Tidak sedikit orang yang
takut untuk terjun ke dalam dunia network marketing atau dikenal juga sebagai multi level marketing (MLM). Itu karena
mitos yang dibangun dan kesalahpahaman mengenai bisnis ini. Bagian dari
negativitas berasal dari tingkat keberhasilan MLM yang rendah. Akan tetapi,
bisnis pemasaran multi level tidak ditakdirkan untuk lebih berhasil dari bisnis
lainnya. Tidak peduli bisnis apa yang sedang kita mulai, kita perlu membangunnya
agar mencapai sukses.
MLM: Biarkan orang yang menilai [Foto: Dok2.bp.blogspot.com] |
Memang, membangun
downline MLM sebagai tujuan pemasaran multi level tertinggi untuk mencapai
bisnis yang hakiki. Sebagaimana kita ketahui, dunia online mengubah dunia
Network Marketing. Internet menjadi jaringan utama dan perintis MLM dapat
membangun bisnisnya dari mana saja tanpa terbatas ruang dan waktu.
Orang-orang yang kita
rekrut otomatis akan memberikan investasi kepada kita, bukan karena kesempatan.
Anggota yang masuk ke dalam tim baru umumnya akan lebih tertarik kepada rasa
antusiasme dan karakter dari satu sponsor daripada perusahaan tempat mereka
mendapatkan peluang. Multi Level Marketing ini tentang jaringan. Seberapa
pandai kita mengolah, mendapatkan, bernegosiasi dengan jaringan yang kita
miliki. Semakin banyak orang
yang bergabung dengan apa yang ingin kita capai, semakin mudah kita membangun
bisnis MLM.
Perkembangan zaman dan
teknologi yang semakin maju, tak mengharuskan kita untuk bertatap muka kepada
downline yang kita miliki. Kita pun tidak harus melakukan percakapan dengan
orang-orang asing yang tidak kita kenal sebelumnnya untuk membangun jaringan
MLM secara digital. MLM dapat dilakukan secara online tanpa membuang-buang waktu,
tenaga, dan pikiran kita.
Hal ini sangat menarik.
Mengapa saya bilang sangat menarik? Ya, karena kita bisa tinggal di rumah,
memperhatikan perkembangan anak-anak, waktu lebih banyak bersama keluarga,
hemat biaya, bahkan dapat
menabung lebih banyak untuk hari tua.
Bahkan, orang kantoran
sekalipun dapat melakukan pekerjaan ini di luar atau jam-jam kantor mereka.
mereka dapat melakukan proses marketing juga mempertahankan downline yang
mereka miliki. MLM memang nyata terbukti dan bukan janji. MLM telah benar-benar dapat mengubah hidup seseorang.
Memilih network
marketing dengan satu proses yang berada pada satu tempat. Pemasaran jaringan
dan membangun downline MLM itu tidak jauh berbeda. Siapapun yang memutuskan
untuk masuk ke dalam MLM, baik online maupun face to face, mesti memahami konsep pemasaran jaringan. Tidak cukup
juga hanya duduk-duduk di rumah tanpa mengetahui perkembangan dunia luar.
Perlu kita pahami bahwa
pemasaran jaringan sama dengan penjualan yang perlu waktu, bukan sebagai bentuk
kepuasan instan. MLM terutama K-Link, itu merupakan bisnis nyata yang sudah,
sedang, dan akan terus dibangun. Oleh karena itu, untuk membangun bisnis MLM
K-Link perlu taktik bisnis yang nyata. Oleh karenanya, orang-orang yang masuk
dan bergabung pada satu bisnis MLM, dalam hal ini K-Link mesti benar-benar
punya konsep yang dapat dipahami, saling dimengerti, dan tidak menghindar dari
industri MLM.
Kalau kita ingin
mengubah hidup melalui bisnis MLM K-Link, sudah semestinya kita menguasi
keterampilan bisnis dan pemahaman konsep marketing plan K-Link. Jadi, bisnis MLM K-Link ini benar-benar bisnis yang
dapat kita rintis secara profesional dan bukan jadi hobi belaka
atau sekadar mencari profit, tetapi lebih dari itu. Kita dapat mengembangkan
karier lebih tinggi lagi.
MLM K-Link yang kita
lakukan bukan bisnis yang akan kita jalankan kalau kita merasa nyaman. Tetapi
lebih kepada komunikasi bisnis yang tepat dengan solusi yang baik dan benar (win win solution).
K-Link dapat menjadi trigger factor (faktor pemicu) untuk diri saya, Anda, dan kita
setiap hari. Ada hal yang mungkin dikorbankan dalam hidup kita ketika ingin
membangun bisnis MLM. Hal tersebut menjadi kepercayaan kuat yang kita yakini.
Ada kalanya, memang bisnis MLM itu tidak
menyenangkan untuk sebagian orang. Tetapi, itu hanyalah stigma miring saja.
Kebanyakan orang tidak
punya petunjuk bagaimana masuk ke bisnis untuk diri mereka sendiri. Mereka pun
tidak tahu, harus mulai dari mana. Tak salah memang ketika kita bicara bisnis
konvensional atau fokus pada multi level marketing daring.
Menjalankan MLM itu
perlu kedisiplinan dan arah yang jelas untuk membangun kesuksesan. Kita perlu
waktu dan memang harus dikerjakan. Catatan juga, bahwa kesuksesan bisnis MLM
K-Link ini tidak bisa dikerjakan hanya dalam waktu semalam selesai. Kita mesti
menanamkan dalam diri bahwa apa yang akan kita kerjakan dan kita lakukan
berhasil, itu akan terjadi. Terkadang, orang belum apa-apa sudah frustrasi, sudah menghabiskan waktu berminggu-minggu bahkan
berbulan-bulan, tetapi hasilnya hanya sedikit.
Menurut saya, bisnis K-Link ini melakukan apa yang seharusnya ingin kita lakukan. Insya
Allah, kemajuan akan terus meningkat. Tekad yang kuat pada akhirnya akan
menang. Saran saya juga, mungkin kita perlu membaca salah satu buku yang
berjudul Cashflow Quadrant yang
ditulis oleh Robert Kiyosaki. Buku yang indah itu, sedikit banyak dapat memberi
kita pencerahan perasaan arah dan beberapa blok bangunan mental utama untuk memulai
bisnis MLM dengan sukses.
Apa yang terbayang di
benak kita ketika mendengar kata MLM? Untuk saya pribadi, pertama kali
mendengar kata itu benar-benar asing. Saya berpikir, “Apakah MLM ini semacam
aktivitas “arisan” berantai atau sejenisnya? Apakah bisa dimakan atau justru
berbahaya buat kesehatan?
Setelah berselancar dan
bermain-main ke salah satu toko buku yang sempat saya baca, ternyata MLM atau Multi Level Marketing menjadi salah satu bentuk jaringan pemasaran
berjenjang atau bertingkat. Bentuknya pemasaran produk atau barang yang sangat
berbeda dengan cara berdagang konvensional kebanyakan.
Tentu timbul pertanyaan,
mengapa berbeda? Ya, karena barang atau produk yang dijual langsung ke pembeli
tanpa melalui distributor atau distribusi yang panjang. Dapat dilihat,
perdagangan dengan cara MLM atau networking marketing sebagai bentuk yang
paling efisien dari cara berdagang yang panjang dan selama ini dilakukan.
Karena itu, dengan efisiensi cara-cara tersebut, biaya-biaya yang tidak penting
dapat dieliminir dan diberikan kepada orang yang akan melakukan penjualan
secara bijak, baik, adil, dan benar.
Memang, di masyarakat
kita, banyak terjadi pro dan kontra mengenai MLM. Benar adanya, ada perusahaan
yang memakai kedok atas nama Money Game atau arisan berantai. Money game atau
arisan berantai sudah dipastikan tidak memiliki produk. Kalaupun ada produknya
jauh
dari kata sempurna. Ada hal yang mengherankan dan membuka peluang
orang untuk berbondong-bondong ikut money
game. Orang-orang yang bergabung pertama kali memang mendapatkan keuntungan
menggiurkan. Jadi, boleh dibilang bisnis money game hanya tipuan saja.
Sudah banyak bisnis yang
mirip seperti money game beredar luas di masyarakat. Kita pun mesti hati-hati
karena sudah banyak pula yang jadi korbannya. Bisnis yang hanya mengandalkan
keuntungan semata, tidak akan bertahan
lama. Paling lama tiga tahun, setelah itu raib atau tutup. Kemungkinannya juga
bisa jadi berganti nama.
Nah, berkaitan dengan
hal itu pada Rabu, (27/09/2017) saya berkesempatan hadir dalam acara Gathering
Blogger Member K-Link, bertempat di K-Link Tower, Jalan Gatot Subroto Kav. 59A
RT 1 RW 4 Kuningan Timur, Kota Jakarta Selatan.
Pertama kali saya
mengenal K-Link sekitar 2008. Teman saya yang memang sudah bergabung di K-Link
datang ke rumah dan bertutur panjang mengenai MLM. Saya tak antusias mendengarkan
karena pernah mengalami hal yang tidak mengenakkan terkait
multi level marketing. Akan tetapi,
penjelasan teman saya ini jauh berbeda dari apa yang saya bayangkan tentang MLM
sebelumnya.
Alhasil, penjelasan itu
membuat saya berubah pikiran tentang MLM. Dia datang membawa contoh produk yang
menurut saya punya kelas dan bagus. Kemasannya sangat rapi dan bersih. Dia
memberikan saya sampel produk untuk dicoba. Waktu itu, teman saya bawa
Chlorophyll liquid. Namanya
produk yang diberikan ke saya K-Liquid Chlorophyll.
Produk unggulan K-Link K-Liquid Chlorophyll [Foto: Dokhttp://www.tendamuslim.com] |
Dikatakannya bahwa
Chlorophyll ini sebagai salah satu bentuk minuman kesehatan yang berasal
dari daun Alfalfa (Medicago sativa).
Awalnya saya berpikir diambil dari salah satu ekstrak mikroalga, Chlorella, ternyata saya salah. Cerita punya cerita, minuman ini sebagai bapak dari segala makanan. Dedaunan
herbal yang memiliki nutrisi tinggi dengan proses ekstraksi modern dari daun
Alfalfa itu tadi.
Tanpa pikir panjang,
saya mencoba mengonsumsi Chlorophyll yang diberikan tadi. Ternyata, keesokan harinya, ada
sesuatu yang berbeda. Badan saya terasa enteng dan segar. Saya merasakan
seperti ada perubahan dan pergantian sel-sel dalam tubuh. Benar-benar terasa
segar.
Mungkin ini yang
namanya terjadi regenerasi kadar
asam dan alkali yang saya rasakan dan diseimbangkan kembali. Ternyata,
Chlorophyll mampu meningkatkan daya serap nutrisi dan energi dalam tubuh saya.
Alhasil, saya
mengonsumsi Chlorphyll secara teratur dan kontinu hingga saat ini. Efek yang
ditimbulkan terasa sangat berbeda dari hari-hari biasanya. K-Link menjadi
inspirasi pertama dalam hidup sehat saya untuk mengonsumsi produk kesehatan
tanpa ada rasa was-was. Ya, semakin hari, kondisi tubuh saya semakin terasa
segar dan ringan. Saya semakin paham, bisnis MLM model K-Link inilah yang tepat
untuk saya ambil dan jalani. Mengapa?
Bertolak dari pengalaman
pahit saya yang pernah ikut arisan berantai, saya melihat K-Link semakin
berkembang dan berbenah diri. Artinya apa? Bisnis yang dimulai pada 2002 ini
terbukti terus maju, bertahan, bahkan
semakin besar hingga sekarang, dan dikenal banyak orang.
Lebih dari 34 negara K-LINK menancapkan
kepercayaannya kepada masyarakat. Kepercayaan masyarakat itulah menjadi kunci
keberhasilan K-LINK terus tumbuh dan berkembang. Dari sini pula K-LINK semakin
dipercaya mendirikan kantor operasional di Indonesia (Jakarta). Inilah antara
lain alasan saya memilih K-LINK untuk
berinvestasi dalam dunia MLM.
Bisnis K-LINK ada dan
dibangun
tidak main-main. Jangkauan bisnisnya tak
diragukan lagi. Pembuatan produknya terstandarisasi, dan terus mengalami
inovasi. Ada sekitar 180 varian produk sudah dihasilkan K-Link.
Dalam derap langkah maju
ke depan, untuk meyakinkan ke masyarakat secara luas bahwa K-Link mampu
memberikan produk unggul dan sangat berkualitas, baik, dan halal, melalui
inisiatif Presiden Direktur K-Link, Dato H. MD. Radzi Saleh, K-Link
bersertifikat halal (bersyariah) dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) di kategori
bisnis MLM yang dibangunnya.
Sekilas Perjalanan Dato’ Radzi
Flashback sejenak,
sebelum K-Link besar seperti sekarang ini, sosok orang yang dulunya hidup jauh
dari kata cukup, Dato H. MD. Radzi. Dalam salah satu petikan kalimat dia yang
membuat saya merenung dikatakannya, “Kemarin
adalah pengalaman, besok adalah tujuan, hari ini adalah anugerah.
Nikmati dan hargai anugerah yang diberi dengan melakukan yang terbaik dalam
hidup kita.”
Sejak kecil, Dato H. MD.
Radzi telah dihadapkan pada persoalan dan pengalaman hidup yang sungguh pahit.
Alamlah yang mendewasakannya melalui pengajaran hidup yang tidak dialami banyak
orang.
Masa-masa kecilnya telah
kehilangan kasih sayang. Kisah hidupnya justru benar-benar mengajarkan untuk
menghargai kasih sayang, jika itu hampir hilang dari hidup seseorang.
Segala hidup yang telah
beliau lalui, benar-benar membuat insaf dan sadar betapa pentingnya kasih
sayang yang mampu membentuk kehidupan seseorang menjadi kuat luar biasa.
Dato’ Radzi sebagai orang keturunan Yaman. Beberapa
keluarganya masih ada yang berdiam di perkampungan keluarga Arab di Bagan
Serai, Perak. Rerata, orang Yaman sebagai pedagang. Jadi, tak heran jika jiwa
pedagang ada dalam diri Dato’ Radzi.
Kesukaan masa kecilnya
membaca buku novel dan buku-buku motivasi atau kiat-kiat sukses. Dato’ Radzi, dalam keluarga dikenal sebagai bapak yang pemurah
dan penyayang. Dirinya juga termasuk orang yang pemaaf. Tidak pernah menyimpan dendam.
Dato’ Radzi begitu mencintai dan menyayangi anak-anaknya.
Bahkan sering berkata kepada istrinya bahwa dirinya tidak punya ayah, jadi
sekarang semuanya dicurahkan untuk anak-anak dan keluarga.
Kepada karyawannya, Dato
Radzi terbilang cerewet. Hal itu bukan tanpa alasan. Dirinya menginginkan
segala sesuatu lebih baik dan bagus,
kalau boleh dibilang sempurna. Akan tetapi, itu menjadi kelemahan sekaligus
kelebihannya. Kelemahannya, orang jadi tidak suka. Kelebihannya, karyawan jadi
lebih baik. Kepada perusahaan pun beliau termasuk orang yang loyal.
Untuk menjadi seperti
sekarang ini, perjuangan Dato’ Radzi tidaklah mudah. Banyak persoalan hidup yang dia
hadapi. Pria kelahiran 4 April 1959 di Kampung Rasau, Perak, Malaysia ini
berasal dari keluarga Arab miskin. Tinggal dalam rumah sederhana beratap nipah,
berdinding dan berlantai bambu. Ibu dan kakek dari ibunya sebagai penyadap
getah karet. Sementara ayahnya penebang kayu di satu daerah bernama Raub,
Pahang.
Karena jarak yang jauh,
ayahnya terkadang harus berpisah beberapa waktu dengan diri dan keluarganya.
Saat Dato’ Radzi lahir,
ayahnya tidak sempat melihatnya. Pun
ibunya dalam ucap cinta dan sayang sering mengatakan, bahwa ibu belum lepas
rindu ayahnya sudah kembali bekerja.
Baru beberapa hari Dato’
Radzi dilahirkan, Ibunya mendapat kabar duka cita, bahwa
suaminya meninggal di Rumah Sakit Raub. Lagi-lagi, karena kemiskinan yang
mendera, hingga beberapa hari jenazah sang ayah masih di rumah sakit. Untuk
kemudian, karena tidak ada pihak keluarga yang belum datang, pihak rumah sakit
mengebumikan sang ayah.
Baru setelah dana terkumpul ibu, kakek dari pihak ibu, dan nenek dari pihak ayahnya bisa berangkat. Tak jarang,
setelah ayahnya meninggal Dato’ Radzi banyak pula mendapat celaan. Dirinya pun sering mendapat perlakuan
tak mengenakkan.
Kebahagiaan sesaat yang
pernah dicecap pun
tak berlangsung lama.
Kakeknya yang mengatakan bahwa ayahnya akan keluar dari
hutan akan segera datang. Tetapi, Radzi yang ingin sekali melihat sang ayah,
dihalang oleh sang kakek. Ayahnya yang datang bukan ayah kandungnya, tetapi
laki-laki yang akan menikahi ibunya dan menjadi bapak tirinya.
Setelah ibunya menikah,
Dato Radzi pun tak tinggal bersama ibu. Padahal, selama ini ibunyalah yang
merawat dan membesarkannya. Ibunya dibawa oleh ayah tirinya ke Behrang Ulu.
Sementara, dia dan kakeknya tetap tinggal di Kampung Rasau Slim River. Hingga
menjelang remaja dan bersekolah di sana.
Saat usia sembilan tahun, Dato’ Radzi tinggal bersama ibu dan ayah
tirinya di Kampung Muda, sekitar 10 Km dari Kampung Rasau. Itu menjadi pertama
kali beliau kumpul bersama keluarga. Ya, pekerjaan orang tuanya sebagai buruh
penyadap getah tak mampu mencukupi kebutuhan. Alhasil, ibu, adik, dan ayah
tirinya ingin merantau ke Kuala Lumpur. Sementara, dia diminta tinggal bersama
kakeknya.
Kakeknya yang bekerja di
hutan, sementara sang nenek sibuk dan hanya memperhatikan anak-anaknya sendiri.
Dato’ Radzi benar-benar merasa hidup sendirian. Hampir setahun beliau tinggal
di rumah kakek-nenek dari pihak ibu. Hingga satu hari, Dato’ Radzi ingin ke
rumah nenek dari pihak ayah kandungnya yang jaraknya hanya dua kilo dan letak
rumahnya di tengah sawah.
Beliau mau menginap
rencananya. Neneknya menyiapkan masakan yang enak untuknya. Selang berapa lama,
paman yang seumuran dirinya datang
memberi tahu bahwa ibu dan ayah tirinya datang. Jadilah Dato’ memacu
sepeda dengan kencang untuk menjumpai ibu dan ayah tirinya. Tapi, bukan
kegembiraan yang ditemui, justru tangis haru dan tak sepatah kata pun bisa
terucap karena bahagia.
Ayah tiri dan ibunya
hanya satu minggu berada di kampung lalu berangkat lagi ke Kuala Lumpur.
Terpenting bagi Dato’ Radzi dia masih melihat ibunya hidup.
Dato’ Radzi tak mudah
memperoleh yang dia capai sekarang. Belajar mengolah kehidupan, di K-Link inilah dia ingin berbagi sebagian
pencapaian dia agar termotivasi dan memberi inspirasi dalam meraih hidup lebih
baik. Dante bilang, “Kalau Anda memberi orang
cahaya, ia akan menemukan jalannya sendiri.”
Belajar dari kemiskinan
itu sudah lekat di diri Dato’ Radzi. Saat hidup dalam kemiskinan dan
penderitaan, dia pernah meragukan kebesaran kasih illahi. Dia mengadu kepada
sang pemberi hidup dan kematian. Dato’ Radzi adalah orang yang tidak tahan
melihat orang lain menderita dan tidak suka melihat orang lain termenung
meratapi nasib.
Dia percaya ucapan Denis Waitley, “ There are two primary choices in life:
to accept conditions as they exist or accept the responsibility for changing
them”.
Benar adanya, dalam
hidup ini ada dua pilihan: menerima keadaan hidup kita sebagaimana adanya atau
menerima tanggung jawab untuk mengubah keadaan itu. Dato Radzi memilih yang
kedua, bahkan dia support untuk siapapun
menerima tanggung jawab mengubah hidup.
Dirinya punya tiga
impian yang mendorong untuk berjuang dalam kehidupan. Pertama, membuat ibunya bahagia. Sedari kecil dia melihat ibunya tersenyum dan tertawa.
Ya, tersenyum pahit dan tertawa getir. Dato’ Radzi memang punya tekad menghapus duka lara tersebut.
Impian kedua Dato’ Radzi membahagiakan keluarganya, istri dan anak-anaknya. Tuntutan
pekerjaan mengharuskan Dato’ Radzi terpisah anak dan istri. Anak-anak dan istri
di Malaysia, Dato Radzi di Jakarta. Untuknya, keluarga sebagai sumber kehidupan
dan energi yang tak ada bandingannya.
Impian Dato’ Radzi ketiga berharap agar orang-orang yang berjuang bersamanya
mengerti makna perjuangan hidup dan berjuang tanpa putus asa sehingga semua
dapat menikmati kesuksesan dalam hidup. Kelihatannya memang sederhana, tetap
pada kenyataannya tidak.
Terkadang, sikap pasrah
menggelayuti dirinya. Akan tetapi, tekad yang besar untuk mengubah hidup
sangatlah besar untuk dikalahkan oleh kepasrahan.
Dato’ Radzi mulai
berbisnis di usia 20 tahun. Mulanya di bisnis konstruksi. Pemula yang memang
tidak punya instinct bisnis.
Seandainya saja, beliau bisa membaa tanda, tentu
dapat menangkap tanda krisis ekonomi yang melanda negerinya. Beliau kesulitan
mendapat proyek, sedangkan biaya operasional mesti berjalan. Akhirnya, dia
keluar dari bisnis itu dan sisa uang yang masih ada dibelikan rumah di sekitar
Kuala Lumpur. Ya, pil pahit harus ditelan.
Di usia 23 tahun dia
bekerja di perusahaan bergengsi di KL menjadi Assistant Property Officer. Berkenalan dengan seorang Datuk
sekaligus tokoh bisnis terkemuka. Datuk itu tertarik dengan cara kerja Dato’
Radzi. Pergaulannya dengan sang Datuk membuat kepribadian Dato’ Radzi semakin
matang. Pada 1985, dirinya mendapat surat dari seorang yang sangat
berpengalaman di bisnis MLM. Alhasil, dari situ Dato Radzi ditunjuk sebagai
General Manager, usianya 26 tahun.
Dato’ Radzi bersiap
untuk launching perusahaan MLM dan
promosi produk. Akan tetapi, takdir berkata lain, di saat yang hampir
bersamaan, kakeknya meninggal dunia. Ya, pikian Dato Radzi saat itu jadi galau
tak karuan. Pikirannya terpecah antara tanggung jawab perusahaan dan kesedihan
yang mendera.
Seiring bergulirnya
waktu, Dato’ Radzi semakin
mengenal MLM. Bisnis MLM menjadi peluang untuknya. Hanya sedikit mengeluarkan
uang, seseorang bisa menjadi pengusaha sukses. Di perusahaan itu dia membuat
beragam program. Akibat kesalahan kecil, perusahaan yang dia kerjakan bersama
leader lainnya merugi. Pemilik mengambil keputusan menutup usaha itu.
Akan tetapi, niat Dato’
Radzi bersama leader lainnya yang memikirkan nasib orang-oang yang sudah
bergabung di tempat itu, sungguh besar. Beliau meminta kepada pemilik dengan
dua penawaran, yaitu pemilik tidak usah mengeluarkan uang untuk perusahaan
tersebut tapi hanya memberi komisi saja dua persen dari omzet yang dihasilkan.
Alhasil Dato’ Radzi
dengan produk yang tersedia, dia kembali jalankan bisnis itu. Pemilik memberikan syarat bahwa, baik
karyawan dan General Manager mau dibayar sesuai komisi, yang tidak bisa dan
tidak mau dipersilakan mengundurkan diri. Kerja keras siang malam itu sedikit
demi sedikit berhasil.
Sang pemilik pernah
menawari Dato Radzi bersekolah di Amerika Serikat, tapi diurungkannya. Apa
pasal? Ya, sang pemilik ketika memarahi karyawan yang lain, selalu dibandingkan
dari keberhasilan beliau. Otomatis, suasana di perusahaan jadi tidak kondusif.
Akhirnya Dato Radzi undur diri dari tempat itu. Jatuh bangun
dirinya bekerja dan membangun usaha
sudah biasa. Hingga satu ketika, Dato’ Radzi bekerja di bawah Mr. Darren Goh.
Tapi hanya sebentar saja, lantas mengundurkan diri dan mendirikan K-Link
International Sdn. Bhd. Dari sinilah, di 2002, K-Link International mau
ekspansi ke Indonesia. Dato’ Radzi ditugasikan memimpin perusahaan sebagai
Direktur Utamanya.
Mulanya berat hati Dato’
untuk menerima tawaran itu karena harus meninggalkan anak-anaknya yang masih
kecil. Dato’ Radzi minta pendapat istri. Semua dilakukannya untuk masa depan
keluarga.
Alhasil dirinya dan Mr.
Darren Goh serta dua orang leader Bumiputera Malaysia, Abd. Kadi bin Hj. Mohd
Shariff dan Muhammad bin Jaffar ke Indonesia. Keberadaan K-Link di Indonesia
setelah empat tahun makin berkibar. Satu per satu anak-anak bangsa maju dan sukses
di bisnis ini.
“Bisnis MLM memang tak
sekadar mengejar uang. Tetapi, bagaimana membangun karier. Kalau niatnya
hanya mengejar uang, orang tidak akan
punya kesabaran dan disiplin dalam hidupnya,” ucap Dato’ Radzi di sela-sela
pertemuannya dengan para blogger.
Lama kelamaan, Dato’
Radzi berpikir untuk mensyariahkan K-Link ke Majelis Ulama Indonesia. Nyatanya
berhasil mendapat sertifikat halal dan syariah dari MUI tersebut.
K-Link MLM Syariah
Bicara syariah, artinya
produk-produk yang dikeluarkan mestilah berbahan dasar halal dan sesuai syariat
Islam. Ekonomi Syariah MLM yang diterapkan K-LINK sebagai dasar membangun
kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan bisnis dan produk yang dikembangkan
untuk dikonsumsi masyakarat luas yang dipastikan halal sesuai ketentuan Islam.
Ekonomi syariah berusaha
mewujudkan tatanan perekonomian sesuai syariat Islam: Al-Quran dan Hadits.
Belajar dari Ekonomi Rasulullah yang telah banyak meningkatkan kehidupan
perekonomian terutama di
Jazirah Arab. Dari sinilah K-LINK mengacu sebagai Multi Level Marketing
berbasis syariah.
Hal ini juga sebagai
wujud paradigma Islam. Ekonomi syariah bukan sebagai kompetitor atau menyaingi
ekonomi kapitalis atau sosialis. Akan tetapi, diupayakan untuk mengkover
kekurangan dari sistem ekonomi yang sudah ada. Sejalan dengan hal ini, K-LINK
MLM Syariah, segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan
semata-mata didasarkan pada Al-quran dan Hadits atau syariat Islam. Artinya, dalam kegiatan jual beli dan produksinya, setiap orang punya
kewajiban untuk melakukan aktivitas
berdasarkan ajaran Islam tanpa ada pembohongan.
K-LINK MLM Syariah punya
etika agama sangat kuat yang melandasi hukum-hukumnya. Etika yang diberikan
sebagai bentuk ajaran bisnis baik & buruk, benar & salah, bahkan ajaran
mengenai moral khususnya berperilaku dan tindakan ekonomi, bersumber dari
ajaran agama.
Oleh karena etika yang dibuat sebagai pedoman kegiatan bisnis MLM
K-LINK, maka segala hal yang berbau bisnis berpegang pada etika Islam. Etika bisnis
MLM K-LINK menurut ajaran Islam yang juga diambil dari Al-Quran dan Hadits
Nabi. Contohnya, ada larangan riba, maka owner (pemilik modal) atau siapapun
itu yang berkecimpung di dalamnya, bertanggung jawab kepada jalannya perusahaan
yang dimiliki maupun orang-orang yang menjalankan bisnisnya.
Etika bisnis MLM K-LINK
syariah harus benar-benar mengedepankan untuk saling percaya, jujur, dan adil.
Sementara itu, pemilik perusahaan beserta orang-orang yang ada di dalamnya
menjaga spirit kekeluargaan. Contohnya, bila penjualan yang dilakukan para
donwline meningkat pesat, tentunya bonus yang diberikan sesuai kesepakatan
harus diberikan. Sebaliknya, jika penjualan menurun, bonus yang diberikan pun
disesuaikan pula.
Apa yang dilontarkan
Presiden Direktur K-LINK ketika bertemu para blogger di
K-Link Tower tepat dan benar adanya. Beliau menginginkan K-Link MLM ini sejalan
dengan syariah Islam. Semua tunduk pada peraturan Islam.
“Saya, benar-benar menjalankan K-Link ini mengacu pada
syariat Islam. Jadi, semua bersumber pada hokum Islam. Begitu pula kehalalan
produk yang dihasilkan”, ucap Dato’ Radzi.
Memang sudah hukumnya,
bahwa bisnis sebagai bentuk komitmen membangun sesuatu yang sangat serius. Sejahtera dari bisnis itu
bukan untuk pemilik semata, tetapi bagaimana seluruh orang-orang yang ada dan
terlibat di dalamnya ikut merasakan. Dari sinilah dibuktikan, K-LINK yang mampu
terus bertumbuh hingga mencapai dua juta anggota lebih di kota-kota hampir di seluruh Indonesia.
Tak dapat dipungkiri,
banyak
pula MLM di Indonesia yang beredar,
tetapi baru K-LINK yang menyandang syariah. K-LINK menjadi salah satu pioner
MLM Syariah yang telah memperoleh sertifikat syariah dari Dewan Syariah
Nasional MUI (DSN-MUI) pada 2009, dan telah diperpanjang dua kali, pada 2013
dan 2016. Meskipun K-LINK bukan MLM
pertama memperoleh sertifikat MLM Syariah dari DSN-MUI, tetapi K-LINK menjadi
MLM Syariah yang paling bertahan lama. Selain itu punya omzet terbesar di banding
MLM Syariah lainnya.
Pun diketahui, dari bisnis K-Link MLM ini, pendapatan
terbesar dari seluruh yang ada itu ada di leader-leader K-Link Indonesia. Ini
jadi satu kebanggaan Dato’ Radzi tersendiri. Begitu pula Dato’ Radzi sampaikan,
bahwa di K-Link ini bukan tempat untuk mencari profit, tetapi bagaimana kita
membangun karier bersama-sama.
Dato' Radzi [Foto: DokPri] |
Sebagaimana diketahui
bahwa bisnis syariah yang ada di Indonesia resmi diformalkan pada 1990-an
dengan berdirinya Bank Syariah yang terdiri atas keinginan masyarakat muslim di
Indonesia. Hal itu disetujui pula oleh pemerintah. Bermula dari Bank Syariah
inilah selanjutnya bisnis syariah di Indonesia mulai berkembang dengan lahirnya
industri Keuangan NonBank Syariah, seperti asuransi syariah dan leasing syariah. Lantas bisnis syariah
semakin berkembang dengan lahirnya pasar modal syariah.
Islam menganjurkan umatnya
selalu bekerja. Tidak ada saran untuk orang-orang Islam yang beriman menganggur, karena menganggur
itu perilaku setan. Sangat
penting tingkah laku yang menjunjung tinggi semangat kerja agar manusia selalu
bekerja. Rasulullah SAW bersabda dalam satu hadits yang artinya, “Bahwa bekerja
mencari rezeki yang halal sebagai kewajiban, setelah kewajiban ibadah. (HR. Ath
Thabrani dan Baihaqi). Lantas, hadits ini diperkuat dengan firman Allah
SWT dalam Surat Al-A’raff ayat 10 yang
artinya, “Sesungguhnya, Kami menempatkan kalian sekalian di muka bumi dan Kami
memberikan kalian di bumi itu (sumber) penghidupan”.
Tak hanya itu, K-LINK
sebagai salah satu bisnis MLM Syariah pun menjadi tolok ukur dalam bisnis
menurut Islam. Bahwa, apa yang dilakukan Dato’ Radzi ini didukung oleh hadits
berikut: Dari Rafi bin Khadij berkata, “Ya Rasulullah, usaha apakah yang paling
baik? Beliau menjawab: Pekerjaan seseorang dengan tangannya,
(Produksi/industri) dan setiap jual beli yang mabrur (didistribusikan/trading)
(HR. Ahmad).
Benar, bahwa K-LINK diproduksi dengan tangan-tangan sendiri
melalui satu industri. Lantas didistribusikan atau didagangkan ke penjuru
negeri secara syariah. Dari sini jelas terlihat, bahwa bisnis dalam Islam yang sesuai syariah Islam itu
sebagai bentuk bisnis yang dibatasi oleh cara memperoleh dan memberdayakan
harta agar selalu halal dan menolak hal-hal yang sifatnya haram dan
menjerumuskan. Hal ini
ada di K-LINK.
Dari perjalanan syariah
ini, agar bisnis K-LINK tetap berada di jalur syariah dan memenuhi
prinsip-prinsip syariah (syariah
compliance), maka K-LINK memiliki tiga orang Ulama dari Majelis Ulama
Indonesia yang menempati posisi sebagai
Dewan Pengawas Syariah (DPS) untuk PT K-LINK Indonesia, yaitu Prof. Dr.
H. Isih Mubarak, SE, M.H., M.Ag., sebagai ketua DPS; H. Iing Solihin Norgiana,
S.E, M.B.A, sebagai anggota DPS; dan H. M. Sofwan Jauhari, Lc, M.Ag, anggota
DPS.
Mereka memantau jalannya
K-LINK, baik dari sisi kehalalan produk, ada izin BPOM atau tidak, rencana
pasar yang benar atau tidak, atau ada pembohongan atau tidak. Mereka bertiga
memberikan nasihat atau masukan kepada Presiden Direktur K-LINK apabila ada
hal-hal yang mesti diperbaiki dari sistem usaha K-LINK itu sendiri.
Dari data APLI (Asosasi
Penjualan Langsung Indonesia) tercatat bahwa di Indonesia, ada sekitar 600
perusahaan MLM, hanya 68 yang menjadi anggota APLI. K-LINK sebagai satu-satunya
perusahaan MLM yang memperoleh sertifikat syariah setelah MUI mengeluarkan fatwa
tentang Penjualan Langsung Berjenjang pada 2009.
Dengan kehadiran sertifikat
itu mampu memberi pengaruh kepada kenaikan kinerja perusahaan. Optimistis yang
dibangun dari semua anggota dan berkenaan dengan omzet dari produk K-LINK akan
meningkat tajam karena ada catatan kepastian perdagangan halal dan prinsip
usaha yang tidak melakukan konsep eksploitasi.
Selain itu, K-LINK juga memiliki
konsultan yang bertugas melihat jalannya produk K-LINK,
antisipasi produk K-LINK ke depan seperti apa, dan memberi masukan agar
keberlangsungan produk, kualitas, bisnis tetap terjaga.
Ki-Ka: Khairul Anuar Bin Salim (Baju Biru) & Ayurishman Bin Ramli, K-Link Leader Malaysia [Foto: DokPri] |
Selayaknya, K-LINK
yang notabenenya bergerak untuk
penjualan produk yang dibutuhkan dan bermanfaat untuk kesehatan manusia dapat
memberikan sumbangan terbesar di tanah air dan dunia. Dengan kesehatan, pastinya dapat melakukan
aktivitas dan ibadah secara baik, benar, dan sempurna, juga membantu orang lain
yang memerlukan tenaga mereka. Orang mukmin yang kuat lebih baik dari seorang mukmin yang lemah.
Di antara produk
kesehatan yang dijual K-LINK berupa produk yang berasal dari bahan-bahan yang
memang dianjurkan oleh syariah, seperti siwak, minyak zaitun, habbah sauda,
madu, susu, dan beragam produk lain yang bermanfaat untuk kesehatan. Terlebih
produk K-LINK aman dikonsumsi dan halal tentunya.
Saya melihat, K-LINK
benar-benar menjadi sebuah MLM yang memikirkan kebahagiaan dan kesejahteraan
secara bersama. Indahnya K-LINK yang mampu membuat orang lain bisa sejahtera.
K-Net Digital Store
Seiring kemajuan
teknologi, tentu memberi dampak tersendiri terhadap cara pandang masyarakat,
termasuk cara berkomunikasi dan belanja. K-LINK mengikuti perkembangan ini
dengan membuat toko online bernama K-Net Digital Store. Ini dapat diakses
melalui PC (Hybrid) http://www.k-net.co.id/shop/product juga melalui android yang dapat diunduh
melalui Google Play Store.
Pak Nandang, Digital Marketing K-Link [Foto: DokMBIndoblognet] |
K-Net Digital Store ini
justru sangat mempermudah orang belanja yang tak ingin repot harus pergi ke
gerai. Dengan sekali sapuan jari, semua produk yang diinginkan dapat masuk ke
dalam keranjang belanja K-Net Digital Store.
Pengirimannya pun mudah,
apalagi cara pembayarannya. Pembayaran dapat dilakukan sistem transfer antar
bank yang terdiri atas BCA Klik Pay, Mandiri, Permata Bank, e-Pay BRI, Alto,
t-cash, espay, Prima, Visa, Master Card, dan juga ATM bersama.
Anggota K-LINK yang
melampaui angka dua juta, mengharuskan mereka masuk ke dalam ranah digital
marketing. Teknologi memberikan kemudahan dalam beragam kehidupan, baik untuk
komunikasi maupun berbelanja. K-LINK pun menangkap hal ini dan sudah siap
mengikuti dinamika perubahan dengan tidak mengeliminir prinsip dasar dari
bisnis networking yang sudah dimulai sejak tahun 2016.
Selain itu, K-LINK pun
membuat platform pemasaran bernama K-LINK VIRAL MARKETING (KVM). Ini merupakan
platform marketing yang sudah terintegrasi dalam bentuk digital. Hal ini justru
mempermudah bisnis networking yang selama ini selalu bertatap muka, tetapi
dapat disingkat hanya dari dunia maya saja. Ya, hal ini dilakukan K-LINK agar dapat memberikan
jawaban kepada masyarakat luas. KVM juga ditujukan untuk membantu memudahkan
masyarakat belanja melalui K-LINK ONLINE STORE.
Semoga inovasi K-LINK
ini tidak berhenti sampai di sini. Semoga ada terobosan baru di masa datang, semisal
K-LINK membuat e-book tentang produk-produk yang dipasarkan dan dapat diunduh
secara cuma-cuma untuk pembaca dan member setianya. Sukses untuk K-LINK sukses
untuk kita bersama.
Untuk menjadi member
K-LINK pun cukup mudah. Tinggal masuk ke http://www.k-net.co.id/blog/ reg/IDSPAAA98825.
Isi semua data, tak perlu menunggu waktu lama, Anda sudah terdaftar menjadi
member K-Link, as simple as that. Kapan lagi kita dapat menjalankan bisnis secara syariah,
kalau bukan di K-LINK.
Kebersamaan dari dua negara membangun negeri [Foto: DokPri] |
Tips Memilih MLM
1. MLM Terdaftar di APLI
Asosiasi Penjualan
Langsung Indonesia sebagai wadah yang menaungi seluruh MLM. APLI dapat
mengetahui mana perusahaan MLM yang baik dan tidak. Jadi, kalau MLM-nya sudah
ada di APLI, Insya Allah masuk ke dalam kategori yang bisa direkomendasikan
oleh APLI.
2. Berbadan Hukum Jelas
Perusahaan MLM yang baik
harus punya badan hukum atau izin usaha yang jelas. Oleh karenanya, selidiki
sebelum bergabung ke MLM apakah perusahaannya sebagai PT, punya atau tidak
SIUPL dan NPWP perusahaan. Hal itu sebagai bentuk tanggung jawab mereka
terhadap anggota yang bergabung di dalamnya, termasuk konsumen lain yang
memakai produk yang dihasilkan dari perusahaan MLM tersebut.
3. Pilih MLM dengan Variasi Produk
Variasi produk akan
dapat membuat jaringan semakin besar. Variasi produk juga dapat meminimalisir
bujet sesuai pilihan produk. Harus diyakini benar bahwa MLM yang akan kita
masuki punya jaminan kualitas barang yang dijualnya.
4. MLM dengan Distributor Punya Sistem “Sukses”
Bisa Jadi Pilihan
Kalau dalam satu
perusahaan MLM ada distributor yang punya sistem bisa membuat yang lainnya
sukses, kita bisa ikut di dalamnya. Karena, distributor yang punya sistem dan
bisa membuat sukses, otomatis kita bisa tertular untuk berkembang cepat menjadi
sukses.
5. Upline
Kooperatif kepada Downline
Upline, kapan pun dan di
mana pun bersedia dimintai tolong dan membantu downline yang ingin mencapai
kesuksesan. Pelajari sistem upline ketika memperlakukan downline mereka. Kalau
Upline hanya bergantung pada downline untuk jualan, sebaiknya tinggalkan MLM
itu.
6. Pilih MLM Diterima Skala Nasional
Jangan pernah masuk ke
perusahaan MLM yang mengiming-imingi keuntungan besar. Tetapi, pilihlah Perusahaan
MLM yang sudah diterima dalam skala nasional. Karena MLM yang sudah skala
nasional punya visi-misi untuk membahagiakan orang-orang yang ikut bersamanya.
7. Pilih MLM dengan Sistem Pembagian Rata untuk
Seluruh Anggota
MLM yang baik akan
berlaku adil ketika memperoleh keuntungan dan dibagi rata untuk seluruh
anggota. Jika ada perusahaan MLM yang hanya mementingkan perusahaan, sebaiknya
tidak dipilih.
8. Nilai Jual Produk Diterima Logika
Harga satu produk dari
satu perusahaan MLM dapat dijadikan indikator, apakah usahanya sehat atau
“sakit”. Apabila harga produk sudah dibatas kewajaran, sebaiknya tidak usah
diikuti. Tinggalkan lebih baik.
9. Sistem Pendukung
Sistem pendukung ini
harus mudah diakses, baik secara daring maupun temu langsung. Kalau sulit untuk
dilakukan komunikasi baik online maupun offline, sebaiknya kita pikir-pikir
lagi untuk masuk ke dalamnya. Tertarik untuk bisnis MLM?
3 comments:
Dengan konsep syariahnya, kualitas K-Link enggak perlu diragukan lagi!
Prinsip bisnis Syariah semoga membuka banyak peluang bagi masyarakat yang ingin sukses bersama K-Link.
Wah lengkap banget Mas Jun ulasannya. Jdnya tau insyaAllah bisnis dengan K-Link tanpa money game ya...
Aku kalau denger K-Link ingetnya emang kloforfil. Dulu sepupuku makai juga dan kebetulan udah member lama. Skrng aku gk tau dia masih aktif apa gak.
Post a Comment