Memang sih, kalo dipikir-pikir tanpa nalar seperti mimpi. Selama ini, tak terbayangkan bisa menggapai sedikit demi sedikit apa yang dicita-citakan. Let it flow aja. Gak pernah ngebayangin dapat hidup dalam ikatan perkawinan yang damai, tenang, adem ayem.
Dulu, emak bilang, "Win, kalo kau nanti mau kawin, mak hanya bisa mendoakan, semoga kau dapat wanita saleha dan mengerti keluarga".
Aiih, ucapan emak itu topcer monceeerr... alhasil, didenger sama Allah SWT, dapetlah anak yang bernama Win ini wanita saleha dan mengerti keluarga. Sayangnya, si emak yang punya anak Win ga bisa hadir karena masih terhalang sakit. Mak selalu berdoa di sela-sela tidur di atas dipan kayu tuanya.
Selang beberapa bulan, sang istri mengandung, si emak masih sakit-sakitan. Tapi, saat Win menelepon si Emak, Emak begitu semangat menyambut. Obrolan panjang pun sanggup Emak jabanin... mungkin saking senengnya karena anak kandung yang menelepon.
Tapi, kondisi Emak ga bertahan lama. Lama kelamaan Mak drop, koma. Diagnosis dokter hipoglikemia... Waktu itu, si Bapak ga kepikiran bawa Emak ke rumah sakit. Dipikir Bapak, emak bisa pulih dalam waktu 2-3 hari. Tapi, kondisi berkata lain. Emak makin lemah dan tak berdaya.
Akhirnya, keputusan jatuh, Emak harus dibawa ke rumah sakit. Ohhh... sempat beradu urat leher antara anak-anak Emak dengan petugas kesehatan. Mak masuk IGD pukul 10 pagi, baru dapet kamar pukul 2.30 sore... itu pun di bangsal yang isinya sampe 8 orang. Tiga hari di bangsal, akhirnya mak pindah ke ICU. Di ICU itulah semua terjadi. Emak cuma bertahan 2 hari... Emak terlalu baik, Allah SWT tak ingin melihat Emak terus menerus menanggung sakit... sampailah waktu yang paling "indah" itu dalam hidup Emak... Oh Emak... kau Tuhan dalam hidup nyata anak-anakmu di dunia.
Dulu, emak bilang, "Win, kalo kau nanti mau kawin, mak hanya bisa mendoakan, semoga kau dapat wanita saleha dan mengerti keluarga".
Aiih, ucapan emak itu topcer monceeerr... alhasil, didenger sama Allah SWT, dapetlah anak yang bernama Win ini wanita saleha dan mengerti keluarga. Sayangnya, si emak yang punya anak Win ga bisa hadir karena masih terhalang sakit. Mak selalu berdoa di sela-sela tidur di atas dipan kayu tuanya.
Selang beberapa bulan, sang istri mengandung, si emak masih sakit-sakitan. Tapi, saat Win menelepon si Emak, Emak begitu semangat menyambut. Obrolan panjang pun sanggup Emak jabanin... mungkin saking senengnya karena anak kandung yang menelepon.
Tapi, kondisi Emak ga bertahan lama. Lama kelamaan Mak drop, koma. Diagnosis dokter hipoglikemia... Waktu itu, si Bapak ga kepikiran bawa Emak ke rumah sakit. Dipikir Bapak, emak bisa pulih dalam waktu 2-3 hari. Tapi, kondisi berkata lain. Emak makin lemah dan tak berdaya.
Akhirnya, keputusan jatuh, Emak harus dibawa ke rumah sakit. Ohhh... sempat beradu urat leher antara anak-anak Emak dengan petugas kesehatan. Mak masuk IGD pukul 10 pagi, baru dapet kamar pukul 2.30 sore... itu pun di bangsal yang isinya sampe 8 orang. Tiga hari di bangsal, akhirnya mak pindah ke ICU. Di ICU itulah semua terjadi. Emak cuma bertahan 2 hari... Emak terlalu baik, Allah SWT tak ingin melihat Emak terus menerus menanggung sakit... sampailah waktu yang paling "indah" itu dalam hidup Emak... Oh Emak... kau Tuhan dalam hidup nyata anak-anakmu di dunia.