Komunitas
ini dibentuk tidak hanya untuk kesenangan diri sendiri, selain untuk hobi
juga punya misi
sosial, yaitu ingin berbagi untuk sesama. Setiap kilometer jarak
yang
ditempuh punya nilai. Besar nilai donasi akan dilipatgandakan oleh komunitas ini, selanjutnya akan disumbangkan kepada yayasan
yang dipilih.
Komunitas
ini berdiri pada 2009
yang digagas oleh Sandiaga S. Uno. “Kebetulan punya hobi bareng. Jadi, waktu
komunitas ini terbentuk kita tidak saja membicarakan pekerjaan, tetapi kita punya
hobi yang sama, yaitu lari. Model larinya adalah long distance running,” ucap Arlan , salah satu anggota komunitas
BuB menjelaskan.
Seiring bergulirnya
waktu, para penggagas ingin memaknai arti lari yang mereka lakukan. Tidak hanya
sekadar lari, capek, dan tidak ada hasilnya. Akan tetapi, lebih jauh dari itu,
mereka ingin “berbagi.”
“Di sela-sela
“pelarian” itu, kami tanamkan filosofi
yang menjadi daya hidup komunitas ini, Berlari dan Berbagi. Lari
ini memunculkan enzim “feel good” yaitu
enzim endorfin. “Semakin jauh jarak lari yang ditempuh, semakin memacu dan
menstimulasi enzim tersebut,” lanjut Arlan.
Beberapa waktu
lalu, tujuh orang pelari dari BuB dikirim ke Berlin untuk mengikuti lomba
maraton. Berlin merupakan official marathon pertama di komunitas ini. Salah
satu pelarinya selain Arlan adalah Raty Ning. Sebenarnya, para pelari itu
sebelumnya akan melakukan lari maraton di New York, tetapi tidak jadi karena
badai Sandy. Karena mereka membawa misi sosial dan jauh-jauh datang ke New
York, Raty Ning dan Arlan pun tetap melakukan lari maraton.“Sebenarnya, itu
merupakan beban, tetapi beban yang bernilai positif. Tidak jadi official
marathon-nya, tetapi kami harus lari, mengumpulkan dana,” urai Raty
bersemangat.
Banyak pengalaman
yang diperoleh selama Raty dan Arlan melakukan lari. Misalnya saja Raty, dia
menuturkan, selama 18 minggu latihan memberikan kepercayaan diri lebih. Akan
tetapi, apa yang sudah direncanakan dengan kejadian, berubah total.
Raty Ning, Komunitas BuB |
“Saya, di kilometer
25 sudah ngos-ngosan dan menderita kram di ulu hati, sedangkan sebelum lari
kepercayaan diri saya tinggi. Tidak pernah berpikir ada rencana lainnya.
Rencana pertamanya adalah lari. Saya tetap memaksa lari hingga di kilometer 30.
Dan di 12 kilo terakhir saya kombinasikan antara jogging dan jalan. Apa yang
bisa membawa saya selesai? Saya membawa misi. Teman-teman sudah mengumpulkan
dana dan mendukung saya secara total. Itu merupakan hutang saya kepada donatur,
\ yayasan, dan teman-teman d BuB” kenang Raty.
Di
komunitas ini ada lebih dari 40 orang pelari berkumpul, mulai dari kalangan pengusaha,
karyawan, hingga tentara. Komunitas Berlari untuk Berbagi intinya penggalangan
dana. Hal unik dari program Komunitas Berlari untuk Berbagi ini
adalah penyumbang bebas menetapkan yayasan mana yang akan disumbangnya. Sebagai
syarat terpenting adalah, bahwa yayasan harus
telah berbadan hukum dan memiliki nomor rekening atas nama yayasan.
Komunitas ini bukan kumpulan para atlet pelari terkenal
atau yang ingin memomulerkan diri, tetapi mereka merupakan orang-orang dari
beragam profesi yang sebagian besar pengusaha. Mereka punya inisiatif
mengumpulkan dana untuk aksi sosial yang mereka lakukan kepada masyarakat yang
memerlukan.
Program yang dilakukan oleh komunitas ini sebagai bentuk program
yang menyenangkan, dalam artian gabungan antara hobi dan kegiatan sosial.
Sebagai bentuk bakti mereka, sekitar 40 yayasan di Indonesia, di antaranya
Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB), The Learning Farm, Yayasan Bumis Sehat, dan
Rumah Singgah Anyo,
telah mendapat donasi dari Komunitas BuB.
Kegiatan mereka untuk mengumpulkan dana terbilang unik. Mereka lari maraton di
beberapa kegiatan, seperti New York, Boston, Paris, dan Berlin. Itu kota-kota yang telah
mereka kunjungi dalam rangka pengumpulan dana dari luar negeri untuk
disumbangkan ke yayasan yang ada di Indonesia. Dari kegiatan itu, mereka
berhasil mengumpulkan dana 10 miliar rupiah. Jarak yang mereka tempuh 124 km.
Agenda acara di Berlin yang mereka ikuti beberapa waktu
lalu sebagai upaya untuk mendukung program Indonesia Sejahtera (Indotera) tahun
2025 yang digawangi oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia.
0 comments:
Post a Comment