Saturday, September 1, 2018

Ini Dia Cara Jitu Pilih Perusahaan Fintech (Financial Technology)


 
Fintech semakin berkembang di Indonesia [Foto: Dok Tribun Jateng]
Saat ini, pertumbuhan digital telah mengubah cara pandang seseorang dalam menjalani kehidupan. Perkembangan teknologi yang sangat canggih telah membuat perubahan besar untuk seluruh kehidupan di dunia. Kemajuan teknologi informasi yang serba digital membawa orang ke dunia bisnis yang revolusioner, mengapa? Karena dirasakan lebih mudah, murah, praktis, dinamis dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi. Digital Informasi saat ini telah banyak digunakan dengan memberikan konten atau berkomunikasi juga berbagi informasi melalui media sosial.

Dari zaman dahulu hingga sekarang sangat banyak perubahan. Entah perubahan itu terjadi cepat atau lambat, ada yang namanya perubahan. Begitu juga dengan manusia yang diciptakan dengan rupa, sifat, kepribadian, dan kebiasaan berbeda, pasti akan mengalami perubahan. Dalam evolusi manusia banyak sekali perubahan yang dapat dilihat dalam beberapa ratus tahun. Baik perkembangan otak, perubahan tinggi badan, begitu juga perubahan dalam hal pengelolaan keuangan.

Pertumbuhan pengguna digital di Indonesia pun bertambah dari tahun ke tahun. Menurut sumber eMarketer 2013 untuk pengguna internet di Indonesia pada  2014 sekitar 83,8 juta, sedangkan di tahun  2015 meningkat menjadi 93,4 juta. Untuk demografi usia pengguna internet terbesar menurut sumber APJII, Profil Internet Indonesia, Desember  2012 berada pada usia 18-24 sebesar 43% dan pengguna terbanyak adalah laki-laki sebesar 51,5%;  sedangkan perempuan sebesar 48,5%.

Pertumbuhan digital yang sangat cepat menjadikan Jakarta sebagai Ibukota sekaligus kota paling conected di dunia. Menurut sumber Social Bakers 2013 Forbes (Digital In Numbers Indonesia Compilation Presentation), Jakarta menduduki peringkat kedua di dunia untuk pengguna facebook sebesar 7,4 juta pengguna. Sementara itu, pengguna facebook tertinggi adalah Bangkok sebesar 8,7 juta pengguna.

Untuk pengguna twitter tertinggi adalah Jakarta, sebesar 2,4% tweet dunia, diikuti Tokyo sebesar 2,3%, dan London 2,0%. Pertumbuhan digital inilah yang menciptakan peluang dengan memanfaatkan pengguna internet dan sosial media yang sangat tinggi serta diikuti dengan perkembangan teknologi mobile.

Perkembangan teknologi digital dengan semua aplikasi pendukungnya menyebabkan kebutuhan konten sangat besar untuk mengisi informasi seperti buku digital, musik, data, teknologi keuangan, dan lain-lain. 

Dunia telah menyerap dan memanfaatkan perkembangan digital untuk, menggerakan potensi ekonomi besar seperti, Amerika, Brazil, China, Eropa, bahkan Malaysia, telah dicatat dalam berbagai laporan industri konten telah menjadi tumpuan utama untuk menyebarkan konten digital melebihi konten konvensional, berupa cetak dan media lain, terutama hal-hal berkenaan dengan aplikasi.

Indonesia boleh dikatakan masih jauh tertinggal dalam memanfaatkan kemajuan teknologi digital. Beberapa pelaku yang telah membuat ekosistem teknologi digital, Uang Teman dengan membuat aplikasi peminjaman uang secara online tanpa ribet tak pakai lama.

Kini, mulai banyak pihak yang terpanggil memanfaatkan teknologi digital menjadi alternatif media penyebaran, penjualan, peminjaman, khususnya keuangan digital. Penguna teknologi keuangan terbiasa menggunakan teknologi aplikasi keuangan untuk memudahkan pekerjaan mereka.

Zaman yang sudah maju dan berkembang kini, membuat netizen berbondong-bondong ingin merasakan sensasi baru menggunakan teknologi finansial (fintech) ketika mereka tidak ingin berpanas-panas,antri, melengkapi prosedur panjang ketika ingin meminjam uang.
Kehadiran aplikasi baru bernama “UangTeman.com” menambah deret panjang  pelaku bisnis teknologi finansial di tanah air. Setelah sebelumnya lahir aplikasi sejenis, seperti dompet kilat.
 
Bersama rekan-rekan fintech blogger [Foto: Dok Pri]
Di sini saya dan rekan-rekan blogger hadir di media gathering Uang Teman pada Kamis (30/08/207). Bertempat di lantai 5 Eighty Eight Kasablanka, Jakarta Selatan. Teknologi Finansial dari Uang Teman mengajak masyarakat bagaimana paham tentang bisnis yang dikembangkan melalui Peer to Peer Lending Cash Loan. 

Didasari semakin banyaknya masyarakat yang memerlukan pinjaman secara online tak mau repot, secara kebutuhan ada sekitar  satu juta penerima pinjaman dari seluruh perusahaan fintech P2P Lending Cash Loan di Indonesia.

Aplikasi UangTeman.com hadir sebagai bentuk karya yang didedikasikan bagi mereka yang menginginkan kecepatan akses peminjaman. Tanpa antri, tanpa syarat ini itu yang membuat pencairan dana lama. UangTeman.com menjadi salah satu aplikasi peminjaman uang yang ada di Indonesia dengan cara-cara mudah dan waktu pengembalian yang singkat.
 
Direktur Aftech-Aji Satria Sulaeman (memegang mik) [Foto: Dok Pri]
Menurut Direktur Aftech, Aji Satria Sulaiman dalam saat workshop Fintech berjudul “Memahami Bisnis Peer to Peer Lending – Cash Loan” di kantor UangTeman.com mengatakan, bahwa layanan P2P Lending Cash Loan mengisi kesenjangan kebutuhan pembiayaan di Indonesia dan membuka akses untuk mereka yang unbaked (namun layak kredit). Oleh karenanya, asosiasi perusahaan Fintech gencar memberikan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai P2P Lending Cash Loan.

Lebih lanjut Aji jelaskan, Industri teknologi finansial terus menunjukkan potensinya dalam mendukung layanan keuangan di Indonesia. Salah satu layanan yang memberikan peluang besar dan pertumbuhan yang pesat adalah P2P Lending. Saat ini, penyaluran kredit P2P Lending mencapai hampir 7,42T dengan jumlah pemberi pinjaman 123 ribu pihak dan sebanyak 1 juta penerima pinjaman.

Sementara itu, ketua bidang pinjaman Cash Loan Aftech, Sunu Widyatmoko mengatakan, masyarakat mesti terus diberikan pemahaman P2P  Lending Cash Loan. Tujuannya untuk menghindari masyarakat terhadap tawaran pinjaman online ilegal yang merugikan masyarakat itu sendiri.
 
Ketua Bidang Pinjaman Cash Loan Aftech, Sunu Widyatmoko [Foto: Dok Pri]
Nah, UangTeman.com  statusnya telah diverifikasi dan disetujui oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sebagai lembaga yang mengawasi jalannya perusahaan finansial di Indonesia.  Sunu juga mengingatkan masyarakat perlu menghindari fintech yang tak terdaftar di OJK atau menawarkan P2P Lending Cash Loan. Karena hal ini berakibat merugikan masyarakat itu sendiri dan tentunya tak patuh pada OJK sesuai ketentuan yang sudah disetujui. 

Memilih perusahaan Fintech yang sudah terdaftar di OJK sebagai salah satu cara cerdas masyarakat agar tak terjebak dalam permainan Fintech tanpa pengawasan OJK. “Ada 64 perusahan fintech P2P Lending Cash Loan yang sudah terdaftar di OJK,” ucap Sunu.
Meminjam uang dengan basis teknologi informasi  mestilah menjadi perilaku yang bisa dipertanggungjawabkan. Hal ini semata-mata sebagai bentuk kepemimpinan industri yang mampu melihat secara lebih transparan, melayani masyarakat secara aman, nyaman, terpercaya, dan menjadi industri berkelanjutan.

Aidil Zulkifli, sebagai pelopor sekaligus CEO dan Founder UangTeman.com mengatakan, UangTeman sebagai pelopor P2P Lending Cash Loan berperan aktif memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai bisnis ini. Di akhir Mi 2018, UangTeman sudah melakukan sosialiasi roadshow ke-12 kota di Indonesia. 
 
Salah satu contoh bisnis model fintech-Dompet Kilat [Foto: Dok Pri]
Selain sosialisasi, UangTeman juga telah mendapat sertifikat ISO/IEC 27001: 2013 dalam sistem manajeman keamanan informasi layanan P2P Lending Cash Loan. Otomatis, UangTeman.com ini juga mendapatkan ISO berkenaan dengan keamanan data konsumen.

So, semua kembali kepada konsumen. Sekadar saran, carilah tempat peminjaman uang yang benar-benar memudahkan Anda dalam segala hal dan tidak memberatkan Anda. Bijak memilih teknologi finansial sebagai cara cerdas Anda mengelola pinjaman uang. Oya, untuk aplikasi UangTeman.com ini dapat Anda unduh melalui Apps Store dan juga Google Play Store.

 
Tata cara pengajuan pinjaman di UangTeman.com beserta bantuannya [Foto: Dok Pri]