Indonesia, negara multikultur dengan beberapa
agama yang hidup saling berdampingan. Indonesia menjadi salah satu negara
tujuan orang-orang dari penjuru dunia untuk belajar (studi), tinggal, juga
bekerja. Di Indonesia juga, penduduknya dikenal ramah-ramah dan murah senyum.
Hal ini tak lepas dari nilai-nilai toleransi yang ditanamkan dalam satu
keluarga kepada anggota keluarga mereka.
International Islamic Education Expo 2017 ICE BSD [Foto: Dok Magnitude] |
Tak heran, banyak orang-orang di luar Indonesia
senang tinggal di negeri “gemah ripah loh jinawi” ini. Selain itu, mayoritas
penduduk Indonesia beragama Islam. Meski begitu, orang-orang di luar yang non
Islam pun sangat menghargai dan saling dukung satu sama lain. Walaupun kepercayaan
berbeda-beda, tetapi rakyat Indonesia bisa tetap bersatu, sesuai semboyan
Bhinneka Tunggal Ika.
Sejalan dengan keragaman kultur dan agama di tanah
air, satu hari ke depan, bakal digelar helatan besar dengan nama Pameran
Pendidikan Islam Internasional. Indonesia menjadi tuan rumah dari acara yang
akan mengambil tempat di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City,
Tangerang Selatan, Banten pada 21-24 November 2017.
Pameran ini mengusung tema “Pendidikan Islam
untuk Perdamaian Dunia”. Dalam pameran ini nanti, akan menghadirkan beragam
lembaga pendidikan Islam, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Mereka akan
mengambil tempat di lebih dari 200 stand pameran.
Kalau dilihat-lihat, pameran yang digelar oleh Pendidikan Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia ini menjadi pameran International Islamic
Education Expo terbesar di Indonesia. Ini boleh dibilang menjadi referensi
untuk siapapun yang ingin mencari studi Islam dari beragam sekolah, lembaga,
maupun perguruan tinggi dengan berbagai program dan jurusan.
Nah, beragam acara pun akan hadir dalam satu
kesatuan expo ini. Contohnya, Seminar Internasional Tahunan tentang Studi Islam
(Annual International Conference on Islamic Studies, AICIS), Deklarasi Jakarta,
Apresiasi Pendidikan Islam, Seminar Internasioanl mengenai Studi Pesantren, dan
jangan sampai terlewatkan pula, ada kompetisi robotik Madrasah.
Melalu pameran yang akan berlangsung empat hari
ini, diharapkan bisa menyebarluaskan beragam informasi tentang khazanah
Pendidikan Islam di Indonesia kepada pengunjung asing maupun sebaliknya. Kementerian
Agama yang punya hajatan ini sebenarnya menjadi bagian rencana besar negara
Indonesia sebagai pusat pendidikan Islam dunia. Jangka Pendek dari perhelatan
ini membuat negara ini lebih dikenal masyarakat luas, baik nasional juga internasioan
sebagai tujuan studi Islam yang menarik untuk siapa saja.
Pameran ini bakal meriah, mengapa? Ya, di pameran
ini akan menampilkan pentas seni pelajar dan mahasiswa dari beragam lembaga
pendidikan Islam terkemuka tanah air. Diyakini, pameran ini mampu menjadi
perhatian dunia bahwa Indonesia punya tawaran menarik dari sisi studi Islamnya.
Profesor Kamaruddin Amin, Direktur
Jenderal Pendiikan Islam Kementerian Agama mengatakan, Indonesia adalah tujuan
tepat untuk studi ilmu agama. Selain karena keislaman yang inklusif, Indonesia
juga kaya lembaga pendidikan Islam bermutu.
“Selama ini
studi Islam banyak berkiblat ke Arab dan Barat, karena mereka telah terlebih
dahulu mengembangkannya. Namun dari segi konsep dan mutu Indonesia berani
dibandingkan,” katanya di Kantor Kemenag, Jakarta, Selasa (15/11/2017).
Di tanah air, saat ini ada sekitar 600 pendidikan
tinggi Islam, 75 ribu madrasah tingkat menengah, dan 28 ribu pesantren. Dengan
jumlah penduduk yang mayoritas Islam terbesar di dunia, mencapai 200 juta jiwa
atau sekitar 87,2% dari total penduduk, Indonesia relatif stabil dan minim soal terorisme.
Indonesia pun berhasil mengembangkan keislaman
moderat rahmatan lil alamin dan memang telah terbukti tahan guncangan meski
dalam keberagaman etnis, budaya, dan agama, ucap lanjut Kamaruddin. “Di level
dunia pun, Indonesia banyak menjadi objek studi keislaman inklusif, karena di
negara ini beragam perbedaan dapat hidup berdampingan secara damai dan
harmonis. Sangat berbeda dengan keislaman yang ada di Arab dan Afrika,”
tambahnya.
Dari potensi-potensi itu, Indonesia memang layak
memperoleh pengakuan sebagai salah satu pusat peradaban Islam dunia. Keislaman
Indonesia diperkuat oleh beragam organisasi kemasyarakatan. Mereka saling
mendukung. Oleh karenya, dapat membentuk wajah Islam Nusantara yang moderat,
ramah, tentunya aplikatif.
Sebagai warming
up dari Pameran Internasional Pendidikan Islam ini, pada hari ini, Senin
(20/11/2017) bakal digelar acara On Stage Discussion di Garuda Hall: International Seminar on Pesantren Studies.
Pembicara di acara ini merupakan orang-orang yang sangat expert di bidangnya.
Sebut saja Prof. Azyumardi Azra, MA., Ph.D (UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta),
Prof. Amin Abdullah, MA., Ph.D (UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta), Prof. Dr.
Nasaruddin Umar, MA., (PTIQ, Jakarta), KH. Husen Muhammad (Fahmina Institute, Cirebon) dan Dr. Idrus
Alhamid, M.Si (STAIN Al-Fatah Jayapura).
So, gaes, untuk nambah wawasan dan pengetahuan,
silakan datang. Acara ini bebas masuk (Free) tanpa dipungut bayaran. Siapa lagi yang akan mempelajari, meneruskan, dan
memberikan ilmu-ilmu keislaman kepada orang-orang terdekat kita, kalau bukan
kita? Jangan tunggu lama-lama!
4 comments:
Wajib hadir nih kapan lagi bisa langsung lihat pameran pendidikan Islam plus bisa tanya-tanya langsung, apalagi ada 200 booth ya..puas banget ini.
Wahhhh kerenn..Jadi ga sabar pengen kesana.
Sayang sekali kalau nggak datang di acara ini ya pas. Pamerannya bisa menambah pengetahuan soal pendidikan islam
Waaah, masuknya free pulak, wajib datang ini sih
Post a Comment