PT Adhi Karya (Persero) Tbk-LRT City jadi pilihan investasi generasi muda [Foto: Dok Pri] |
Transportasi, hunian, dan
investasi menjadi bagian penting dari perkembangan satu
kota, apalagi kota metropolitan, bahkan masyarakat menyebutnya dengan ‘Megapolitan’,
seperti Jakarta. Jakarta yang semakin maju dan berkembang, baik secara luas
maupun kepadatan kota, membuat warga maupun pendatang di Jakarta perlu moda
transportasi dan tempat tinggal layak huni untuk menghindari kemacetan.
Moda transportasi publik yang saat ini sedang giat
dikerjakan dan dibangun pemerintah berupa moda transportasi angkutan umum Mass Rapid Transit (MRT) atau
Transportasi Massal Cepat dan Light Rail
Transit (LRT) atau Kereta Cepat Ringan.
PT Adhi Karya (Persero) Tbk dalam milestone [Foto: Dok Pri] |
Dua moda transportasi publik kontemporer ini menjadi
penting sebagai bagian dari upaya pemerintah mengatasi kemacetan yang sudah
menjadi aktivitas sehari-hari di ibukota. Diharapkan, dengan hadirnya MRT dan LRT, kemacetan dapat terurai dan jam-jam kerja
menjadi semakin produktif ketimbang sekadar dihabiskan di jalan raya.
Untuk banyak pemerintah di dunia, transportasi, hunian, dan investasi menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan perkotaan. Masyarakat urban
perlu fasilitas untuk beragam aktivitas, seperti akses cepat ke tempat kerja,
ruang huni nyaman dan bebas macet, atau tempat tinggal (pemukiman) layak dan
nyaman. Terpenting lagi urusan transportasi yang cepat, lancar, serta nyaman
untuk tiba di tempat kerja masing-masing.
PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Dept. LRT Dept [Foto: Dok Pri] |
Untuk pemerintah sendiri, khususnya DKI Jakarta, urusan
transportasi publik jadi hal yang sangat mendesak untuk segera diselesaikan,
mengingat dampak yang dibawa serta menyangkut banyak aspek kehidupan warganya.
Transportasi yang jelek menyebabkan munculnya banyak keluhan untuk ibukota
Jakarta ini.
Hal ini dapat pula memberi efek negatif terhadap iklim investasi.
Tak hanya penghuni, juga para komuter yang berkunjung ke Jakarta
untuk segala rupa urusan. Terlepas dari citra Jakarta yang macet dan semrawut,
Jakarta tetap menjadi kota impian bagi
warga negeri ini. Jakarta seperti kantung madu yang dikerubuti jutaan semut, yang untuk itu mereka mesti saling menggigit dan
menginjak.
Kedudukan Jakarta sebagai ibukota negara, pusat
pemerintahan sejak zaman kolonial, bertambah-tambah urusan menjadi berkelindan
dengan posisi Jakarta sebagai sentra ekonomi (bisnis) dunia. Sekitar 70% uang
beredar di wilayah Jakarta, kegiatan budaya urban dan tradisional dari beragam
komunitas yang mendekam di Jakarta dan sekitarnya.
Membongkar soal transportasi dan investasi kota ini menjadi kajian dengan masalah yang begitu
dinamis. Penduduk mesti tahu secara “njelimet” transportasi dan investadi dengan sudut pandang bening, dan tidak menjerit,
“Maceet!”
Sulitnya birokrasi investasi dan tetek bengek urusannya! Siapa tahu, publik juga bisa kritis dan cerdas dan memberi dan menciptakan
satu solusi terkait hal ini.
Ketika kita bicara transportasi dan investasi di negeri ini, menjadi satu masalah yang benar-benar
begitu dinamis dan membuat pikiran “gatal bergerak”. Masalah ini begitu
lekatnya di kehidupan kita sehari-hari juga merata tersebar. Artinya, saya,
kita, dan siapapun akan merasa “merana”, “kecewa”, bahkan “sengsara”. Dari
sinilah, PT Adhi Karya (Persero) Tbk punya peran besar dan aktif membuat data
terhadap masalah, mencari solusi, dan mengikutsertakan masyarakat, khususnya
generasi muda sekarang (milenial) untuk bersama berpikir.
Apa yang dilakukan PT Adhi Karya (Persero) Tbk?
Hal ini menjadi hasil pikir PT Adhi Karya (Persero) Tbk
untuk pemerintah sebagai sumbangan terbesar bagi negeri dengan tindakan nyata. Sementara itu, untuk masyarakat, PT Adhi
Karya (Persero) Tbk memaparkan gamblang wajah masalah dan tempat hunian dengan
nol macet,
investasi properti mudah untuk anak muda, sehingga
warga masyarakat dapat ikut berpartisipasi
mengkritisi secara baik dan benar juga ikut pula membenahi masalah untuk
menciptakan solusi bersama-sama.
Masyarakat dan generasi muda (milenial) memang perlu terus diedukasi melalui ragam tulisan yang
disampaikan oleh media massa juga blogger. Hal ini dapat kita lihat dari cara PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang
sebenarnya mencipta suasana hunian tanpa macet, mudah berinvestasi, dan warga melihat
dari perspektif yang benar-benar positif, tidak dengan cara apatis yang justru
membuat frustasi berkepanjangan.
Semangat juang dan kegigihan PT Adhi Karya (Persero) Tbk
dan mengarahkan masyarakat dalam bertindak kooperatif (bekerjasama). Memiliki
etika bertransportasi dalam satu kota yang saling terintegrasi satu sama lain. Memudahkan siapa saja yang ingi melakukan
transaksi ekonomi dalam berinvestasi untuk jangka panjang.
Pembangunan negeri ini seyogyanya memang untuk seluruh
masyarakat Indonesia.
Kebijakan investasi properti dari
suburban ke tengah kota atau dari kota ke kota harus
mampu mendorong terciptanya keberadilan (equity
),
kemudahan (easily) di dalam masyarakat melalu investasi yang lebih untuk
kelompok generasi
muda dan masyarakat yang memiliki akses terbatas
terhadap sistem transportasi, investasi, serta kemacetan.
Dalam kacamata nasional, kebijakan investasi dan
fasilitasi distribusi fisik dan rantai pasok nasional harus terintegrasi dan
menerus (seamless), tempat
transportasi
investasi kota ke kota atau daerah suburban ke kota yang menjadi tulang punggung (backbones) dari sistem transportasi, investasi, dan logistik nasional yang selama ini mungkin carut
marut.
Ada dua hal yang perlu dilakukan untuk perbaikan
aksesibilitas transportasi dan investasi. Pertama, meletakkan secara tepat lokasi berbagai fasilitas dan pelayanan
dasar yang diperlukan masyarakat dan generasi muda, misalnya sekolah, sumber air bersih, layanan kesehatan,
dan sebagainya. Sehingga, masyarakat dan generasi muda dapat dengan mudah menikmati berbagai sarana yang ada.
Kedua, perbaikan ruang gerak publik sehingga dapat
melakukan perjalanan secara nyaman, cepat, dan murah dalam satu kesatuan yang
terintegrasi. Kedua hal ini yang diciptakan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dalam
memfasilitasi keberadaan LRT City.
Dalam perkembangan dan pembangunannya, LRT dibawah kendali
PT Adhi Karya (Persero) Tbk telah melakukan pembangunan tahap pertama dengan
lintas layanan meliputi: Cawang-Cibubur; Cawang-Bekasi Timur; dan Cawang-Dukuh
Atas.
Menganut pola design
and build, juga memakai standard gauge
(rel yang dipakai berukuran standar 1435 mm) ruang lingkup pekerjaan
meliputi: Jalur (konstruksi jalan layang), stasiun, fasilitas operasi, dan
depo.
Dari LRT tersebut sangat dirasakan publik yang hidup di
tengah kota megapolitan (Jakarta) bukan tak mustahil perlu tempat atau areal
yang dibuat dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) sebagai satu bentuk
solusi terhadap kondisi macet yang berkepanjangan yang akan berpengaruh terhadap
investasi properti generasi milenial.
LRT City yang diciptakan PT Adhi Karya (Persero) Tbk,
menjadi satu tempat investasi untuk generasi muda masa kini. LRT City ini
sangat cocok untuk anak-anak muda yang mobile
dengan aktivitas tinggi. Tempat mereka memerlukan ruang gerak yang bebas
berekspresi dan bertanggung jawab.
Untuk itu, pada hari ini, Senin (5/02/2018) PT Adhi Karya
(Persero) Tbk LRT City mengadakan Blogger Gathering yang mengambil tema, “Tren Investasi Generasi Muda”,
berkolaborasi dengan Blogger Crony dan Kendilima Strategic Communication.
Hadir di tengah-tengah Blogger Gathering ini narasumber, David Cornelis (Pengamat Properti) dan Keenan Pearce
(Influencer,
Co-Founder Makna Creative).
Booth PT Adhi Karya (Persero) Tbk hari ini tampak ramai
meriah dengan kehadiran blogger. Aksi sang pemandu acara (MC) Citra Agnesia
memberikan ragam pertanyaaan dari para blogger yang datang untuk menggali lebih
jauh, LRT City sebagai Tren Investasi Generasi Muda dan peserta yang datang.
Blogger dalam Blogger Gathering LRT City PT Adhi Karya (Persero) Tbk di JCC-Senayan Jakarta [Foto: Dok Pri} |
Dengan tema yang diusung tadi, PT Adhi Karya (Persero)
Tbk memberikan satu solusi baru untuk tempat Generasi Muda berinvestasi properti
di kota metropolitan, maupun di kota-kota suburban Jakarta. Kita ketahui
bersama, PT Adhi Karya (Persero) Tbk menjadi salah satu perusahaan properti
terbesar di Indonesia, telah melahirkan ragam karya yang dapat dinikmati
bersama tak hanya untuk anak-anak muda Jakarta, tetapi juga bagi mereka yang
datang dari luar daerah ke Jakarta untuk berinvestasi.
Hunian dengan harga terjangkau, gedung pencakar langit,
juga gedung-gedung perkantoran, baik yang ada di Jakarta maupun di luar
Jakarta, telah dilahirkan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Jangkauannya pun
kini diperluas dengan tertanganinya proyek LRT (Light Rail Transit) atau Kereta Api Ringan.
Proses pengerjaannya hingga saat ini masih terus berlangsung yang diperkirakan
kelar di akhir 2018. Ada beberapa tahap lintas layanan LRT ini yang
dikembangkan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, yaitu I dan II. Tahap dua lintas
layanan meliputi Cibubur-Bogor; Dukuh Atas-Palmerah-Senayan; dan
Palmerah-Grogol. Panjang lintasan tahap I 43,4 Km. Melalui LRT, ternyata PT Adhi
Karya (Persero) Tbk membuat transformasi baru bisnisnya. Apa itu? Ya, selama
ini PT Adhi Karya (Persero) Tbk dikenal sebagai kontraktor, kini menjadi salah
satu investor.
Selain pembuktian melalui LRT, bahwa PT Adhi Karya
(Persero) Tbk, kembali menata bisnisnya
dan menciptakan bentuk bisnis lain. Selain itu, PT Adhi Karya (Persero) Tbk
juga punya kesempatan menggandeng lebih banyak pelaku-pelaku bisnis yang dapat
bergabung di LRT.
Saya membayangkan, hadirnya LRT dari buah tangan PT Adhi
Karya (Persero) Tbk ini dapat mengatasi kemacetan yang terjadi di jalanan
Jakarta, tentunya tak bikin lelah di jalan. Justru akan semakin cepat sampai di
rumah. Otomatis, dengan cepat sampai di rumah, quality time hidup akan lebih bahagia. Generasi muda yang ingin
meletakkan rupiah sebagai investasinya tak kerepotan.
Sejalan dengan itu, sebagai narasumber dan pengamat
properti yang memang expert di
bidangnya, David Cornelis Mokalu menyampaikan tentang Tren Investasi Generasi
muda sekarang untuk investasi properti di LRT City.
Kita tahu bahwa generasi muda sekarang yang dikenal
sebagai generasi milenial atau ‘Jaman Now’ punya populasi paling besar dan sangat produktif.
Mereka hadir di tengah-tengah dunia di atas tahun 1980-an hingga 1997 akrab
dengan nama millenial sebagai generasi yang pernah melewati milenium kedua sejak teori generasi
ini dihembuskan untuk pertama kalinya oleh Karl Mannheim seorang sosiolog pada
1923.
David Cornelis mengemukakan, generasi muda sekarang ini
memang lebih terbuka tentang keuangan dibanding generasi sebelumnya. Akan
tetapi, mereka tidak paham mengenai investasi. “Hanya 10% yang bisa menyisihkan
penghasilannya untuk ditabung, belum diinvestasi,” tandasnya di Blogger
Gathering tentang Tren Investasi Generasi Muda pada Senin (5/02/2018) di booth LRT City, Indonesia Properti Expo 2018-JCC, Senayan,
Jakarta.
David Cornelis Mokalu, Pengamat Properti di Blogger Gatherin LRT City, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, JCC Senayan Jakarta, pada Senin 5 Februari 2018 [Foto: Dok Pri] |
David, selain sebagai pengamat properti juga seorang blogger sejak tahun 2005, dalam paparannya pun mengatakan
bahwa generasi muda sekarang sebagai milenial yang berada di dunia “disco”.
Disco ini mencakup disrupting (technology,
startup), invading (banyak hal-hal
asing yang masuk ke Indonesia tanpa kita sadari). 70% startup yang ada di
Indonesia adalah milik asing, shifting
(pola dan perilaku belanja anak muda dari offline ke online), changing (perubahan mayor), dan obscuring (tren ke depan yang masih blur
alias abu-abu dan belum diketahui).
Sementara, jika dilihat dari kegiatan milenial (generasi
muda sekarang) lebih banyak ke olahraga. Hampir 31% milenial melakukan kegiatan
ini dan berfoto. Hal ini berdasar hasil survey yang dilakukannya di
8 kota besar di Indonesia. Mereka mengaku bahwa olahraga sebagai kegiatan utama
yang biasa dilakukan. Kemudian musik (19%), film (14%). Film yang mereka tonton
bukan di bioskop, tetapi live streaming. Posisi ini sama dari tahun 2014 hingga
2017. Masak (10%) yang dilakukan ibu-ibu muda (hot mom), dan agama (6%) yang
kemunculannya baru saja sejak pilkada beberapa waktu lalu. Sebagian besar,
pekerjaan milenial pelajar.
Paling besar, milenial menyasar di anak-anak SMA, sebesar
61%, kemudian karyawan, hot mom, lantas start up, dan terakhir yang belum kerja atau pengangguran. Pengangguran, seperti anak-anak yang baru menyelesaikan studi S1 dan
belum bekerja.
Hal yang sangat ironis dipaparkan oleh David mengenai
pendapatan milenial. Pendapatan mereka terbesar ada di angka di bawah 4 juta
(46%). Sementara, pengeluaran terbesarnya lebih dari 2 juta (33%). Artinya,
pengeluaran mereka untuk hal-hal yang beragam, tidak ditujukan untuk investasi.
Tantangan milenial yang ada sekarang adalah untuk yang
belum bekerja masih begitu banyak (di sektor lapangan pekerjaan ada di 25%),
barang-barang yang mahal (22%), kemiskinan (21%), kesehatan yang mahal (9%)
tetapi mereka ada yang sudah di-cover BPJS,
dan pendidikan (8%).
Menurut David, hal yang lucu dari milenial ini adalah
mereka masih sangat optimis terhadap kebahagiaan masa depan mereka sendiri.
Apakah mereka bahagia? Ya, 90% dari hasil survey yang dilakukan David, milenial
menjawab bahagia. Mengapa mereka bahagia? “Mereka bahagia karena Medsos”, ucap
David.
Kalau melihat tingkat kebahagiaan milenial, dari 5K yang
dipaparkan David, milenial ini bahagia kalau mereka sehat (40%). Hal ini juga
sebagai satu jawaban dari pertanyaan kenapa mereka senang berolahraga. Milenial bahagia bisa dekat
dengan keluarga atau kerabat (27%). Tetapi ini sebenarnya kurang baik, karena
milenial suka nongkrong dengan kerabat mereka sendiri. Kemudian karier (7%). Mereka
tidak mementingkan karier dan keuangan (7%), begitu pula kesuksesan (5%).
Bagaimana dengan produk keuangan milenial sekarang? Kalau
kita perhatikan, mereka belum masuk ke dalam produk investasi. Milenial hanya
punya produk berupa tabungan, deposito, kartu kredit tapi bukan atas nama
mereka sendiri, melainkan atas nama teman atau orang tua. Kredit hunian,
milenial masih purpose untuk
mendapatkannya. Itu karena penghasilan mereka masih dibawah standar. Jadi,
sebenarnya milenial mengetahui tentang keuangan, namun belum paham produk
investasi.
Milenial lebih memilih nontunai seperti kartu kredit,
uang elektronik, dan kartu debit. Artinya, mereka lebih mengerti cara
berbelanja yang efisien dibanding berinvestasi yang efektif. Milenial mesti
digiring untuk melakukan investasi demi masa depan mereka.
Untuk pemasaran properti, hal ini dapat menjadi bahan
acuan, bahwa milenial masih mencari informasi dari televisi (54%), kemudian
media sosial (36%), radio (6%), dan koran (3%). Ternyata, milenial sangat
jarang baca koran. Mereka tidak membaca koran atau properti. Sementara, media sosial
yang mereka miliki berupa FB (27%), WhatsApp (23%), BBM (20%), hal ini
berdasarkan jawaban dari tujuh kota besar selain Jakarta. BBM di Jakarta berada
di urutan keenam dibawah Path, dan Instagram (18%).
Bagaimana Perilaku Ekonomi Milenial? Jika kita perhatikan
dan pelajari secara saksama, milenial lebih mementingakn emosional dibandingkan
fungsional. Oleh karenanya, perilaku ekonomi milenial cenderung irasional.
Selain itu, mereka juga sangat sensitif terhadap harga (elastis). Kalau ada
perubahan harga sedikit saja, menyebabkan demand
of quality-nya menjadi besar.
Keputusan yang mereka buat pun terkadang banyak pengaruh.
Pengaruh tersebut ada pada komunitas, kelompok sosial, dan media sosial. Oleh
karenanya, di sinilah peran penting blogger dalam membantu milenial untuk
mengambil keputusan. Akhirnya, ini semua akan memengaruhi Gen X mereka.
Dari hal ini kita pun dapat melihat financial planning secret sauce dari milenial. Mereka belum banyak
yang tahu tentang hal ini. Pertama, kembali kepada Tuhan itu sendiri (10%) (first thing first), investment yang mereka lakukan (auto debit) (25%), edukasi (15%).
Sedangkan living expense mereka harus
dibatasi, maksimal di angka 30%, gaul (10%), dan waktu luang/leisure (10%).
Kalau mereka punya cicilan (maksimal 30%), maka mereka harus mengorbankan 3
bagian, yaitu mengurangi living expense, gaul, dan waktu luang/senang-senang
(leisure).
Menilik kembali kondisi properti dan penduduk Indonesia.
Indonesia sekarang masih mengalami defisit hunian (backlog) sekitar 11,4 juta unit.
Sementara, setiap tahun terjadi pertambahan sebanyak 800 ribu unit.
Negara kita mesti membangun dalam satu tahun satu juta rumah. Kita melihat,
jumlah penduduk Indonesia sekarang sebesar 262 juta jiwa. Mereka yang tinggal
di perkotaan berjumlah 136 juta jiwa atau 52%. Beruntungnya, Indonesia memiliki
bonus demografi yang besar, yaitu penduduk usia produktif sekitar 177 juta jiwa
(76%) dan milenial negara kita hampir setengahnya, yaitu 80 juta jiwa atau 45%
dan masih bersekolah di jenjang SMA dan SMP.
Kalau melihat harga tanah dan harga rumah yang ada di
Jakarta pada 2011 dari 17 juta rupiah, naik menjadi 39 juta rupiah di 2016.
Jadi, dalam 5 tahun saja, harga tanah komersial di Jakarta naik 130% dan
sekitar 26% naik per tahunnya. Sementara, kenaikan gaji milenial tidak sampai
10% per tahun. Artinya, milenial belum mampu mengejar dari penghasilan mereka
sendiri.
Bagaimana dengan harga rumah tinggal primer? Rumah primer sebagai rumah pertama yang
dibangun di kota-kota besar. Di 2008 ada sekitar 141 naik menjadi 205 pada
2017. Dalam 9 tahun terjadi kenaikan sekitar 45% dan per tahunnya naik sekitar
5%.
Mungkin, simulasi ini akan memberikan sedikit banyak
gambaran untuk mengetahui kemampuan beli milenial. Sebagai contoh pada 2016.
Rata-rata gaji milenial yang diperoleh sekitar 6,3 juta, dibulatkan menjadi 6
juta. Harga rumah yang berada di kota satelit (kota satelit ini meliputi Bogor,
Depok, Tangerang, dan Bekasi) 300 juta
dengan menyiapkan uang muka sekitar 30% maksimal, yaitu sekitar 90 juta.
Nah, milenial harus menyiapkan uang muka selama 15 bula. Dengan catatan, gaji 6
juta yang mereka miliki tidak dipakai sama sekali. Mereka harus mencicil untuk
25 tahun sekitar 1,7 juta per bulan. Sedangkan untuk survive, maksimal 30% gaji
harus dialokasikan untuk cicilan sebesar 1,8 juta per bulan.
Untuk simulasi kemampuan beli milenial pada 2021.
Rata-rata gaji milenial diproyeksikan sebesar 12 juta rupiah. Sementara, harga
rumah satelit sekitar 750 juta rupiah. Uang muka yang mesti disiapkan (30%) sebesar 225 juta. Milenial mesti menyiapkan uang muka tersebut selama 19 bulan, lebih lama dari
tahun 2016. Dan harus mencicil 4,3 juta per bulan selama 25 tahun. Sementara
untuk survive, cicilan tidak boleh lebih dari 30% gaji. 30% dari gaji mereka
adalah 3,6 juta, sedangkan mereka mesti mencicil 4,3 juta. Dengan kata lain,
pada tahun 2021 milenial tidak sanggup untuk membeli rumah di Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Mengapa milenial belum bisa punya properti? Ada banyak
hal yang membuat ini, seperti melambungnya harga properti, besarnya uang muka,
tingginya bunga kredit properti, tidak memenuhi syarat mengambil kredit, bukan
termasuk MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah), dan penghasilan tidak
mencukupi. Ujung-ujungnya, para milenial ini tinggal di rumah orang tua atau
yang memang dekat dengan pusat kegiatan seperti kost, rumah petak, room
sharing, apartemen, rusun, dan ruko yang sekaligus untuk usaha.
Tetapi, tenang, banyak jalan menuju Roma, bukan? Bisa kok
milenial punya properti,
caranya? Menikah. Ya, menikah menyatukan dua aset dan penghasilan.
Mereka juga bisa bekerja di perusahaan yang dapat memberikan fasilitas hunian.
Bahkan bisa juga bekerja di perusahaan yang bisa memberikan fasilitas kredit,
serta berhutang (cicilan dengan maksimal 30% dari penghasilan). Tetapi, kalau
berhutang, hutang yang sifatnya produkti seperti beli aset yang produktif.
Contohnya membeli properti.
Oya, di Bursa Efek ada yang namanya saham properti. Dari
tahun 2012 hingga 2017 ada kenaikan sebesar 52% (dalam kurun waktu 5
tahun) atau kurang lebih 10% per
tahunnya. Ini cukup untuk mengkover kenaikan harga tanah di Jakarta. Dari tahun
2007-2017 naik sebesar 97% dalam kurun waktu 10 tahun atu naik 10 % per tahun.
Hal yang menarik, kalau kita tarik untuk 20 tahun ke belakang, tahun 1997-2017,
kenaikan saham properti sangat pesat, yaitu 588% atau 29% per tahun. Artinya,
kalau kita beli saham properti dapat diproyeksikan, kenaikan per tahunnya
10-29% per tahunnya. Ini cukup untuk mengkover kenaikan harga tertinggi di
Jakarta untuk 20 tahun. Ada kenaikan 13 saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang
naik 86% per tahun. Cukup untuk mengejar kenaikan harga kenaikan tanah dan
rumah di Jakarta.
Nah, menurut David, sudah saatnya generasi muda punya
investasi melalui properti. Investasi properti ini sangat penting. “Properti
sebagai hunian maupun sarana investasi sangat baik untuk anak muda apalagi
untuk mereka yang belum memilikinya. Sebagai investasi, pembeli dapat membeli
via aset riil (rumah atau apartemen) yang punya potensi keuntungan 5-25% per
tahun bergantung lokasi atau membeli sahan perusahaan properti melalui BEI
dengan potensi keuntungan 10-29% per tahunnya. Penting, karena setiap tahun
harga properti naik yang tidak terkejar oleh pendapatan anak muda secara umum,”
jelas David.
David Cornelis Mokalu dalam paparannya tentang Tren Investasi Generasi Muda [Foto: Dok Pri] |
Melihat tren yang terjadi di 2018 ini David pun
menyampaikan, bahwa 2018 menjadi waktu yang tepat berinvestasi properti, baik
melalui aset riil (untuk dihuni atau disewa) atau melalui saham properti. Saham
properti masih undervalued (murah),
artinya, ini dapat menyimpan potensi kenaikanyang sangat tinggi untuk 2018 dan
2019. Juga karena faktor infrastruktur
yang akan segera selesai serta Pilkada plus Pilpres, diperkirakan punya
nilai positif terhadap market.
Di sini, penting sekali anak-anak generasi muda sekarang
punya investasi properti sejak sekarang. Harga properti yang tiap tahun naik
menjadi keuntungan tersendiri untuk generasi muda saat ini segera berinvestasi.
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, berdasarkan data sejarah bahwa
kenaikan properti ini dapat mencapai 5 hingga 25% per tahun tergantung lokasi. Dan menjadi
saham properti, kenaikannya bisa mencapai 10-29% per tahun.
Tentunya generasi muda saat ini penasaran dong kira-kira
model properti yang cocok untuk mereka seperti apa? David menjawab, “Generasi
muda sekarang lebih memilih hunian vertikal (strata title) seperti rusunawa/apartemen dengan lokasi yang dekat
pusat aktivitas dan transportasi publik (transit
oriented development). Tidak sedikit juga anak-anak muda yang buat usaha
kos-kosan dengan teman-temannya di kota satelit,” jawabnya.
Generasi muda sebagai generasi yang punya banyak
kreativitas. Mereka juga punya banyak cara untuk mewujudkan impiannya menjadi
kenyataan. Juga bagaimana cara mereka untuk investasi. Sangat tepat jika mereka
memilih untuk berinvestasi di properti LRT City atau saham Properti. Mengapa?
Jika generasi muda sekarang berinvestasi di properti mereka dapat menyewakan
atau untuk tempat tinggal akan memperoleh penghasilan (uang lebih).
Jika generasi muda sekarang mulai berinvestasi di
properti, properti banyak memberikan keuntungan secara jelas dan bisa dirasakan
segera. Dengan investasi properti, generasi muda terhindar dari penipuan.
Apalagi jika pihak yang memberikan penawaran langsung dari pengembangnya yang
memiliki reputasi smart, seperti PT Adhi Karya (Persero) Tbk melalui LRT
City-nya.
PT Adhi Karya (Persero) Tbk sudah bersiap dengan LRT City
sebagai tempat investasi paling menjanjikan. Keamanan dan tentunya nyaman
sebagai jaminan untuk generasi muda berinvestasi di LRT City. Dapat dilihat,
bangunan hunian dengan desain bangunan beragam dan menggoda. Tipenya pun
beragam. Hunian LRT City ini hadir menjadi daya pikat tersendiri dari PT Adhi
Karya (Persero) Tbk dalam memenuhi kebutuhan generasi muda untuk hunian dan
investasi pintar masa depan.
Informasi yang disajikan PT Adhi Karya (Persero) Tbk pun
sangat jelas dan sangat menarik generasi muda mulai menanam investasi masa
depan. Bagaimana generasi muda sekarang tak tertarik dengan LRT City yang
dikembangkan PT Adhi Karya (Persero) Tbk? Banyak ragam fasilitasnya yang aduhai. Seperti rumah sakit, pusat perbelanjaan,
mal, shopping street, sekolah, juga taman-taman hijau. Generasi muda inilah
yang bakal membuat roda ekonomi negeri ini semakin berputar.
Generasi muda saat ini yang bisa digolongkan sebagai lulus
kuliah (fresh graduate) yang baru
kerja, pasangan muda, lajang, juga eksekutif muda. Mereka-merekah inilah
berkekuatan memiliki nilai lebih berinvestasi properti ke depannya di LRT City, kenapa? Harga sangat terjangkau dengan lokasi strategis.
Aksesnya pun sangat mudah dengan bermacam kelengkapan di dalamnya. Sosialisasi
pun semakin mudah.
Nah, mewakili generasi muda ‘Jaman Now’ (milenial),
Keenan Pearce, yang juga sebagai pemilik perusahaan, Makna Creative angkat bicara pentingnya investasi properti menjadi prioritas.
Menurut Keenan, dibilang penting memang penting. Mulanya,
dia mengambil apartemen tidak bermaksud untuk berinvestasi. Nah, ketika itu dia
kuliah di Lippo Karawaci, dan kost di daerah tersebut hingga akhirnya kerja dan
mobilisasinya di Jakarta.
Keenan Pearce, Influencer, Founder Makna Creative dalam Blogger Gathering LRT City PT Adhi Karya (Persada) Tbk, JCC Senayan, Jakarta [Foto: Dok Pri] |
Kalau pulang pergi Jakarta-Karawaci dirasakan penat.
Akhirnya, mulailah Keenan mengeksplore tempat, kira-kira di mana tempat yang
cocok untuk menjadi huniannya.
“Buat anak seumuran saya, it’s not impossible untuk tinggal di rumah. Akhirnya, dari sini
timbullah untuk memiliki apartemen. Sudah selama tujuh tahun saya tinggal di
apartemen hingga sekarang ini,” ucapnya.
Keenan Pearce saat menjelaskan ketertarikannya berinvestasi di bidang properti [Foto: Dok Pri] |
Dari apartemen sebelumnya, Keenan pun mencari apartemen yang lebih baik lagi. Jadi,
dia pindah apartemen, apartemen yang lama dibuat bisnis dengan cara disewakan.
Dalam sehari, dia bisa memperoleh uang lebih. Dari sinilah dia mulai mengerti
bahwa di apartemen tidak asal tinggal, tetapi ada peluang yang bisa ditangkap
dan dikelola.
“Pertimbangan lain saya memilih apartemen adalah, kalau
dilihat dari “anak mudanya”, anak muda itu lebih melihat kepada efisiensi juga produktivitas. Untuk saya pribadi, apartemen itu sangat efisien,
maintenance juga tidak terlalu mahal. Yang pasti, hal-hal seperti gym, swimming
pool, dan lain-lainnya memudahkan saya,” tuturnya.
Citra Agnesia saat bertanya jawab dengan narasumber [Foto: Dok Pri] |
Nah, untuk generasi muda, apartemen itu jadi satu
pilihan. Dengan situasi yang saat ini sulit mencari tanah, tinggal di apartemen
dan di tengah-tengah kota dengan servis yang cukup memadai, akhirnya Keenan pun
keterusan tinggal di apartemen. Dirinya pun mulai mencoba-coba untuk berinvestasi di apartemen itu tadi.
Nah, bagaimana Keenan menangkap peluang investasi properti ini?
“Mulanya nabung, setelahnya melihat demand dari apartemen
yang relatif tinggi. Dia memberikan contoh expatriat. Expatriat kebanyakan memilih tinggal di Indonesia di
apartemen tetapi dengan regulasi tertentu. Dari sini, banyak expatriat yang
meminta kontrak satu tahun, bahkan minta untuk perpanjang. Harga bisa naik,”
jelasnya.
Keenan merasakan langsung investasi di properti ini.
karena sudah bertemu penyewa pertama kali, dirinya pun tak kesulitan untuk tahu
cara mendapatkan penyewa berikutnya.
Dirinya pun punya faktor-faktor yang menjadi pertimbangan
ketika memilih apartemen. Pertama,
lokasi yang mudah dijangkau dan strategis. Kedua,
mempelajari penawaran dan konsep yang dilakukan pengembang. Saat ini, banyak
yang menawarkan di awal konsep bagus. Menurutnya, konsep bagus saja tidaklah
cukup, mesti melihat langsung unit-unit yang sudah dibangun pengembang. Ketiga, fasilitas. Fasilitas ini sangat
penting untuk kemudahan pemenuhan kebutuhan.
Keempat, transportasi, karena dirinya ke mana-mana bawa mobil, transportasi jalan mesti harus mudah.
Ketika kita akan berinvestasi pada suatu tempat,
kira-kira faktor apa saja yang dapat membuat apa yang kita investasikan itu cepat
naik?
“Lokasi menjadi bagian yang sangat penting karena lokasi
ini sangat sensitif ditambah lagi dengan fasilitas tambahan. Misalnya
bagian-bagian yang melekat di dalam properti itu sendiri. Sekarang ada tren TOD, pembangunan properti di
sekitar stasiun, sekitar tempat angkutan umum. Jadi, lokasi masih menjadi hal
yang sangat prioritas dan membuat harganya bisa cepat naik. Karenanya,
investasi kita jadi tidak salah”, tambah David di sela-sela pertanyaan.
Bicara lokasi atau tempat dalam pemilihan investasi,
hadir pula dalam kesempatan
Blogger Gathering ini, Bapak
Setya Adji Pramana, selaku Project Manager Eastern Green, salah satu project
LRT City.
Bagaimana tren saat ini dan hadirnya LRT City yang connecting dengan Jakarta termasuk
sekitarnya?
Menurut Bapak Aji, melihat dari hasil survey yang dilakukan Pak David mengatakan, sepertinya generasi milenial ini sangat susah sekali untuk mendapatkan unit-unit untuk investasi. Departemen TOD yang ada di LRT City, bisa menjawab semua permasalahan itu. Sebelumnya Pak Aji memperkenalkan siapa itu TOD.
PT Adhi Karya (Persero)
Tbk punya brand LRT City menghadirkan satu hunian dengan pendekatan TOD. Jadi,
memanfaatkan hunian berbasis transportasi. LRT City ini, akan menyiapkan lebih
dari 65 ribu unit apartemen di titik-titik lokasi yang sangat strategis. LRT
City ada 286 ribu M2 komersial area yang bisa diperuntukkan untuk
ruko, mall, atau komersial sehari-harinya. Di LRT City ini juga menyiapkan 82
ribu M2 area office.
Setya Adji Permana, dihadapan rekan-rekan Blogger Gathering LRT City [Foto: Dok Pri] |
Kelebihan PT Adhi Karya
(Persero) Tbk sebagai perusahaan BUMN yang
sudah dipercaya dan dikenal banyak orang. Jadi, tak perlu ditanya lagi siapa atau developer
mananya. PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang menjadi jaminannya. Untuk
perizinannya sudah pasti ada. Kebanyakan, developer berhenti di tengah jalan karena
perizinannya belum terbit. Untuk
LRT City, Sekali pancang, tidak
ada kata berhenti, karena LRT City sudah ada kepastiannya.
“LRT City tidak ada
informasi yang “tipu-tipu”. Jadi, seluruh informasi yang diberikan kepada
publik berdasarkan kenyataan, sesuai aslinya dan tidak merugikan konsumen.
Tahun 2019, kita sudah dapat merasakan tinggal di hunian yang terhubung
langsung dengan stasiun LRT. Rencananya, LRT City ini akan dioperasikan tahun
2019. Nah, di tahun 2019 pulalah LRT City akan dirasakan langsung keuntungannya
sebagai tempat hunian,” jelas Aji secara gamblang.
Aktivitas rekan-rekan Blogger di Blogger Gathering LRT City PT Adhi Karya (Persero) Tbk [Foto: Dok Pri] |
“Di semua kawasan yang dikembangkan, LRT City ini bersifat
Transit Oriented Development (TOD).
Jadi, ada pengembangan kawasan di suatu titik stasiun atau sarana transportasi
dalam radius lebih kurang 800 meter. Kenapa 800 meter? Selama itu bisa ditempuh
dengan jalan kaki atau bersepeda.Ini menjadi ciri utama hunian berkonsep TOD.
Ada juga mix (campuran) yang terdapat
tempat komersial, ada office, dan sarana-sarana lainnya. Connect,
antar-tower dalam jarak 800 meter saling berhubungan. Jadi, ada
jalur yang menghubungkan, baik itu dengan bersepeda maupun jalan kaki. Di
LRT City juga bakal terdapat shuttle bus. Jadi ada perpindahan moda transportasi yang cukup memudahkan. Selain LRT, terkoneksi juga dengan
angkutan lain, seperti bus, angkutan umum, Trans Jabotabek, atau
angkutan yang lain,” lanjut Aji
Ada pula Shift, Densify, juga Compact. Kalau hal ini dikembangkan di
titik-titik strategis atau di tengah-tengah kota, otomatis harga lahan akan
mahal dan terbatas. Mau tidak mau akan dibuat vertikal menurut
undang-undangnya. Ini konsep dasar TOD. Pendekatan TOD yang dilakukan PT Adhi
Karya (Persero) Tbk sedang dalam proses. Proses koordinasi terus dilakukan
antara pemerintah pusat dengan daerah. Mungkin nanti, dengan diresmikannya LRT
City, bisa jadi LRT City ini menjadi TOD pertama yang ada di Indonesia. Hingga
saat ini, belum ada yang benar-benar TOD.
Aturan mengenai TOD itu sendiri belum fiks, masih dalam pembahasan. Kalau memperhatikan generasi
milenial lebih ke emosional, LRT City memberikan konsep-konsep yang menyentuh dari
sisi emosional generasi muda sekarang. Seperti konsep desain juga fasilitas yang ada. Karena LRT City bersifat Mixed Use,
contoh kawasan yang dikembangkan bersifat TOD ini adalah Eastern Green yang
pertama
kali.
LRT City- Eastern Green [Foto: DokPri] |
Eastern Green terdiri dari dua tower apartemen, empat mal yang berlokasi di Bekasi Timur, terdapat sentra stasiun dan Depo. Terkoneksi langsung
dengan stasiun LRT beserta Deponya.
“Di sini tertulis Elartizen. Ya, LRT City sedang membangun
peradaban komunitas baru, termasuk merangkul generasi muda (milenial) yang nantinya
bisa bergabung dengan komunitas Elartizen,” sambung Aji di sela-sela
paparannya.
Aji
juga menjelaskan mengenai konsep LRT City yang
dikembangkan. Contohnya Bekasi Timur yang dikenal panas maka LRT City yang dibangun membentuk konsep green (hijau). Di rooftop-nya juga dibuat garden
(taman). Untuk konsep mall-nya diprioritaskan seperti F & B. Jadi, orang bisa berkumpul, diskusi, atau nongkrong.
Eastern Green berkonsep Smart Living with Smart Home [Foto: Dok Pri] |
Konsep-konsep yang smart dan simpel untuk golongan
milenial sangat
disukai, apalagi modern dan minimalis klasik. Semuanya real,
sesuai desain yang dibuat. Di Eastern Green sendiri, karena golongan milenial
sangat menggilai teknologi. Oleh karenanya, di Eastern Bekasi Timur ini punya konsep Smart Living with Smart Home.Misalnya, seseorang pulang
dari kerja, kuliah, atau pulang bermain,
ingin sampai di apartemennya
dalam kondisi dingin, dengan ponsel yang dimiliki AC apartemennya
dapat dikontrol on/off saat masih di jalan.
“Ketika
tiba di apartemen ingin ngopi, cukup nyalakan saja dari
smartphone
pemanas airnya. Saat
datang keapartemen air sudah panas. Begitu juga ketika lupa
mematikan lampu kamar mandi, di cek melalui ponsel misalnya masih menyala, langsung
dapat dimatikan dari ponsel meski saat itu kita masih
berada di kantor. Jadi, LRT City sudah menerapkan teknologi yang sangat maju
dan lebih smart. Eastern Green menjadi proyek
pertama kali di Bekasi Timur yang sudah berjalan,” urai Aji
dalam penjelasannya kepada rekan-rekan blogger.
LRT City menjadi tempat investasi properti generasi muda saat ini [Foto: Dok Pri] |
Eastern Green Apartment
merupakan apartemen yang dibangun PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang
langsung terintegrasi dengan LRT City-Bekasi dan 0 (nol) kilometer dari stasiun
LRT. Jadi, kita tak habis waktu di jalan secara sia-sia untuk hunian di sini.
Terintegrasi secara nyata dengan stasiun itu yang dipaling dicari dalam akses
investasi.
Eastern Green Apartment ini memberikan fasilitas yang tak
kalah menarik berupa LRT Station yang sangat dekat, swimming pool, cinema,
mall, commercial area, gym dan spa, plaza/landscape, plus security guard.
Living room dan bedroom dengan floor homogeneous dan
berdinding lightweight concrete interior paint finish. Sementara lantai
bathroomnya menggunakan ceramic, dinding lightweight concrete ceramic finish
dengan sanitary mono block. Eastern Green Apartment ini memiliki tiga tipe,
yaitu studio SG 27,21 m2, 1 bedroom SG
38,43 m2, dan 2 bedroom SG 50,51 m2.
Proyek selanjutnya adalah Gateway Park yang terletak di
Jaticempaka, perbatasan antara Jawa Barat dengan Jakarta Timur. Di sini juga
terhubung dengan stasiun LRT. Konsepnya lebih private, karena memisahkan antara mall dengan apartemen. Akan
tetapi tetap, pendekatan yang dilakukan
berbasis TOD. Di Gateway Park, seluruh kendaraan tidak ada yang di atas,
semuanya berada di basement. Di bagian atas benar-benar terlihat hijau. Di ground floor diciptakan ruang tempat
bebas kendaraan.
LRT City Jati Cempaka Gateway Park Apartment of LRT City
juga kawasan yang langsung terhubung dengan stasiun LRT. Memiliki tiga tipe
unit, masing-masing tipe studio SG 24,50 m2, 1 bedroom SG 36,75m2, dan 2
bedroom SG 49,00 m2. Fasilitas yang dipunyai sama dengan Urban Signature.
Untuk proyek selanjutnya adalah LRT City MTH27 di sekitar
Cawang yang akan dikembangkan di pertengahan 2018. Saat ini sedang dalam
proses. Akan ada juga office di stasiun LRT, selain itu juga untuk tempat meeting point.
Selanjutnya di Ciracas, ada Urban Signature. Kelebihan
utamanya, selain terdapat LRT, hunian di Ciracas ini menargetkan untuk golongan
muda. Seperti desain, fasilitas di dalamnya, semuanya memang disiapkan khusus.
Ciracas menjadi satu bagian yang tak terpisahkan dan
menjadi akses banyak orang. PT Adhi Karya (Persero) Tbk membangun hunian Urban
Signature berupa rusunami. Kategori unit terdiri atas tipe studio SG 24,5 m2, 1
bedroom SG 36,75 m2, dan 2 bedroom SG 49 m2. Spesifikasi unitnya meliputi
Living Room dengan lantai homogenous tile dengan dinding lightweight concrete
interior paint finish, begitu pula untuk bedroom-nya. Sementara, kamar mandi
dengan lantai ceramic, dinding finish ceramic, dan sanitary mono block.
Fasilitas yang diberikan berupa function room, swimming
pool, security, musala, juga playground. Di bagian commercial area meliputi
convenience centre, gym, dan resto & café. Surrounding area sangat dekat
dengan stasiun LRT Ciracas, Taman Mini Indonesia Indah, RS. Jantung Bina Mulya,
dan Jakarta International Korea School.
Proyek yang sudah berjalan juga adalah Sentul Park, exit
tol Sirkuit Sentul Km 33. Untuk LRT session-nya masuk ke tahap 2. Di sentul ini
harapannya adalah menggabungkan antara Bogor dan Bandung. Jadi, orang kalau ingin jalan-jalan ke Bogor atau
Bandung tak
perlu jauh-jauh harus ke Puncak atau Bandung, di LRT City Sentul
semua tersedia. LRT City Sentul menyediakan semua, baik itu keindahan seperti Gunung Salak, udaranya yang masih terasa sejuk, makanan dan minuman atau kuliner, di
sinilah pusatnya. Jadi, tidak hanya modern saja, tetapi ada penggabungan unsur
tradisional juga. LRT City Sentul ini cocok untuk keluarga, tempat istirahat, maupun refreshing atau keluar dari rutinitas
hiruk-pikuk Jakarta sehari-hari.
Di Royal Sentul Park ini sendiri sangat dekat dengan
exit Tol Sirkuit Sentul Km 33. Nah,
lebih lengkapnya, fasilitas yang ada meliputi: infinity pool, iconic skylight
garden, thematic café, green connectivity, butterfly garden, sky lounge, street
culinary, ramp garden, family garden, bicycle and Segway spot, jogging track,
juga terdapat multipropose room. Unit specification-nya meliputi floor
homogenous tile, wall lightweight concrete interior paint, palfond expose, dan
sanitary mono block.
Menurut Pak Aji, penyebutan TOD itu tidak hanya terpaku
oleh LRT saja. Tetapi, bisa saja dengan stasiun kereta, pelabuhan, bandara,
atau terminal bus. PT Adhi Karya (Persero) Tbk telah menjalin kerjasama dengan
PT KAI dan PPD untuk mengembangkan hunian berbasis Kereta Api dan Bus.
Untuk Oase Park, PT Adhi Karya (Persero) Tbk bekerja sama
dengan PPD di sekitar terminal Ciputat. Oase Park juga sudah mulai dipasarkan.
Kerjasama dengan PT KAI yang
berada di daerah dekat stasiun Cisauk. Nantinya, akan terkoneksi dengan stasiun Cisauk bernama
Cisauk Point.
Apakah bisa golongan milenial memiliki apartemen? Terkadang
kita tidak menghitung, berapa cost
yang sudah dikeluarkan untuk transportasi dan kemacetan. Seandainya kita dapat
meminimalkan hal ini--cost yang kita keluarkan--misalnya untuk naik mobil, per tahunnya itu kurang lebih 40 jutaan hilang
begitu saja, termasuk kerugian waktu.
Nah, 40 jutaan itu tadi bisa dibuat untuk DP kepemilikan hunian. Cicilannya, LRT City membuka
kesempatan ke konsumen untuk ikut memasarkan pula. Untuk cicilan yang besarannya sekitar 2 jutaan, ada beberapa kawasan LRT City yang
menjangkau cicilan tersebut, di daerah Ciputat dan Cisauk yang kisaran harganya
sekitar 220 jutaan. Jadi, dengan cicilan 1,9 atau 2 juta per bulan, sudah bisa memperoleh hunian.
LRT City ini dapat menjadi solusi dari permasalahan
investasi generasi muda sekarang untuk hunian. PT Adhi Karya (Persero) Tbk,
menjawab keraguan generasi muda yang bilang bahwa sulit untuk memperoleh atau
berinvestasi di
bidang properti. Dengan kehadiran LRT City yang ada di mana-mana
dan terkoneksi langsung dengan LRT Station, sangat dapat menghemat biaya perjalanan.
Nah, harga LRT City ini masih sangat terjangkau. Padahal dekat
dengan stasiun LRT. Bayangkan saja beberapa tahun ke depan, hunian yang berada
di dekat stasiun dan semakin berkembang, harganya akan semakin melangit. Bagaimana
tidak ingin berinvestasi dari sekarang?
LRT City, Nol Kilometer dari stasiun memberi jarak tempuh perjalanan yang relatif singkat [Foto: Dok Pri] |
Pengembangan LRT City ini sebagai upaya PT Adhi Karya
(Persero) Tbk, untuk memberikan kehidupan dan peradaban baru masyarakat urban
Jakarta dan kaum suburban di derah penyangganya. PT Adhi Karya (Persero) Tbk
punya beberapa lahan yang berlokasi di
titik nol kilometer stasiun LRT Jabodebek. Hal itu yang dikembangkan menjadi
kawasan hunian dan komersil. Menjadi solusi yang ditawarkan PT Adhi Karya
(Persero) Tbk kepada generasi jaman now
untuk dapat hidup lebih berkualitas, terbebas dari macet yang semakin ruwet,
dan berinvestasi untuk masa depan yang lebih baik.
Informasi:
Beberapa proyek LRT City yang dikembangkan PT Adhi Karya
(Persero) Tbk antara lain: LRT City Sentul-Royal Sentul Park, LRT City
Bekasi-Eastern Green, LRT City Jaticempaka-Gateway Park, LRT City Ciracas-Urban
Signature, dan LRT City MT. Haryono-MTH27. The Boutique Bekasi Barat dan Cikoko,
Cisauk Point – Tangerang, member of LRT City, Oase Park – Ciputat,
Tangsel, member of LRT City. Semua proyek LRT City ini ada di acara Indonesia Properti
Expo JCC Senayan Hall A 3-11 Februari 2018. Ayo guys, saatnya generasi muda berinvestasi properti! Kalau tidak sekarang, kapan lagi!?
4 comments:
banyak projek dari pt ini.
Heheheheh Ko @Deddy: lagi pas ada acara nih ko di booth LRT City. Sekalian juga lihat-lihat yang lainnya.
Rumahku dekat banget sama LRT City - Eastern Green dan kalau lihat lokasinya, memang strategis banget. Investasi properti emang ngga ada ruginya kalau kita cerdas pilih lokasi. Kalau investasinya di LRT City, kayanya menguntungkan banget deh. Karena akan banyak orang yang perlu hunian yang dekat sama transportasi umum. Apalagi transportasi anti macet kaya LRT.
Kepingin punya satu unit apartemen di Bekasi Timur, mantaap letaknya strategis dan akses kendaraannya lengkap dari LRT, KRL sampai tol dekat.
Post a Comment