswa Bersertifikat) dan Kelas Terampil. Ini sebagai program hasil inisiasi BUMN. Universitas Singaperbangsa Karawang lah yang telah menjalankannya dengan diikuti 110 mahasiswa. Tujuannya agar mahasiswa dapat lebih meningkatkan kompetensi ketika memasuki dunia kerja. Sudah dimulai pada Februari 2019 Batch 1 dan Batch 2 akan berakhir di Desember 2019.



Oya, untuk kelas terampil pun berjalan sejak Februari 2019 terdiri atas Kelas Brevet Pajak A dan B, Public Speaking, E-Entrepreneur dengan 280 mahasiswa UNSIKA. Tak ketinggalan pula, Kantin Mahasiswa diberikan bantuan juga Beasiswa untuk Mahasiswa Berprestasi (dana dan fasilitas pendidikan hingga lulus). Ini menjadi bentuk dharma dari Pupuk Indonesia untuk kemajuan mahasiswa. Diharapkan, adanya bantuan itu mahasiswa UNSIKA lebih produktif, nyaman, dan berdaya guna.



Hal yang paling tidak saya lupakan adalah ketika BUMN menyambangi Pondok Pesantren Nihayatul Amal, di Rawamerta Karawang. BUMN menyerahkan bantuan 6 ruag kelas, asrama santriwati, dan bantuan fasilitas belajar yang langsung dihadiri Menteri BUMN, Rini M Soemarno. Bu Rini pun mengatakan bahwa BUMN berbagi karena tugas BUMN tidak hanya mencari untung, tapi juga bisa berbagi langsung untuk masyarakat.


Di sini saya melihat, bahwa tulus ikhlas itu perlu pengorbanan. Pun menyaksikan keceriaan dan kegembiraan anak-anak santri ketika Bu Menteri menghampiri. Penuh gelak tawa menutup perjumpaan dengan mereka. Sukses BUMN, sukses untuk negeri!

Thursday, March 14, 2019

“GANAS-nya” Wakaf Produktif



Rekan-rekan Blogger Bersama Prudential Indonesia & Dompet Dhuafa [Foto: Dok Pri]
Ekonomi Islam menjadi ekspresi model ekonomi berdasar akidah dan syariat Islam yang punya cakupan luas juga target yang jelas. Karakteristik sentral yang membedakannya dengan sistem ekonomi konvensional adalah asas atau acuan dasar yang dipakai, yaitu al-Quran dan Hadits Nabi, selain acuan-acuan lain yang bersifat interpretatif dari para ulama Islam. 

Sebagian kalangan menyatakan bahwa sisi humanisme ekonomi menjadi pembeda lain antara ekonomi Islam dan ekonomi ala kapitalisme yang berpangkal pada pengayaan individu. Islam memandang bahwa wakaf tidak bisa hanya bersifat ibadah, tetapi juga memiliki dimensi moral-psikologis, sosial dan ekonomi.


Keceriaan kami di KIB DD  Desa Cirangkong Kec. Cijambe-Subang [Foto: Dok Pri]

Bicara wakaf, kini menjadi salah satu alternatif sumber ekonomi yanga dapat dikelola secara profesional, baik oleh lembaga penyelenggara wakaf, maupun perusahaan profesional. 

Secara etimologis wakaf berasal dari kata waqafa-yaqifu-waqfan, mengandung arti menghentikan atau menahan (al-habs). Secara terminologis wakaf sebagai menahan harta dari jangkauan kepemilikan orang lain. Menurut Kompilasi Hukum Islam (KHI) wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau kelompok orang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari benda miliknya dan melembagakannya untuk selama-lamanya yang dipakaikan untuk kepentingan ibadah atau keperluan umum lainnya sesuai  ajaran Islam.

Menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya yang digunakan untuk keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum.

Nah, salah satu lembaga wakaf yang hadir di tengah-tengah masyarakat dan terbilang cukup lama adalah Dompet Dhuafa. Dompet Dhuafa sebagai lembaga filantropi Islam bersumber dana melalui zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF), serta dana halal lainnya yang berfokus pada pemberdayaan kaum dhuafa melalui pendekatan budaya dengan kegiatan filantropis (humanitarian) dan wirausaha sosial profetik. Dompet Dhuafa (DD) yang berupaya mewujudkan masyarakat berdaya yang bertumpu pada sumber daya lokal secara adil.




Mini trip ke Kebun Buah Naga tanah wakaf DD di Subang [Foto: Dok Pri]

Wakaf menjadi salah satu filantropi Islam yang dijalankan DD untuk menggalang beragam kebermanfaatan dengan pihak lain. Begitu pun dengan Prudential Indonesia, sebagai salah satu perusahaan asuransi terbesar di dunia dan Indonesia, melalui PRUSyariah-nya membuat wakaf memiliki nilai dan tempat. Prudential Indonesia menjalin kerjasama dengan DD melalui wakaf untuk kemaslahatan umat. 

Sejalan dengan salah satu tagline Prudential Indonesia, yaitu #WeDoGood yang ketika saya mengikuti mini trip ke Subang untuk melihat Kebun Indonesia Berdaya DD  dari hasil tanah wakaf, dalam acara #WeDoGoodCamp. We Do Good sendiri  merupakan komitmen baru Prudential Indonesia di tahun 2019 bahwa perusahaan akan mewujudkan  kebajikan melalui program  CSR dan PRUSyariah.

We Do Good = berbuat kebaikan, tak hanya itu, tetapi bagaimana komitmen Prudential Indonesia bisa berbagi dengan sesama, salah satunya melalui wakaf. Bagaimana cara berwakaf?

Mas Bobby, salah satu perwakilan Prudential Indonesia dalam sambutannya mengatakan, bahwa di tahun 2019 ini Prudential punya komitmen baru salah satunya #WeDoGood (perusahaan mewujudkan kebajikan). Salah satu kebajikan itu adalah berwakaf. Sekarang, sesuai peraturan baru dari OJK dan MUI, saat ini berwakaf dapat dilakukan melalui asuransi. 

Jadi, pada tanggal 1 Februari 2019 lalu, Prudential telah meluncurkan satu program wakaf. Memang, selama ini banyak orang berpikir bahwa wakaf diasosiasikan dengan orang membeli tanah atau sesuatu.  Tidak harus punya uang banyak dulu baru bisa berwakaf, sebenarnya hal ini yang memang harus diterapkan. 

Dengan adanya program wakaf dari Prudential, Anda tidak harus punya uang banyak untuk berwakaf. Jadi, Anda bisa berwakaf melalui manfaat asuransi PRUSyariah-nya. Manfaat wakaf itu apa sih sebenarnya? 

Nah, bukti nyata dari program wakaf ini adalah apa yang dilakukan oleh DD melalui Kebun Indonesia Berdaya. Kebun tersebut merupakan hasil wakaf yang dikelola DD secara profesional. DD juga menjadi salah satu partner Prudential Indonesia. Nah, untuk Anda yang ingin menyalurkan wakaf melalui Prudential Indonesia, nantinya akan dikelola secara profesional oleh partner Prudential Indonesia tersebut. 


Apa manfaat wakaf dan yang bisa diberikan untuk kemaslahatan masyarakat sekitar,  dalam keterangannya, Mas Kohar (representatif DD) menjelaskan bahwa di Kebun Indonesia Berdaya ini banyak ditanami buah naga, nenas, jambu kristal, dan lain-lain.  Buah naga memang jadi buah unggulan dengan dua warna, yaitu merah dan putih. 

Kebun Indonesia Berdaya DD ini merupakan bentuk yang diikhtiarkan melalui dana wakaf. Jadi, kalau selama ini mungkin Anda hanya familiar wakaf dengan masjid, makam, atau pesantren, wakaf bisa dalam bentuk lain.

Manfaat wakaf sendiri akan terus berkelanjutan dan tersebar untuk umat dan dirasakan banyak orang. Memang, DD sendiri akan concern untuk mengoptimakan wakaf-wakaf produktif yang akan kerjasama dengan banyak pihak, salah satunya Prudential Indonesia.
Untuk wakaf juga Anda tidak harus menunggu punya banyak tanah, punya rumah, atau lainnya. Dengan program Prudential Indonesia, Anda bisa langsung berwakaf yang bisa dikelola langsung oleh DD.

Contohnya kebun buah naga yang merupakan hasil tanah wakaf dengan luas 10 hektar. Buah naga yang ada di Kebun Indonesia berdaya ini berbuah dari Januari hingga Maret dan edisi buah terakhir. 

Di sela-sela acara Kohar juga menyampaikan bahwa untuk berbuat baik tidak harus menunggu. Dengan program-program yang dilakukan DD dan Prudential Indonesia, semua bisa dilakukan dan jangan takut berbagi. Kenapa #JanganTakutBerbagi? 

Masih banyak orang yang sungkan atau takut untuk berbagi, padahal berbagi punya makna sangat luas. Di acara #WeDoGoodCamp pun saya bisa berbagi cerita dengan teman-teman lain, agar mereka juga ikut merasakan hal yang sama. 

Ya, ketika dana wakaf dikelola secara baik dan benar, dana tersebut justru dapat membantu perekonomian masyarakat setempat. Dengan kehadiran Kebun Indonesia Berdaya DD dari hasil wakaf tersebut, warga sekitar sangat merasakan hasil atau manfaat yang diberikan.

Saya mau cerita sedikit ya aktivitas bareng teman-teman blogger, Prudential Indonesia, dream.co.id, dan teman-teman DD selama di Subang. Jadi, begitu sampai, kami sudah disambut dengan sajian jus buah naga dan nenas Subang yang manis aduhai itu. Kemudian, makan “ala Subang” seperti liwetan gitu.

Dalam geraian  nasi timbel, ikan mas goreng, ayam goreng/panggang, sambal leuncak, tumis kangkung, sambal, tahu/tempe goreng, dan lalapan khas Sunda. Ini jadi makan paling enak dan nikmat, soalnya di Jakarta hampir tidak pernah ditemukan, hal-hal begini lebih banyak ditemui di desa.



Makan siang ala Subang di KIB Dompet Dhuafa [Foto: Dok Teman]

Selepas dari makan berganti baju kaos yang sudah disiapkan panitia, dan mendengarkan beberapa penjelasan dari representatif Prudential Indonesia dan DD. Sempat diguyur hujan dan pindah ke “barak” untuk mendengarkan lanjutan penjelasan dari program Prudential melalui Mas Bobby dan DD.

Di sini serunya, gerimis masih melanda, saya dan teman-teman blogger tapi mesti metik buah naga. Di tengah gerimis berderai, jas hujan sekali pakai sudah berikan panitia, juga keranjang berikut gunting petik plus caping. 


Metik buah naga di KIB DD Subang [Foto: Dok Pri]

Di tengah-tengah hujan itu, saya temukan rasa asyik memetik buah naga setelah sebelumnya representatif DD menjelaskan tentang KIB (Kebun Indonesia Berdaya) dan tentang buah naga itu sendiri. 

Ngomong-ngomong, sebelumnya saya sempat bertanya satu kilo buah naga di KIB berapa ke representatif DD. Satu kilo ternyata IDR 20K. Relatif murah. Kalau saya beli di Jakarta sekitar IDR 30K s.d. IDR 35K. 



Kebun Indonesia Berdaya hasil wakaf DD [Foto: Dok Pri]

Puas metik-metikin buah naga, saatnya menimbang. Ahaaa… berapa timbangan buah naga yang saya peroleh? Sepuluh kilogram. Lumayan buat olahraga gantiin barbel. Buah naga yang dipetik dari pohonnya langsung ini memang beda rasanya. Saya langsung coba, maniiiis dan fresh banget. Tapi sayang sih, nenasnya  ga bisa metik. Pas ngeliat masih muda-muda gitu. Tapi tetap ya, judulnya “Metik Ganas…” (hahaha).

Oya, selain metik buah naga, saya dan teman-teman blogger juga foto-foto di spot kecenya KIB. Juga yang tak kalah serunya main panah-panahan. Sambil manah asmara (hahaha). Ternyata memanah ini gampang-gampang susah. Seru deh intinya di KIB bersama Prudential Indonesia dan DD ini. 

Salah satu kesenangan permainan, memanah di KIB DD [Foto: Dok Teman]

Waktu terus bergulir di tengah deraian hujan. Tepat pukul 16.30 kami tinggalkan KIB untuk entah kapan lagi bisa saya kunjungi. Ada kesan mendalam yang tak bisa saya lupakan. Kearifan, keteduhan, dan kenyamanan yang tak bisa saya temui di Jakarta. Wakaf ini menjadi ladang amal saya kelak. Terima kasih Prudential Indonesia dan DD! Majulah wakaf Indonesia untuk berdaya demi kemaslahatan umat. Aamiin.

Kebun Nenas di KIB DD dari tanah wakaf [Foto: Dok Pri]




Sunday, March 10, 2019

Revenue iCar yang Membanggakan



 
iCar Asia sebagai portal otomotif nomor satu di Asia [Foto: Dok iCar/Mobil123]
Industri mobil di Indonesia khususnya, dan ASEAN umumnya semakin meningkat tajam. Bahkan, pasar mobil di dunia pun mengikutinya. Dengan peningkatan itu , otomatis membawa dampak tersendiri bagi pertumbuhan industri mobil yang ada di ASEAN. Nah, salah satu  Portal Otomotif No.1 yang gencar memberikan layanan penjualan mobil kepada publik di ASEAN adalah iCar.

Menjadi satu pencapaian yang sangat fantastis dari iCar bahwa iCar mengalami pertumbuhan revenue sebesar 27% seperti yang dirilis pada 22 Februari 2019 lalu. Ini artinya, iCar benar-benar tumbuh sangat pesat sebagai portal otomotir nomor 1 di ASEAN. Kalau kita lihat, pertumbuhan pendapatannya cukup tinggi, sebesar 11,6 dollar selama tahun 2018.

Kalau di tahun 2017 penerimaan kas tidak begitu signifikan, tetapi di 2018 lalu, iCar boleh berbangga dengan naiknya penerimaan tahunan yang cukup tinggi sebesar 46%.

Capaian Keuangan
iCar sendiri ada di  tiga negara dengan macam-macam kebutuhan. Jika diperhatikan dengan saksama, di Malaysia, iCar beroleh tingkat keuangan yang dibilang untung. Di Malaysia inilah bisnis iCar menjadi bisnis pertamanya yang mendapatkan EBITDA & arus kas positif di September 2018 diikuti oleh Thailand di Desember pada tahun yang sama.

Dua negara tersebut menjadi indikator pula keberhasilan iCar di Indonesia dengan keberhasilannya meraih EBITDA di 2019 ini. Perusahaan mana yang tidak bangga dengan pencapaian tersebut. Berkat kerja keras dari seluruh orang-orang yang mendukung dan pihak-pihak berkompeten lainnya, semua keberhasilan dicapai.

Di penghujung 2018, iCar punya 9,5 juta dollar bentuk tunai dan setara kas. Nah, kalau dilihat secara grup, grupnya punya akses bersyarat untuk dana tambahan yang mencapai 16,5 juta dollar dengan rincian dari fasilitas hutang 5 juta dollar & hasil opsi saham 11,5 juta dollar.

Keduanya memang terkait fluktuasi naik turunnya saham yang sedang berjalan di atas harga 0,20 dollar ketika sebelum tanggal kadaluarsa opsi. Memang, iCar tidak menjadikan hal tersebut sebagai faktor dana tambahan untuk modal kerja sekarang.

Hal Luar Biasa
Tentunya perusahaan sangat senang ketika mencapai revenue seperti yang diharapkan. Dalam hal ini, keberhasilan iCar didukung oleh audiens yang bertumbuh 34% menjadi 12 juta pengunjung unik per   bulan dan jumlah leads yang dihasilkan terus meningkat 12% kalau dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Di tahun 2018, ada masa-masa begitu penting dengan iCar, yaitu pencapaian arus kas positif dan EBITDA  positif full di kuartal 4 dan hal ini menjadi pertama kalinya. Dari kejadian ini, kerugian yang ditimbulkan EBITDA menurun drastis hingga 77% dibanding 2017 jadi 0,31 juta dollar. Pencapaian ini  karena pertumbuhan tahunan yang terus menguat dengan peningkatan pendapatan 17% menjadi 5,34 juta dolla.

Malaysia Profit Sejak September 2018
Tak bisa dipungkiri, peningkatan jumlah pengunjung sebesar 49% di 2018 sangat memberikan dampak positif. Laju pertumbuhan terus didorong hingga 41% seiring besarnya keinginan orang membeli mobil secara online, bahkan berpindah dari konvensional ke online (digital). Ini menjadi semacam indikator metrik kuat mendorong pertumbuhan bisnis yang ada di Malaysia di 2019 untuk semua bisnis yang dimiliki.

Thailand Profit Sejak Desember 2018
Pencapaian menggembirakan tak hanya di Malaysia, Thailand pun mengikutinya. Kerugian EBITDA menurun hingga 50%. Income meningkat tajam hingga 5,07 juta dollar, pertumbuhan tahunan yang terus menguat sebesar 33%.

Pengunjung bulanan rata-rata tumbuh sebesar 27% di 2018. Media digital menjadi sarana sangat menunjang untuk dealer mobil di 208 yang menghasilkan terdapat peningkatan jumlah akun dealer sebesar 20%/tahun & pertumbuhan leads mencapai 8% per tahun.

Digital mengubah cara pandang orang banyak  dalam bertransaksi. Mereka tak ingin repot dan susah untuk mendapatkan mobil dari situs terbesar semacam www.mobil123.com atau iCar.
 
Mobile123.com sebagai portal otomotif no.1 [Foto: Dok Mobil123]
iCar memberikan kemudahan untuk orang yang ingin bertransaksi melalui online atau perangkat yang mereka miliki hanya dalam hitungan menit. Transaksi di iCar pun sangat mudah sehingga klien ketika bertemu langsung dengan mobil idaman untuk dilihat dan dicermati.

Oya, lead generation iCar di Thailand berkurang hingga 13% per tahun. Hal ini sejalan dengan optimaliasi kualitas leads ketimbang kuantitas leads. Prosesnya memang dilakukan dalam kemitraan dengan dealer iCar.

Bagaimana dengan Indonesia?
Indonesia menjadi negara bidikan pasar untuk pertumbuhan bisnis mobil terbesar di ASEAN, terutama untuk pasar iCar sendiri. Strategi monetisasi di Indonesia terus berkembang, jumlah dealer berbayar dengan dikenalkannya iklan langganan di September 2018.

Hal tersebut sangat membantu untuk meneruskan tren pertumbuhan kuat dengan pendapatan naik 58% dibanding 2017 menjadi 1.15 juta dollar, karena perusahaan terus berkembang dengan membuat strategi monetisasi. Kerugian EBITDA pun turun menjadi 11% dibanding 2018 menjadi 3.40 juta dollar dengan pendapatan 100% meningkat yang pada akhirnya membuat kerugian EBITDA bisa ditekan.  

Nah, pengunjung bulanannya sendiri terus meningkat. Masing-masing bertumbuh 32% dan  16% di 2018. Pertumbuhan jumlah dealer berbayar untuk promosi listing yang mereka miliki pun naik sebesar 11%.

Hamish Stone, CEO iCar Asia mengatakan bahwa 2018 menjadi tahun menarik untuk iCar dan menjadi fondasi kuat dalam bisnis. 2019, bisnis terus didorong agar tumbuh. Pencapaian bisnis di Malaysia danThailand membuat EBITDA dan arus kas positif (keuangan) sesuai pedoman di 2018. Menjadi bukti bahwa Grup ada dalam posisi baik untuk menggapai titik impas EBITDA di akhir 2019.

Oya, iCar ini telah terdaftar di Australia Securites Exchange, iCar Asia (ASX: ICQ), ya. Memilki dan mengoperasikan jaringan portal Automotive No.1 di ASEAN’s dengan kantor pusatnya di Kuala Lumpur, Malaysia. Fokusnya pada pengembangan dan pengoperasian portal otomotif terkemuka di Malaysia, Indonesia, dan Thailand. iCar Asia terus berupaya menjadi yang terdepan sebagai pemimpin pasar dengan properti online-nya saat ini mencapai sekitar 12 juta pembeli dan penjual mobil setiap bulannya.

Jaringan iCar Asia dan Websites-nya.
o Malaysia: Carlist.my
o Malaysia: LiveLifeDrive.com
o Malaysia: CarlistBid (bid.carlist.my)
o Indonesia: Mobil123.com
o Indonesia: Otospirit.com
o Indonesia: Mobil123Bid (bid.mobil123.com)
o Thailand: One2Car.com
o Thailand: Autospinn.com
o Thailand: Thaicar.com
o Thailand: One2CarBid (bid.one2car.com)
o Group: iCarData (icardata.icarasia.com)