Dulu, pernah ga
ditanya-tanya sama orang sekitar atau guru sekolah, “Cita-cita kamu mau jadi
apa?” Ada yang jawab jadi pilot, dokter, insinyur, teknisi, polisi, dan banyak
lagi ya. Nah, begitu juga saya. Saat kecil, saya ditanya sama guru, cita-citanya
mau jadi apa. Kala itu spontan saya jawab, mau jadi ahli pertanian. Hihihihi…
tapi semuanya berubah seiring jalannya roda zaman.
Apa yang menjadi harapan di 2017 ini? Foto: Dok. http://media.istockphoto.com/ |
Di SMP pun begitu, saya
ditanya mau jadi apa. Saya jawab ahli bahasa. Dan, di SMA juga terjadi hal yang
sama, pertanyaan yang sama, nanya cita-cita saya mau jadi apa. Saya jawab, jadi
dokter. Dududuuuuu… Dokternya ga kesampaian, jadinya ahli Biologi sajalah.
Ada banyak daftar
harapan yang satu per satu terwujud ada juga yang masih nyangkut. Di saat
teman-teman saya masih kuliah, saya sudah bekerja dan menikmati gaji jadi orang
gajian. Habis itu, saya juga ingin segera menikah, tapi siapa yang mau
dinikahi? Wong saat bekerja, pergi pagi pulang petang, bagaimana mau ketemu
pasangan?
Tetapi, Alhamdulillah,
Allah SWT mungkin mempertemukan saya dengan gadis yang saya idam-idamkan
setelah sekian tahun jojoba (jomblo-jomblo bahagia). Perjuangan juga
dapetinnya. Mungkin karena niatnya baik dan benar, jadi dipermudah saja
jalannya oleh Allah SWT. Akhirnya menikah.
Menikah ingin segera
ada yang bisa ditimang-timang dan dibecandain, Alhamdulillah istri hanya kosong
tiga bulan. Lahirlah anak pertama saya, lelaki masa depan keluarga. Tak
dinyana, tiga tahun setelahnya lahir pula adiknya si abang, bayi perempuan
mungil yang cantik dan gemesin. Lengkaplah sudah keluarga kecil saya.
Hari, bulan,
tahun,terus berganti. Begitu pula roda kehidupan yang saya dan keluarga kecil
jalani. Putaran roda-roda kehidupan terus berjalan. Terkadang di bawah, tetiba
berada pada puncaknya. Tapi tak menyurutkan langkah untuk tetap
terus maju menghadapi kehidupan yang lebih baik.
Dari tahun ke tahun, harapan-harapan baru muncul, meski
harapan sebelumnya ada yang terwujud ada pula yang belum. Kalau belum terwujud,
mungkin memang saatnya belum tepat. Percaya dan yakinlah, rezeki dari Allah SWT
dengan berusaha sekuat tenaga berdasar cara-cara yang halal. Insya Allah, semua
jadi berkah.
Sementara, harapan yang telah terwujud wajib disyukuri.
Bisa jadi, dari harapan yang diwujudkan tadi, ada sebentuk ujian Allah. Ya,
kita tidak tahu ujian dari Allah itu banyak
macam dan caranya, asal kita peka.
Tuliskan apa yang jadi keinginan Foto: Dok. http://media.istockphoto.com/ |
Harapan-harapan yang sudah masuk ke dalam daftar panjang
selama satu tahun ke depan untuk saya tidak muluk-muluk. Saya berpikir, apa
yang saya harapkan, itu yang akan saya kerjakan. Bolehlah menggantungkan
harapan setinggi langit, tapi perlu mengukur kemampuan diri. Sudah sampai atau
belum, atau malah justru akan menyakitkan.
Untuk satu tahun ini (2017), ada keinginan untuk
menyelesaikan paper-paper hasil riset beberapa waktu lalu yang belum sempat
dibukukan. Berharap, ada satu dua buku lagi
yang bisa terbit dari hasil kunjungan dan riset tersebut.
Keinginan dari lubuk hati yang paling dalam untuk menyinggahi
baitullah dalam keadaan sehat wal afiat tanpa kurang satu apapun bersama
keluarga tercinta. Memberikan wisata rohani untuk keluarga tercinta. Mengenal
lebih jauh para bapak anbiya yang telah memberikan setetes ilmu kehidupan dan
masih tetap dipertahankan untuk dipelajari.
Meningkatkan dan memperbaiki amal dan ibadah, menuju
hal-hal baik dan benar. Mengupayakan untuk salat tak pernah ditinggalkan bukan
sekadar menggugurkan kewajiban dan tepat waktu. Lebih banyak mengingat kematian
dibanding mengingat harta-harta yang terkumpul tetapi tak diperjuangakan untuk
jalan Allah SWT.
Kebahagiaan keluarga yang diberikan kepala rumah tangga
untuk anak-anak dan istri tercinta. Mendidik dengan pola asuh islami model
ajaran Rasulullah sebagai teladan umat. Tak pelak memang, apapun yang
dicita-citakan tetapi hanya diucapkan, percuma! Aksikan dengan gerakan bukan
sekadar canangan di kertas tak bersuara.
Sebagai pengejawantahan dari hal-hal yang sudah saya
perbuat, berusaha mencapai kehidupan yang lebih baik itu wajar. Akan tetapi,
memberikan untuk kemaslahatan dan kebaikan umat itu jauh lebih baik. Wish list
yang tak panjang lebar tetapi berharap akan ada jalan terbuka lebar, amin.
#ODOP8
0 comments:
Post a Comment