"Menunggu", untuk sebagian orang sebagai "pekerjaan" yang paling membosankan. Apalagi menunggu hingga berjam-jam. Tapi, menunggu menjadi pekerjaan yang menyenangkan, terutama menunggu kekasih. Hahaha...
Tidak seperti halnya saya, menunggu menjadi pekerjaan yang sudah biasa menghampiri saya. Menunggu pemilik resto yang satu ini seperti tebak-tebak buah manggis. Hihihi... Saya sempat ngobrol-ngobrol singkat dengan Manager Restonya, Mba Herni yang telah malang melintang di rimba perestoan selama 8 tahun sebelumnya.
Pemilik In-Le Resto dikatakannya seorang wanita muda, cantik, dan enerjik. Hmmm... pikiran saya bergelayut, "wanita, muda, cantik, dan enerjik, kira-kira mirip siapa yaa?". Mba Herni pun angkat bicara, "Nanti mas tahu sendiri", ucapnya.
Selang obrolan singkat saya selesai dengan Mba Herni, meluncur di parkiran mobil "wah" berwarna merah. Jreeeeeeeeng... Manager resto bilang, "Itu ownernya mas". Saya sempat terpana dan kaget dibuatnya. "Waduuuh, mirip banget sama penyanyi dengan gelaran "sesuatu yah" "alhamdulillah yah"... hahaha.... dilihat aslinya. Itu dia ternyata Ibu Intan Lestari.
Masuk ke dalam ruang resto, saya berjabat tangan sembari memperkenalkan diri. Cukup bersahabat dan friendly. Setelah istirahat beberapa menit, mulailah saya berpetualang dengan alat rekam untuk mengorek detail seputar resto ini.
In-Le Resto mengangkat makanan western (barat) dan Asia. Boleh dibilang Fussion Food. Oxtail Soup (Sop Buntut) menjadi andalan utama resto ini. Selain itu, Chicken Cordon Bleu menjadi dish istimewa barat. Resto yang terletak di Jalan Balai Pustaka Raya No. 2 ini tak jau dari perempatan Pasar Sunan Giri. Bentuk bangunan didesain sedemikian rupa, sehingga menimbulkan kesan "wah" tetapi tetap
cozy dan
homy.