"Kopi - minuman favorit dari dunia yang beradab."
- Thomas Jefferson
Pernah menderita sakit lambung atau
bahasa kerennya maag? Apa Solusi Sakit
Maag kalian ketika penyakit maag mendera? Apa pula hubungannya antara sakit
maag dan kopi? Apakah tudingan penyebab penyakit maag ini kopi sepenuhnya benar? Yuklah kita kulik lebih jauh.
Kopi, rasa-rasanya minuman ini hampir
tak bisa lepas dari kehidupan saya juga kalian, bisa jadi ya. Mencium wangi aromanya
saja langsung membangkitkan selera. Apalagi tatkala kedua belah bibir ini
mencecapnya. Kopi sudah sangat dikenal luas, baik oleh anak muda maupun
orang tua. Kopi juga jadi sumber inspirasi untuk saya. Tanpa kopi terasa diri
ini ada yang mati dan tak berfungsi.
Kopi begitu setia berada di samping
saya menemani pagi, siang, sore hingga malam, bercengkerama dengan tulisan dan
tumpukan editan naskah. Terkadang hanya dengan beberapa camilan dan beberapa
cangkir kopi, membuat saya bertahan hingga subuh menjelang.
Duduk berjam-jam bahkan seharian berteman
kopi sudah biasa saya jalani. Deadline yang tiba-tiba menjelma semakin memacu
sendok seduh yang tak ingin berhenti mesti sejenak. Butiran, bubuk, hingga
menjadi cairan hitam pekat jadi teman setia tanpa sekat, kopi garis keras! Makan
pun luput dari cecapan. Gastronomi meronta meminta haknya, tapi jemari enggan
melepas tariannya di atas kibor yang girang dihentakkan.
Semua orang mungkin
tahu tentang biji kopi yang dipanggang
atau sangrai, tetapi apakah
semua orang tahu tanaman kopi yang sebenarnya itu seperti apa? Untuk memeroleh kopi berbuah lebat, pohon kopi perlu dipangkas. Hal ini untuk menghemat energi agar tidak menjalar ke daun dan cabang-cabang
ranting.
Hal ini juga
untuk membantu petani ketika memanen hasil. Nah, tanaman kopi dapat tumbuh
dengan ketinggian mencapai sembilan meter. Pohon kopi tertutup oleh daun yang
berwarna hijau. Daunnya saling berhadapan berpasangan. Bijinya tumbuh di
sepanjang cabang. Karena tumbuhnya dalam satu siklus yang berkelanjutan, tak
jarang sering terlihat bunga, buah hijau, dan matang ada bersama dalam satu
pohon.
Untuk
mendapatkan buah kopi matang setelah bunga pertama, perlu waktu satu tahun.
Sementara, perlu waktu lima tahun untuk mendapat produksi buah secara maksimal.
Tanaman kopi dapat hidup hingga 100 tahun. Usia produktif ada di angka tujuh
dan dua puluh tahun.
Kalau dilakukan
perawatan secara tepat, tentunya akan dapat meningkatkan hasil produksi selama
bertahun-tahun. Akan tetapi, tergantung varietasnya pula. Setiap pohon kopi
dapat menghasilkan 10 kg lebih buah per tahun. Nah, kopi memang ditanam secara
komersial dan berasal dari satu daerah di dunia bernama Coffe Belt atau yang lebih dikenal dengan nama Sabuk Kopi.
Pohon kopi akan
tumbuh sangat baik di tanah yang subur bersuhu ringan (23-25o),
hujan sering, dan matahari cukup hangat. Kopi berasal dari genus tumbuhan Coffea.
Ada sekitar 500 marga dan 6 ribu jenis
kopi. Bicara kopi itu bicara soal rasa. Beberapa jenis kopi punya karakteristik
rempah-rempah dan tanah (earthy), bahkan buah-bahan.
Jenis kopi Arabika dan Robusta menjadi
jenis kopi yang paling banyak diperdagangkan. Arabika terutama, sebagai kopi yang
berasal dari tanaman Coffea arabica.
Menurut asalnya dari Etiopia lalu dibawa pedagang Arab ke Yaman. Bangsa Arab
mulai mengenalkan dan memomulerkan ekstrak biji kopi Arabica dengan cara
diseduh air panas menjadi minuman penambah energi dan menyegarkan. Kopi-kopi
lokal kini menjadi magnet tersendiri di kalangan pencinta kopi. Ada rasa yang
tertinggal tatkala menyeruput dengan penuh kenikmatan.
Selain tangan “dewa” Sang Barista
Profesional, grinder dan mesin kopi pun memberi pengaruh terhadap rasa
yang dihasilkan. Mesin kopi yang baik akan memberikan rasa akhir yang baik
pula. Sementara itu, rasa kopi yang dihasilkan pun tak luput dari pengaruh
lingkungan sekitar.
Melirik Sejarah Kopi
Tanaman Kopi di Perkebunan Kopi Banaran, Jawa Tengah [Foto: Dok Pri] |
Tidak ada yang
tahu persis bagaimana dan kapan kopi ditemukan, meskipun banyak cerita atau
legenda tentang asal-usulnya. Goat
Coffee (Kopi Kambing) yang ditanam hampir
di seluruh dunia dapat menjadi satu cerita tentang hutan kopi purba di dataran
tinggi Ethiopia. Dalam legenda itu dikatakan, penggembala kambing bernama
Kaldi, pertama kali menemukan khasiat dari biji yang sangat disukai tersebut.
Cerita terus bergulir bahwa Kaldi menemukan kopi. Kambing-kambingnya yang mengonsumsi kopi tersebut sangat energik sehingga betah melek di malam hari. Kaldi pun menceritakan penemuannya ke kepala biarawan setempat. Kepala Biarawan-Abbas--lalu mencoba penemuan Kaldi dan memberikannya kepada biarawan yang lainnya. Alhasil, penemuan kopi mulai menyebar ke seantero biara dan para biarawan mulai betah melek di malam hari sambil melantunkan doa-doa.
Cerita terus bergulir bahwa Kaldi menemukan kopi. Kambing-kambingnya yang mengonsumsi kopi tersebut sangat energik sehingga betah melek di malam hari. Kaldi pun menceritakan penemuannya ke kepala biarawan setempat. Kepala Biarawan-Abbas--lalu mencoba penemuan Kaldi dan memberikannya kepada biarawan yang lainnya. Alhasil, penemuan kopi mulai menyebar ke seantero biara dan para biarawan mulai betah melek di malam hari sambil melantunkan doa-doa.
Ketika berada di kebun kopi Banaran, Jawa Tengah [Foto: Dok Pri] |
Biji kopi mulai
berpindah ke arah timur hingga Semenanjung Arab. Penanaman dan perdagangan kopi
dimulai di Semenanjung Arab. Di abad ke-15, kopi mulai ditanam di distrik
Yaman, dan pada abad ke-16 semakin dikenal di Persia, Suriah, hingga Turki.
Menikmati kopi tidak hanya di rumah tetapi juga banyak tersedia di kedai-kedai kopi umum yang biasa disebut Qahveh Khaneh (untuk di Turki salah satunya). Popularitas kedai kopi mulai naik dan terkenal hingga orang-orang senang berkunjung dan melakukan kegiatan sosial di kedai kopi.
Menikmati kopi tidak hanya di rumah tetapi juga banyak tersedia di kedai-kedai kopi umum yang biasa disebut Qahveh Khaneh (untuk di Turki salah satunya). Popularitas kedai kopi mulai naik dan terkenal hingga orang-orang senang berkunjung dan melakukan kegiatan sosial di kedai kopi.
Tidak hanya sekadar minum kopi ketika
mereka datang ke kedai, tetapi juga mendengarkan musik, nonton pertunjukkan,
bermain catur, dan mengikuti pemberitaan televisi. Kedai Kopi atau Rumah Kopi
menjadi pusat penting pertukaran informasi yang disebut School of the Wise. Nah, begitu pula di Indonesia, kopi
bukan barang baru. Karena sejak zaman nenek moyang kopi di Indonesia telah
melegenda. Pun di Indonesia banyak jenis beragam
racikan dan sangat enak.
Kopi dan
Kesehatan
Dilihat
dari sisi kesehatan, kopi selalu dituding sebagai minuman pemicu asam lambung
yang cukup berisiko untuk orang yang punya maag. Banyak orang mengatakan bahwa
kopilah penyebab penyakit maag. Kafein
yang terdapat di dalam kopi memang menyebabkan meningkatnya produksi asam dan
peradangan pada lambung.
Kafein
yang ada di dalam kopi pun dapat membuat cincin otot kerongkongan rileks pada
bagian bawah sehingga asam lambung dapat
naik hingga ke kerongkongan, seperti yang dialami oleh orang yang terkena GERD (Refluks asam lambung), dada atau
tenggorokan terasa panas dan terbakar (heartburn).
Kendati banyak juga yang menawarkan kopi dengan kafein rendah (dekafein)
sekalipun, tetap tidak memberikan pengaruh terhadap peningkatan kadar keasaman
lambung.
Kopi bubuk yang sudah dimasukkan ke dalam mesin kopi [Foto: Dok Pri] |
Para peneliti
seluruh dunia terus menghubungkan kopi dengan sifat sehat yang signifikan. Kopi
punya profil botani alami kompleks, setidaknya 1.000 senyawa alami ada dalam bijinya, termasuk kafein dan 300 lainnya yang ada dalam proses roasting.
Penelitian
menunjukkan, bahwa mengonsumsi kopi secara moderat
(3-5 cangkir setiap hari) dapat memberikan efek positif terhadap tubuh, yaitu:
1.
Dapat mencegah penyakit hati
2.
Peningkatan fungsi kognitif pada orang dewasa atau yang lebih tua
3.
Meningkatkan daya tahan atletik
4.
Memori menjadi lebih tajam
5.
Mengurangi risiko diabetes tipe 2
6.
Memperpanjang umur
Semakin banyak
bukti ilmiah mengenai kopi sehingga mendapatkan reputasi baik dan
direkomendasikan. Pedoman Diet AS pun membuat rekomendasi yang belum pernah ada
sebelumnya untuk kopi sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
Informasi Rinci Komposisi Kandungan
Nutrisi/Gizi Pada Kopi berdasarkan sumber informasi gizi berbagai publikasi
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya. Dalam 100 gram kopi dari bagian yang
dapat larut dan dikonsumsi terdapat jumlah kandungan energi kopi sebesar 352
kkal; protein 17,4 gr; lemak 1,3 gr;
karbohidrat kopi 69 gr; kalsium kopi 296 gr; fosfor kopi 368 gr; zat besi kopi
4 mg; vitamin A kopi 0 IU; vitamin B1 kopi 0 mg; dan vitamin C kopi 0 mg.
Kopi dengan Latte Art menjadi daya tarik sendiri [Foto: Dok Pri] |
Lantas,
bagaimana solusi penikmat kopi yang memiliki maag? Atau mereka yang berprofesi sebagai
barista profesional yang notabenenya
harus melakukan kalibrasi mencicipi kopi puluhan gelas jika terkena maag? Bagaimana
juga nasib bisnis kafe-kafe kopi yang saat ini sedang tumbuh jika masyarakat
kita banyak terkena maag.
Muhammad Aga - Pemenang Indonesian Barista Championship 2018 [Foto: Dok Pri] |
Kita
ketahui bersama, maag merupakan penyakit yang lumayan menduduki peringkat
teratas di negeri ini. Menurut WHO, jumlah orang yang memiliki maag tahun 2012
mencapai 40,8 persen, termasuk dalam 10 penyakit terbanyak untuk pasien rawat
inap di rumah sakit di Indonesia.
Promag Tablet terbukti ampuh meredakan sakit maag [Foto: Dok Pri] |
Angka
yang tidak bisa dipandang sebelah mata dan perlu perhatian serius, terlebih
banyak menghinggapi kalangan usia produktif (20-30 tahun). Hal ini disebabkan
oleh kebiasaan pola makan yang kurang baik dan mengonsumsi makanan yang justru
menyebabkan iritasi lambung, cemas, stress, rokok, dan sebagainya. Nah, Promag Ahlinya Lambung terus berupaya
memberikan solusi yang inovatif agar orang yang memiliki maag bisa menikmati
harinya dengan indah, dan produktif.
Kini,
kopi semakin banyak dikonsumsi oleh generasi milenial. Chung Yang, seorang
profesor terkemuka dan John
L. Colaizzi, ahli farmasi mengatakan bahwa generasi millennial
mengonsumsi kopi lebih banyak dari generasi lain untuk meningkatkan produktivitas
mereka.
Sebagai penyuka kopi, rasanya memang ada yang
kurang ketika minuman itu tak berada di samping saya. Apalagi ketika sedang
puncak-puncaknya pekerjaan. Kopi jadi pendamping paling setia. Bahkan, sebelum
pekerjaan selesai, bergelas-gelas kopi habis tersaji.
Namun, saya merasakan ada sesuatu yang berubah
di area lambung saya. Tetiba mual menggumpal dan perih lambung
menggunung. Bukan salah siapa-siapa, tapi gastronomi yang hampa terhantam kopi
yang melenakan. Periih..? Iya.
Teman-teman mengadili dan
menyalahkan kopi sebagai biang dari nyeri lambung dan sakit maag saya.
Padahal tidak, karena perut saya kosong dan langsung konsumsi kopi.
Gejala Maag
Sakit
maag menyerang itu sangat tidak enak. Duduk salah berdiri susah, tiduran pun
apalagi. Selain nyeri pada perut bagian atas (area antara pusar dan bawah
tulang dada), gejala sakit maag yang saya rasakan terasa panas pada perut
bagian atas. Ketika (dipaksa) makan cepat merasa kenyang dan ada rasa kenyang
yang berkepanjangan.
Mual
dan kembung di perut bagian atas sangat terasa sekali. Akibatnya sangat terasa
sekali refluks (kembalinya makanan atau cairan dari lambung ke kerongkongan),
sendawa jadi sering terjadi, bahkan disertai dengan muntah. Hal yang paling
membuat sakit itu nyeri ulu hati atau rasa panas dan nyeri di tengah dada
(kadang-kadang terasa sampai punggung dan leher) yang muncul ketika atau
setelah makan.
Sakit
maag yang saya rasakan itu disertai pula gejala rasa panas di dalam dada akibat
naiknya asam lambung ke kerongkongan. Menurut ahli kesehatan, kasus sakit maag
yang seperti ini seringkali terjadi.
Untuk
penderita sakit maag, gejala biasanya akan menjadi lebih buruk jika dirinya
juga mengalami stres. Selain stres, masuknya udara lewat mulut ketika mengonsumsi
makanan juga dapat membuat perut semakin kembung dan frekuensi sendawa pun
semakin meningkat.
Bersyukur, saya tak khawatir dengan
maag yang menyerang tadi, ada promag yang selalu saya bawa, PROMAG Tablet dan
PROMAG cair. PROMAG dengan formula hydrotalcite bekerja cepat atasi maag dan
melindungi lebih lama karena membantu membentuk lapisan dinding lambung,
sehingga mengurangi rasa nyeri karena asam lambung.
Dari uji klinis dan survei
membuktikan bahwa PROMAG efektif mengobati maag, mudah diperoleh,
harganya terjangkau, praktis, dan mudah dibawa ke mana-mana. Bahkan, Promag
tablet yang saya bawa ke mana-mana sudah 45 tahun lebih dipercaya mampu
mengobati sakit maag. Sementara, Promag cair begitu praktis dengan dosis pas
dalam bentuk sachet cair.
Berkat Promag, mobilitas dan
aktivitas saya yang tinggi dapat teratasi. Semenjak kau pergi, aku semakin
akrab dengan kopi. Kopi punya cerita, hitam tak selalu kotor, pahit tak harus
sedih. Kopi yang baik pun akan selalu menemukan penikmatnya. Jadilah seperti
kopi yang tetap dicintai tanpa menyembunyikan pahitnya diri, maag pun berlari
dan tak pernah kembali. Aku ini lelaki yang kerap tenggelam dalam secangkir
kopi, di dalamnya kuaduk sepi dan rindu, maag pun malu-malu menutup pintu.
Di secangkir kopi, biarlah aku
menjelma menjadi apa saja yang kau inginkan, menjadi pahit atau manis asal
tetap kau rindukan. Karena dari kopi kita belajar, bahwa rasa pahit itu dapat
dinikmati. Terimak kasih kopi berkahmu hari ini aku bisa bersyukur atas Tuhan
yang memberikan perasaan cinta dan pedih yang pernah terukir.
Bukannya
dari secangkir kopi juga bisa memberikan begitu banyak inspirasi, menghidupkan
kebahagiaan, dan membangun kehangatan
bersilaturahmi.
Barista
jawara kompetisi 1st Winner Indonesia Barista Championship (IBC)
2018, Muhammad Aga memiliki tips menikmati harinya sehingga dapat terus
produktif menyeduh kopi untuk cangkir-cangkir ‘kehidupan’ penikmat kopi.
Silakan baca lebih lanjut untuk tahu Muhammad Aga di SINI
Silakan baca lebih lanjut untuk tahu Muhammad Aga di SINI
#Promag
#AhlinyaLambung #NikmatiHarimu #CeritaDibalikBarista
3 comments:
asik banget quote diujung artikelnya bang, jangan curhat tapi yaaa hehehehe
Promag juga jadi solusi sakit maag terbaik buat saya yang tak bisa hidup tanpa kopi. Pokoknya kalau udah terasa gejalanya, langsung deh minum promag ahlinya lambung ini dan gejala pun hilang.
Semangat banget Jun nulisnya sampe dua. Mantap! 💪☺️
Post a Comment