Sebelum K-LINK besar
seperti sekarang ini, ada sosok orang yang dulunya hidup jauh dari kata cukup,
Dato H. MD. Radzi dia bernama. Dalam salah satu petikan kalimat dia yang
membuat saya merenung dikatakannya, “Kemarin
adalah pengalaman, besok adalah tujuan, hari ini adalah anugerah.
Nikmati dan hargai anugerah yang diberi dengan melakukan yang terbaik dalam
hidup kita.”
Sejak kecil, Dato H. MD.
Radzi telah dihadapkan pada persoalan dan pengalaman hidup yang sungguh pahit.
Alamlah yang mendewasakannya melalui pengajaran hidup yang tidak dialami banyak
orang.
Masa-masa kecilnya telah
kehilangan kasih sayang. Kisah hidupnya justru benar-benar mengajarkan untuk
menghargai kasih sayang, jika itu hampir hilang dari hidup seseorang.
Segala hidup yang telah
beliau lalui, benar-benar membuat insaf dan sadar betapa pentingnya kasih
sayang yang mampu membentuk kehidupan seseorang menjadi kuat luar biasa.
Dato’ Radzi sebagai
orang keturunan Yaman. Beberapa keluarganya masih ada yang berdiam di
perkampungan keluarga Arab di Bagan Serai, Perak. Rerata, orang Yaman sebagai
pedagang. Jadi, tak heran jika jiwa pedagang ada dalam diri Dato’ Radzi.
Kesukaan masa kecilnya
membaca buku novel dan buku-buku motivasi atau kiat-kiat sukses. Dato’ Radzi,
dalam keluarga dikenal sebagai bapak yang pemurah dan penyayang. Dirinya juga
termasuk orang yang pemaaf. Tidak pernah menyimpan dendam.
Dato’ Radzi begitu
mencintai dan menyayangi anak-anaknya. Bahkan sering berkata kepada istrinya
bahwa dirinya tidak punya ayah, jadi sekarang semuanya dicurahkan untuk
anak-anak dan keluarga.
Baca juga
15 Tahun K-Link: From Zero toHero, Konsisten Member15olusi Hidup, Bersyariah, hingga Digital Marketing
Kepada karyawannya, Dato
Radzi terbilang cerewet. Hal itu bukan tanpa alasan. Dirinya menginginkan
segala sesuatu lebih baik dan bagus,
kalau boleh dibilang sempurna. Akan tetapi, itu menjadi kelemahan sekaligus
kelebihannya. Kelemahannya, orang jadi tidak suka. Kelebihannya, karyawan jadi
lebih baik. Kepada perusahaan pun beliau termasuk orang yang loyal.
Untuk menjadi seperti
sekarang ini, perjuangan Dato’ Radzi tidaklah mudah. Banyak persoalan hidup
yang dia hadapi. Pria kelahiran 4 April 1959 di Kampung Rasau, Perak, Malaysia
ini berasal dari keluarga Arab miskin. Tinggal dalam rumah sederhana beratap
nipah, berdinding dan berlantai bambu. Ibu dan kakek dari ibunya sebagai
penyadap getah karet. Sementara ayahnya penebang kayu di satu daerah bernama
Raub, Pahang.
Karena jarak yang jauh,
ayahnya terkadang harus berpisah beberapa waktu dengan diri dan keluarganya.
Saat Dato’ Radzi lahir, ayahnya tidak
sempat melihatnya. Pun ibunya dalam ucap cinta dan sayang sering
mengatakan, bahwa ibu belum lepas rindu ayahnya sudah kembali bekerja.
Baru beberapa hari Dato’
Radzi dilahirkan, Ibunya mendapat kabar duka cita, bahwa suaminya meninggal di
Rumah Sakit Raub. Lagi-lagi, karena kemiskinan yang mendera, hingga beberapa
hari jenazah sang ayah masih di rumah sakit. Untuk kemudian, karena tidak ada
pihak keluarga yang belum datang, pihak rumah sakit mengebumikan sang ayah.
Baru setelah dana
terkumpul ibu, kakek dari pihak ibu, dan nenek dari pihak ayahnya bisa
berangkat. Tak jarang, setelah ayahnya meninggal Dato’ Radzi banyak pula
mendapat celaan. Dirinya pun sering mendapat perlakuan tak mengenakkan.
Kebahagiaan sesaat yang
pernah dicecap pun tak berlangsung lama.
Kakeknya yang mengatakan
bahwa ayahnya akan keluar dari hutan akan segera datang. Tetapi, Radzi yang
ingin sekali melihat sang ayah, dihalang oleh sang kakek. Ayahnya yang datang
bukan ayah kandungnya, tetapi laki-laki yang akan menikahi ibunya dan menjadi
bapak tirinya.
Setelah ibunya menikah,
Dato Radzi pun tak tinggal bersama ibu. Padahal, selama ini ibunyalah yang
merawat dan membesarkannya. Ibunya dibawa oleh ayah tirinya ke Behrang Ulu.
Sementara, dia dan kakeknya tetap tinggal di Kampung Rasau Slim River. Hingga
menjelang remaja dan bersekolah di sana.
Saat usia sembilan
tahun, Dato’ Radzi tinggal bersama ibu dan ayah tirinya di Kampung Muda,
sekitar 10 Km dari Kampung Rasau. Itu menjadi pertama kali beliau kumpul
bersama keluarga. Ya, pekerjaan orang tuanya sebagai buruh penyadap getah tak
mampu mencukupi kebutuhan. Alhasil, ibu, adik, dan ayah tirinya ingin merantau
ke Kuala Lumpur. Sementara, dia diminta tinggal bersama kakeknya.
Kakeknya yang bekerja di
hutan, sementara sang nenek sibuk dan hanya memperhatikan anak-anaknya sendiri.
Dato’ Radzi benar-benar merasa hidup sendirian. Hampir setahun beliau tinggal
di rumah kakek-nenek dari pihak ibu. Hingga satu hari, Dato’ Radzi ingin ke
rumah nenek dari pihak ayah kandungnya yang jaraknya hanya dua kilo dan letak
rumahnya di tengah sawah.
Beliau mau menginap
rencananya. Neneknya menyiapkan masakan yang enak untuknya. Selang berapa lama,
paman yang seumuran dirinya datang
memberi tahu bahwa ibu dan ayah tirinya datang. Jadilah Dato’ memacu
sepeda dengan kencang untuk menjumpai ibu dan ayah tirinya. Tapi, bukan
kegembiraan yang ditemui, justru tangis haru dan tak sepatah kata pun bisa
terucap karena bahagia.
Ayah tiri dan ibunya
hanya satu minggu berada di kampung lalu berangkat lagi ke Kuala Lumpur.
Terpenting bagi Dato’ Radzi dia masih melihat ibunya hidup.
Dato’ Radzi tak mudah
memperoleh yang dia capai sekarang. Belajar mengolah kehidupan, di K-Link inilah dia ingin berbagi sebagian
pencapaian dia agar termotivasi dan memberi inspirasi dalam meraih hidup lebih
baik. Dante bilang, “Kalau Anda memberi orang cahaya, ia akan menemukan
jalannya sendiri.”
Belajar dari kemiskinan
itu sudah lekat di diri Dato’ Radzi. Saat hidup dalam kemiskinan dan
penderitaan, dia pernah meragukan kebesaran kasih illahi. Dia mengadu kepada
sang pemberi hidup dan kematian. Dato’ Radzi adalah orang yang tidak tahan
melihat orang lain menderita dan tidak suka melihat orang lain termenung
meratapi nasib.
Dia percaya ucapan Denis
Waitley, “ There are two primary choices in life: to accept conditions as they
exist or accept the responsibility for changing them”.
Benar adanya, dalam
hidup ini ada dua pilihan: menerima keadaan hidup kita sebagaimana adanya atau
menerima tanggung jawab untuk mengubah keadaan itu. Dato Radzi memilih yang
kedua, bahkan dia support untuk siapapun
menerima tanggung jawab mengubah hidup.
Dirinya punya tiga
impian yang mendorong untuk berjuang dalam kehidupan. Pertama, membuat ibunya
bahagia. Sedari kecil dia melihat ibunya tersenyum dan tertawa. Ya, tersenyum
pahit dan tertawa getir. Dato’ Radzi memang punya tekad menghapus duka lara
tersebut.
Impian kedua Dato’ Radzi
membahagiakan keluarganya, istri dan anak-anaknya. Tuntutan pekerjaan
mengharuskan Dato’ Radzi terpisah anak dan istri. Anak-anak dan istri di
Malaysia, Dato Radzi di Jakarta. Untuknya, keluarga sebagai sumber kehidupan
dan energi yang tak ada bandingannya.
Impian Dato’ Radzi
ketiga berharap agar orang-orang yang berjuang bersamanya mengerti makna
perjuangan hidup dan berjuang tanpa putus asa sehingga semua dapat menikmati
kesuksesan dalam hidup. Kelihatannya memang sederhana, tetap pada kenyataannya
tidak.
Terkadang, sikap pasrah
menggelayuti dirinya. Akan tetapi, tekad yang besar untuk mengubah hidup
sangatlah besar untuk dikalahkan oleh kepasrahan.
Dato’ Radzi mulai
berbisnis di usia 20 tahun. Mulanya di bisnis konstruksi. Pemula yang memang
tidak punya instinct bisnis.
Seandainya saja, beliau
bisa membaa tanda, tentu dapat menangkap tanda krisis ekonomi yang melanda
negerinya. Beliau kesulitan mendapat proyek, sedangkan biaya operasional mesti
berjalan. Akhirnya, dia keluar dari bisnis itu dan sisa uang yang masih ada
dibelikan rumah di sekitar Kuala Lumpur. Ya, pil pahit harus ditelan.
Di usia 23 tahun dia
bekerja di perusahaan bergengsi di KL menjadi Assistant Property Officer.
Berkenalan dengan seorang Datuk sekaligus tokoh bisnis terkemuka. Datuk itu
tertarik dengan cara kerja Dato’ Radzi. Pergaulannya dengan sang Datuk membuat
kepribadian Dato’ Radzi semakin matang. Pada 1985, dirinya mendapat surat dari
seorang yang sangat berpengalaman di bisnis MLM. Alhasil, dari situ Dato Radzi
ditunjuk sebagai General Manager, usianya 26 tahun.
Dato’ Radzi bersiap
untuk launching perusahaan MLM dan promosi produk. Akan tetapi, takdir berkata
lain, di saat yang hampir bersamaan, kakeknya meninggal dunia. Ya, pikian Dato
Radzi saat itu jadi galau tak karuan. Pikirannya terpecah antara tanggung jawab
perusahaan dan kesedihan yang mendera.
Seiring bergulirnya
waktu, Dato’ Radzi semakin mengenal MLM. Bisnis MLM menjadi peluang untuknya.
Hanya sedikit mengeluarkan uang, seseorang bisa menjadi pengusaha sukses. Di
perusahaan itu dia membuat beragam program. Akibat kesalahan kecil, perusahaan
yang dia kerjakan bersama leader lainnya merugi. Pemilik mengambil keputusan
menutup usaha itu.
Akan tetapi, niat Dato’
Radzi bersama leader lainnya yang memikirkan nasib orang-oang yang sudah
bergabung di tempat itu, sungguh besar. Beliau meminta kepada pemilik dengan
dua penawaran, yaitu pemilik tidak usah mengeluarkan uang untuk perusahaan
tersebut tapi hanya memberi komisi saja dua persen dari omzet yang dihasilkan.
Alhasil Dato’ Radzi
dengan produk yang tersedia, dia kembali jalankan bisnis itu. Pemilik
memberikan syarat bahwa, baik karyawan dan General Manager mau dibayar sesuai
komisi, yang tidak bisa dan tidak mau dipersilakan mengundurkan diri. Kerja
keras siang malam itu sedikit demi sedikit berhasil.
Sang pemilik pernah
menawari Dato Radzi bersekolah di Amerika Serikat, tapi diurungkannya. Apa
pasal? Ya, sang pemilik ketika memarahi karyawan yang lain, selalu dibandingkan
dari keberhasilan beliau. Otomatis, suasana di perusahaan jadi tidak kondusif.
Akhirnya Dato Radzi
undur diri dari tempat itu. Jatuh bangun dirinya bekerja dan membangun usaha sudah biasa.
Hingga satu ketika, Dato’ Radzi bekerja di bawah Mr. Darren Goh. Tapi hanya
sebentar saja, lantas mengundurkan diri dan mendirikan K-Link International
Sdn. Bhd. Dari sinilah, di 2002, K-Link International mau ekspansi ke
Indonesia. Dato’ Radzi ditugasikan memimpin perusahaan sebagai Direktur
Utamanya.
Mulanya berat hati Dato’
untuk menerima tawaran itu karena harus meninggalkan anak-anaknya yang masih
kecil. Dato’ Radzi minta pendapat istri. Semua dilakukannya untuk masa depan
keluarga.
Alhasil dirinya dan Mr.
Darren Goh serta dua orang leader Bumiputera Malaysia, Abd. Kadi bin Hj. Mohd
Shariff dan Muhammad bin Jaffar ke Indonesia. Keberadaan K-Link di Indonesia
setelah empat tahun makin berkibar. Satu per satu anak-anak bangsa maju dan
sukses di bisnis ini.
“Bisnis MLM memang tak
sekadar mengejar uang. Tetapi, bagaimana membangun karier. Kalau niatnya
hanya mengejar uang, orang tidak akan
punya kesabaran dan disiplin dalam hidupnya,” ucap Dato’ Radzi di sela-sela
pertemuannya dengan para blogger.
Lama kelamaan, Dato’
Radzi berpikir untuk mensyariahkan K-Link ke Majelis Ulama Indonesia. Nyatanya
berhasil mendapat sertifikat halal dan syariah dari MUI tersebut.
K-Link
sebagai MLM Syariah
Bicara syariah, artinya produk-produk
yang dikeluarkan mestilah berbahan dasar halal dan sesuai syariat Islam.
Ekonomi Syariah MLM yang diterapkan K-LINK sebagai dasar membangun kepercayaan
masyarakat terhadap keberadaan bisnis dan produk yang dikembangkan untuk
dikonsumsi masyakarat luas yang dipastikan halal sesuai ketentuan Islam.
Ekonomi syariah berusaha mewujudkan
tatanan perekonomian sesuai syariat Islam: Al-Quran dan Hadits. Belajar dari
Ekonomi Rasulullah yang telah banyak meningkatkan kehidupan perekonomian
terutama di Jazirah Arab.
Dari sinilah K-LINK mengacu sebagai Multi Level Marketing berbasis syariah.
Hal ini juga sebagai wujud paradigma
Islam. Ekonomi syariah bukan sebagai kompetitor atau menyaingi ekonomi
kapitalis atau sosialis. Akan tetapi, diupayakan untuk mengkover kekurangan
dari sistem ekonomi yang sudah ada. Sejalan dengan hal ini, K-LINK MLM Syariah,
segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan semata-mata
didasarkan pada Al-quran dan Hadits atau
syariat Islam. Artinya, dalam kegiatan
jual beli dan produksinya, setiap orang punya kewajiban untuk melakukan aktivitas berdasarkan ajaran Islam tanpa ada
pembohongan.
K-LINK MLM Syariah punya etika agama
sangat kuat yang melandasi hukum-hukumnya. Etika yang diberikan sebagai bentuk
ajaran bisnis baik & buruk, benar & salah, bahkan ajaran mengenai moral
khususnya berperilaku dan tindakan ekonomi, bersumber dari ajaran agama.
Baca Juga
K-Link MLM:Bersyariah Membangun Negeri untuk Berbagi
K-LINK IndonesiaGandeng PT XL Axiata Tbk Kembangkan Sarana Komunikasi Bisnis Digital MarketingMLM Syariah
Oleh karena etika yang dibuat sebagai pedoman kegiatan bisnis MLM K-LINK, maka segala hal yang berbau bisnis berpegang pada etika Islam. Etika bisnis MLM K-LINK menurut ajaran Islam yang juga diambil dari Al-Quran dan Hadits Nabi. Contohnya, ada larangan riba, maka owner (pemilik modal) atau siapapun itu yang berkecimpung di dalamnya, bertanggung jawab kepada jalannya perusahaan yang dimiliki maupun orang-orang yang menjalankan bisnisnya.
Etika bisnis MLM K-LINK syariah harus
benar-benar mengedepankan untuk saling percaya, jujur, dan adil. Sementara itu,
pemilik perusahaan beserta orang-orang yang ada di dalamnya menjaga spirit
kekeluargaan. Contohnya, bila penjualan yang dilakukan para donwline meningkat
pesat, tentunya bonus yang diberikan sesuai kesepakatan harus diberikan.
Sebaliknya, jika penjualan menurun, bonus yang diberikan pun disesuaikan pula.
Apa yang dilontarkan Presiden Direktur
K-LINK ketika bertemu para blogger di K-Link Tower tepat dan benar adanya.
Beliau menginginkan K-Link MLM ini sejalan dengan syariah Islam. Semua tunduk
pada peraturan Islam.
“Saya, benar-benar menjalankan K-Link ini mengacu pada
syariat Islam. Jadi, semua bersumber pada hokum Islam. Begitu pula kehalalan
produk yang dihasilkan”, ucap Dato’ Radzi.
Memang sudah hukumnya, bahwa bisnis
sebagai bentuk komitmen membangun sesuatu
yang sangat serius. Sejahtera dari bisnis itu bukan untuk pemilik
semata, tetapi bagaimana seluruh orang-orang yang ada dan terlibat di dalamnya
ikut merasakan. Dari sinilah dibuktikan, K-LINK yang mampu terus bertumbuh
hingga mencapai dua juta anggota lebih di kota-kota hampir di seluruh Indonesia.
Tak dapat dipungkiri, banyak
pula MLM di Indonesia yang beredar, tetapi
baru K-LINK yang menyandang syariah. K-LINK menjadi salah satu pioner MLM Syariah
yang telah memperoleh sertifikat syariah dari Dewan Syariah Nasional MUI
(DSN-MUI) pada 2009, dan telah diperpanjang dua kali, pada 2013 dan 2016.
Meskipun K-LINK bukan MLM pertama
memperoleh sertifikat MLM Syariah dari DSN-MUI, tetapi K-LINK menjadi MLM
Syariah yang paling bertahan lama. Selain itu punya omzet terbesar di banding
MLM Syariah lainnya.
Pun diketahui, dari bisnis K-Link MLM ini, pendapatan
terbesar dari seluruh yang ada itu ada di leader-leader K-Link Indonesia. Ini
jadi satu kebanggaan Dato’ Radzi tersendiri. Begitu
pula Dato’ Radzi sampaikan, bahwa di K-Link ini bukan tempat untuk mencari
profit, tetapi bagaimana kita membangun karier bersama-sama.
Pak Radzi selalu mengobarkan semangat dengan pesan-pesan yang membuat orang bangkit. Seperti ucapan beliau ini.
Pak Radzi selalu mengobarkan semangat dengan pesan-pesan yang membuat orang bangkit. Seperti ucapan beliau ini.
“Kemiskinan
adalah penyakit yang bisa membunuh batin kita, mematikan rohani kita. Anehnya,
kalau saya menceritakan kemiskinan kita
kepada orang lain, mereka akan memandang rendah kita, tetapi kalau kita tidak
menceritakannya, orang tidak akan membantu kita. Padahal kita sangat membutuhkan
uluran tangan demi kelangsungan hidup kita. Saya benar-benar terpanggil untuk
memerangi penyakit itu. Negeri ini...ya di negeri ini, panggilan itu datang dan
butuh bantuan kita untuk membuat orang-orang tidak berpenyakit miskin”.
“Tidak
ada keberhasilan tanpa membantu orang lain agar berhasil. 'Bantulah orang
lain dengan tulus untuk meraih sukses,
maka langsung dan tidak langsung kita akan terbantu untuk meraih
sukses...!"
Sebagaimana diketahui bahwa bisnis
syariah yang ada di Indonesia resmi diformalkan pada 1990-an dengan berdirinya
Bank Syariah yang terdiri atas keinginan masyarakat muslim di Indonesia. Hal
itu disetujui pula oleh pemerintah. Bermula dari Bank Syariah inilah
selanjutnya bisnis syariah di Indonesia mulai berkembang dengan lahirnya
industri Keuangan NonBank Syariah, seperti asuransi syariah dan leasing syariah. Lantas bisnis syariah
semakin berkembang dengan lahirnya pasar modal syariah.
Islam menganjurkan umatnya selalu
bekerja. Tidak ada saran untuk orang-orang
Islam yang beriman menganggur, karena menganggur itu perilaku setan. Sangat penting tingkah laku yang menjunjung tinggi
semangat kerja agar manusia selalu bekerja. Rasulullah SAW bersabda dalam satu
hadits yang artinya, “Bahwa bekerja mencari rezeki yang halal sebagai
kewajiban, setelah kewajiban ibadah. (HR. Ath Thabrani dan Baihaqi). Lantas,
hadits ini diperkuat dengan firman Allah SWT
dalam Surat Al-A’raff ayat 10 yang artinya, “Sesungguhnya, Kami
menempatkan kalian sekalian di muka bumi dan Kami memberikan kalian di bumi itu
(sumber) penghidupan”.
Tak hanya itu, K-LINK sebagai salah
satu bisnis MLM Syariah pun menjadi tolok ukur dalam bisnis menurut Islam.
Bahwa, apa yang dilakukan Dato’ Radzi ini didukung oleh hadits berikut: Dari
Rafi bin Khadij berkata, “Ya Rasulullah, usaha apakah yang paling baik? Beliau
menjawab: Pekerjaan seseorang dengan tangannya, (Produksi/industri) dan setiap
jual beli yang mabrur (didistribusikan/trading) (HR. Ahmad).
Benar, bahwa K-LINK diproduksi dengan tangan-tangan sendiri
melalui satu industri. Lantas didistribusikan atau didagangkan ke penjuru
negeri secara syariah. Dari sini jelas terlihat, bahwa bisnis dalam Islam yang sesuai syariah Islam itu
sebagai bentuk bisnis yang dibatasi oleh cara memperoleh dan memberdayakan
harta agar selalu halal dan menolak hal-hal yang sifatnya haram dan
menjerumuskan. Hal ini ada di K-LINK.
Dari perjalanan syariah ini, agar
bisnis K-LINK tetap berada di jalur syariah dan memenuhi prinsip-prinsip
syariah (syariah compliance), maka
K-LINK memiliki tiga orang Ulama dari Majelis Ulama Indonesia yang menempati
posisi sebagai Dewan Pengawas Syariah
(DPS) untuk PT K-LINK Indonesia, yaitu Prof. Dr. H. Isih Mubarak, SE, M.H.,
M.Ag., sebagai ketua DPS; H. Iing Solihin Norgiana, S.E, M.B.A, sebagai anggota
DPS; dan H. M. Sofwan Jauhari, Lc, M.Ag, anggota DPS.
Mereka memantau jalannya K-LINK, baik
dari sisi kehalalan produk, ada izin BPOM atau tidak, rencana pasar yang benar
atau tidak, atau ada pembohongan atau tidak. Mereka bertiga memberikan nasihat
atau masukan kepada Presiden Direktur K-LINK apabila ada hal-hal yang mesti
diperbaiki dari sistem usaha K-LINK itu sendiri.
Dari data APLI (Asosasi Penjualan
Langsung Indonesia) tercatat bahwa di Indonesia, ada sekitar 600 perusahaan
MLM, hanya 68 yang menjadi anggota APLI. K-LINK sebagai satu-satunya perusahaan
MLM yang memperoleh sertifikat syariah setelah MUI mengeluarkan fatwa tentang
Penjualan Langsung Berjenjang pada 2009.
Dengan kehadiran sertifikat itu mampu
memberi pengaruh kepada kenaikan kinerja perusahaan. Optimistis yang dibangun
dari semua anggota dan berkenaan dengan omzet dari produk K-LINK akan meningkat
tajam karena ada catatan kepastian perdagangan halal dan prinsip usaha yang
tidak melakukan konsep eksploitasi.
Selain itu, K-LINK juga memiliki
konsultan yang bertugas melihat
jalannya produk K-LINK, antisipasi produk K-LINK ke depan seperti apa, dan
memberi masukan agar keberlangsungan produk, kualitas, bisnis tetap terjaga.
Selayaknya, K-LINK yang notabenenya bergerak untuk penjualan produk
yang dibutuhkan dan bermanfaat untuk kesehatan manusia dapat memberikan
sumbangan terbesar di tanah air dan dunia. Dengan kesehatan, pastinya dapat melakukan
aktivitas dan ibadah secara baik, benar, dan sempurna, juga membantu orang lain
yang memerlukan tenaga mereka. Orang mukmin yang kuat lebih baik dari seorang mukmin yang lemah.
Di antara produk kesehatan yang dijual
K-LINK berupa produk yang berasal dari bahan-bahan yang memang dianjurkan oleh
syariah, seperti siwak, minyak zaitun, habbah sauda, madu, susu, dan beragam
produk lain yang bermanfaat untuk kesehatan. Terlebih produk K-LINK aman
dikonsumsi dan halal tentunya.
Saya melihat, K-LINK benar-benar
menjadi sebuah MLM yang memikirkan kebahagiaan dan kesejahteraan secara
bersama. Indahnya K-LINK yang mampu membuat orang lain bisa sejahtera.
K-Care Honey & Goat Milk Deodorant
Roll On
Salah satu produk dari K-Link Syariah ini adalah K-Care Honey
& Goat Milk Deodorant Roll On. Deodorant ini bebas dari alkohol dengan
aroma yang tahan lama dan tidak menyebabkan ketiak menghitam. Kegunaannya untuk
melindungi aktivitas seharian dari keringat dan bau badan sehingga Anda tetap
dapat tampil segar dan harum sepanjang hari. K-Care Honey & Goat Milk Deodorant
Roll On ini juga mengandung antiperspirant, tidak membuat ketiak Anda perih
saat dipakai.
Cara pemakaiannya pun sangat mudah, terpenting ketiak Anda
dalam keadaan kering. Cukup oleskan secara merata di bawah ketiak Anda. Perlu
juga diingat, jangan mengoleskan K-Care Honey & Goat Milk Deodorant Roll On
ke bagian kulit yang terluka. Saya sudah memakai dan membuktikannya sendiri, K-Care
Honey & Goat Milk Deodorant Roll On ini sangat nyaman dipakai. Kesegaran
dan wangi sepanjang hari saya dapatkan, percaya diri meningkat, badan bebas
bau, dan tentunya aktivitas sehari-hari saya makin lancar. Rahasia ini pula
yang membuat Dato’ Radzi selalu tampil percaya diri dan penuh antusias.
K-Care Honey & Goat Milk
Selain K-Care Honey & Goat Milk Deodorant Roll On, ada
juga produk yang sudah saya pakai dan buktikan sendiri keampuhannya, yaitu
K-Care Honey & Goat Milk. Produk ini berguna untuk membersihkan kulit wajah
dari debu dan kotoran selama beraktivitas di luar ruangan. Membantu merawat dan
melembapkan kulit sehingga kulit tetap halus dan tampak cerah.
Cara memakainya pun cukup mudah. Basahi wajah, lalu tuangkan
facial wash ke telapak tangan. Usapkan secara merata ke seluruh wajah hingga
berbusa sembari dipijat-pijat lembut. Lantas bilas dengan air hingga bersih.
Enaknya lagi, K-Care Honey & Goat Milk ini dapat digunakan setiap saat
kapan kita mau. Sehatnya produk ini karena mengandung madu dan susu kambing.
Salah satu kunci cerah wajah Dato’ Radzi
pun ada di produk ini.
Menapak usia 59 tahunnya, Dato’ Radzi semakin sehat dan
enerjik. Rentetan panjang perjalanannya membangun K-Link menjadi catatan
tersendiri di Indonesia. Jiwa dan semangatnya terus berkobar dan memberikan
nilai-nilai positif kepada orang-orang yang bergabung di dalam maupun di luar
perusahaannya.
Pak Radzi yang selalu disayangi di ulang tahunnya yang ke-59 dalam suasana Coffee Time di Ballroom Lt 5 PT K-Link Indonesia, Jalan Gatot Subroto [Foto: Dok Siti Mudrikah] |
Di sela-sela acara Coffee Time Let’s Talk About FUTURE AND
SPIRIT with Pak Radzi itu, beliau memberikan nuansa berbeda kepada tetamu
undangan dengan banyolan yang senyum tersungging di bibirnya. Penuh semangat
dan antusias beliau menghampiri dan menyalami tamu-tamu kehormatannya.
Tak lepas pula beliau berpesan
tentang bisnis yang telah dibangun bersama-sama ini, "Klink berkomitmen membangun bisnis yang saling
menyejahterakan sesuai prinsip syariah. Kami berharap K-Link Indonesia bisa
menjadi MLM syariah nomor satu. Kami juga sangat memperhatikan peran perempuan
yang banyak memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa. Bangsa yang maju hanya
bisa terbentuk dari keluarga. Dan, perempuan berperan vital untuk membangun
keluarga yang sejahtera. Karena itu, kami memiliki banyak program untuk
mengoptimalkan dan memberdayakan perempuan, salah satunya Rumah Cantik K-Link
yang baru saja kami luncurkan di Bandung. Menyusul kemudian di Medan,
Yogyakarta dan kota-kota lainnya.
Dato' Radzi membacakan kartu ucapan selamat yang dikirim dari beberapa daerah yang menjadi rekanan dan mitra K-Link Indonesia di ulang tahunnya yang ke-59 [Foto: Dok Siti Mudrikah] |
Dato’
Radzi pun menyampaikan, untuk bisa
membuat K-Link kuat dan besar seperti sekarang, bukanlah hal mudah, banyak tantangan yang harus di hadapi.
Tapi dengan menjalankan business plan yang baik, berdasarkan syariah, dan tujuan
menyejahterakan banyak orang, maka K-Link bisa terus bertahan dan berkembang.
K-Link
merupakan perusahaan Multi Level Marketing “murni” tanpa ada permainan
perputaran uang atau money game. Distributor yang bergabung bisa mendapat hasil
maksimal dengan menjual produk, bukan hanya dari merekrut banyak orang untuk
bergabung.
K-Link
menjadi tempat membangun karier dengan rumus perhitungan bonus yang jelas.
Setiap orang yang bekerja dengan giat akan mendapat kesempatan sukses lebih
besar.
Program
K-Link berupa LSO, yaitu:
L : Ladies ( membuka peluang bagi perempuan untuk maju dan sukses, agar bisa membantu perekonomian keluarga) / Market Ladies.
S : Syariah, maksudnya memakai prinsip syariah dalam kegiatan bisnis. Menerapkan bagi hasil dengan rumus perhitungan yang jelas.
O : On Line, karena sekarang K-Link sudah mulai memasarkan produknya secara online.
L : Ladies ( membuka peluang bagi perempuan untuk maju dan sukses, agar bisa membantu perekonomian keluarga) / Market Ladies.
S : Syariah, maksudnya memakai prinsip syariah dalam kegiatan bisnis. Menerapkan bagi hasil dengan rumus perhitungan yang jelas.
O : On Line, karena sekarang K-Link sudah mulai memasarkan produknya secara online.
K-Link
marketing plan
sangat mudah dimengerti. Untuk bergabung menjadi distributor, cukup daftar
dengan biaya Rp. 200,000 atau Rp. 50,000 saja.
Jika
bergabung dengan biaya Rp. 200,000 maka Anda akan mendapatkan ID keanggotaan, paket
starterkit lengkap dengan panduan, produk Non BV dari K-Link, yang sudah
ditentukan dan di-bundling dengan pendaftaran.
Jika
bergabung dengan biaya Rp. 50,000 maka Anda akan mendapatkan : ID keanggotaan, starterkit dan
info pendukung yang dapat di download di web www.k-link.co.id menu member area. Blogger
memiliki peluang bisnis di K-Link, apalagi saat ini K-Link sudah dapat di akses secara online
sehingga mempermudah untuk memperkenalkan K-Link. Bisnis ini juga bisa
dilakukan di mana dan kapan saja secara fleksibel.
Dalam
bisnis MLM, seringkali para leader terpecah menjadi kelompok-kelompok yang
saling bersaing. Di K-Link Pak Radzi adalah pemimpin yang bisa menyatukan
leader-leader bukan kepada satu leader, tetapi kepada satu perusahaan. Dia
membangun support system. Pak Radzi adalah arsiteknya yang melahirkan ide-ide
secra garis besar, karywan adalah para engineer yang mengurusi detail flowchart
dan hitungannya, dan para leader adalah pelaksananya (kontraktornya). Semangat!
3 comments:
Kekurangan materi itu bukan alasan untuk tidak maju,selagi ada kemauan pasti ada jalan, perjalan yg luar biasa Dato'radzi
aku pernah pakai facial washnya nih.. perjuangan dari bawah memang berasa banget bikin motivasi juga
Kasihan dan sedih melihat perjalanan nya. Pengalaman membuat kuat buat maju demi masa depan
Post a Comment