Monday, October 8, 2018

Ini Solusi Sakit Maag Biar Ngopi Makin Nikmat



 "Kopi - minuman favorit dari dunia yang beradab." - Thomas Jefferson 
Pernah menderita sakit lambung atau bahasa kerennya maag? Apa Solusi Sakit Maag kalian ketika penyakit maag mendera? Apa pula hubungannya antara sakit maag dan kopi? Apakah tudingan penyebab penyakit maag ini kopi sepenuhnya benar? Yuklah kita kulik  lebih jauh.

Sakit Maag lenyap berkat Promag ngopi pun semakin nikmat [Foto: Dok Pri]
Kopi, rasa-rasanya minuman ini hampir tak bisa lepas dari kehidupan saya juga kalian, bisa jadi ya. Mencium wangi aromanya saja langsung membangkitkan selera. Apalagi tatkala kedua belah bibir ini mencecapnya. Kopi sudah sangat dikenal  luas, baik oleh anak muda maupun orang tua. Kopi juga jadi sumber inspirasi untuk saya. Tanpa kopi terasa diri ini ada yang mati dan tak berfungsi.

Kopi begitu setia berada di samping saya menemani pagi, siang, sore hingga malam, bercengkerama dengan tulisan dan tumpukan editan naskah. Terkadang hanya dengan beberapa camilan dan beberapa cangkir kopi, membuat saya bertahan hingga subuh menjelang.

Duduk berjam-jam bahkan seharian berteman kopi sudah biasa saya jalani. Deadline yang tiba-tiba menjelma semakin memacu sendok seduh yang tak ingin berhenti mesti sejenak. Butiran, bubuk, hingga menjadi cairan hitam pekat jadi teman setia tanpa sekat, kopi garis keras! Makan pun luput dari cecapan. Gastronomi meronta meminta haknya, tapi jemari enggan melepas tariannya di atas kibor yang girang dihentakkan.

Semua orang mungkin tahu tentang biji kopi yang dipanggang atau sangrai, tetapi apakah semua orang tahu tanaman kopi yang sebenarnya itu seperti  apa? Untuk memeroleh kopi berbuah lebat, pohon kopi perlu dipangkas. Hal ini untuk menghemat energi agar tidak menjalar ke daun dan cabang-cabang ranting.

Hal ini juga untuk membantu petani ketika memanen hasil. Nah, tanaman kopi dapat tumbuh dengan ketinggian mencapai sembilan meter. Pohon kopi tertutup oleh daun yang berwarna hijau. Daunnya saling berhadapan berpasangan. Bijinya tumbuh di sepanjang cabang. Karena tumbuhnya dalam satu siklus yang berkelanjutan, tak jarang sering terlihat bunga, buah hijau, dan matang ada bersama dalam satu pohon.

Untuk mendapatkan buah kopi matang setelah bunga pertama, perlu waktu satu tahun. Sementara, perlu waktu lima tahun untuk mendapat produksi buah secara maksimal. Tanaman kopi dapat hidup hingga 100 tahun. Usia produktif ada di angka tujuh dan dua puluh tahun.

Kalau dilakukan perawatan secara tepat, tentunya akan dapat meningkatkan hasil produksi selama bertahun-tahun. Akan tetapi, tergantung varietasnya pula. Setiap pohon kopi dapat menghasilkan 10 kg lebih buah per tahun. Nah, kopi memang ditanam secara komersial dan berasal dari satu daerah di dunia bernama Coffe Belt atau yang lebih dikenal dengan nama Sabuk Kopi.

Pohon kopi akan tumbuh sangat baik di tanah yang subur bersuhu ringan (23-25o), hujan sering, dan matahari cukup hangat. Kopi berasal dari genus tumbuhan Coffea. Ada sekitar 500 marga dan 6 ribu jenis kopi. Bicara kopi itu bicara soal rasa. Beberapa jenis kopi punya karakteristik  rempah-rempah dan tanah (earthy), bahkan buah-bahan. 

Jenis kopi Arabika dan Robusta menjadi jenis kopi yang paling banyak diperdagangkan. Arabika terutama, sebagai kopi yang berasal dari tanaman Coffea arabica. Menurut asalnya dari Etiopia lalu dibawa pedagang Arab ke Yaman. Bangsa Arab mulai mengenalkan dan memomulerkan ekstrak biji kopi Arabica dengan cara diseduh air panas menjadi minuman penambah energi dan menyegarkan. Kopi-kopi lokal kini menjadi magnet tersendiri di kalangan pencinta kopi. Ada rasa yang tertinggal tatkala menyeruput dengan penuh kenikmatan.

Selain tangan “dewa” Sang Barista Profesional, grinder dan mesin kopi pun  memberi pengaruh terhadap rasa yang dihasilkan. Mesin kopi yang baik akan memberikan rasa akhir yang baik pula. Sementara itu, rasa kopi yang dihasilkan pun tak luput dari pengaruh lingkungan sekitar.
 

Melirik Sejarah Kopi

Tanaman Kopi di Perkebunan Kopi Banaran, Jawa Tengah [Foto: Dok Pri]
Tidak ada yang tahu persis bagaimana dan kapan kopi ditemukan, meskipun banyak cerita atau legenda tentang asal-usulnya. Goat Coffee (Kopi Kambing) yang ditanam hampir di seluruh dunia dapat menjadi satu cerita tentang hutan kopi purba di dataran tinggi Ethiopia. Dalam legenda itu  dikatakan, penggembala kambing bernama Kaldi, pertama kali menemukan khasiat dari biji yang sangat disukai tersebut.

Cerita terus bergulir bahwa Kaldi menemukan kopi. Kambing-kambingnya yang mengonsumsi kopi tersebut sangat energik sehingga betah melek di malam hari. Kaldi pun menceritakan penemuannya ke kepala biarawan setempat.
Kepala Biarawan-Abbas--lalu mencoba penemuan Kaldi dan memberikannya kepada biarawan yang lainnya. Alhasil, penemuan kopi  mulai menyebar ke seantero biara dan para biarawan mulai betah melek di malam hari sambil melantunkan doa-doa. 

Ketika berada di kebun kopi Banaran, Jawa Tengah [Foto: Dok Pri]
Biji kopi mulai berpindah ke arah timur hingga Semenanjung Arab. Penanaman dan perdagangan kopi dimulai di Semenanjung Arab. Di abad ke-15, kopi mulai ditanam di distrik Yaman, dan pada abad ke-16 semakin dikenal di Persia, Suriah, hingga Turki.
Menikmati kopi tidak hanya di rumah tetapi juga banyak tersedia di kedai-kedai kopi umum yang biasa disebut Qahveh Khaneh (untuk di Turki salah satunya). Popularitas kedai kopi mulai naik dan terkenal hingga orang-orang senang berkunjung dan melakukan kegiatan sosial di kedai kopi.

Tidak hanya sekadar minum kopi ketika mereka datang ke kedai, tetapi juga mendengarkan musik, nonton pertunjukkan, bermain catur, dan mengikuti pemberitaan televisi. Kedai Kopi atau Rumah Kopi menjadi pusat penting pertukaran informasi yang disebut School of the WiseNah, begitu pula di Indonesia, kopi bukan barang baru. Karena sejak zaman nenek moyang kopi di Indonesia telah melegenda. Pun di Indonesia banyak jenis beragam racikan dan  sangat enak.
  
Kopi yang sudah di roast (sangrai [Foto: Dok Pri]

Kopi dan Kesehatan

Dilihat dari sisi kesehatan, kopi selalu dituding sebagai minuman pemicu asam lambung yang cukup berisiko untuk orang yang punya maag. Banyak orang mengatakan bahwa kopilah penyebab penyakit maag. Kafein yang terdapat di dalam kopi memang menyebabkan meningkatnya produksi asam dan peradangan pada lambung.

Kafein yang ada di dalam kopi pun dapat membuat cincin otot kerongkongan rileks pada bagian bawah sehingga asam  lambung dapat naik hingga ke kerongkongan, seperti yang dialami oleh orang yang terkena GERD (Refluks asam lambung), dada atau tenggorokan terasa panas dan terbakar (heartburn). Kendati banyak juga yang menawarkan kopi dengan kafein rendah (dekafein) sekalipun, tetap tidak memberikan pengaruh terhadap peningkatan kadar keasaman lambung.

Dari biji kopi diolah menjadi bubuk kopi [Foto: Dok Pri]

Kopi bubuk yang sudah dimasukkan ke dalam mesin kopi [Foto: Dok Pri]

Para peneliti seluruh dunia terus menghubungkan kopi dengan sifat sehat yang signifikan. Kopi punya profil botani alami kompleks, setidaknya 1.000 senyawa alami ada dalam bijinya, termasuk kafein dan 300 lainnya yang ada dalam proses roasting.

Penelitian menunjukkan, bahwa mengonsumsi kopi secara moderat (3-5 cangkir setiap hari) dapat memberikan efek positif terhadap tubuh, yaitu:

1.    Dapat mencegah penyakit hati
2.    Peningkatan fungsi kognitif pada orang dewasa atau yang lebih tua
3.    Meningkatkan daya tahan atletik
4.    Memori menjadi lebih tajam
5.    Mengurangi risiko diabetes tipe 2
6.    Memperpanjang umur

Semakin banyak bukti ilmiah mengenai kopi sehingga mendapatkan reputasi baik dan direkomendasikan. Pedoman Diet AS pun membuat rekomendasi yang belum pernah ada sebelumnya untuk kopi sebagai bagian dari gaya hidup sehat. 

Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Kopi berdasarkan sumber informasi gizi berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya. Dalam 100 gram kopi dari bagian yang dapat larut dan dikonsumsi terdapat jumlah kandungan energi kopi sebesar 352 kkal; protein 17,4 gr; lemak 1,3 gr; karbohidrat kopi 69 gr; kalsium kopi 296 gr; fosfor kopi 368 gr; zat besi kopi 4 mg; vitamin A kopi 0 IU; vitamin B1 kopi 0 mg; dan vitamin C kopi 0 mg.

Proses pembuatan Latte Art [Foto: Dok Pri]

Kopi dengan Latte Art menjadi daya tarik sendiri [Foto: Dok Pri]
Lantas, bagaimana solusi penikmat kopi yang memiliki maag? Atau mereka yang berprofesi sebagai barista profesional yang notabenenya harus melakukan kalibrasi mencicipi kopi puluhan gelas jika terkena maag? Bagaimana juga nasib bisnis kafe-kafe kopi yang saat ini sedang tumbuh jika masyarakat kita banyak terkena maag.

Muhammad Aga - Pemenang Indonesian Barista Championship 2018 [Foto: Dok Pri]



Kita ketahui bersama, maag merupakan penyakit yang lumayan menduduki peringkat teratas di negeri ini. Menurut WHO,  jumlah orang yang memiliki maag tahun 2012 mencapai 40,8 persen, termasuk dalam 10 penyakit terbanyak untuk pasien rawat inap di rumah sakit di Indonesia.

Promag Cair ada dalam sachet yang mampu atasi sakit maag [Foto: Dok Pri]

Promag Tablet terbukti ampuh meredakan sakit maag [Foto: Dok Pri]

Angka yang tidak bisa dipandang sebelah mata dan perlu perhatian serius, terlebih banyak menghinggapi kalangan usia produktif (20-30 tahun). Hal ini disebabkan oleh kebiasaan pola makan yang kurang baik dan mengonsumsi makanan yang justru menyebabkan iritasi lambung, cemas, stress, rokok, dan sebagainya. Nah, Promag Ahlinya Lambung terus berupaya memberikan solusi yang inovatif agar orang yang memiliki maag bisa menikmati harinya dengan indah, dan produktif.

Gaya Hidup Milenial Rawan Sakit Maag

Kini, kopi semakin banyak dikonsumsi oleh generasi milenial. Chung Yang, seorang profesor terkemuka dan John L. Colaizzi, ahli farmasi mengatakan bahwa generasi millennial mengonsumsi kopi lebih banyak dari generasi lain untuk meningkatkan produktivitas mereka.

Sebagai penyuka kopi, rasanya memang ada yang kurang ketika minuman itu tak berada di samping saya. Apalagi ketika sedang puncak-puncaknya pekerjaan. Kopi jadi pendamping paling setia. Bahkan, sebelum pekerjaan selesai, bergelas-gelas kopi habis tersaji.

Namun, saya merasakan ada sesuatu yang berubah di area lambung saya. Tetiba mual menggumpal dan perih lambung menggunung. Bukan salah siapa-siapa, tapi gastronomi yang hampa terhantam kopi yang melenakan.  Periih..? Iya.
Teman-teman mengadili dan menyalahkan kopi  sebagai biang dari nyeri lambung dan sakit maag saya. Padahal tidak, karena perut saya kosong dan langsung konsumsi kopi.

Gejala Maag

Sakit maag menyerang itu sangat tidak enak. Duduk salah berdiri susah, tiduran pun apalagi. Selain nyeri pada perut bagian atas (area antara pusar dan bawah tulang dada), gejala sakit maag yang saya rasakan terasa panas pada perut bagian atas. Ketika (dipaksa) makan cepat merasa kenyang dan ada rasa kenyang yang berkepanjangan.

Mual dan kembung di perut bagian atas sangat terasa sekali. Akibatnya sangat terasa sekali refluks (kembalinya makanan atau cairan dari lambung ke kerongkongan), sendawa jadi sering terjadi, bahkan disertai dengan muntah. Hal yang paling membuat sakit itu nyeri ulu hati atau rasa panas dan nyeri di tengah dada (kadang-kadang terasa sampai punggung dan leher) yang muncul ketika atau setelah makan.

Sakit maag yang saya rasakan itu disertai pula gejala rasa panas di dalam dada akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan. Menurut ahli kesehatan, kasus sakit maag yang  seperti ini seringkali terjadi.
Bersama rekan-rekan Blogger Indoblognet di Liberica Blok M [Foto: Dok. Dede A]
Untuk penderita sakit maag, gejala biasanya akan menjadi lebih buruk jika dirinya juga mengalami stres. Selain stres, masuknya udara lewat mulut ketika mengonsumsi makanan juga dapat membuat perut semakin kembung dan frekuensi sendawa pun semakin meningkat.

Bersyukur, saya tak khawatir dengan maag yang menyerang tadi, ada promag yang selalu saya bawa, PROMAG Tablet dan PROMAG cair. PROMAG dengan formula hydrotalcite bekerja cepat atasi maag dan melindungi lebih lama karena membantu membentuk lapisan dinding lambung, sehingga mengurangi rasa nyeri karena asam lambung.

Dari uji klinis dan survei membuktikan bahwa  PROMAG efektif mengobati maag, mudah diperoleh, harganya terjangkau, praktis, dan mudah dibawa ke mana-mana. Bahkan, Promag tablet yang saya bawa ke mana-mana sudah 45 tahun lebih dipercaya mampu mengobati sakit maag. Sementara, Promag cair begitu praktis dengan dosis pas dalam bentuk sachet cair.

Berkat Promag, mobilitas dan aktivitas saya yang tinggi dapat teratasi. Semenjak kau pergi, aku semakin akrab dengan kopi. Kopi punya cerita, hitam tak selalu kotor, pahit tak harus sedih. Kopi yang baik pun akan selalu menemukan penikmatnya. Jadilah seperti kopi yang tetap dicintai tanpa menyembunyikan pahitnya diri, maag pun berlari dan tak pernah kembali. Aku ini lelaki yang kerap tenggelam dalam secangkir kopi, di dalamnya kuaduk sepi dan rindu, maag pun malu-malu menutup pintu.

Di secangkir kopi, biarlah aku menjelma menjadi apa saja yang kau inginkan, menjadi pahit atau manis asal tetap kau rindukan. Karena dari kopi kita belajar, bahwa rasa pahit itu dapat dinikmati. Terimak kasih kopi berkahmu hari ini aku bisa bersyukur atas Tuhan yang memberikan perasaan cinta dan pedih yang pernah terukir.

Bukannya dari secangkir kopi juga bisa memberikan begitu banyak inspirasi, menghidupkan kebahagiaan,  dan membangun kehangatan bersilaturahmi.
Barista jawara kompetisi 1st Winner Indonesia Barista Championship (IBC) 2018, Muhammad Aga memiliki tips menikmati harinya sehingga dapat terus produktif menyeduh kopi untuk cangkir-cangkir ‘kehidupan’ penikmat kopi.

Silakan baca lebih lanjut untuk tahu Muhammad Aga di SINI

Dari kopi kita belajar sesuatu yang baru lagi [Foto: Dok Pri]
 #Promag #AhlinyaLambung #NikmatiHarimu #CeritaDibalikBarista

1 comments:

Sugi Siswiyanti said...

Kopi dan maag untuk sebagian orang seperti saling mengisi. Untung ada Promag,bisa tetep ngopi tanpa khawatir dikunjungi sakit maag :)