Museum Tekstil Indonesia. Foto: Dok. Pribadi |
Indonesia, negeri yang kaya dengan beragam budaya, suku
bangsa, juga kuliner. Sepertinya, tidak hanya itu. Apabila kita melirik ke arah
Utara Jawa, tepatnya Jepara, banyak bertebaran ukiran dengan berbagai motif.
Ya, ukiran Jepara namanya. Ukiran tersebut sudah terkenal hingga mancanegara.
Tak hanya ukiran Jepara. Bali pun memiliki ukiran yang khas pula.
Sisi belakang Musem Tekstil. Foto: Dok. Pribadi |
Apalagi dengan busana, banyak perancang-perancang busana
Indonesia bergema hingga mendunia. Merancang dan menjahit baju merupakan salah
satu kriya atau pekerjaan (kerajinan) tangan. Hari ini, tepatnya Kamis, 18
Agustus 2016, saya diundang langsung oleh Founder Kriya Indonesia, Nur Astri
Damayanti untuk mengikuti workshop menjahit cardigan untuk pemula.
Peserta Workshop menjahit cardigan untuk pemula di Museum Tekstil Foto: Dok. Pribadi |
Sembari tertawa terkekeh-kekeh, saya jejingkrakkan. Kenapa? Karena setelah sekitar 22 tahun tidak
memegang mesin jahit, akhirnya saya kembali memegang dan akan menggunakan
kembali. Nah, yang menariknya lagi adalah ini kali pertama saya menjahit bahan
cardigan. Saya sempat browsing
model-model cardigan di internet. Banyak model yang sangat cantik bila
dipadupadan dengan baju yang ingin kita kenakan.
Founder Kriya Indonesia, Nur Astri Damayanti memberikan sambutannya dalam Workshop Menjahit Cardigan untuk Pemula Foto: Dok. Pribadi |
Sebelum workshop berlanjut, Founder Kriya Indonesia
memberikan sambutannya. Astri Damayanti mengatakan, “Workshop ini workshop yang
simpel dan mudah, yaitu menjahit cardigan untuk pemula. Jika kita ingin
menjahit yang benar-benar menjahit, itu butuh waktu lama.” Astri juga menyampaikan mengenai mesin yang akan
digunakan untuk menjahit cardigan tersebut, yaitu mesin jahit dengan merek
Brother.
Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Menyampaikan sambutan Foto: Dok. Pribadi |
Kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari Deputi Gubernur
Bidang Pariwisata dan Kebudayaan, Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, Beliau sangat
mengapresiasi acara Workshop ini. Dengan
acara ini, roda perekonomian terus bergerak dan museum tekstil, yang
menjadi tempat penyelenggaraan workshop akan semakin ramai dengan aktivitas
yang ada.
Mesin Jahit BROTHER Foto: Dok. Pribadi |
Bicara mesin jahit Brother, menurut pihak Brother ada
tiga tipe mesin jahit tersebut, yaitu 1) tipe pedal. Tipe pedal ini boleh
dibilang tipe manual. Penjahit menggunakan kaki untuk menjalankan mesin. 2)
Tipe electrical. Tipe ini, mesin dihubungkan dengan arus listrik dan kaki
menginjak pedal sehingga mesin dapat dijalankan. 3) Tipe computerize. Tipe ini,
mesin diatur secara otomatis melalui perintah-perintah komputer, biasa untuk
mesin border skala besar.
Mesin Jahit BROTHER tipe GS 2700 Foto: Dok. Pribadi |
Mesin jahit Brother memiliki beberapa tipe. Pada
kesempatan ini, peserta workshop diperkenalkan dengan mesin jahit Brother Tipe
GS 2700. Nah, kenapa tipe ini? Tipe ini adalah mesin jahit dengan predikat best
seller di kelasnya. Mesin jahit ini memiliki 27 jenis jahitan, dapat membuat
hanya satu langkah membuat lubang kancing, terdapat lampu LED di dalam mesin
yang dapat membantu penjahit saat mengerjakan jahitan di malam hari.
27 Jenis jahitan dari mesin jahit BROTHER tipe GS 2700 Foto: Dok. Pribadi |
Hal yang mengasyikan menggunakan mesin jenis ini adalah
mampu menjahit secara lurus, zig zag, dan satin. Ada juga tombol yang dapat
diatur untuk mengetahui panjang dan lebar jahitan. Maksimal lebar jahitan
sekitar 5 mm dengan panjang jahitan hingga 4 mm. Sekoci dapat diatur secara mudah
dan cepat. Sementara itu, rangka mesin dibuat dari bahan metal. Watt listrik
tidak besar, hanya 51 Watt dengan dimensi mesin 450 (P) x 200 (L) x 380 (T).
Menurut saya canggih dan mengasyikan.
Selang beberapa waktu, pengajar Adi Busana Indonesia, Ibu
Hj. Tati Murtati, S.Pd., M.Pd, bersama
Mba Astri Damayanti mulai menginstruksikan untuk mengambil cardigan yang sudah
diberikan kepada peserta. Mereka berdua mulai memberitahukan bagaimana melipat
cardigan untuk dibuat model dalam bahasa saya, “sayap batman”.
Bersama Pengajar Adi Busana Indonesia, Hj. Tati Murtati, S.Pd., M.Pd. Foto: Dok. Pribadi |
Peserta diberikan pola untuk dibentuk di cardigan yang
sudah diberikan. Semua semangat saat membentuk pola. Menusukkan jarum pentul ke
dalam pola dan mengukur jarak ukur jahit dengan memberi tanda menggunakan
pulpen. Setelah itu menggunting bahan, lantas me-rader bahan dengan menggunakan kertas karbon. Tak terlihat stress
di wajah. Semua peserta sangat terhibur. Menggunting pola perlu kehati-hatian
agar bahan tidak mubazir dan bagian lain tidak tergunting sia-sia.
Mebentuk pola Foto: Dok. Pribadi |
Setelah pola cardigan dibentuk, begitu pula dengan bentuk pita, satu per satu bahan dijahit. Tentunya
dijahit dengan menggunakan mesin jahit Brother. Suara mesin ini menurut saya
cukup halus dan tidak berisik. Untuk pengoperasiannya bagi pemula, menurut saya
sangat mudah. Tidak perlu waktu berjam-jam untuk menaklukakn mesin jahit
Brother tipe GS 2700 ini. Asal diperhatikan dengan saksama semua bisa.
Memotong pola. Foto: Dok. Pribadi |
Sementara itu, untuk menjahit cardigan menurut saya, hanya
butuh 3T: Teliti, Telaten, dan Tekun. Dengan tiga “T” itu tadi, kita akan
mendapatkan hasil maksimal. Dilihat dari sisi jahitan terlihat rapi, teratur,
dan cantik. Pada saat dikenakan pas di
badan. Pita aksesori yang diikatkan di bagian depan dada pun terlihat cantik
dan indah.
Menjahit pola Foto: Dok. Pribadi |
Tak perlu waktu lama untuk menjahit cardigan tersebut.
Tangan-tangan terampil denga suara mesin jahit yang saling bersahutan
meriuh-rendahkan Museum Tekstil Indonesia di Jalan K.S. Tubun I Tanah Abang
tersebut.
Peserta Workshop menjahit pola. Foto: Dok. Pribadi |
Ya, menjahit bukan monopoli pekerjaan wanita, pria juga
bisa. Menjahit sebenarnya sudah dilakukan oleh pria sejak dahulu. Sekarang pun
masih tetap berlanjut. Tampil gaya pun tak hanya milik wanita, pria juga bisa
melakukannya.
Cardigan, banyak orang menyebutnya dengan nama sweater.
Jaket militer berlengan panjang dari rajutan wol dengan trim buu atau braid,
serta berpenutup depan memakai kancing atau zip. Jaket itu sering dipakai
perwira tentara Inggris selama perang Crimena dan namanya diambil dari Earl of
Cardigan VII. Pada abad ke-20, modelnya tanpa kerah dan diadaptasikan untuk
pakaian olahraga santai.
Cardigan menjadi pakaian populer untuk wanita juga pria
yang ingin tampil trendi dalam balutan baik rajut maupun polos. Pabrik pakaian
rajut memproduksinya dengan beragam variasi model menggunakan bahan wol atau
wol campuran, dilengkapi dengan kancing berlengan panjang.
Channel ikut memomulerkan cardigan selama tahun 1920 dan
1930-an dengan busana two piece yang terdiri atas jaket cardigan, sweater, dan
rok. Pada 1950-an, selama beberapa waktu muncul mode pemakaian cardigan secara
terbalik, yaitu letak kancing bukaan tidak di depan, melainkan di belakang.
Kini, cardigan mengalami perkembangan sangat pesat.
Beragam model hadir mengikuti perkembangan zaman dengan kualitas sangat baik.
Pria, khususnya dapat menunjukkan pesonanya melalui cardigan. Ada banyak model yang hadir di tengah-tengah
kencangnya busana luar. Model kancing depan tiga, model kerah huruf “V”,
kancing depan rajutan, juga kancing yang ada di bagian belakang.
Untuk pria yang bekerja dan ingin tampil lebih fresh,
boleh mencobanya. Sesekali tak salah kalau ke kantor mengenakan sesuatu lain
dari yang lain. Selain menyenangkan diri
sendiri, bisa jadi orang-orang di sekitar ikut “tertular” hal-hal baik
dari diri kita.
Hasil jahitan cardigan denga menggunakan mesin jahit BROTHER tipe GS2700 Foto: Dok. Pribadi |
Waktu menjahit cardigan tak terasa. Cardigan yang saya
jahit selesai sudah meski belum 100 % sempurna.
Mungkin selanjutnya, dengan mesin jahit Brother GS 2700, dukungan
Founder Kriya Indonesia-Mba Astri Damayanti, pengajar Adi Busana Ibu Hj. Tati Murtati,
S.Pd., M.Pd., dan Museum Tekstil Indonesia, dapat menghasilkan lagi
cardigan-cardigan lain yang lebih berwarna.
Astri Damayanti dan Puspa Swara memberikan pencerahan baru dalam dunia
jahit-menjahit untuk pemula. Jika selama ini di benak kita membayangkan
menjahit itu sulit dan perlu waktu lama, tetapi kenyataannya tidak. Terima kasih Founder Kriya
Indonesia, Pengajar Adi Busana, Museum Tekstil, dan Mesin Jahit terkenal ini, Brother!
Menjahit untuk Pemula bersama Puspa Swara, Brother, Kartini Blue Bird, dan Museum Tekstil Foto: Dok. Astri Damayanti |
0 comments:
Post a Comment