Mau sampai kapan ngeblog?
Ajee gileee… anti mainstream ini kalau saya jawabnya, “Sebelum bendera
kuning berkibar”, mungkin yang lainnya akan bilang, selagi platform ngeblog
masih gratis, bisa juga sebelum sangkakala ditiup Israfil. Kalau raga belum
membujur kaku, teruslah ngeblog. Kalau Pramudya Ananta Tur bilang, “Menulis itu
bekerja untuk keabadian,” begitu pulalah halnya ngeblog. Ngeblog buat saya itu bekerja untuk keabadian.
Kan, di blog juga kita menulis. Menulis apa yang dilihat
dan menulis apa yang didengar. Tak melulu menulis review dan job-job undangan
(meski ini "kadang" jadi tuntutan, yekan!?, hihihi).
Seperti kebanyakan, blogging bukan secangkir teh bagi
setiap orang. Tetapi, kalau orang tahu omset di blogsfer, justru akan
mengejutkan para blogger yang melempar tulisan setiap hari. Mungkin, kita akan
secara sarkastik berpikir, “Iya ya!” Saya ingin menjadi salah satu yang
berhenti ngeblog.”
Akan tetapi, ketahuilah, kita juga bisa melakukan sesuatu
lain dari pada yang lain serta jauh lebih menyenangkan untuk diri secara
pribadi. Mungkin ya, ini jadi seperti ajakan untuk bertindak eksodus massal
dari blogging. Jujur saja, blogger masih akan terus dicari. Dicari oleh
siapapun itu untuk kepentingan yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
Memang, blogging itu tak semua orang melakukan. Juga tidak
semua orang perlu blog. Adakalanya kita harus berhenti ngeblog dan istirahat
dari blogging.
Berhenti blogging itu sama saja seperti kapan kita tidak
berkomunikasi. Hal ini yang membuat saya berpikir. Perlu memang, artikel atau bahan bacaan “Bagaimana Kita Tahu Kapan
Berhenti Ngeblog?” Hal ini untuk memahami, bahwa blogging tidak untuk semua
orang dan kita juga tak perlu masuk blog kalau kita tidak menginginkannya.
Perlu disesuaikan juga, ada kalanya ngeblog dan ada
saatnya berhenti ngeblog. Apalagi kalau ngeblog mengganggu sisa hidup kalian.
Ada saatnya juga kita tidak harus berhenti ngeblog.
Ngeblog ini hanya perlu sedikit meluangkan waktu untuk
menghadapi kehidupan kita. Kalau saya pribadi punya tip untuk “Bagaimana
Mengetahui Kapan Tidak Ngeblog” lagi.
Saya akan berhenti ngeblog kalau tidak punya tujuan.
Jujur saja, kita tak usah ngeblog kalau tidak mau, as simple as that. Dan jika
kita tahu apa yagn harus diisi dalam blog. Kalau blog kita tak punya tujuan,
menghentikan blogging jauh lebih baik.
Bisa juga, tujuan blog kita tidak harus spesifik tapi
memang itu diperlukan. Tujuan blog kita, itulah yang menjadikan alasan kita
ngeblog, definisi/pengertian blog kita, dan mengapa pembaca kita mesti kembali
membaca blog yang kita miliki.
Kalau kita ngeblog mengenai aktivitas dan urusan
kehidupan sehari-hari, itulah tujuan blog kita. Dan masih banyak lagi. Kalau
kita ngeblog karena memenuhi beberapa kebutuhan rohani yang cukup dalam untuk
mengekspresikan diri dan kita bahagia, dan perasaan itu bertahan lebih dari
tiga bulan, berarti kita punya tujuan blogging, maka teruskan saja blogging
kita.
Blogging yang tidak jelas, blog kosong, hanya karena ada
hubungan dan dipaksa bukan keinginan, atau karena orang lain melakukan jadi ikut-ikutan,
hal itu tidak berguna dan buang-buang waktu saja, lebih baik blogging kita
hentikan.
Bisa jadi juga berhentinya kita karena tidak punya waktu.
Kalau waktu kita terbatas dan tidak pernah bertemu waktu yang tepat, jangan
kita paksakan. Kita tidak perlu buat postingan setiap hari. Tak perlu juga
memposting sepuluh kali dalam sehari.
Waktu ngeblog, itu kita sendiri yang menentukan. Kendalikan
waktu kita dan jika merasa krisis waktu, lebih baik berhenti ngeblog. Katakan
saja, “Tidak” kalau memang sudah berkomitmen untuk berhenti.
Ngeblog juga bukan untuk semua orang dan ketika kita
sudah mengalami banyak hal atau berbenturan sama hal lain, menghentikan
blogging tak salah. Pesan saya, jangan ngeblog kalau kita tidak bisa mengikuti
sisa hidup yang akan kita jalani.
Sudah saya tuliskan bahwa ngeblog tak harus setiap hari. Ada
ribuan berita dan juga artikel yang mungkin ini kita tulis di blog, tetapi
terkadang kita hanya mampu menulis satu artikel, itu pun sudah keteteran. Kita bisa
katakan “stop” karena sudah kehabisan waktu dan energi untuk berpikir.
Tidak semua hal harus kita bicarakan. Jadi, dengan
memilih topik yang benar-benar penting untuk saya dan pembaca blog saya,
makanya saya ngeblog secara bijak dan punya tujuan. Saya tidak berusaha atau ngoyo mendapatkan setiap gram informasi dari setiap artikel yang
dipublikasikan di blog saya. Bagi saya, kualitas di atas kuantitas!
Jangan pernah mengatakan bahwa kita kehabisan hal-hal
orisinil untuk dituliskan. Jika kita mendapati diri kita memblokir orang lain
dan tidak menulis sesuatu yang orisinil, lebih baik berhenti ngeblog. Penting
bagi kita menyuarakan suara sendiri dan mengatakan apa yang ingin kita katakan.
Bisa saja kita mengutip
atau menggunakan kata-kata orang lain untuk melihat point of view (sudut pandang) ketika memberi komentar, tapi
usahakan tidak menggaungkan apa yang sedang orang lain bicarakan. Biarkan blog
kita menjadi kita dan suara kita. Kalau dirasa ada percampuran dan menggaungkan
yang tidak-tidak, berhenti ngeblog.
Blogging itu mode untuk orang-orang yang ngeblog, mau itu
alasan jangka pendek atau sama-samar sekalipun. Ngeblog perlu waktu, energi,
komitmen, disiplin, keterampilan organisasi, kemampuan berkomunikasi, dan
kemampuan riset serta menulis.
Karena kita mengerti cara kerja ngeblog maka kita menikmati blogging. Memang, sekali lagi, ini bukan untuk semua orang. kalau kita tidak punya kepribadian dan rasa memelihara blog, maka jangan ngeblog. Lebih baik melakukan sesuatu yang lain dan lebih bermanfaat.
Karena kita mengerti cara kerja ngeblog maka kita menikmati blogging. Memang, sekali lagi, ini bukan untuk semua orang. kalau kita tidak punya kepribadian dan rasa memelihara blog, maka jangan ngeblog. Lebih baik melakukan sesuatu yang lain dan lebih bermanfaat.
Jangan pernah menulis di blog saat lagi emosi. Saat seseorang
menyerang jiwa dan pikiran kita, kecenderungan orang akan menyerang balik. Berhenti
sejenak dari aktivitas menulis dan nyinyir di media sosial. Karena itu akan
jadi bumerang untuk diri kita. Jangan menulis apapun di blog dan medsos kita.
Pummel
keyboard saja, tapi jangan lakukan dan posting di blog. Simpan saja
reaksi yang terjadi dalam diri. Jauhkan memikirkan hal-hal yang tidak penting
dan merusak pikiran kita. Intinya, jangan ngeblog kalau emosi jiwa tidak
tertata. Menghindari kata-kata kasar
dalam blog ketika emosi itu jauh lebih baik.
Keberlangsungan kita ngeblog itu ada di diri kita
sendiri. Perlu kita ketahui bahwa, ada beberapa tahapan dalam hidup kita ketia
blogging bukan jadi pilihan yang baik. Begitu kita memulai satu blog, apakah
kita harus mempertahankan selamanya? Ada sih yang melakukannya, tetapi
kebanyakan orang tidak.
Blog kita itu semacam titik acuan dalam hidup ketika kita
bisa berbagi pendapat dan pengetahuan dalam kehidupan kita. Terkadang,
kehidupan akan diprioritaskan di blog
kita, lain waktu blog kita yang akan diprioritaskan dalam hidup. Kita mesti
menemukan keseimbangan di antara keduanya. Tetapi, kalau tidak bisa lebih baik
berhenti ngeblog. Kita tidak harus
terbawa arus atau ikut-ikut arus. Perlu juga kita tahu bahwa tidak semua
blog bertahan selamanya. Blog berevolusi dari waktu ke waktu.
Ketika keputusan berhenti blogging sudah kita ambil,
semakin kita sering mempublikasin untuk berhenti, semakin sulit untuk kembali
kalau kita kembali memilih.
Jangan ngeblog karena teman juga ngeblog. Hanya karena
teman atau orang lain ngeblog , terus kita ikut-ikutan ngeblog. Tumbuhkan passion,
itu yang penting. Kalau ingin melakukannya, lakukan karena kita ingin
melakukannya. Lakukan karena memang kita punya sesuatu untuk dibilang bahwa
kita suka menulis.
Jangan mengintimidasi, memaksakan, apalagi mengkooptasi
ke blog kita mengenai topik tertentu. Kitalah yang memilih blog kita. Kita tak
perlu ngeblog mengenai satu hal karena orang lain (tidak ikut-ikutan latah). Kita
tidak perlu ngeblog karena merasa ditantang atau tertantang. Jangan biarkan
komentator atau blogger lain menekan dan memaksa kita untuk menuruti kemauannya
agar kita menulis maunya dia.
Saya yakin, ada banyak blogger yang dapat memompa
semangat ngeblog dan memberikan hal-hal positif. Ada banyak trafik
berlalu-lalang di blog mereka, sebut saja Teh Ani Berta, Mba Wardah Fajri, Mas
Satto, Mba Tanti Amelia, Buncha Elisa Koraag, Kang Arul, Bang Udin, Mas Dede
Ariyanto, Kang Ali Muakhir, Mba Ety Budiharjo, Teh Liswanti Pertiwi, Petualang
Cantik Mba Lita Chan Lai, Mas Dwi Wahyudi, dan masih banyak lainnya.
Kalau kita tidak ingin main game, jangan lakukan, semua
itu pilihan kita.Tidak pula ngeblog tentang hal-hal yang kita tidak bisa
memberi bukti. Kita bisa tanya ke beragam sumber dan banyak acuan. Jangan pernah
kita tidak mengetahuinya kecuali kita bisa memberikan bukti apa yang kita
tuliskan di dalam blog. Kalau salah pun kita bersedia meminta maaf.
Blog menjadi sumber berita, tetapi tidak semua blog jadi
sumber berita yang bisa dipercaya. Tidak semua sumber pula bisa diandalkan. Mengecek
sumber itu bagi saya sangat penting. Periksa sumber yang kita pakai sebelum
membuat klaim, apakah klaim yang kita buat di blog itu benar atau salah
berdasarkan sumber itu tadi.
Tidak menyebarkan rumor dan jangan berbohog. Veriikasi kapanpun
kita bisa dan tidak bisa. Memberitahu pembaca kita tentang keraguan atau jangan
berbagi informasi sama sekali.
Saya akan berhenti ngeblog kalau tidak ada pengembalian
investasi. Begini, ngeblog itu sama seperti kita berinvestasi. Saya akan skip
ketika blogging yang saya lakukan tidak ada sama sekali yang diperoleh (bukan
materialistis). Menghentikan blogging ketika investasi kita dalam blogging
tidak kembali. Jika tidak merasa baik, apalagi kita sudah menghabiskan waktu
dan energi dari hal-hal yang “lebih baik” dan lebih penting, mending berhenti
ngomong (blogging).
Kalau blogging kita menghabiskan lebih banyak waktu dan
energi dibanding penghasilan, menghentikan blogging tak ada salahnya. Kita bisa
menemukan cara lain menghasilkan uang.
Tidak pula ngeblog membahayakan keselamatan kita. Jangan mengambil
karya orang lain. Jangan pula biarkan orang lain menuri hasil karya kita. Jangan
melakukan spam dan komentar spam. Tidak memberikan sesuatu di blog yang dapat
mengancam keberlangsungan diri berekspresi dan ujung-ujungnya bui.
Berhati-hatilah saat kita melakukan blogging, apalagi
ketika kita membuat tulisan melawan atasan atau rekan kita lainnya. Blogging
bisa berbahaya, karena kata bisa dijadikan senjata. Jaga dan pertahankan
privasi kita, jaga juga kata-kata kita.
Bosan melakukan blogging, berhenti ngeblog. Kalau kita
bosan dengan ngeblog, atau bosan dengan apa yang sedang kita mainkan atau
tulisan blog kita membuat kita juga bosan, otomatis akan membuat pembaca kita
juga bosan. Menghentikan blogging lebih baik dan menemukan hal lain yang mesti dilakukan, jauh lebih baik.
Ngeblog itu passion [Foto: Dok https://novanews19.files.wordpress.com] |
Perlu kita ingat, blogging itu untuk semua orang, tetapi
tidak semua orang harus ngeblog. Sampai kapan mau ngeblog? Sampai bosan! Itu saya.
Mau terus ngeblog, ini tip saya.
1.
Teruslah dan cintailah menulis
Menulis itu bekerja untuk keabadian (PAT). Memberitakan
kebenaran bukan kebohongan. Menuangkan kreativitas tanpa batas. Banyak blogger
sukses akan memberitahu kita, satu-satunya orang yang layak ditulis itu diri
kita sendiri. Mulailah dengan menulis diri sendiri.
2. Interaksi
Blogging itu identik dengan interaksi. Kalau mau bicara dengan orang, berinteraksilah. Blogger sukses itu sering berinteraksi dengan pembacanya. Kalau kita tidak ingin bicara kepada orang lain, tulisah sebuah buku.
Blogging itu identik dengan interaksi. Kalau mau bicara dengan orang, berinteraksilah. Blogger sukses itu sering berinteraksi dengan pembacanya. Kalau kita tidak ingin bicara kepada orang lain, tulisah sebuah buku.
3.
Sediakan waktu
Blogging itu apa yang saya bilang praktik mengintensifkan waktu. Banyak jam yang harus kita kasih di balik tuts-tuts komputer untuk memastikan kesuksesan yang akan kita raih. Kalau mau jadi ahlinya, kita mesti melepaskan pantat kita dan melakukan banyak hal (tidak duduk diam maksudnya).
Blogging itu apa yang saya bilang praktik mengintensifkan waktu. Banyak jam yang harus kita kasih di balik tuts-tuts komputer untuk memastikan kesuksesan yang akan kita raih. Kalau mau jadi ahlinya, kita mesti melepaskan pantat kita dan melakukan banyak hal (tidak duduk diam maksudnya).
4. Menggali ide
Blog sukses itu membuat banyak hal menarik dengan mengenalkan topik baru bagi pembaca agar pembaca juga bisa berkomentar. Benar adanya, kalau tidak ada topik baru, blog akan sepi. Kita ini hidup di dunia dengan stimulus yang sangat tinggi. Konten yang baru dan menarik itu penting.
5. Amankan Basis Pustaka Kita
Membaca itu kunci untuk memonetisasi blog kita agar sukses. Memang, perlu waktu, tetapi kalau kita aktif dalam jangka satu tahun terlihat siapa pembaca blog kita.
6. Blogger Mesti Berkulit Tebal
Hubungannya apa antara kulit dengan blog? Blogger dapat menghadapi segala hal penyalahgunaan. Anonimitas memberikan orang topeng dan kita memberi bola untuk dilemparkan, baik lemparan penghinaan maupun kebaikan tanpa melihat dampak fisik dan sosial orang tersebut.
Seorang blogger mesti punya kulit keras seperti badak,
tidak tipis seperti Donald Trumph. Kalau kita tidak tahan panas bekerj dengan
banyak kompor, lebih baik kita keluar dari dapur.
7. Tidak Bosanan
Blogger bosanan? Alamat gagal terus menghampiri. Bosan itu seperti orang kena flu, ketika kita buka mulut, hal itu langsung menginfeksi semua orang di sekitar kita. Buang bosan, timbulkan semangat dan keras kemauan.
7. Tidak Bosanan
Blogger bosanan? Alamat gagal terus menghampiri. Bosan itu seperti orang kena flu, ketika kita buka mulut, hal itu langsung menginfeksi semua orang di sekitar kita. Buang bosan, timbulkan semangat dan keras kemauan.
8. Hilangkan Obsesi Statistik
Ya, kalau kita ngeblog mikirin statistik pengunjung saja, down ngeblog bisa saja terjadi. Saya ngeblog let it flow saja. Saya tidak pernah memikirkan berapa Domain Authority (DA), berapa Page Authority (PA), berapa jumlah page views (PV) saya. Biarkan mengalir dengan sendirinya. Terpenting saya berusaha menyajikan konten-konten yang bermanfaat. Intinya, jangan lupa berbagi tulisan kita di channel media sosial yang kita punya, sudah itu saja untuk saya. DA, PA, PV, itu bisa kita maintain sembari jalan. Saya mah ngeblog ya ngeblog aja.
9.
Blogging Tidak Juga Karena Uang
Dapat uang dari ngeblog, saya anggap itu bonus bukan hal utama. Kalau kita berpikir bahwa “Saya ngeblog agar menghasilkan uang”, itu sah-sah saja. Tetapi, apa yang kita hasilkan dari tulisan blog, semata-mata semuanya karena uang. Tulisan blog tidak orisinal. Banyak review produk dan event. Sadar atau tidak sadar sih. Ngeblog karena uang, bagi saya itu pengecualian.
10. Fokus
Kehilangan fokus, artinya kita membiarkan pembaca blog kita pergi. Kalau blog kita tentang masakan, fokuslah kepada itu.
Dapat uang dari ngeblog, saya anggap itu bonus bukan hal utama. Kalau kita berpikir bahwa “Saya ngeblog agar menghasilkan uang”, itu sah-sah saja. Tetapi, apa yang kita hasilkan dari tulisan blog, semata-mata semuanya karena uang. Tulisan blog tidak orisinal. Banyak review produk dan event. Sadar atau tidak sadar sih. Ngeblog karena uang, bagi saya itu pengecualian.
10. Fokus
Kehilangan fokus, artinya kita membiarkan pembaca blog kita pergi. Kalau blog kita tentang masakan, fokuslah kepada itu.
11. Blogging Mempercantik Tulisan Kita
Blogging itu bijaksana. Kita punya kekuatan untuk mengomunikasikan pikiran dan gagasan kita kepada pembaca. Tulisan yang bagus di blog perlu waktu. Teruslah menulis hingga kita menemukan ritme dan pola penulisan yang kita mau.
12. Ukur
Tenaga
Setiap blogger pernah mengalami kelelahan dan ujung-ujungnya jatuh sakit. Nah, sakit yang diderita terkadang butuh biaya lebih dari yang diperoleh. Mengukur tenaga dan kemampuan finansial juga sangat penting untuk seorang blogger. Tak perlu ngoyo setiap event disambangi. Jadi terkesan memaksakan diri, selow saja. Setelah diberi waktu “istirahat sejenak” kita bisa kembali lagi untuk memulai dan mulai berhitung.
Setiap blogger pernah mengalami kelelahan dan ujung-ujungnya jatuh sakit. Nah, sakit yang diderita terkadang butuh biaya lebih dari yang diperoleh. Mengukur tenaga dan kemampuan finansial juga sangat penting untuk seorang blogger. Tak perlu ngoyo setiap event disambangi. Jadi terkesan memaksakan diri, selow saja. Setelah diberi waktu “istirahat sejenak” kita bisa kembali lagi untuk memulai dan mulai berhitung.
13. Gencar Memasarkan
Hal ini berlaku untuk sebagian blogger. Ada beberapa blogger yang punya tujuan blognya sebagai alat promosi bisnis. Sah-sah saja. Pemasaran itu gampang-gampang susah juga keterampilan yang memang sulit dipelajari. Boleh jadi, gencar pemasaran perlu dilakukan untuk blog kita agar orang tahu. Rezeki itu bisa datang dari mana saja, bukan?
14. Cari Niche Blog yang Jarang
Kalau kita buat blog yang sudah banyak host/pemainnya,
bisa jadi peluang kita kecil dan tipis. Buat blog yang jarang orang punya dan
khusus.
15. Buat
Visual Tulisan
Visual tulisan di blog itu bisa menarik pembaca seperti
kunang-kunang di malam hari. Foto yang eye catching di blog kita, bisa jadi dikunjungi
para pebisnis (siapa tahu, kan). Perlu pula membuat infografis.
Jadi, blogging yang sukses itu punya banyak komponen dan
bisa sangat sulit kalau kita mau memenuhi seluruhnya. Perlahan-lahan tapi
pasti.