Tuesday, September 5, 2017

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat: Cara Cerdas Kementerian KesehatanTanamkan Nilai-Nilai Kesehatan Sejak Dini



Sehat itu jadi milik semua orang, tak hanya individu. Siapapun berhak mengenyam yang namanya sehat. Saat sakit, sehat menjadi satu kata yang sangat mahal harganya. Menjaga kesehatan sedari awal pantaslah dilakukan. Hal itu sebagai bentuk pencegahan dini dari serangan  penyakit.

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, Temu Blogger Semarang [Foto: DokPri]
Kita ketahui bahwa di 30 tahun terakhir terjadi banyak perubahan jenis penyakit karena gaya dan perilaku manusia. Dapat dilihat pada 1990-an, kita jumpai kematian dan kesakitan yang paling besar berupa penyakit menular seperti ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas), Diare, TBC, dan sebagainya.

Berbeda halnya di tahun 2010, penyebab kematian dan kesakitan justru berubah berasal dari penyakit tidak menular (PTM), seperti kencing manis, jantung, juga stroke. Bahkan, PTM yang selama ini banyak dikenal dan “gandrung” menyerang usia tua, mulai berubah arah. Anak-anak muda  semakin banyak yang terkena PTM, baik dari kalangan beradan maupun yang miskin tinggal di kota juga di desa.

Hal itu bisa jadi karena makin majunya budaya, informasi, juga aksesibilitas gaya hidup seseorang maupun masyarakat.

Sejalan dengan ini, Kementerian Kesehatan, melalui Biro Komunikasi & Pelayanan Masyarakat melakukan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat selama tiga hari berturut-turut, 28 hingga 30 Agustus 2017 bersama Blogger Semarang dan Jakarta.
Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) ini dilangsungkan di Hotel Santika Premier Semarang dengan beberapa bahasan dari Biro Komunikasi & Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI juga pejabat di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Semarang dan Provinsi Jawa Tengah.

Dalam paparan Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, drg. Oscar Primadi, MPH, dalam hal ini diwakili Kepala Bagian Hubungan Media & Lembaga, Indra Rizon, SKM, M.Kes dikatakan bahwa  dalam empat tahun terakhir terjadi pergeseran pola penyakit. Jika dulu penyakit menular merupakan penyakit terbanyak dalam pelayanan kesehatan, saat ini bergeser, Penyakit Tidak Menular yang memiliki proporsi utama (57% dari total kasus).

Hal ini sebagai fenomena yang terjadi pada negara berkembang seperti Indonesia. Itu terjadi akibat perubahan pola hidup masyarakat, pola hidup yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan kebiasaan makan yang tidak baik. 

Rekan blogger Jakarta & Semarang Germas 2017 Semarang [Foto: DokPri]
Kematian akibat penyakit tidak menular semakin hari semakin meningkat.Menurut sumber Double Burden of Diseases & WHO NCD Profiles (2014) pada 1990, penyakit menular (PM) berada pada persentase 56%, cedera 7%, dan penyakit tidak menular (PTM) di angka 37%. Tahun 2000, PM di angka 43%, cedera 8%, dan PTM di 49%. Tahun 2010 PM berada di angka 33%, cedera 9%, dan PTM di 58%. Pada 2015 PM di angka 30%, cedera 13%, dan PTM naik di 57%.

Faktor risiko penyebab Penyakit Tidak Menular (PTM) terkait  gaya hidup masyarakat yang bergeser di antaranya:
  1. Penduduk kurang beraktivitas fisik, contohnya banyak menghabiskan waktu dengan menonton TV, bermain game dan terlalu lama  di depan komputer. Hal ini dapat menyebabkan faktor risiko kegemukan.
  2. Pola makan yang berubah, kecenderungan masyarakat untuk makan makanan olahan, siap saji, tinggi gula, garam dan lemak dan kurang makanan yang berserat seperti buah dan sayur menyebabkan gangguan pencernaan. Konsumsi gorengan dan makanan berlemak pun kerap dilakukan.
  3. Faktor risiko selanjutnya adalah minum minuman berakohol. Kebiasaan minum minuman beralkohol dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh dan berisiko kematian. Termasuk juga minuman bersoda.
  4. Selanjutnya adalah kebiasaan merokok.  Merokok dapat menyebabkan bermacam macam penyakit di antaranya kanker paru-paru, kanker mulut.
  5. Malas. Malas memberikan kontribusi kepada orang untuk lamban bergerak.

Dari hal-hal tersebut sudah pasti risiko yang ditimbulkan, seperti obesitas, kanker paru, jantung, kematian, gangguan pencernaan, stroke, kerusakan organ, dan sebagainya.
Sudah semestinya, penyakit tidak meular (PTM) itu perlu dicegah. Bagaimana mencegahnya? Ya, melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat-lah salah satu pencegahannya.  Pola atau gaya hidup tidak sehat yang dapat menyebabkan timbulnya satu penyakit tidak menular segera dipangkas alias di STOP. Dicegah dengan GERMAS ini.

Rekan blogger Jakarta dan Semarang saat pemeriksaan kesehatan [Foto: DokPri]

Apa itu GERMAS
Germas atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat merupakan tindakan yang dilakukan secara sistematis dan terencana. Dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan  berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.

Adapun tujuan yang ingin diperoleh dari Germas ini adalah agar masyarakat mampu berperilaku sehat, dan ujung-ujungnya punya dampak kepada kesehatan yang terjaga, lebih produktif dalam segala hal, mendapatkan lingkungan yang bersih, dan biaya untuk berobat semakin berkurang. 

Rekan blogger saat melakan senan Germas [Foto: DokPri]
Apabila masyarakat semakin sadar dengan hidup sehat, otomatis baik dirinya sendiri, keluarga, maupun orang-orang di lingkungannya akan semakin mendapati manfaat yang sangat besar. Ini menjadi semacam langkah nyata hidup lebih sehat dan lebih baik.

Gerakan hidup sehat sudah semestinya diwujudkan pula dengan tindakan nyata. Nyatanya seperti apa? Atau hanya sekadar wacana yang dibesar-besarkan tetapi tanpa bukti untuk dilakukan? Tentu tidak. Melakukan aktivitas fisik seperti berolahgara, menyapu, turun naik tangga, atau membersihkan rumah, itu sebagai nyata kegiatan dari Germas.

Begitu pula soal makanan. Mestilah ada sayur dan buah di atas meja makan. Setengah piring makan yang kita miliki harus berisi buah dan sayur. Terpenting lagi, tidak merokok. Merokok tentu banyak ruginya dibanding manfaatnya. Ada saja penyakit yang dapat menyerang seorang perokok. Sebaiknya hentikan dari sekarang.

Alkohol pun sangat berbahaya jika dikonsumsi. Alkohol dapat membuat seseorang hilang kesadaran. Dari alkohol pula malapetaka datang. Rajinlah memeriksakan kesehatan secara rutin. Kita tidak tahu, apa penyakit yang saat ini hinggap dan bersarang di tubuh kita jika tidak kontrol ke dokter.

Lingkungan yang bersih menjadi acuan untuk menggerakan masyarakat hidup sehat. Lingkungan bersih menjadi indikator bahwa masyarakatnya juga menganut pola hidup sehat. Beberapa wilayah di Indonesia terlihat begitu asri dan bersih. Itu dapat menjadi tanda-tanda kehidupan  yang bersih pula.

Fokus Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di 2017 ini ada pada tiga hal, yaitu melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi buah dan sayur, dan memeriksa kesehatan secara berkala. Mau tidak mau, suka tidak  suka, pribadi juga masyarakat perlu melakukan ketiga hal tersebut minimal dalam keluarganya.

Oleh karenanya, seluruh lapisan masyarakat yang ada di Indonesia sudah seharusnya melaksanakan Germas ini. Individu, keluarga, dan masyarakat mesti mempraktikkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pual akademisi (universitas), dunia usaha (swasta), organisasi masyarakat (Karang Taruna, PKK, dsb), organisasi profesi menggerakkan institusi dan organisasi masing-masing agar anggotanya berperilaku sehat.

Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri tanpa dukungan masyarakat. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah menyiapakan seluruh sarana  dan prasarana seperti kurikulum pendidikan Usaha Kesehatan Sekolah, fasilitas olah raga, sayur dan buah, ikan, fasilitas kesehatan, transportasi, Kawasan Tanpa Rokok (KTR), taman untuk beraktivitas warga, dukungan iklan layanan masyarakat, car free day, air bersih, uji emisi kendaraan bermotor, keamanan pangan, pengawasan terhadap iklan yang berdampak buruk terhadap kesehatan (rokok, makanan tinggi gula, garam, lemak) dan sebagainya. Tugas pemerintah juga memantau dan mengevaluasi pelaksanaannya.

Bicara Gerakan Masyarakat Hidup Sehat tentunya berhubungan dengan aktivitas fisik. Ya, aktivitas fisik dapat kita lakukan di mana dan kapan saja. Sebenarnya, apa sih aktivitas fisik itu? Aktivitas fisik itu menyangkut seluruh gerak tubuh yang melibatkan otot rangka dan pengeluaran energy.

Aktivitas fisik dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja paling sedikit 30 menit setiap hari. Kita juga perlu membatasi kegiatan duduk seperti nonton TV, main game, dan komputer. Tidak pula mengudap makanan yang manis, asin, dan berminyak.

Di Sekolah, dapat pula kita melakukan aktivitas fisik seperti melakukan peregangan pada pergantian jam pelajaran, bermain saat istirahat, dan memperbanyak kegiatan berjalan. Sementara, di rumah melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu, mencuci, berkebun, menemani anak bermain. Di tempat kerja bisa melakukan peregangan di sela-sela jam kerja juga  memperbanyak kegiatan berjalan.

Bagaimana saat kita dalam perjalanan? Kita dapat menggunakan tangga, berhenti satu hingga dua halte sebelum halte yang dituju. Bisa juga memarkir kendaraan yang relatif jauh, berhenti untuk peregangan dalam perjalanan jarak jauh atau macet, juga melakukan peregangan di dalam mobil atau bis.

Kalau kita berada di tempat umum, taman kota dapat dimanfaatkan untuk melakukan aktivitas fisik, memperbanyak kegiatan di ruang terbuka, juga bisa menggunakan sepeda ke tempat kerja.

Sayur dan buah sangat baik untuk tubuh. Mengonsumsi sayur dan buah justru akan menghindari diri dari penyakit sembelit,  kulit, dan bibir pecah-pecah. Hidangkan sayur dan buah dalam menu kita sehari-hari, baik di rumah, sekolah, tempat kerja, maupun untuk seluruh keluarga. Bayi, balita, anak sekolah, orang dewasa, pekerja, bumil, maupun usia lanjut. Konsumsilah buah dan sayur lokal yang ada di banyak pasar di Indonesia.  

Hati-hati dengan makananyang banyak mengandung gula, garam dan minyak. Sebisa mungkin batasi asupan ketiga hal itu. Banyak minum air putih justru bagus untuk kesehatan. Mencuci tangan sebelum makan pun sangat penting untuk menghindari masuknya kuman penyakit.

Nah, memeriksa kesehatan secara rutin sangat perlu. Mengecek tekanan darah penting. Termasuk juga kadar gula darah. Kita juga perlu ngecek kolesterol darah, tes darah lengkap di laboratorium, mengukur lingkar perut khusus untuk wanita. Tak salah pula melakukan ters IVA (Infeksi Visual Asam Cuka) untuk deteksi dini kanker mulut rahim yang dapat dilakukan enam bulan sekali. Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan enam blan sekali. Bisa dilakukan di Puskesmas dan Pelayanan kesehatan lainnya, juga Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) terdekat.

Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB [Foto: Dok.http://4.bp.blogspot.com]
Check up kondisi tubuh sangat penting untuk antisipasi hadirnya penyakit yang tak diinginkan. “Kalau sudah gejala datang, itu sudah terlambat dan tanda-tanda penyakit tersebut ada”, ucap Dokter Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM.  

Check up menjadi semacam alarm untuk tubuh. Sebagai sarana evaluasi ketika ada ganggungan kesehaatan kronis di diri seseorang. Check up juga dilakukan karena kita tidak tahu bahwa banyak penyakit yang pada awalnya muncul tidak terdapat gejala. Contohnya adanya kolesterol tinggi, trigliserida, kadar kolesterol jahat tinggi, kadar, kolesterol baik (HDL) yang rendah, peningkatan kadar asam urat, naiknya kadar gula darah, terjadi penimbunan lemak pada hati dan hepatitis kronis, anemia, hipertensi, penyakit jantung koroner.

Banyak faktor penyebab terjadinya hal itu. Kita dapat melihat dari pola makan orang Indonesia. Seperti contoh makan bakso. “Sebenarnya, makan bakso hanya sebagai selingan saja, bukan sebagai makanan utama. Oleh karenanya, setelah makan bakso, tidak disarankan makan-makanan berat, seperti nasi”,  tegas dokter Ari lagi.

Apalagi saat-saat tanggal muda, orang Indonesia punya kecenderungan makan di restoran. Dengan bahan makanan yang banyak mengandung lemak jenuh, bersantan, daging rendang, juga gulai-gulaian. Konsumsi serat yang rendah pun dapat berpengaruh pada kondisi tubuh.  Di bawah ini tabel kebutuhan serat berdasarkan RSCM 2005.

 

Rata-rata, konsumsi serat orang Indonesia hanya 12,78 plus minus 9,37 gram. Idealnya, konsumsi serat per hari berjumlah 25 mg/hari. Nah, kalau kadar kolesterol dalam darah seseorang tinggi, otomatis akan terjadi penumpukan pada pembuluh darah, baik pembuluh darah jantung, otak, juga di hati, penumpukan di kandung empedu yang lama kelamaan menjadi batu kandung empedu.  Risiko yang paling berbahaya adalah sakit jantung dan stroke.

Semua kembali lagi pada pola atau gaya hidup. Gaya hidup yang tidak sehat akan memicu timbulnya beragam penyakit dalam tubuh. Asam urat yang tinggi terjadi penumpukan di sendi kecil terutama di kaki, merasakan nyeri yang pertama di jempol kaki. Juga dapat menumpuk di ginjal dan menyebabkan terbentuknya butiran pasir di ginjal.

Adanya penyakit Goutartritis karena pola makan yang tidak sehat. Seperti konsumsi sate maupun sop dari daging yang berlebihan. Perlu juga diperhatikan untuk kadar gula dalam tubuh. Kadar gula yang tinggi dapat menumpuk di pembuluh darah besar dan keci. Kalau penumpukannya terjadi di koroner, dapat menyebakan penyakit jantung koroner, di otak dapat menyebabkan stroke, di ginjal dapat menyebabkan gagal ginjal atau kebocoran ginjal, di syaraf kaki menyebabkan kesemutan, di lambung sakit maag, dan di penis membuat seseorang jadi impoten.

Perlemakan hati dan hepatitis kronis  biasanya sakit yang umumnya tidak dirasakan. Gejala seperti sakit maag. Pada hepatitis  kronis, pasien datang dengan muntah darah atau kaki dan perut bengkak. Nah, untuk anemia,  terjadi karena kekurangan zat besi, perdarahan yang jelas maupun tersembunyi, produksi yang kurang atau penghancuran yang berlebih.

Semuanya dapat dicegah dengan memperhatikan asupan makanan. Menghindari makanan berlemak, jeroan, cokelat, keju, santan, dan goreng-gorengan. Jauhi minuman beralkohol, dan tidak makan berlebihan. Rokok juga sangat berbahaya, oleh karenanya, jauhi rokok.

Tips Hidup Sehat
Minum air putih yang banyak, delapan gelas sehari. Sayur-sayuran menjadi penting begitu pula buah-buahan. Istirahat yang cukup, tidak merokok, dan olahraga teratur. Perilaku CERDIK sangat perlu dilakukan.

Mencegah memang lebih baik dari pada mengobati. Akan tetapi, bila sudah terjadi, apa yang seharusnya kita lakukan? Segeralah berkonsultasi ke dokter dan minum obat sesuai anjuran. Kontrol secara teratur hingga kondisi kembali semual, dan hindari makanan yang bisa memperburuk keadaan.

Jadi, betapa pentingnya check up ya guys!

Sharp Cooking Signature Park Grande: Haute Cuisine ala Sharp dengan Healsio & Apple Rice Cooker




Indonesia, negeri yang kaya  ragam budaya juga kulinarianya. Tak heran, beberapa menu makanan Indonesia masuk ke dalam nomor wahid cita rasa dunia. Mengagumkan memang, jangankan penduduk lokal, orang asing yang datang pun bisa langsung jatuh cinta dengan kuliner khas Indonesia.

Rendang, rasa terbaik di dunia [Foto: DokSharp]
Tak sia-sialah kekayaan Indonesia untuk diketahui lebih banyak orang, baik lokal maupun asing. Sudah sejak dari zaman penjajahan dulu, Indonesia dikenal sebagai penghasil rempah-rempah tingkat dunia. Oleh karenanya, Belanda pun betah berlama-lama di Indonesia yang Gemah ripah loh jinawi ini.

Salah satu kulinaria dengan cita rasa dunia itu adalah rendang. Rendang, sebagai sajian daging yang berasa pedas berasal dari suku Minang di Indonesia. Hidangan ini, telah tersebar merata dari domestik hingga mancanegara. Sebagaimana yang kita tahu, salah satu ciri khas budaya Minangkabau menyajikan rendang saat ada acara seremoni dan sebagai salah satu bentuk penghormatan kepada tamu yang datang.

Rendang juga banyak terdapat di komunitas Melayu di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan masyarakat Suku Bangsa Moro di Filipina Selatan. Rendang, kalau kita melihat proses pembuatannya, secara tradisional disiapkan oleh masyarakat Minangkabau selama acara berlangsung, seperti upacara adat, pesta perkawinan, dan hari raya (Idul Fitri).

Para ahli kuliner sering mendeskripsikan rendang sebagai kari, rendang biasanya tidak dianggap seperti halnya di Indonesia. Pada 2011, satu  jajak pendapat online dengan 35 ribu oang oleh CNN International memilih rendang sebagai hidangan nomor satu dari daftar 50 makanan paling popular di dunia berdasarkan pilihan  pembaca.

Berkenaan dengan rendang tersebut, pada Sabtu (26/08/2017) Sharp mengadakan Sharp cooking class dan Cooking Battle yang berlangsung di Signature Park Grande Apartmen. Berlokasi di Jl. Letjen M.T. Haryono No.20, RT.4/RW.1, Cawang, Kramatjati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13630

Sebagaimana kita ketahui, Sharp di Indonesia yang lebih dikenal dengan PT Sharp Indonesia, sebagai agen pemasaran juga perakitan untuk produk TV dan audio bermerek Sharp. Itu berada dalam pengawasan perusahaan multinasional Sharp Corporation Jepang. Produk-produk Sharp di Indonesia sangat beragam, seperti televisi, lemari es, mesin cuci, dan lain-lain.

Memang benar adanya, bahwa Sharp Indonesia menjadi raja alat-alat elektronik di Indonesia. Banyak masyarakat kita yang menggunakan Sharp sebagai produk elektronik di rumah. Ya, produk-produk Sharp ini sangat banyak diminati dan dicari oleh orang-orang Indonesia. 

Healsio Automatic Cookware, masak jadi lebih mudah [Foto: DokSharp]
Salah satu produk Sharp yang rilis di pasaran adalah Healsio Automatic Cookware untuk orang-orang dengan gaya hidup cepat dari kelas menengah ke atas. Healsio Automatic Cookware ini menjadi jawaban yang sangat mudah untuk orang-orang dengan waktu memasak terbatas. Healsio mampu memasak sendiri dengan waktu yang bisa ditentukan. 

Nah, fitur-fitur yang dibenamkan di Healsio sangat mudah. Hal itu agar nantinya pengguna bisa menjadi “chef” di rumah atau di apartemennya sendiri.

Ada tiga kata penting yang mendeskripsikan Healsio ini, yaitu Easy Healthy Tasty. Karena adanya fitur yang sangat menunjang dan memudahkan maka masak akan jadi semakin mudah, enak, dan sehat tentunya. 

Keunggulan Healsio Automatic Cookware
Tentunya, kalau saya membeli barang atau alat masak, saya akan perhatikan keunggulan yang diberikan dari alat itu. Sama halnya dengan healsio ini, ada keunggulan yang ditonjolkan sehingga banyak diminati dan dicari orang. 

Tujuh tombol yang dibenamkan di Healsio [Foto: DokSharp]
Pertama, healsio sebagai alat masak otomatis (automatic cooking). Di dalamnya ada fitur berupa panas otomatis (Automatic Heat) dan Automatic Stirring. Nah, panas otomatis tersebut dapat mengatur panas ketika kita sedang masak, bisa tinggi, sedang, dan rendah. Hebatnya lagi, meski diatur di tiga posisi itu, semua masakan hasilnya sempurna, mengapa? Karena ada dua sensor yang mengiringinya, yaitu Steam Sensor danTemperature Sensor. Sensor tersebut dapat melacak jenis makanan untuk menghindari gosong dan luber. Selain itu mampu menjaga makanan dari serangan jamur maupun bakteri.

Fitur automatic Stirring sebagai fitur yang dapat mengaduk sendiri (otomatis). Bayangkan saja, ada 330 jenis adukan yang bisa disesuaikan apa bahan yang dimasak. Produk yang boleh dibilang lengkap dan maju ini, ada dengan tujuh tombol untuk mengatur masak berupa, simmer, boil, soup/curry, steam, noodle, ferment, juga dessert. Tombol itu punya adukan sendiri berjumlah 68 untuk 115 sajian. Mantap!

Masak rendang dengan Healsio, tanpa air [Foto: DokSharp]
Menilik lebih jauh, ada fitur pre-set timer cooking berupa timer cooking. Kita dapat mengatur waktu masak yang diinginkan. Dengan meletakkan semua bahan dalam lantas mengatur mode pre-set timer cooking dengan pilihan waktu. Otomatis, hasil masakan yang dihidangkan masih tetap hangat sesuai waktu masak. Jarak waktu memasak bisa hingga 12 jam sejak mula masak.

Di Healsio ini juga ada fitur waterless. Fitur ini berguna untuk memasak tanpa air agar kandungan bahan-bahan yang baik dalam makanan atau sayur tidak hilang. Ya, tak salah memang SHARP membenamkan fitur ini, karena telah melalui hasil uji dari SHARP sendiri dan Japan Food Research Laboratory. Disebutkan, bahwa Healsio mampu menjaga kandungan bahan-bahan baik makanan.

Healsio muatnya banyak [Foto: DokSharp]
Nah, makanan yang dimasak dengan Healsio ini juga tetap lezat. Hal itu berkat adanya Steam circulating technology dan dripping structure. Oleh karenanya, saripati makanan yang keluar akan tetap meresap dan masuk lagi pada makanan.
Yang tak perlu diragukan lagi adalah, materialnya sangat kuat berupa stainless untuk bagian dalam pot dan aluminium untuk luarnya. Healsio Automatic Cookware yang ada ini hanya perlu daya 800 watt saja.


Chef Deny Gumilang, memperagakan cara masak di Healsio [Foto: DokPri]
Ternyata, daya tampungnya juga lumayan banyak. Healsio berdaya tamping 2,4 L dengan lebar 216 mm dan tinggi 147 mm. Artinya, makanan dalam jumlah banyak bisa diolah di dalam Healsio yang bisa lebih untuk lima orang. Ngomong-ngomong, mau tahu harganya ga? Ya, Healsio dibanderol dengan harga 7 juta rupiah. Masih worth it-lah.


Sharp Cooking di Signature Park Grande

Signature Park Grande, One Stop Living [Foto: DokSPG]
Signature Park Grande merupakan milik dari KSO PIKKO Group. SPG ini dikembangkan dengan konsep One Stop Living, penghuninya bisa memenuhi semua keperluan dalam satu wilayah. Di dalamnya terdapat Lembaga Pendidikan Anak International Tumble Tots, Kantor Notaris & PPAT, Laundry, Dental Smile, Warsuko, Signature Laundry, dan masih banyak lagi.

Green Signature dari SGP [Foto: DokSPG]
Ya, apartemen ini menjadi ceruk pasar yang sangat menggiurkan untuk Pikko sendiri. Dari 2.600 unit apartemen yang ada, atau sekitar 5.000-an penghuni, menjadi peluang tersendiri untuk dimanfaatkan oleh retail minimarket, café resto, klinik, healthcare, sebagai peluang usaha di SPG.

Posisi SPG yang strategis [Foto: DokSPG]
SPG berada di golden gate Jakarta yang terhubung dengan Manajemen Transportasi Publik (TOD), terlihat LRT yang dibangun di sepanjang koridor Jalan MT. Haryono. Oleh karena itu, adanya SPG di kawasan ini menjadi salah satu peluang besar untuk mendapatkan income yang lebih baik lagi. Kehadiran SPG ini menambah deret panjang banyaknya LRT city yang tumbuh. Hal itu sejalan dengan rencana pemerintah di 2018 bahwa penghuni SPG bisa mendapatkan akses LRT dengan rute yang dilalui dari Cibubur-Cawang-Semanggi-Grogol, dan rute Bekasi Timur-Cawang untuk tahap kedua.

Saat pembangunan SPG [Foto: DokSPG]
Di SPG ini ada dua kawasan hunian terpadu yang terdiri dari dua menara huni, The Light dan Green Signature, dengan 2.600 unit strata title, pusat bisnis, juga komersil, dan pusat gaya hidup yang dibangun di atas lahan 4,4 hektare. Dari tempat yang sangat strategis inilah Sharp Cooking dilakukan. 


A-B: Fasilitas kolam renang atas dan perlengkapan dalam SPG, keren! [Foto: DokSPG]

Hidangan yang dimasak berupa salah satu menu number one taste in the world, rendang. Dengan menggunakan Healsio Automatic Cookware, masak rendang ala Sharp ini tak butuh waktu lama. Sekitar 90 menit daging masak sempurna, empuk, lezat, dan bumbu meresap. Terkadang orang malas memasak rendang karena bahannya banyak, sulit, dan lama. Tetapi, dengan Healsio Automatic Cookware, semua jadi mudah. Hasilnya pun terasa beda.

Chef Deny Gumilan, Master Chef Indonesia memberikan pengarahan, bagaimana cara-cara masak dengan Healsio Automatic Cookware tersebut. Saya sempat mencicipi hasil rendang yang dimasak, terasa empuk dan lembut meski tanpa tambahan air. Wangi bumbu khas rendang keluar yang sangat mengundang selera.

Di kesempatan itu pula Sharp mengadakan Cooking Battle. Jadi, untuk ikut cooking battle ini ternyata Sharp melakukan semacam game. Para undangan diberitahukan bahwa siapa yang beruntung, di bawah kursinya akan mendapatkan nomor. Nah, yang memperoleh nomor tersebutlah yang dapat ikut cooking battle.

Apple Rice Cooker [Foto: Dokhttps://s0.bukalapak.com]
Ada tiga pasangan yang ikut di cooking battle tersebut. Chef Deny, meminta, ketiganya untuk memasak nasi goreng dengan menggunakan Apple Rice Cooker. Nah, apple rice cooker ini merupakan rice cooker yang bentuknya mirip buah apel. Ada tiga keunggulan yang dimilikinya, yaitu bisa untuk memasak, menghangatkan, dan juga mengukus. Desainnya sangat inovatif dan ketebalan inner pot-nya hanya 1.5 mm dengan daya hanya 380 watt. Kapasitasnya relatif banyak, sekitar 0,8 liter. 

Salah satu pasangan Sharp Cooking Battle [Foto: Dok.Tanti Amelia]
Ketiga pasangan mulai dengan bahan-bahan yang sudah disiapkan. Alhasil meski waktu memasak sudah ditentukan, tetap saja masih ada yang berlebih. Alhasil semua beres cooking battle dengan Apple Rice Cooker tersebut.

Untuk para blogger yang ingin melihat demo cooking langsung product Sharp Healsio dapat datang ke Best Denki setiap hari Jumat, Sabtu, dan Minggu di bulan September mulai pukul 15.00-16.00 WIB, alamat best denki bisa dilihat di http://www.bestdenki.co.id/

Nah, untuk kalian yang masih penasaran teknik masak dengan Healsio dan Apple rice Cooker bisa lho sowan ke sini
SHARP Cooking Club