Monday, September 25, 2017

FWD LIFE Temukan Bibit di Ajang FWD Hackathon 2017: PAPUA untuk Asuransi Indonesia




Masih ingat dengan helatan PT FWD Life Indonesia (FWD Life), melalui ajang FWD Hackathon 2017 untuk mencari anak-anak muda berbakat bidang teknologi aplikasi di bidang asuransi?

Tim Papua, pemenang pertama dengah 100 juta rupiah [Foto: DokPri]
Ya, helatan yang sudah digelar sejak Agustus hingga September 2017 itu, hari ini (24/09/2017), bertempat di Wisma Barito Pacific Jalan S. Parman Slipi Jakarta Barat, menggelar acara final sekaligus pegumuman pemenang pertama dan pemenang harapan.

Acara yang digagas FWD Life, pelopor asuransi jiwa berbasis digital di Indonesia itu bekerja sama dengan Founder Institute. Itu menjadi ajang bergengsi anak-anak muda Indonesia beragam latar belakang pendidikan yang juga berasal dari luar kota Jakarta.

Dari helatan ini, berhasil diperoleh 286 pendaftar dengan puluhan ide inovasi teknologi digital. Dalam perjalanannya, seleksi-lah yang menyatakan mereka harus melaju ataukah terhenti, FWD Life dan Founder Insitute berhasil mencetak 12 ide inovasi teknologi digital untuk dikembangkan lebih jauh lagi selama tiga hari di  FWD Hackathon 2017 dengan jumlah peserta 108 orang.

Ya, ide-ide kreatif dari mereka itu telah ditunggu-tunggu oleh publik tentunya. Bagaimana ide itu diejawantahkan menjelma menjadi aplikasi yang punya daya guna kepada masyarakat. Selama tiga hari ditempa secara kontinu, mereka berpikir dan berjuang sekuat tenaga demi menuangkan ide-ide kreatif yang dimiliki menjadi “sesuatu” yang cetar membahana, khususnya di dunia teknologi aplikasi digital  untuk memajukan industri asuransi Indonesia. 


Para peserta dari 12 Tim (atas); Penjurian (bawah) [Foto: DokPri]
Tentunya, ada perasaan bangga mungkin juga haru ketika peserta tersebut terpilih masuk ke-12 besar finalis. Bisa jadi juga, as a personal, mereka menjadi lebih dekat satu sama lain, tidur dalam satu tempat bersama-sama. Di-coach dengan orang-orang yang berpengalaman di bidangnya untuk berbagi pengetahuan dan membentuk aplikasi yang mereka miliki menjadi sempurna dan nyata.

Tim saat presentasi hasil inovasi mereka [Foto: DokPri]
Ya, saya secara pribadi pun seakan larut dalam suasana itu. Melihat rekan-rekan (anak-anak muda) Indonesia yang bertalenta di acara tersebut, saya seperti melihat wajah masa depan tanah air negeri ini yang memang nyata penuh dengan keberanian, perjuangan, dan pengorbanan.

Seperti tagline yang diusung untuk helatan ini, #BeraniWujudkan!” Kita berharap bahwa masyarakat Indonesia semakin menuju kesejahteraan, tentunya lagi yang diharapkan adalah industri asuransi dalam negeri semakin maju dan dicari. Semua orang menggunakan asuransi untuk menjamin kelangsungan hidup mereka.

FWD Life memberikan penawaran beragamm produk asuransi yang memang kita perlukan. Ya, FWD Life menjadi pionir asuransi jiwa yang mengedepankan digital, punya visi dalam mengubah cara pandang masyarakat mengenai asuransi dengan memanfaatkan secara maksimal teknologi digital.

Sejalan dengan helatan ini, hadir  Wakil Presiden Direktur FWD Life Indonesia, Rudi Kamdani. Ya, di tengah-tengah acara pun beliau tampak bersemangat dan ceria. Jiwanya selalu muda. Ya, hal seperti ini perlu kita contoh. Agar sehat dan bugar seperti beliau, sepertinya saya mesti menggunakan FWD Life untuk kehidupan saya dan keluarga. 

Bpk. Rudi Kamdani (tengah) memberikan cinderamata kepada juri [Foto: DokPri]
Pada kesempatan itu, Beliau mengatakan, FWD Hackathon 2017 ini sebagai salah satu strategi FWD Life merangkul banyak generasi muda dalam mengeksplor kreativitas yang mereka punya untuk menghasilkan inovasi teknologi di dunia asuransi berbasis teknologi digital. 

“Saya mewakili FWD Life memberikan apresiasi setinggi-tingginya untuk semua peserta yang sudah berpartisipasi di ajang FWD Hackathon 2017. Ajang ini menjadi bukti kekuatan kreativitas generasi muda untuk melahirkan karya-karya teknologi yang inovatif dan punya dampak ekonomi, khususnya untuk membantu peningkatan penetrasi asuransi di Indonesia”, jelas Rudi.

Tentunya, helatan ini tidak akan menjadi ajang Hackathon tanpa ada andil dari Founder Institute yang memberikan program pelatihan entrepreneur dan peluncuran startup dalam membantu bibit founder di seluruh dunia membangun perusahaan teknologi secara kontinu, dan bekerja sama dengan mereka dari embrio ide hingga launching produk. Founder Institute punya cabang di  lebih dari 40 negara di seluruh dunia, salah satunya Indonesia.
Ya, hadir pula di helatan ini Direktur Founder Insitute, juga Managing Director Kejora Ventures yang menjadi pelaksana dalam helatan ini, yaitu Bapak Andy zain. 

Beliau mengatakan, “Karya teknologi yang dilahirkan membuktikan FWD Hackathon 2017 sebagai ajang yang tepat dalam mengembangkan inovasi dan terobosan baru di bidang teknologi, khususnya industri asuransi. Melalui program akselerator Founder Institute, inovasi PAPUA akan dikembangkan menjadi sistem navigasi yang punya manfaat real bagi proses berasuransi secara inovatif untuk FWD Life,” jelasnya. 

Lebih lanjut disampaikannya, untuk memberi nilai tambah yang lebih bagi pemenang, FWD Life akan memberikan kesempatan untuk satu perwakilan tim terbang ke Silicon Valley agar mendapatkan pelatihan pengembangan bisnis.
Acara hari ini semakin ramai dan memberikan manfaat untuk masyarakat luas melalui sebaran informasi dengan kehadiran rekan-rekan jurnalis dan blogger.
 
Di tempat ini para peserta ditempa [Foto: DokPri]
Ya, FWD Hackathon 2017 ini sebagai kompetisi digital pertama di industri asuransi. Mulai pertama awal Agustus dengan pendaftaran peserta. Panitia benar-benar bekerja keras menyeleksi ratusan ide inovatif yang sudah masuk, akhirnya terdapat 108 peserta hadir di puncak acara final hari ini.

Tepat ketika saya datang, presentasi para peserta sudah dimulai. Sayang, saya hanya melihat sekitar delapan kelompok yang mempresentasikan hasil inovasi digital mereka. Benar adanya, inovasi mereka semua bagus-bagus, akan tetapi inovasi yang lebih mendekati kepada masyarakatlah yang dapat mencuri hati dewan juri.

Pada kesempatan presentasi, peserta hanya diberi waktu lima menit. Waktu tersebut tidak boleh lebih, karena ada time keeper. Tiga menit untuk paparan dan dua menit untuk dewan juri melakukan tanya jawab. Semua jawaban yang diberikan kepada dewan juri pun bagus-bagus. Bisa jadi, dewan juri punya penilaian tersendiri nantinya dari paparan dan jawaban peserta.

Setelah peserta selesai semua melakukan presentasi, saatnya dewan juri berembuk masuk ke dalam satu ruangan VIP yang steril dari siapapun. Di ruang itu, seluruh dewan juri yang berjumlah empat orang mulai mendiskusikan hasil paparan  peserta untuk menentuan sang pemenang.

Di sela-sela dewan juri berdiskusi, para peserta dipersilakan untuk rehat sejenak sembari menikmati hidangan yang disajikan. Selang beberapa lama, MC memanggil seluruh peserta untuk kembali ke ruangan penjurian. Juri pun demikan.

Selanjutnya, MC meminta seluruh peserta untuk pindah ke ruangan lainnya. Di ruangan inilah sebelumnya para peserta berdiskusi bersama coach mereka, tidur dalam satu ruangan, menentukan ide, juga bagaimana membuat dan menyakinkan juri ketika penjurian dengan hasil inovasi mereka.

Tibalah saatnya, MC mengumumkan pemenang. Setelah sebelumnya meminta Wakil Presiden Direktur FWD Life dan Director Founder Insitute untuk naik ke podium. Mungkin ya, kalau saya berada di posisi peserta jantung saya sudah berdetak makin kencang. Karena menanti saat-saat yang paling mendebarkan.

Tim EVA sebagai pemenang harapan [Foto: DokPri]
Finally, MC akhirnya mengumumkan juga untuk juara harapan  berjumlah dua tim yang masing-masing mendapatkan uang tunai senilai 10 juta rupiah cash. Juara harapan itu akhirnya jatuh pada Tim LIFE dan Tim EVA. 

Tim LIFE sebagai pemenang harapan [Foto: DokPri]
Nah, saat yang paling membuat jantung semakin berdegup kencang menunggu pengumuman juara pertama. Bukan apa-apa, hadiahnya itu lho 100 juta rupiah yang bakal dijadikan modal usaha dengan binaan Founder Institute. Tanpa menunggu waktu lama, akhirnya, keluarlah nama pemenang tersebut. Tim PAPUA dengan teknologi navigasi  untuk menemukan rumah sakit dan agen asuransi terdekat menggunakan augmented reality.

Tim PAPUA mendapatkan hadiah utama uang tunai 100 juta rupiah untuk modal mereka mewujudkan ide menjadi bisnis berkesinambungan. Selain uang, mereka juga berkesempatan bergabung di program akselerator Founder Institute juga berkesempatan belajar mengembangkan bisnis hingga ke Silicon Valley. FWD Life mencetak dan menemukan bibit baru dalam dunia teknologi aplikasi asuransi.

FWD Life: #BeraniWujudkan [Foto: DokPri]
FWD Life pun menyakini, setiap hari adalah petualangan baru. Dengan berbagi inovasi, FWD Life mengajak masyarakat Indonesia untuk meraih yang terbaik dalam aktivitasnya melalui perlindungan tepat untuk hidup yang penuh dengan segala kemungkinan. FWD Life memberi kesempatan pada generasi muda untuk mengubah passion mereka menjadi income pasti juga sebagai bagian dari membangun era baru asuransi jiwa digital di Indonesia.
Keren!