Kriya Indonesia kali ini singgah di kota Jogjakarta. Ya,
kota dengan segudang seniman dan banyak julukan ini menjadi salah satu tempat
tujuan workshop jahit Kriya Indonesia dan Mesin Jahit BROTHER,”Clutch Bag Daluang”.
Peserta berasal dari kalangan Blogger dan Crafter Jogja serta daerah sekitar
Jogja. Antusias yang ingin mengikuti workshop ini tak tanggung-tanggung,
melebihi dari target yang ditetapkan KI. Oleh karenanya, peserta mau tidak mau harus diseleksi yang memang
benar-benar tertarik.
Workshop Jahit Clutch Bag Daluang untuk para Blogger dan Crafter Jogja Foto: Dok. KI |
Lima puluh peserta terpilih, yang dibagi menjadi 25
Blogger dan 25 Crafter dengan dua sesi. Sesi pertama dikhususkan untuk Blogger
dan sesi kedua untuk para Crafter.
Salah satu sisi Pesona Jogja tempat berlangsungnya workshop Foto: Dok.Pribadi |
Pelaksanaan workshop jahit clutch bag ini
dilakukan pada 4 Pebruari 2017 bertempat di Pesona Jogja Homestay.
Blogger Jogja antusias mendengar penjelasan tentang kain kulit kayu Foto: Dok. Pribadi |
Antusias peserta terutama dari Blogger sangat terlihat
tatkala Tim Kriya Indonesia mulai memperkenalkan apa itu daluang, pohon Saeh,
dan salah satu yang memperkenalkannya adalah seorang yang memang ahli di
bidangnya, konservator, dan juga pemerhati naskah-naskah kuno yang ditulis di
atas kertas daluang. Beliau adalah Profesor Isamu Sakamoto.
Profesor Isamu Sakamoto ahli kertas (daluang) dari Jepang Foto: Dok. Pribadi |
Pada kesempatan itu pula, Founder Kriya Indonesia juga
mengenalkan sedikit sejarah mengenai kain kulit kayu, yang di Jawa dikenal
dengan nama daluang, dluwang, atau druwang ini. Sejarah mencatat, bahwa kain
kulit kayu sudah ada sejak zaman megalitikum yang hingga kini masih
berlangsung. Tempat berlangsung pembuatan kain kulit kayu yang masih ada hingga
hari ini ada di Provinsi Sulawesi Tengah, tepatnya di Lembah Bada dan
daerah-daerah sekitar Palu lainnya.
Astri Damayanti FKI dalam penjelasannya Foto: Dok. Pribadi |
“Kain kulit kayu ini menjadi sebuah tradisi panjang
sejarah Indonesia yang sudah ada sejak zaman megalitikum. Hingga kini,
pembuatannya masih berlangsung yang terdapat di Sulawesi Tengah, tepatnya di
Lembah Bada”, ucap
Founder Kriya Indonesia, Astri Damayanti.
Kain kulit kayu, jarang memang terdengar dan dipakai dalam
dunia pertekstilan di Indonesia. Dari sinilah Kriya Indonesia memperkenalkan
lebih jauh kepada Blogger dan Crafter Jogja, bahwa kain kulit kayu ini bisa
dijahit dengan rapi dan bagus. Dari
sisi ekonomi, kain kulit kayu punya peluang yang sangat besar dan harga yang
dapat bersaing di pasaran.
Hasil olahan kain kulit kayu: Kutu Baru Astri Damayanti Foto: Dok. Pribadi |
Pada
kesempatan itu pula, Profesor Sakamoto menyampaikan bahwa Indonesia menjadi
satu-satunya negara di dunia yang masih memproduksi kain kulit kayu. Oleh
karena itu, dari para blogger dan crafter inilah kain kulit kayu harus terus
didengungkan dan diinformasikan untuk
dapat disebarluaskan ke publik. Tujuannya tak lain agar mereka peduli. Karena
di beberapa daerah bahkan negara (luar negeri), pohon yang menghasilkan kain
kulit kayu masih terus ditanam dan dikembangkan.
Pohon Saeh (Broussonetia papyrifera (L)) penghasil kain kulit kayu/kertas dalung Foto: Dok. Pribadi |
Sementara,
representatif BROTHER Jogja, Mas Danny menyampaikan, bahwa pada hari ini
(4/2/2017), dan hanya di kesempatan ini saja, harga mesin jahit BROTHER GS2700
dapat dibeli on the spot dengan potongan diskon yang lumayan besar. Harga mesin
jahit BROTHER GS 2700 hanya dilepas dengan harga 2,4 juta saja per unit.
Siapapun yang membeli pada hari itu diberikan pelatihan cara menggunakan mesin
jahit BROTHER.
Mas Danny Representatif BROTHER Jogja Foto: Dok. Pribadi |
Kehebohan
Blogger mulai terlihat tatkala mulai mengenal bagian-bagian mesin. Di antara
para blogger Jogja tersebut ada yang memang sudah familiar dengan mesin juga
belum. Rata-rata hanya perlu pengenalan sebentar saja, selebihnya mereka pun
mulai beradaptasi dengan cepat.
Antusias Blogger Jogja saat FKI mempraktikkan cara memasukkan benang ke mesin Jahit BROTHER Foto: Dok. Pribadi |
Kesulitan
dari mereka ketika memasukkan benang ke dalam jarum. Ini karena belum terbiasa
saja. Lama kelamaan mereka terbiasa dan bisa. Karena masih pemula, rata-rata
jahitan mereka memang masih ada yang miring kiri kanan.
Akan tetapi,
sebelum menjahit secara serius, Astri Damayanti mengenalkan terlebih dahulu
teknik menjahit lurus. Sebagai pemanasan untuk para blogger menjahit lebih
lanjut nantinya. Tombol-tombol mesin jahit BROTHER pun mulai mereka perhatikan
satu per satu dan dipraktikkan. Sebelumnya menjahit di atas kain kulit kayu,
mereka mencoba terlebih dahulu di atas potongan kain. Namun, beberapa di antara
para blogger itu pun ada yang langsung menjahit di atas kain kulit kayu. Dan hasil
jahitan mereka pun rata-rata rapid dan bagus.
Agar tidak
saling berdesakan satu sama lain, blogger dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama
untuk menjahit dan bagian kedua menggambar di kertas daluang (kain kulit kayu)
sebelum mereka mengikuti workshop menjahit secara bergantian.
Untuk itu,
Neng Tanti Doodle-lah yang memberikan cara-cara menorehkan goresan di atas
kertas daluang tersebut. Hasil coretan para blogger Jogja ini bagus-bagus dan
menarik. Doodle yang diperkenalkan oleh Neng Tanti Doodle ini merupakan teknik dasar
menggambar. Doodle sendiri merupakan coretan bebas yang diekspresikan dalam
berbagai media, salah satunya kain atau kertas.
Neng Tanti Doodle sedang memberikan penjelasan menarik garis Doodle Foto: Dok. Pribadi |
Secara
bergantian para blogger yang telah selesai menjahit, mengikuti workshop doodle
dan sebaliknya. Minat para blogger menggali ilmu dan keterampilan tak terhalang
jarak. Ada blogger yang datang dari Solo, bahkan dari Surabaya. Inilah yang
disebut kecintaan pada profesi. Jarak bukan halangan untuk mengejar dan
mengetahui yang belum pernah mereka dapati.
Salah satu hasil Doodle peserta di Daluang yang dijahit dibuat Clutch Bag Foto: Dok. Pribadi |
Setelah sesi
menjahit dan doodle bersama blogger selesai, selanjutnya photo session.
Kebersamaan yang hanya beberapa jam itu mampu menyatukan mereka, bahkan
mempertemukan mereka yang selama ini hanya kenal di dunia maya, kini bertatap
muka di dunia nyata. Antusias mereka dengan acara ini.
Para Blogger Jogja foto bersama setelah workshop usai Foto: Dok. Pribadi |
Representatif
BROTHER Jakarta, Maya Budi Santoso, pada
kesempatan itu pula menyampaikan ucapan terima kasih kepada para blogger yang
telah bersedia hadir mengikuti workshop menjahit clutch bag kain kulit kayu.
“Terima
kasih saya ucapkan kepada teman-teman blogger Jogja yang sudah bersedia hadir
di workshop ini. Ini menjadi satu kesempatan lagi, BROTHER dan Blogger menjalin
kerjasama. Kesempatan ini menjadi satu momentum kita, bahwa dari rekan-rekan semualah BROTHER menjadi dikenal.
Sukses untuk kita semua”, tutur Maya.
Untuk sesi
berikutnya, adalah bagian dari Crafter Jogja. Crafter Jogja ini tak perlu waktu
lama untuk menjahit. Rata-rata mereka bahkan pemilik toko kerajinan. Ya, dari
namanya saja sudah tak asing, Crafter (perajin). Hasil-hasil yang mereka
kerjakan pun lebih bagus. Memang, rerata mereka baru menggunakan mesin jahit
BROTHER untuk menjahit di workshop tersebut.
Crafter Jogja mendengarkan penjelasan dari FKI Astri Damayanti & Prof. Sakamoto Foto: Dok. Pribadi |
Meskipun
para crafter ini baru menggunakan mesin jahit BROTHER, karena memiliki dasar
menjahit, jadi cepat beradaptasi. Ya, semangat Crafter dan Blogger Jogja ini
menjadi trigger factor untuk blogger dan crafter lain.
Akhir
workshop untuk Crafter pun dilanjut dengan sesi foto bersama dengan BROTHER dan
Kriya Indonesia. Di tangan-tangan terampil merekalah kain kulit kayu disebarluaskan
untuk diketahui. Indonesia yang sangat kaya, jangan sampai kain kulit kayu
merana tak punya nyawa.
Crafter Jogja foto bersama usai workshop Foto: Dok. Pribadi |
Sakamoto dan
Kriya Indonesia pun sangat berharap banyak dari Blogger dan Crafter untuk menyebarluaskan
informasi kain kulit kayu secara massal. Semoga!