Gosip…perkataan
tersembunyi (idle talk) atau bisa
juga sebagai rumor yang menceritakan kejadian personal atau pribadi kepada
orang lain. Biasanya juga dikenal dengan sebutan dishing atau tattling. Gosip, digosok makin siiiip… katanya sih begitu.
Melihat kebanyakan orang, (maaf) yang banyak melakukan gossip rerata kaum Hawa
tak jarang, kaum Adam pun juga ada yang suka bergossip atau bergunjing.
Gosip, idle talk, dishing, atau tattling Foto: Dok. http://www.gossipband.ie/ |
Gosip ini
menjadi semacam “vitamin” penambah gairah, manakala bertemu dengan teman. Awal mulanya dari pertemuan dua orang,
merambat ke empat orang, delapan orang, hingga ratusan bahkan ribuan orang. Pembicaraan
yang tidak terbatas dan sering menghina orang lain ini akan melibatkan pengkhianatan
kepercayaan dan menyebarkan informasi sensitif atau penilaian yang menyakitkan.
Penelitian
menunjukkan bahwa orang yang gosip paling banyak memiliki tingkat kecemasan
yang sangat tinggi. Mereka umumnya tidak terlalu populer karena mereka tidak
bisa dipercaya. Menyebarkan informasi pribadi atau penilaian negatif sangat
menyakitkan bagi orang lain dan mencerminkan buruknya pada si gossiper.
Insya
Allah, kembali lagi dengan mengingat Allah SWT, terutama ayat-ayatNya yang
telah diturunkan. Ayat ini sebagai pengingat untuk kita dan saya sebagai
muslim, agar menghindari gunjing/gossip.
يَأَيّهَا الّذِينَ آمَنُواْ اجْتَنِبُواْ
كَثِيراً مّنَ الظّنّ إِنّ بَعْضَ الظّنّ إِثْمٌ وَلاَ تَجَسّسُواْ وَلاَ يَغْتَب
بّعْضُكُم بَعْضاً أَيُحِبّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتاً
فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتّقُواْ اللّهَ إِنّ اللّهَ تَوّابٌ رّحِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka
(kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah
mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.
Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah
mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. [QS. AlHujurat :
12].
Jelas
ya teman-teman, bergunjing atau bergossip sama saja dengan memakan bangkai
saudaranya sendiri. Apa tidak jijik makan bangkai? Kira-kira dilogikan seperti
itulah orang-orang yang gemar bergunjing atau gossip.
Kenapa
ya, orang kok suka yang namanya gosip? Ada beberapa hal yang menyebabkan orang-orang
gemar sekali bergosip. Dia merasa punya kekuatan (superior) dibanding yang
lain. Biasanya, kerena tidaknyamanan dalam diri seseorang tersebut, makanya
mereka langsung cuatkan stigma buruk ke orang yang bersangkutan.
Hati-hati itu lebih baik daripada terjebak untuk diri sendiri Foto: Dok. https://michealspencer.files.wordpress.com |
Bisa
jadi karena bosan mendera. Terkadang karena pembicaraan yang tidak menarik,
apalagi bicara ilmiah, sepertinya tidak menarik, oleh karenanya, gosip di mata
mereka dapat membangkitkan minat. Hadeh!! Iri hati pun demikian. Mereka bergosip
hanya untuk menyakiti orang-orang yang sudah terkenal, punya bakat, dan memang
punya gaya hidup kalau tak bergosip tak pas.
Nah,
ada juga yang beranggapan kalau tidak gosip bukan bagian dari kelompok
tersebut. Jadi, sepertinya harus ada “kewajiban” gosip terlebih dahulu untuk
diakui sebagai kelompok tertentu. Akan tetapi, ketika penerimaan didasarkan
pada “Dalam satu rahasia”, tidak didasarkan pada identitas seseorang, namun
karena pengecualian dan kejahatan, mau tidak mau bisa diterima.
Mereka
bergosip untuk cari perhatian. Ada orang yang sementara waktu ingin jadi pusat
perhatian, karenanya menyebarkan gosip ke mana-mana. Akan tetapi, menyebar
gosip atau rumor seperti itu seakan-akan membeli perhatian dan hanya sebagai
dasar kecil untuk dirinya menjadi sumber berita.
Tersebab
karena marah dan tidak bahagia, ketika seseorang mendapatkan retribusi dari
ucapan yang diremehkan. Apakah salah membincangkan orang lain? Banyak orang
punya rasa ingin tahu terhadap apa yang terjadi di antara orang-orang di dunia.
Beberapa buku terbaik biografi
menceritakan kehidupan orang lain. Akan tetapi, biografi terbaik itu
memberi pembaca pemahaman mengenai nuansa dan kompleksitas karakter seseorang
melalui fakta. Tidak didasarkan pada penilaian satu sisi dan ofensif terhadap
orang tersebut. Kuncinya terletak pada maksud seseorang ketika mendiskusikan
orang lain dan punya hubungan.
Apakah
ketika seseorang merasa superior atau ingin mendapat perhatian lantas meremehkan
orang lain dengan bergosip? Tentunya, banyak cara lain ya. Misal, seseorang
bergosip tentang X. Penting untuk tak memberi makan si gossiper dengan rasa
ingin tahu, kesepakatan, juga pertanyaan lebih jauh. Memang, sebaiknya mengubah
pokok pembicaraan. Sebaiknya ubah saja pokok pembicaraan.
Gosip
menunjukkan ketidakpercayaan orang. Itu seperti membuat seseorang merasa makan
apel yang banyak sekali ulatnya. Ketika
akhirnya wawasan, seluk-beluk hubungan dan perilaku manusia lebih menarik,
menyenangkan, dan mencerahkan ketimbang penilaian dan rumusan satu dimensi.
Pikirkan sebelum berkata-kata Foto: Dok.http://4.bp.blogspot.com/ |
Tips Aman Hindari Gosip
1. Pilih teman bicara
Pilih
teman bicara satu atau dua orang saja yang benar-benar paham kondisi kita, bisa
juga pasangan, atau orang yang menurut kita penting dan tidak “ember”. Berlatih
menahan diri ketika ada orang lain ingin bergosip untuk tidak ikut. Pilih satu
orang yang benar-benar dapat menjaga mulut dan perilaku dan siap mendukung kita
ketiak kita sadar dengan apa yang akan diucapkan.
2. Jaga diri seketat mungkin
Belajarlah
untuk memperhatikan kapan kita akan membuat komentar singkat, dan menghentikan
diri sebelum melakukannya.
3. Perhatikan after taste
Sadarilah
apa rasanya setelah kita bergosip. Ini akan berbeda bagi semua orang, tapi bagi
saya ada efek samping seperti kegelisahan (bahu ketat, perut kencang) dan yang
hanya bisa saya gambarkan sebagai perasaan khawatir telah mengatakan sesuatu
yang akan saya sesali. Perhatikan di mana kita merasakan ketegangan di tubuh saat
Anda terlibat dalam gosip.
4. Katakan TIDAK!
Matikan
undangan untuk mengisahkan orang lain dalam situasi buruk. Cobalah mengubah
topik pembicaraan saat teman ingin memiliki sesi bergosip. Mintalah mereka
(secara bijaksana) untuk membicarakan hal lain, dan katakan kepada mereka bahwa
Anda mencoba melepaskan diri dari kebiasaan gosip negatif. Kita akan menemukan
bahwa banyak orang akan benar-benar berterima kasih.
5. Jangan terburu-buru menghakimi
Bila
seseorang menceritakan informasi gosip tentang orang lain, tanyakanlah
kebenarannya. Periksa sumbernya, jangan percaya sesuatu kecuali jika kita memiliki
bukti jelas - dan fakta bahwa banyak orang mengatakan sesuatu tidak memiliki
bukti yang jelas.
6. Cobalah menuntaskan satu hari dengan
cepat untuk tidak bergosip
Putuskan
selama satu hari penuh kita tidak akan membicarakan orang lain. Lalu,
perhatikan saat sulit mendera kita. Amati perasaan apa yang mendorong kita
untuk berbagi berita tentang seseorang atau mengulangi sesuatu yang telah kita
dengar. Apakah keinginan kita bergosip berasal dari perasaan hampa atau bosan?
Apakah itu berasal dari keinginan untuk berhubungan lebih dekat dengan orang
yang Anda ajak bicara? Apa yang terjadi di dalam diri kita saat menolak dorongan
itu? Bagaimana perasaan kita saat Anda melewati keseluruhan percakapan tanpa
pernah berkata, Pernahkah Anda mendengarnya? Otomatis, orang yang akan mengajak
kita bergosip, stop dengan sendirinya. Semoga!
Anda adalah apa yang keluar dari mulut Anda Foto: Dok. http://cdnpix.com/ |
#ODOP 13