Saat ini, pertumbuhan
digital telah mengubah cara pandang seseorang dalam menjalani kehidupan.
Perkembangan teknologi yang sangat canggih telah membuat perubahan besar untuk
seluruh kehidupan di dunia. Kemajuan teknologi informasi yang serba digital
membawa orang ke dunia bisnis yang revolusioner, mengapa? Karena dirasakan
lebih mudah, murah, praktis, dinamis dalam berkomunikasi dan memperoleh
informasi. Digital Informasi saat ini telah banyak digunakan dengan memberikan
konten atau berkomunikasi juga berbagi informasi melalui media sosial.
Dari zaman dahulu hingga
sekarang sangat banyak perubahan. Entah perubahan itu terjadi cepat atau
lambat, ada yang namanya perubahan. Begitu juga dengan manusia yang diciptakan
dengan rupa, sifat, kepribadian, dan kebiasaan berbeda, pasti akan mengalami
perubahan. Dalam evolusi manusia banyak sekali perubahan yang dapat dilihat
dalam beberapa ratus tahun. Baik perkembangan otak, perubahan tinggi badan,
begitu juga perubahan dalam hal pengelolaan keuangan.
Pertumbuhan pengguna digital di Indonesia pun bertambah dari tahun ke
tahun. Menurut sumber eMarketer 2013 untuk pengguna internet di Indonesia pada 2014 sekitar 83,8 juta, sedangkan di
tahun 2015 meningkat menjadi 93,4 juta.
Untuk demografi usia pengguna internet terbesar menurut sumber APJII, Profil
Internet Indonesia, Desember 2012 berada
pada usia 18-24 sebesar 43% dan pengguna terbanyak adalah laki-laki sebesar
51,5%; sedangkan perempuan sebesar
48,5%.
Pertumbuhan digital yang sangat cepat menjadikan
Jakarta sebagai Ibukota sekaligus kota paling conected di dunia. Menurut sumber Social Bakers 2013 Forbes (Digital In Numbers Indonesia Compilation
Presentation), Jakarta menduduki peringkat kedua di dunia untuk pengguna
facebook sebesar 7,4 juta pengguna. Sementara itu, pengguna facebook tertinggi
adalah Bangkok sebesar 8,7 juta pengguna.
Untuk pengguna twitter tertinggi adalah Jakarta,
sebesar 2,4% tweet dunia, diikuti
Tokyo sebesar 2,3%, dan London 2,0%. Pertumbuhan digital inilah yang
menciptakan peluang dengan memanfaatkan pengguna internet dan sosial media yang
sangat tinggi serta diikuti dengan perkembangan teknologi mobile.
Perkembangan
teknologi digital dengan semua aplikasi pendukungnya menyebabkan kebutuhan
konten sangat besar untuk mengisi informasi seperti buku digital, musik, data, teknologi keuangan,
dan lain-lain.
Dunia telah menyerap dan
memanfaatkan perkembangan digital untuk, menggerakan potensi ekonomi besar
seperti, Amerika, Brazil, China, Eropa, bahkan Malaysia,
telah dicatat dalam berbagai laporan industri konten telah menjadi tumpuan
utama untuk menyebarkan konten digital melebihi konten konvensional, berupa
cetak dan media lain, terutama hal-hal berkenaan dengan aplikasi.
Indonesia boleh dikatakan
masih jauh tertinggal dalam memanfaatkan kemajuan
teknologi digital. Beberapa pelaku yang telah membuat ekosistem teknologi
digital, Uang Teman dengan membuat aplikasi peminjaman uang secara online tanpa
ribet tak pakai lama.
Kini, mulai banyak pihak yang terpanggil memanfaatkan teknologi digital menjadi alternatif
media penyebaran, penjualan, peminjaman, khususnya keuangan digital.
Penguna teknologi keuangan terbiasa menggunakan teknologi aplikasi keuangan untuk memudahkan
pekerjaan mereka.
Zaman yang sudah maju dan berkembang kini, membuat
netizen berbondong-bondong ingin merasakan sensasi baru menggunakan teknologi
finansial (fintech) ketika mereka tidak ingin berpanas-panas,antri, melengkapi
prosedur panjang ketika ingin meminjam uang.
Kehadiran aplikasi baru bernama “UangTeman.com”
menambah deret panjang pelaku bisnis
teknologi finansial di tanah air. Setelah sebelumnya lahir aplikasi sejenis,
seperti dompet kilat.
Di sini saya dan rekan-rekan blogger hadir di media
gathering Uang Teman pada Kamis (30/08/207). Bertempat di lantai 5 Eighty Eight
Kasablanka, Jakarta Selatan. Teknologi Finansial dari Uang Teman mengajak
masyarakat bagaimana paham tentang bisnis yang dikembangkan melalui Peer to
Peer Lending Cash Loan.
Didasari semakin banyaknya masyarakat yang
memerlukan pinjaman secara online tak mau repot, secara kebutuhan ada
sekitar satu juta penerima pinjaman dari
seluruh perusahaan fintech P2P Lending Cash Loan di Indonesia.
Aplikasi UangTeman.com hadir sebagai bentuk karya
yang didedikasikan bagi mereka yang menginginkan kecepatan akses peminjaman. Tanpa
antri, tanpa syarat ini itu yang membuat pencairan dana lama. UangTeman.com
menjadi salah satu aplikasi peminjaman uang yang ada di Indonesia dengan
cara-cara mudah dan waktu pengembalian yang singkat.
Menurut Direktur Aftech, Aji Satria Sulaiman dalam
saat workshop Fintech berjudul “Memahami Bisnis Peer to Peer Lending – Cash Loan”
di kantor UangTeman.com mengatakan, bahwa layanan P2P Lending Cash Loan mengisi
kesenjangan kebutuhan pembiayaan di Indonesia dan membuka akses untuk mereka
yang unbaked (namun layak kredit). Oleh
karenanya, asosiasi perusahaan Fintech gencar memberikan sosialisasi untuk
meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai P2P Lending Cash Loan.
Lebih lanjut Aji jelaskan, Industri teknologi
finansial terus menunjukkan potensinya dalam mendukung layanan keuangan di Indonesia.
Salah satu layanan yang memberikan peluang besar dan pertumbuhan yang pesat
adalah P2P Lending. Saat ini, penyaluran kredit P2P Lending mencapai hampir
7,42T dengan jumlah pemberi pinjaman 123 ribu pihak dan sebanyak 1 juta
penerima pinjaman.
Sementara itu, ketua bidang pinjaman Cash Loan
Aftech, Sunu Widyatmoko mengatakan, masyarakat mesti terus diberikan pemahaman
P2P Lending Cash Loan. Tujuannya untuk
menghindari masyarakat terhadap tawaran pinjaman online ilegal yang merugikan
masyarakat itu sendiri.
Nah, UangTeman.com statusnya telah diverifikasi dan disetujui
oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sebagai lembaga yang mengawasi jalannya
perusahaan finansial di Indonesia. Sunu
juga mengingatkan masyarakat perlu menghindari fintech yang tak terdaftar di
OJK atau menawarkan P2P Lending Cash Loan. Karena hal ini berakibat merugikan
masyarakat itu sendiri dan tentunya tak patuh pada OJK sesuai ketentuan yang
sudah disetujui.
Memilih perusahaan Fintech yang sudah terdaftar di
OJK sebagai salah satu cara cerdas masyarakat agar tak terjebak dalam permainan
Fintech tanpa pengawasan OJK. “Ada 64 perusahan fintech P2P Lending Cash Loan
yang sudah terdaftar di OJK,” ucap Sunu.
Meminjam uang dengan basis teknologi informasi mestilah menjadi perilaku yang bisa
dipertanggungjawabkan. Hal ini semata-mata sebagai bentuk kepemimpinan industri
yang mampu melihat secara lebih transparan, melayani masyarakat secara aman,
nyaman, terpercaya, dan menjadi industri berkelanjutan.
Aidil Zulkifli, sebagai pelopor sekaligus CEO dan
Founder UangTeman.com mengatakan, UangTeman sebagai pelopor P2P Lending Cash
Loan berperan aktif memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai bisnis ini.
Di akhir Mi 2018, UangTeman sudah melakukan sosialiasi roadshow ke-12 kota di
Indonesia.
Selain sosialisasi, UangTeman juga telah mendapat
sertifikat ISO/IEC 27001: 2013 dalam sistem manajeman keamanan informasi
layanan P2P Lending Cash Loan. Otomatis, UangTeman.com ini juga mendapatkan ISO
berkenaan dengan keamanan data konsumen.
So, semua kembali kepada konsumen. Sekadar saran,
carilah tempat peminjaman uang yang benar-benar memudahkan Anda dalam segala
hal dan tidak memberatkan Anda. Bijak memilih teknologi finansial sebagai cara
cerdas Anda mengelola pinjaman uang. Oya, untuk aplikasi UangTeman.com ini
dapat Anda unduh melalui Apps Store dan juga Google Play Store.