Kopi, hmmm… dari
aromanya saja sudah terbayang kelezatannya. Warna hitamnya itu menggugah
selera. Kelihatan jantan sekali. Kopi menjadi salah satu minuman paling
mendunia, tak saja untuk pria, tetapi juga bisa singgah di lidah wanita.
CNI Ginseng Coffee beredar lebihh dari 23 tahun [Foto: DokPri] |
Kopi yang ada di dunia
ini sebenarnya dapat ditelusuri warisannya dari beberapa abad yang lalu di
sekitaran hutan kopi kuno dataran tinggi Ethiopia. Di tempat itu, legenda
mengatakan bahwa ada penggembala kambing, Kaldi yang pertama kali menemukan
biji kopi hitam.
Kaldi melanjutkan
ceritanya, bahwa setelah kambing yang digembalakannya itu menelan biji-biji
kopi, kambing-kambingnya menjadi sangat enerik dan di malam hari pun
kambing-kambingnya tak ingin tidur.
Akhirnya, Kaldi
membicarakan hal itu kepada biarawati setempat. Biarawati itu membuat beberapa
gelas minuman dari biji kopi tersebut dan memberikan kepada yang lain. Hingga
biarawati yang lainnya tetap terjaga hingga larut malam. Kepala biarawati itu
lantas membagikan penemuannya kepada biarawan lain di Vihara itu. Akhirnya
hal-hal tentang buah yang sangat mengandung energi itu mulai menyebar.
Nah, cerita ini menyebar
hingga ke Semenanjung Arab dan biji-biji kopi itu mulai dibawa. Tentunya, semua
orang tahu bahwa kopi dihasilkan dari biji kopi tua maupun yang masih berwarna
hijau, dibuang kulit, lantas dijemur, dan disangrai (dimasak tanpa minyak),
hingga kehitaman.
Untuk menghasilkan
biji-biji kopi yang besar, biasanya pohon kopi dipangkas agar aliran makanan tidak
sampai ke daun. Selain itu, juga membantu petani untuk tidak menggunakan tangga
saat panen tiba. Tinggi pohon kopi dapat mencapai 9 meter (30 kaki). Setiap
tanaman kopi ditumbuhi daun hijau yang saling bertautan dan berpasangan. Karena
tumbuh pada siklus yang terus menerus, alhasil terkadang kita melihat bunga,
buah yang masih hijau dan buah yang matang ada dalam satu pohon.
Perlu waktu sekitar
setahun untuk berbuah setelah bunga pertama. Sedangkan pertumbuhan maksimal
untuk mencapai produksi buah penuh sekitar lima tahun. Hebatnya lagi, tanaman
kopi ini bisa hidup hingga usia 100 tahun lho. Perlu diketahui juga, bahwa
tanaman kopi usia produktif pada tujuh
hingga 20 tahun. Perawatannya yang tepat dapat mempertahankan dan meningkatkan
hasil selama bertahun-tahun. Akan tetapi, semua bergantung pada varietas yang
ditanam.
Seluruh kopi yang
diperdagangkan di dunia ini berasal dari salah satu wilayah dunia yang biasa
disebut Coffee Belt. Pohon kopi tumbuh sangat baik di tanah yang subur, suhu
udara ringan, hujan sedang, dan matahari hangat.
Kopi bermula dari genus
tanaman bernama Coffea. Di genus itu ada sekitar 500 marga dan 6.000 jenis. Para
ahli memperkirakan ada sekitar 25 hingga 100 jenis tanaman kopi.
Carolus Linnaeus seorang
ahli botani berkebangsaan Swedia, menjelaskan tentang genus kopi pada abad
ke-18 dan juga mendeskripsikan tentang jenis kopi Coffea arabica pada 1753. Tetapi
ahli botani lainnya menolak dengan penjelasan Linnaeus dikarenakan tanaman kopi
memiliki jangkauan yang luas. Bisa saja sebagai herba atau pohon tinggi, dengan
daun berukuran satu hingga 16 inci, dan warnanya ungu, atau kuning ke hijau
gelap yang dominan.
Dalam industri kopi
komersial, ada dua jenis kopi penting, yaitu Arabika dan Robusta. Coffea
arabica memiliki varietas Bourbon, Typica, Cattura, Mundo Novo, tico, San
Ramon, juga Gunung Biru Jamaika. C. arabica seabgai keturunan dari pohon asli
kopi yang ditemukan di Ethiopia. Pohon tersebut menghasilkan kopi aromatik
ringan serta mewakili 70% dari produksi kopi dunia. Bijinya lebih datar dan
memanjang dibanding robusta, selain itu rendah kafein.
Dalam pasar dunia, kopi
Arabica dapat mencapai harga tertinggi. Contohnya Arabas, sebagai kopi yang
sangat baik dan pertumbuhannya pun sangat tinggi. Umumnya tumbuh di ketinggian
2.000 hingga 6.000 kaki atau 610 m
hingga 1830 m dpl.
Pohon kopi Arabika terbilang mahal untuk diolah karena tempat
tumbuhnya berada di daerah yang cenderung curam dan aksesnya sulit. Selain itu,
lebih rentan terhadap penyakit dibanding Robusta, sehingga Arabica perlu
perawatan dan perhatian ekstra.
Coffea canephora - C.
canephora var. Robusta. Sebagian besar Robusta di dunia tumbuh di Afrika Tengah
dan Barat, sebagian Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Vietnam, dan Brasil.
Produksi Robusta meningkat, meski hanya menyumbang sekitar 30% pasar dunia.
Bagian-bagian dari satu biji kopi [Foto: Dok http://www.ncausa.org] |
Robusta terutama
digunakan dalam campuran kopi instan. Biji kopi Robusta sendiri cenderung
sedikit lebih bulat dan lebih kecil dari biji kopi Arabica.
Pohon kopi Robusta lebih
sehat dan lebih tahan terhadap penyakit dan parasit. Oleh karenanya, Robusta lebih
mudah dan murah untuk diolah. Robusta juga punya keuntungan dapat bertahan di
iklim yang lebih hangat, dengan suhu konstan antara 75 dan 85 derajat
Fahrenheit, yang memungkinkannya tumbuh pada ketinggian jauh lebih rendah dari
Arabika.
Robusta membutuhkan
sekitar 60 inci curah hujan setahun, dan tidak tahan dengan es. Dibandingkan
dengan Arabika, biji Robusta menghasilkan kopi dengan cita rasa khas dan 50-60%
lebih banyak kafein.
Ngobrolin kopi, dulu
saya itu orang yang tak bisa minum kopi. Pernah satu kali nyoba, eh dada jadi
berdebar-debar, mata juga enggan terpejam. Selalu, kalau mau minum kopi saya
campur dengan susu kental manis. Dulu mana ada yang namanya kopi instant dengan
tingkat kekentalan yang bisa diatur.
Tapi, rasa penasaran
saya dengan kopi tak berhenti sampai di sini. Hanya karena dada berdebar-debar,
lantas mata enggan terpejam, minum kopi saya hentikan? Tidak! Hingga bertanya-tanya,
apa iya kopi buat dada atau jantung berdebar-debar, mata susah terpejam? Ah,
rasa penasaran saya semakin terjawab.
Entah kenapa, satu kali
teman memberikan kopi dengan aroma berbeda. Dia bilang, kopi ini beda dari yang
lain. Rasanya lembut dan tidak keras saat diminum. Dada juga tidak
berdebar-debar. Pun kalau mau tidur habis minum kopi ini, ya tidur saja.
Saat saya buka bungkusan
pertamanya, aroma wangi langsung menebar. Baunya juga tidak menyengat dan soft . Beda dari kopi kebanyakan yang ketika dibuka
langsung tercium bau menyengat. Ya, kopi ini perpaduan antara kopi bubuk instan
dan bubuk ginseng. Komposisi yang unik membuat kopi ini jadi idola, harum, dan
rasanya juga enak, apalagi kalau bukan CNI Ginseng Coffee.
Kopinya pun tidak
terlalu strong. Di seduh dalam
keadaan panas, hangat, atau dingin juga enak. Saat sruputan pertama, benar-benar berbeda, begitu pula sruputan kedua,
ketiga, dan seterusnya, hingga tuntas dalam cangkir saya.
Saya rasakan sendiri
bahwa CNI Ginseng Coffee ini memang berbeda dari beberapa kopi yang pernah
singgah di pencecap saya. Kopinya tidak nempel di lidah juga tidak meninggalkan
aroma asam di mulut. Menurut saya, ini CNI Ginseng Coffee terbaik yang pernah
saya nikmati.
Dulunya ketika saya
minum kopi langsung berdebar-debar, justru CNI Ginseng Coffee ini tidak membuat
dada saya berdebar-debar. Dengan CNI
Ginseng Coffee, saya jadi tambah bersemangat. Dalam takaran yang pas di cangkir
kopi saya setiap pagi, CNI Ginseng Coffee ini jadi minuman spesial untuk saya
dan keluarga.
Minum kopi tidak sekadar
minum, tetapi ada nilai-nilai kesehatan yang perlu diketahui dari CNI Ginseng
Coffee tersebut. Semua yang berlebihan juga tentu tidak baik, ya. Makanya, di CNI
Ginseng Coffee ini ada ukuran yang pas. Semata-mata itu untuk memberikan
kenikmatan dan nilai kesehatan dalam satu cangkir kopi.
Seperti yang dikatakan
ahli sekaligus pakar gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dokter
Saptawati Bardosono, bahwa kopi ternyata dapat merangsang kerja otak dan sistem
saraf. Itu karena, kafein yang terkandung di dalamnya dapat menstimulasi sistem
saraf pusat. Oleh karenanya, jika seseorang
dapat berpikir jernih dan cemerlang, tidak mengantuk, dan konsentrasi
tetap terjaga. Hal itu tidak lain karena sistem saraf kita terstimulasi.
Nah, beberapa tahun yang
lalu, saya juga sempat mengalami sakit kepala yang berkepanjangan. Sekitar 1.5
tahun kepala saya sering nyut-nyutan
juga serasa ditusuk-tusuk jarum. Ketika saya coba minum satu cangkir CNI
Ginseng Coffee, braaak! Sakit kepala
saya lenyap. Hingga saat ini sakit kepala tak pernah menyerang saya.
Ternyata, kafein yang
ada di kopi dapat mempersempit pembuluh darah ke otak (vasokonstriksi),
sehingga pelebaran pembuluh darah di daerah otak yang menjadi penyebab sakit
kepala dapat diatasi, seperti yang disampaikan Dr. Seymour Diamond, M.D.,
Chicago’s Diamond Headache Clinic.
Anak saya, ketika
berumur 2 tahun, saya berikan sekitar
lima sendok kopi ini. Alhamdulillah, napasnya menjadi lega dan jarang mengalami
batuk. Seperti yang dikatakan Dokter Chiara Trombetti dari Lembaga Humanitas
Gavazzeni, Milan. Kopi dapat melegakan napas untuk penderita asma. Ya, CNI
Ginseng Coffee bisa melebarkan saluran bronkial yang menghubungkan kerongkongan
dengan paru-paru.
Sebagai mana kita
ketahui juga, Ginseng sebagai tumbuhan pendek yang merambat dan akarnya
mengandung daging. Ginseng dipercaya dapat mengembalikan dan meningkatkan
kesejahteraan dan menjadi obat herbal yang paling populer hingga saat ini.
Ginseng ini menjadi
primadona dalam dunia medis. Banyak penelitian yang mengambil objek tentang
khasiat ginseng secara lebih lanjut. Ginseng bagus dan sangat bermanfaat untuk
suplemen. Ginseng dapat meningkatkan
energi. Artinya, ginseng bisa membantu merangsang aktivitas fisik dan mental
seseorang. Hasil penelitian membuktikan
bahwa ginseng menunjukkan hasil yang sangat baik dalam membantu pasien kanker
dari kelelahan.
Ginseng [Foto: Dok https://rampages.us] |
Efek ginseng dapat
terlihat dari orang yang sedang menjalani perawatan, tetapi bukan berarti orang
yang sehat tidak memiliki efek dari konsumsi ginseng. Justru dapat memberikan
energi tambahan dan cocok untuk orang yang punya aktivitas padat karena perlu
tambahan energi. Ginseng juga dapat meningkatkan fungsi kognitif yang
signifikan. Artinya, dengan mengonsumsi ginseng
ada efek terhadap daya pikir, memang perlu penelitian lebih lanjut. Ginseng dapat memperbaiki proses berpikir dan
kognisi. Penelitian di Cochrane Library meneliti keakuratan klaim ini.
Dari studi tersebut
dikatakan bahwa ginseng terlihat menunjukkan manfaat untuk kognisi, perilaku,
dan kualitas hidup. Richard Brown, M.D, seorang profesor psikiatri klinis di
Columbia University mengatakan tentang penelitian tersebut, “Penelitian ini
sebagai satu tinjauan yang sangat hati-hati. Seperti juga ramuan dan perawatan
China lainnya, sedangkan ginseng sudah digunakan oleh jutaan orang, memang
tidak banyak penelitan modern yang ketat mengenai hal ini.”
Studi lain yang
diterbitkan dalam Journal of Diary Science, mengeksplorasi apakah mungkin
menggabungkan ginseng Amerika ke dalam makanan. Para peneliti mengembangkan
susu yang diperkaya ginseng dengan kadar ginseng yang cukup untuk memperbaiki
fungsi kognitif.
Ginseng juga memiliki
efek anti inflamasi. Ginsenosida yang terkandung di dalam ginseng memberikan
hal ini berdasarkan hasil eksperimen Journal of Translational Medicine. Sering
dipakai untuk mengurangi peradangan. Peneliti menyarankan bahwa ginsenosida
mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan dapat mengurangi peradangan.
Pria, dapat mengonsumsi
ginseng untuk mengobati disfungsi ereksi. Satu penelitian di Korea pada 2002
mengungkapkan bahwa 60% pria mengonsumsi ginseng untuk melihat gejala yang
mereka alami. Penelitian itu dipublikasikan di British Journal of Clinical Pharmacology
yang juga mengklaim dan memberikan bukti terhadap efektivitas ginseng merah
dalam pengobatan disfungsi ereksi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ginseng dapat membantu
menurunkan kadar gula darah dan mengobati diabetes. Ginsenosida dapat
mempengaruhi produksi hormon insulin di pankreas dan memperbaiki resistensi
insulin dengan menggunakan mekanisme lain.
Nah, kopi ginseng juga bagus untuk kesehatan,
kan. Kopi mampu menangkal radikal bebas karena banyak mengandung antioksidan
yang bermanfaat untuk membantu tubuh membuang zat-zat radikal berbahaya dan
molekul perusak sel serta DNA yang dapat menimbulkan penyakit kanker dan
jantung, berdasarkan penelitian Norway Svlass A. DII. (2004) dalam Jurnal
Nutrisi, Volume 134, hlm 562-567.
Dari studi yang
dilakukan Harvard School of Public Health, bahwa kafein ternyata mampu membuat badan
tidak cepat capek. Kafein mampu mempertahankan bahan bakar yang dipakai otot
bisa lebih lama. Otomatis, hal itu tidak membuat seseorang menjadi cepat lelah.
Kita juga bisa melakukan aktivitas fisik jadi lebih lama.
Buat saya, CNI Ginseng
Coffee ini memberikan bukti bukan janji. Buktinya memang saya buktikan sendiri
dan aman untuk lambung. Sejak mengonsumsi CNI Ginseng Coffee, aktivitas saya
semakin lancar, keluhan sakit kepala hilang, dan dada saya juga sudah tidak
lagi berdebar-debar.
CNI Ginseng Coffee ini
sebagai produk yang memang diunggulkan di CNI. Bayangkan saja, sudah ada di
pasaran sejak 1994. Diketahui juga sebgai pioner (pelopor) kopi plus ginseng,
dengan aroma dan cita rasa yang khas dan nikmat. Oleh karena itu, bagaimanapun
juga, CNI Ginseng Coffee ini tetap menjadi pilihan bagi pencinta kopi. Selama
23 tahun lebih sejak beredarnya, CNI Ginseng Coffee berhasil menjadi TOP Brand
di kategori Kopi Ginseng.
Apa saja kandungan di
dalam CNI Ginseng Coffee ini? Ternyata, ada perpaduan kopi arabika dan robusta,
ekstrak ginseng, dan krimer nabati yang kualitasnya benar-benar terjaga juga
terjamin. Wajar kalau berhasil menyabet TOP Brand di kelasnya, karena bahannya
diproduksi sesuai standar GMP (Good Manufacturing Practice) atau CPOB (Cara Pembuatan
Obat yang Baik), sehingga punya standard mutu tinggi sekaligus aman dikonsumsi.
Sebagaimana yang sudah
saya sebutkan, bahwa selain nikmat, khasiat CNI Ginseng Coffee ini tidak perlu
diragukan. pH CNI Ginseng Coffee ini hampir mendekati netral, otomatis kan aman
untuk lambung dan orang-orang yang terkena maag. Jadi, saya yang dulunya boleh
dibilang tidak begitu suka kopi, pas ketemu CNI Ginseng Coffee jadi makin suka,
bahkan beli beberapa boks untuk stok di rumah. Kemasannya juga praktis dan bisa
di bawa ke mana-mana. Pencinta kopi, kalau mau coba kopi dengan sensasi rasa
berbeda, saya rekomendasikan CNI Ginseng Coffee. Bisa beli di sini https://geraicni.com/product/FD%2.
Di sini, GeraiCNI.Com menjual dan melayani beragam produk CNI [Foto: DokPri] |
Secangkir kopi nikmat
bakal membekas dan menguat dalam ingat.
Tetap CNI Ginseng Coffee akan selalu setia dalam perjalanan saya kapan dan
di manapun. CNI Ginseng Coffee, aku
mencintaimu, itu sebabnya aku tidak akan pernah usai membawamu ke mana aku
mau.
Sekilas tentang CNI
CNI lahir di Bandung pada tanggal 1 Oktober 1986 dengan
produk pertama Sun Chlorella A dari
Jepang. Seiring bergulirnya waktu, CNI terus memasarkan produk-roduknya yang
berkualitas tinggi. Hingga kini, CNI telah memiliki puluhan kantor cabang dan
cabang pembantu,serta ratusan Distribution Center yang tersebar di seluruh tanah
air.Logo CNI [Foto: DokIst] |
Bekerja sama dengan PT Sukses Abadi Farmindo yang berlokasi di Tangerang dengan luas 12.600 m2 dan telah memiliki standar Hazard's Analysis Critical Control Point (HACCP) & Cara Pembuatan Obat yang Baik (P013), sudah lebih dari 80% produk CNI diproduksi di dalam negeri. Beberapa produknya bahkan sudah diekspor ke manca negara.
Dalam rangka memperluas jaringan di pasar internasional, didirikanlah CNI Corporation di Malaysia untuk melakukan ekspansi ke manca negara. seperti Singapura, Hong Kong, India, Brunei, Filipina, Taiwan, China, Nigeria, dan Thailand. Juga akan menyusul negara-negara lainnya.
Untuk menunjang kualitas produk, CNI Corporation telah mendirikan pusat riset dan penelitian di berbagai negara. Untuk menunjang produksi di luar negeri, CNI juga telah membangun pabrik-pabrik di Malaysia, China, dan Taiwan.
Sosmed CNI [Foto: DokPri] |