Tuesday, June 23, 2020

Ayo Covid Test Melalui Halodoc

Janngan takut untuk Test Covid [Sumber: www.cbncindonesia.com]

Siapa sangka siapa nyana, dunia yang mulanya adem ayem dan riang gembira, tetiba digemparkan dengan makhluk tak kasat mata. Hampir setengah isi dunia dibuat heboh, rusuh, dan gelisah. Kocar-kacir bak butiran debu diterbangkan angin. Roda perekonomian yang mulanya berjalan lancar, kini tersendat berjalan perlahan. Hal yang lebih menyengsarakan, banyak nyawa anak manusia terenggut karenanya. Bahkan melihat sisi lain dunia begitu banyak mayat bergelimpangan di tengah jalan.



Sedih, kesal, marah? Ya! Namun, tak bisa kita berlama-lama larut dalam kesedihan, kekesalan, bahkan kemarahan. Tak bisa dipungkiri, dampak terbesar dari makhluk yang bernama Corona itu sangat terasa. Hampir seluruh dunia terpukul. Aktivitas jadi terbatas. Ruang gerak tak bisa bebas. Berjarak satu sama lain.



Social distancing (jaga jarak) untuk tidak berkumpul beramai-ramai jadi pengejawantahan baru semenjak corona hadir. Begitu pula penggunaan masker, mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas, mengganti pakaian sesegera mungkin setelah beraktivitas di luar.  Lembaga-lembaga kesehatan tak memicingkan mata melihat bencana dan duka yang melanda negeri zamrud khatulistiwa.



Ya, dari hampir seluruh Negara, Indonesia menjadi salah satu Negara yang disorot dunia dengan hadirnya kasus corona ini. Bagaimana tidak, pola hidup sehat dan bersih yang sebelum-sebelum kasus ini muncul sering diabaikan, kini mau tidak mau, entah unsur keterpaksaan atau memang kewajiban, mesti melakukan kebiasaan baru.



Kini, cuci tangan, pakai masker, maupun mengganti baju setelah bepergian sesegera mungkin, sudah mesti diterapkan. Untuk menjaga dan mengantisipasi penyebaran covid membengkak, pemerintah pun turun tangan mencegah. Mau tidak mau, roda perekonomian berjalan melambat. Pusat-pusat kesehatan untuk menangani kasus covid semakin membengkak. Rumah sakit-rumah sakit banyak yang menjadi rujukan.



Orang-orang semakin membatasi diri untuk tidak bepergian, ngemall, kumpul-kumpul di tempat umum, makan di resto, dan aktivitas lainnya yang melibatkan banyak orang. Ya, salah satu unit pelayanan kesehatan, HALODOC mengambil peran tindakan preventif dalam memutus mata rantai corona. Mungkin belum ada yang tahu apa itu Halodoc ya teman-teman.



Halodoc merupakan aplikasi berbasis online sebagai bentuk kepedulian dari solusi kesehatan inovatif yang membantu dan mempermudah pasien dalam menghemat waktu dalam menebus resep obat di rumah sakit, baik racikan maupun nonracikan. Halodoc juga mengakomodir masyarakat untuk dapat menerima bantuan medis yang diperlukan dengan aman.



Saya pribadi pernah mengalami ketika antri ke dokter yang menyita waktu berjam-jam. Sama halnya ketika saya membeli obat di apotek. Namun, dengan Halodoc, waktu saya sangat hemat, tenaga pun tak terkuras, obat yang dicari pun dapat segera sampai.  Halodoc ini pun sangat membantu saya karena memang tujuan utamanya adalah memberi kemudahan kepada masyarakat dalam menerima akses layanan kesehatan untuk seluruh masyarakat.



Enaknya lagi, aplikasi Halodoc berisi fitur-fitur yang dapat membantu pengguna memperoleh layanan medis, seperti obat-obatan, panggilan suara, dan panggilan video dengan dokter yang tersedia 24 jam. Aplikasi Halodoc ini pertama kali ada di 2016 tepatnya pada April 2016. Seiring bergulirnya waktu, akses  pelayanan kecepatan waktunya hanya 30 detik saja. Benar-benar hemat. Pokoknya, segala sesuatu yang berkaitan dengan kesehatan dipermudah dengan Halodoc.



Nah, bicara Halodoc tentunya bicara kesehatan. Tak saja Indonesia, tapi dunia pun dilanda virus corona. Mau tidak mau fasilitas kesehatan semakin banyak diperlukan. Kepedulian kesehatan ini pun difasilitasi oleh Halodoc. Untuk kalian yang ingin melakukan Covid Test Jakarta dan berada di wilayah Jakarta dapat langsung merujuk Halodoc.



Jangan pernah takut untuk melakukan Covid Test, mengapa? Kita tidak tahu apa yang ada dan terjadi dalam tubuh kita. Mungkin dari luar terlihat sehat-sehat, namun ketika di test ternyata mengandung bibit virus yang dapat memicu perkembangan corona. Terapkan pola berpikir positif untuk setiap permasalahan mengenai covid dalam diri. Perbanyak membaca berita benar dan bukan hoax. Namun tetap dibarengi dengan bertanya pada ahli.  



Kejadian di sekitar wilayah tempat tinggal saya, telah diberi peringatan untuk tidak berkerumun, mengadakan acara, dan makan di tempat makan beramai-ramai. Namun, peringatan yang telah dikeluarkan oleh ketua RT bahkan camat setempat tak diindahkan. Alhasil, menerima berita tak sedap bahwa salah satu dari mereka yang melakukan aksi kumpul-kumpul bareng, ketika pulang ke rumah mendadak demam.


Sementara itu demamnya menurut anggota keluarga dianggap sebagai deman biasa. Selang beberapa waktu kemudian kondisinya semakin parah. Tak berapa lama kemudian, saya mendengar kabar duka bahwa tetangga yang tersebut dideteksi terkena corona dan telah meninggal dunia. Benarlah, jangan pernah abai pada peringatan. Patuhi secara bijak, tahan diri untuk tidak berkumpul beramai-ramai. Insya Allah, aman.






Nah, di Jakarta sendiri untuk melihat daftar Covid Test Jakarta bisa langsung cek di sini. Waspada pada sekitar (lingkungan), waspada untuk kesehatan diri dan keluarga, dan waspada ketika Anda melakukan aktivitas di luar rumah yang melibatkan beberapa orang. Saya pun berpesan untuk diri sendiri dan untuk kita semua, pakai masker, bawa sabun (sabun cair) atau hand sanitizer, dan mengganti baju sesegera mungkin setelah beraktivitas.  Semoga pandemi ini segera berakhir dan kita dapat melakukan aktivitas tanpa ada rasa takut. Semoga.






2 comments:

Mporatne said...

Makanya jangan bandel dan jangan mengangap enteng masalah. Padahal covid-19 itu bahaya banget. Masih berkerumun akhirnya berkerumun juga Khan di rumah sakit jadi pasien covid-19

https://www.junjoewinanto.com said...

Hahaha.. Iya yaak pok.. Bahaya sih yaa dibilangin ga nurut. Kalo nurut kan aman jadinya, minimal untuk diri sendiri aja dulu.