Zaman terus berubah, perkembangan teknologi pun tak dapat dielakkan. Sedikit banyak, sisi-sisi kehidupan manusia pun mengikuti apa yang dimaui zaman. Perubahan terjadi di mana-mana, mulai dari makan, minum, peralatan komunikasi, hingga hunian.
Makan & minum contohnya, kini orang tak perlu
bersusah payah dan berpanas-panas untuk datang ke gerai. Dengan satu kali
sentuhan jari, tekan aplikasi, pilih menu yang diinginkan, pesanan langsung
dapat diantar. Juga komunikasi. Dulu surat masih jadi primadona untuk
diteruskan kepada seseorang yang berada di ujung sana. Sekarang, yang jauh
terasa dekat dan dekat semakin dekat.
Bagaimana dengan hunian? Hunian pun tak lepas dari
sentuhan perubahan. Dulu, orang hanya berdiam diri di dalam goa, membuat pondok
sederhana, atau hanya menggunakan
tancapan tiang-tiang kayu dengan dinding atap rumbia. Terpenting bagi mereka
dahulu dapat tidur dan terhindar dari serangan binatang buas.
Akan tetapi kini, hunian tak sekadar hunian. Orang-orang
ingin hunian yang nyaman. Hunian yang mampu mencegah diri juga keluarga dari
sengatan Sang Surya, dinginnya malam, bahkan terpaan badai dan topan. Karenanya,
dapat kita lihat dan saksikan, bahwa material bahan bangunan akhirnya mengalami revolusi seiring bergulirnya waktu.
Di mula tahun 1980, kita dapat melihat sendiri bahwa
banyak orang menggunakan batu bata dari tanah liat sebagai dinding rumah. Akan tetapi, perlu skill yang baik untuk
dapat menghasilkan dinding yang rapi karena batu bata tidak punya ukuran pasti.
Lantas, pada 1980-1990, batu bata pun berevolusi dengan lahirnya batako. Batako
punya ukuran yang jelas karena hasil produksi, tetapi sedikit kurang memiliki
insulasi panas dan suara yang baik.
Lantas dinding beton pun hadir. Memang cepat untuk diaplikasi ke bangunan,
tetapi masih masuk dalam konstruksi yang berat, karenanya kurang ekonomis.
Lahir pula dinding bata ringan. Memang ringan dan menggunakan plaster yang
cukup tipis. Disayangkan juga banyak material sisa karena ukurannya yang
terlalu besar.
Begitu pula ketika kita menggunakan dinding tradisional. Ada
banyak kelemahan yang dapat terjadi. Ketika kita ingin melakukan instalasi basah,
otomatis, akan membuat wilayah kerja menjadi kotor dan bisa jadi berantakan. Pun
saat kita mau melakukan instalasi MEP (Mechanical, Electrical, Plumbing) harus
buat perencanaan matang dan melubangi dinding.
Dinding tradisional pun memiliki permukaan yang tidak
rata dan sangat mudah retak (kita perlu membuat lapisan tambahan). Bayangkan
saja, berat dinding tradisional antara 18-240 kg/m2. Ketika panas
terik terjadi, dinding mampu menghantar panas tinggi K=0,69 Watt/moC.
Insulasi bunyi yang juga cukup tinggi antara 38 desibel hingga 40 desibel. Hal lain
lagi yang perlu diperhatikan untuk dinding tradisional ini, saat kita ingin
melakukan konstruksi sekita 7m2 per orang per hari (ini baru
memasang batu saja).
Seiring makin banyaknya permasalahan pada dinding
tradisional ini, PT Saint-Gobain Contsruction Products Indonesia (SGCPI)
sebagai salah satu perusahaan yang memproduksi bahan bangunan berupa papan
gypsum melakukan berbagai inovasi baru terkait dengan dinding hunian rumah
untuk memenuhi kebutuhan konsumen mereka.
Selama lebih dari 350 tahun SGCPI ini benar-benar
konsisten mempertahankan
reputasinya menciptakan produk
dan sistem yang mampu meningkatkan kualitas hidup orang banyak. Sebagai salah
satu grup industri terbesar di dunia, juga perusahaan yang sangat inovatif,
sekaligus perusahaan yang terus berkesinambungan, SGCPI kembali menghadirkan
inovasi teknologi terbarunya berupa papan gypsum Gyproc dengan tiga derivat.
Kekuatan Papan Gypsum Gyproc-Habito (Dok. Pribadi) |
Derivat Gyproc tersebut terdiri atas Habito, Glasroc H,
dan XRoc. Menurut Hantarman Budiono, Gyproc hadir dengan inovasi tercanggih
sepanjang sejarah dinding. Habito dikenal sebagai papan gypsum terkuat. Glasroc
H yang tahan air, dan XRoc mampu menahan radiasi sinar X. Gypsum selama ini
dipakai untuk plafon sekarang dapat dipakai untuk dinding dengan nyaman dan
untung untuk pengguna.
Lebih lanjut Hantarman menyampaikan, bahwa Habito
memberikan kemudahan dalam konstruksi, cepat dipasang, hasil akhir yang rapi,
kekuatan yang sama dengan tembok bata tetapi memiliki keunggulan dengan drywall
utamanya yaitu fleksibilitas dalam
memasang bendang ke dinding serta akustik yang baik.
Ditambahkan pula oleh Marketing Director PT SGCPI Won
Siew Yee, bahwa Habito menjadi dinding terkuat dan lulus uji beban yang dapat
menahan beban hingga 30 Kg per titik. Oleh karena itu, pengguna dapat memasang
TV, kitchen set, meja pajang, lukisan, dan lainnya dengan mudah langsung di
tempat yang dimaui.
Tipikal Papan Gypsum Glasroc H (Dok. Pribadi) |
Glasroc H sebagai inovasi Gyproc untuk dinding
waterproof, sehingga cocok dipakai di ruangan yang lembap dan tak perlu lapisan
waterproofing. Glasroc H juga didesain
untuk menjadi tile backing yang kuat bagi keramik. XRoc sebagai inovasi lain
Gyproc untuk memenuhi kebutuhan di lingkup kesehatan. Papan Gypsum Xroc,anti
radiasi sinar X, karenanya cocok untuk dinding ruangan X-Ray rumah sakit.
Ketika permasalahan dinding hunian ini muncul, PT SGCPI
memberikan solusi cerdas dengan menawarkan Drywall. Jadi, dinding drywall ini
sebagai pilihan yang paling banyak dicari orang dewasa ini. Di Singapura, hampir
seluruh rumah penduduk menggunakan drywall, begitu pula di Eropa. Ya, drywall
memiliki banyak keunggulan, seperti konstruksi ringan, cepat terpasang, mudah
diperoleh, hasil akhir rapi, dan terpenting produk drywall ini ramah
lingkungan.
Kelebihan dinding drywall Gyproc PT SGCPI ini memiliki
sistem kering, wilayah kerja tetap bersih, produk ramah lingkungan dan dapat
didaur ulang. Saat kita ingin melakukan MEP, sangat mudah dan tidak perlu
melubangi dinding. Ditambah pula permukaan yang halus dan bebas dari retakan
meski tanpa ada lapisan lain. Beratnya pun lebih ringan dari cara tradisional
sekitar 24-31 Kg/m2. Ketika panas terik terjadi, justru dapat
menghambat panas lebih rendah, boleh dibilang hemat energi K = 0,17 Watt/moC.
Tentunya kita tidak mau hunian yang kita huni berisik,
apalagi saat bicara tetangga sebelah mendengar percakapan kita. Dengan drywall
ini, insulasi bunyi dapat dihambat.Capaian bunyi sekitar 46 desibel tanpa
material insulasi. Waktu konstruksinya pun hanya 20 m2 per orang per
hari. Jadi, proses pengerjaannya lebih cepat 28%.
Papan gypsum Gyproc ini menjadi salah satu produk yang
ramah lingkungan. Sebagaimana kita ketahui, gypsum sebagai material tambang
yang terus menerus dihasilkan sekaligus sebagai hasil dari pembangkit tenaga
listrik dan limbah daur ulang dari wilayah tersebut.
Jika diperhatikan secara saksama, konsumsi energi rendah
pada suhu rendah, serta emisi rendah dan konsumsi air pun sangat sedikit.
Begitu pula dengan pengiriman, produksi local di berbagai Negara justru mampu
membantu mengurangi tinggalan karbon yang dihasilkan dari proses pengiriman.
Ketika kita ingin melakukan instalasi, papan gyps mini fleksibel
dan ringan, tetapi dapat menjadi solusi yang sangat kuat. Dalam instalasi,
limbah yang dihasilkan di area pemasangan dapat diminimkan. Selain itu, akhir
siklus hidup gypsum melalui penghancuran atau dekonstruksi, gypsum dapat dengan
mudah dibongkar dan didaur ulang. Pada akhirnya, gypsum dapat didaur ulang
selama siklus hidupnya.
Bicara gypsum, tentu tak lepas dari PT SGCPI yang telah
memproduksi papan gypsum di Indonesia sebagai inovasi bahan bangunan yang ramah
lingkungan dengan kekuatan ekstra. Papan gypsum yang dihadirkan menjadi papan
gypsum terkuat, tahan air (waterproof), anti radiasi, juga sebagai generasi baru dinding
rumah Anda.
Papan Gypsum XRoc anti radiasi sinar X yang bebas Timbal (Dok. Pribadi) |
Habito sebagai produk generasi baru dirancang khusus
untuk memungkinkan kita mendesain ruang rumah dengan cepat dan fungsional. Gypwall
dengan menggunakan habito ternyata terbukti lebih kuat dan tahan lama, kualitas
kedap suara yang baik dan lebih mudah digunakan dibanding dinding umumnya.
Habito menjadi salah satu solusi ideal untuk menyelaraskan kebutuhan ruang
tempat tinggal Anda sekarang juga masa depan. Manfaat paling besar habito
memberikan Anda flesibilitas dalam menata rumah sesuai keinginan.
Habito memiliki ketebalan 12,5 mm berstandar EN 520:2004,
ramah lingkungan (tidak beracun, tidak
berbahaya, dan dapat didaur ulang). Sisi miring (RE) dan tahan api (BS
476 part 7:1997; BS 476 part 22 class 1) yang memiliki ukuran standar 1200 x
2400 mm serta berat 12 kg/m2.
Menguji kekuatan Gypsum Gyproc dengan menggantungkan berbagai material (Dok. Pribadi) |
Unggulnya Habito
tahan terhadap benturan ekstrim. Hal ini karena intinya yang kuat, papan
Habito lima kali lebih kuat dan lebih tahan terhadap benturan yang terus
menerus dibanding papan gypsum biasa. Artinya, papan Habito lebih awet dari
kerusakan yang sering ditimbulkan oleh anak-anak, benturan mebel, dan
penggunaan normal sehari-hari. Dari sini, Anda dapat merasakan perbedaannya,
tentunya lebih nyaman, karena ruangan Anda yang paling sering dipakai tidak
memerlukan banyak perawatan juga perbaikan.
Gypsum, siasat untuk ruang penyimpanan yang sempit dan uji kekuatan (Dok. Pribadi) |
Jadi, ketika Anda ingin membangun menggunakan sistem
dinding Habito akan lebih cepat dan mudah dibanding dinding bata. Habito
dipotong dan dipasang dengan cara yang sama seperti papan gypsum lainnya tanpa
meggunakan alat atau mesin khusus. Hal ini mendudkung dan meningkatkan keamanan
di lokasi kerja.
Bagaimana dengan Glasroc H? Glasroc H merupakan papan
gypsum anti air yang tak akan lekang oleh waktu. Teknologi yang diusung GRG
setingkat lebih maju dengan lapisan serat kaca. Alih-alih kertas yang umum
digunakan pada papan gypsum untuk memberikan ketahan terbaik terhadap paparan
air dan jamur.
Performanya luar biasa sebagai tile backing. Sangat baik
digunakan di wilayah yang sering terpapar air seperti shower, kamar mandir,
aula kolam renang yang berventilasi atau tempat-tempat lain yang memiliki
tingkat kelembapan tinggi. Inti gypsumnya punya daya tahan terhadap air,
sementara lapisan biru muda yang menutupi permukaannya akan menghalau air untuk
melindungi konstruksi bangunan.
Di bagian permukaannya dapat langsung digunakan untuk
pemasangan ubin atau dekorasi tanpa
lapisan waterproofing. Glasroc H ideal pada lingkungan yang basah sehingga
memberikan ketenangan kepada customer yang menginginkan produk yang mudah
digunakan dan dipasang tetapi punya ketahanan tinggi dari paparan air dan
jamur.
Jadi, Glasroc H ini menawarkan solusi terbaik untuk
ruangan dengan tingkat kelembapan sangat tinggi, bahkan ketika terendam air
pada waktu tertentu. Diuji sesuai standard EN15283-1, menunjukkan bahwa
penyerapan <5% setelah terendam
selama 2 jam. Glasroc H merupakan pilihan terbaik untuk papan gypsum anti air
dan anti jamur.
Contoh Papan Gypsum XRoc yang bebas timbal penahan radiasi sinar X | (Dok. Pribadi) |
Sementara itu, XRoc menjadi papan gypsum yang bebas
timbal juga mampu melindungi radiasi Sinar-X. XRoc memiliki keunggulan dengan
sertifikat lolos uji untuk perlindungan dari radiasi Sinar-X. Mampu meredam suara hingga Rw 57 desibel
sesuai hasil pengujian. Dapat didaur ulang karena 100% bebas timbal. Tingkat kepadatannya
pun tinggi dan tahan terhadap benturan. Ketahanan terhadap api hingga EI120
reaksi terhadap api Eurocalss A2. Memiliki permukaan dinding kering yang cocok
untuk semua jenis finishing dinding. Lebih ringan dan mudah dipotong untuk
pemasangan yang lebih cepat dibanding papan berlapis timbal.
Jadi, tunggu apalagi, rumah Anda bisa indah, penuh gaya,
tahan api, tahan air, juga tahan radiasi sinar X kalau bukan di Gyproc.
1 comments:
kebayang aman dan kokokhnya kalo dindingnya pake ini ya mas Jun :)
Post a Comment